Share

27 Pemaksaan

Serly tidak peduli, justru melenggang pergi dan meninggalkan wanita itu marah-marah sendiri.

“Ka-mu ….” Matanya membulat. “Serly ….” Santi tidak percaya dengan sikap mantunya tersebut. Meninggalkannya begitu saja. “Sialan wanita itu! Tunggu saja balasanku nanti,” ucapnya geram.

Serly memasuki kamar dan mendapati Radit sedang berbaring. Ia pun mendekat dan duduk di sebelah lelaki itu.

“Bang … Bang Radit!” Serly menegur suaminya dengan suara pelan.

“Hmm ….”

“Besokkan gajian, aku minta ditambahin dikit, ya. Keperluanku lumayan banyak untuk minggu depan,” ucapnya dengan nada lembut.

“Lihat aja besok. Ibu juga minta ditambahin.”

“Ibu! Emangnya untuk kebutuhan apa?”

Mendengar ibu mertuanya meminta hal yang sama, Serli menjadi naik darah. “Wanita peot itu kenapa selalu membuat masalah?” batinnya.

Dia pun berdiri kemudian pergi, meninggalkan Radit sendiri tanpa melanjutkan pembicaraan mereka.

Setelah beberapa menit mengganti pakaian, Serli keluar dari rumah. Ia pun melangkah menuju taksi y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status