Share

Perdebatan didalam kelas

Tidak Sabrina, tidak Riska, keduanya sama saja, dua wanita yang membuat hati Alzena resah. Melihat langkah tegap Emil yang kini memasuki ruang kelasnya.

Melihat itu tak membuat Alzena beranjak, justru ia tak menghiraukannya, ia tetap saja duduk terdiam dikantin, menyeruput segelas jus dingin untuk mendinginkan otaknya.

Ia tetap terdiam, meski ia tau bahwa ini waktunya Emil masuk untuk memberi materi dikelasnya, karena rasa kesal yang masih terus bersarang dalam hatinya.

Sementara pandangan Emil yang kini tertuju tajam pada sebuah bangku yang kosong dihadapannya.

"Kemana Zen?" batin Emil dengan terus memperhatikan bangku kosong dengan sebuah tas yang tampak disana.

"Ada yang tau Alzena dimana?" tanya Emil pada seisi kelas, hingga membuat semua mata kini tertuju pada bangku kosong tersebut, termasuk Riska.

"Tadi saya lihat dikantin pak," celetuk seorang mahasiswi yang membuat Emil melebarkan mata.

Dikantin? bukankah ini saatnya belajar? tapi mengapa ia masih saja duduk dikantin dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status