Share

57. Negosiasi

Ajeng membuat kontak mata dengan Pak gurunya. Setelah itu meringsuk mendesakku dengan rengekan bayi.

“Mau pulang,” katanya nyaris menangis.

Aku merasa pusing. Mengurusi anak-anak memang bukan pekerjaan yang mudah. Salut dengan Ibu-Ibu di luar sana yang bersedia menikah untuk memiliki anak. Lebih-lebih saat ekonomi sedang tidak stabil lalu membiarkan anaknya tumbuh dalam serba kekurangan.

Aku tidak pernah mengerti caranya menjadi Ibu yang baik selain merasa khawatir tidak bisa membiayai hidup mereka lalu tanpa sengaja membuat mereka menderita sepanjang hidupnya. Namun derita itu tak lantas hanya mengenai ekonomi yang sulit. Banyak faktor lain seperti: perceraian, penganiayaan, pengabaian, dan kekerasan yang membuatku semakin tidak mempercayai pernikahan.

Kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan meski saat menikah di hadapan Tuhan, kau akan dengan yakin berjanji untuk saling mencintai hingga maut memisahkan.

“Aku juga bawa Dinosaurus untuk Rico, lho.” Esa memecahkan la
Sun🌅

Yuhu phuen ~ Sawadhikha ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status