Share

Waktu Temu

“Selamat pagi … Dokter, ah… tidak maksudku suami.”

Wahyu terkesiap di mejanya tatkala mendengar suara lembut yang teramat familiar untuknya. Yah, tanpa perlu melirik pun sebenarnya Wahyu sudah bisa menebak siapa yang datang. Karena hanya ada satu orang saja yang bisa memanggilnya dengan panggilan ‘suami’. Dengan senyum simpul seperti biasa, rona muka Wahyu terlihat jauh lebih bersinar daripada hari-hari biasanya. Lelaki itu langsung sigap mempersilahkan masuk sang wanita mungil agar melangkah lebih jauh ke dalam ruang prakteknya.

Sejak Lucy dibawa pergi oleh lelaki yang Wahyu ketahui adalah teman masa kecil istrinya dan setelah semua yang terjadi. Wahyu seketika pula kehilangan arah dan mulai gelisah selama beberapa waktu. Ada kalanya dia melamun sepanjang melakukan tugas, sampai semua perawat khawatir akan kondisinya dan sampai dia dirumahkan karena tidak bisa bekerja dengan baik.

Padahal Wahyu sudah bisa menebak akhir dari kisahnya, tetapi dia merasa tidak siap bila harus dihadapkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status