Share

Salting

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-15 19:53:06

“Apa kau punya masalah dengannya tanpa aku ketahui?” Rookie membuka percakapan setelah mereka mulai melakukan perjalanan dengan mobil di tengah jalanan yang sedikit lebih padat.

“Kurasa memang ada beberapa,” jawab Lucy seadanya.

Rookie menaikan sebelah alisnya. “Aku tidak ingat apa aku pernah melakukan kesalahan padanya. Terakhir kali saat kami bertemu dia masih sedikit ramah padaku. Ya, tapi kurasa karena saat itu dia masih jadi pemilik bar, sih.”

“Sudahlah, ini akan jadi peringatan untukku untuk tidak mempertemukan kalian secara tidak sengaja lagi seperti tadi,” sahut Lucy.

“Oh ya? Tapi sepertinya itu akan sulit,” timpal Rookie lagi.

“Kenapa?”

Rookie menghentikan laju kendaraannya karena kebetulan saat itu mereka berada di persimpangan lampu merah. Dia memutar kepalanya sedikit agar bisa melihat Lucy secara leluasa, bukan hanya sekadar dari sudut mata. “Karena aku punya niat untuk lebih sering menemuimu,” jawab lelaki itu dengan lugas.

Kedua mata Lucy melebar. “Maksudmu kita—”

“Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Are You Serious?

    “Ice cream,” Lucy menunjuk penjual ice cream tidak jauh dari restoran tempat mereka makan beberapa saat lalu.“Lagi? kau masih belum kenyang memangnya?” tanya Rookie tidak percaya. Dia tidak tahu kalau sebenarnya perempuan yang disebelahnya ini punya nafsu makan yang lumayan tinggi. Pasalnya setelah menghabiskan semua pesanan dan dalam kategori yang cukup banyak, dia masih bisa menunjuk pada penjual ice cream seperti ini.Lucy menggeleng, “Aku mau ice cream,” pintanya dengan cara manja.“Iya, iya. Aku belikan.”Lucy tersenyum senang. “Terima kasih, Rookie.”Rookie hanya bisa menggelengkan kepala lalu beranjak dari sisi perempuan itu menghampiri penjual ice cream untuk Lucy. Buat Rookie, Lucy itu terbilang seorang perempuan yang unik. Dia jadi yakin bahwa kepribadiannya sebelum ini memang hanyalah buatan perempuan itu saja untuk menjauhkan diri dari Rookie. Bukan semata-mata sikapnya yang asli.Meski mereka sudah bersama sejak dulu, tetapi dalam jangka waktu yang terbilang singkat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   He is Mine

    Terdengar suara ketukan agak kasar dari luar pintu kamar yang tertutup rapat setelah sang empunya masuk ke dalam dengan raut muka penuh emosi. Tetapi sebanyak apapun pintu tersebut diketuk, tidak membuat orang yang berada di dalam bergeming. Malah dia lebih memilih memeluk lututnya seperti bola di bagian sudut ranjang.“Senna buka pintunya!”Kali ini ketukan tersebut diikuti oleh teriakan.Namun si empunya kamar tetap saja bergeming, enggan menjawab apalagi bergerak dari posisinya. Malah dia semakin erat memeluk lututnya sambil menyembunyikan wajah.“Apa lagi sekarang? sampai kapan kau akan bersikap begini?” kali ini si pengetuk alias kakaknya sendiri terdengar sudah sangat kelelahan dengan tingkah polah adiknya. Terakhir kali mereka sudah berselisih paham dan lelaki itu sudah tidak mau menambah masalah baru dengan perdebatan yang tidak perlu. Dia lelah karena selama ini nasehat dan perkataannya sebagai seorang kakak sama sekali tidak digubris. Senna betul-betul keras kepala dan sulit

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Aku Tak Mau Jadi yang Kedua

    Rookie mendatangi hotel tempat dimana Lucy menginap. Tidak berapa lama pintu terbuka dan memperlihatkan sosok wanita dari dalam.“Waktu untuk menyendiri yang kau berikan terlalu singkat, Rookie,” ujar Lucy sambil menyingkir dari pintu dan memberikan akses bagi pria itu untuk masuk ke dalam. Semalam setelah kejadian tidak mengenakan yang terjadi kepada Lucy, wanita itu langsung minta di antarkan ke hotel terdekat untuk menginap. Sebenarnya Rookie menawarkan wanita itu untuk menginap di tempatnya tetapi Lucy menolak dan bersikeras ingin ditinggal sendirian. Untungnya Rookie tidak memaksa dan mengabulkan permintaan wanita itu. Namun sebagai gantinya dia satroni di pagi buta.“Aku tidak mau memberimu waktu terlalu lama untuk sendiri, setelah apa yang terjadi aku tidak mau kau menghilang seenaknya lagi,” sahut Rookie sembari menyelipkan dirinya melalui pintu. “Kenapa pula kau menolak permintaanku? Kau sudah pernah menginap di tempatku. Lalu kenapa kau menolaknya semalam?” Rookie kembali be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Jahat

    “Selamat datang, Nona Senna.”Seorang waiter berseragam hitam-biru menyambut Senna di pintu masuk restoran Italia yang cukup punya nama di Jakarta. Wanita itu terlihat sangat menawan dengan balutan gaun yang membalut tubuhnya dengan pas dan aksesoris yang menyala ditambah pula dengan make up yang dia kenakan sehingga menaikan value-nya. Berpikir bahwa dengan penampilan ini, dia akan membuat lelaki itu sadar bahwa dirinya lebih baik. Jauh lebih baik daripada perempuan lacur yang selalu menemple padanya seperti benalu.“Apa dia sudah datang?” tanya Senna pada sang waiter.“Belum, Nona,” jawabnya dan kemudian dia mulai bergerak memandu Senna menuju ke sebuah ruangan yang dipesan oleh lelaki itu.Restoran ini kebetulan memang menyediakan sebuah layanan ruang VIP yang bisa dipesan pelanggan bagi mereka yang ingin melakukan acara khusus seperti pertemuan yang sifatnya rahasia atau sekadar berkumpul bersama keluarga tanpa diganggu oleh pihak luar. Senna sedikit takjub lelaki itu bisa memesan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Rencana Baru

    Liana tidak habis pikir dengan kabar yang dia dapatkan dari Senna. Gadis itu tiba-tiba saja menghubungi dirinya. Mulanya memang dari suara terlihat ada yang tidak beres, lalu setelah menjelaskan duduk perkaranya gadis itu mulai terisak dan berkata bahwa saat itu dia sedang berada di dalam mobil sendirian setelah pergi dari hadapan Rookie yang sudah mencampakannya. Air muka wanita itu berkerut, emosinya kentara sekali dari wajahnya. Memang benar apa yang sudah dia perbuat saat itu. Sebagai seorang ibu dia memang perlu menjauhkan putranya dari perempuan itu. Pelacur itu sudah membuat hidup putranya carut marut. Rookie bahkan tampaknya sudah tidak bisa berpikir dengan cara yang benar sejak berinteraksi dengan perempuan tidak tahu diri itu. “Jadi?” Milton sang kepala keluarga menatap wajah istrinya yang tampak tertekuk. Apalagi setelah wanita itu menceritakan semua hal yang dia dengar dari telepon. Liana bilang bahwa Rookie baru saja mencampakan gadis baik yang telah dia kencani selama

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   With You

    Cukup sulit untuk dapat bertemu muka dengan Lucy. Wanita itu benar-benar sukar ditemui dan tidak bisa dihubungi. Setelah lewat satu pekan tepatnya ketika Rookie memutuskan hubungan dengan Senna, lelaki itu langsung berpikir untuk memperbaiki hubungannya dengan Lucy. Tetapi sialnya, alih-alih mudah menemuinya, lagi-lagi Rookie kehilangan jejak.“Kenapa dia seperti belut begini sih? Licin sekali,” sungutnya ketika lelaki itu berjalan keluar dari sebuah tempat yang dia ketahui menjadi tempat tinggal Lucy.Dia sudah cukup lama menunggu dan mengetuki pintu tetapi tidak ada jawaban yang keluar dari dalam, alhasil lelaki itu menyerah dan meninggalkan tempat itu dengan rasa kecewa.Namun takdir sepertinya masih cukup berpihak pada lelaki itu, ketika dia mendapati Lucy dengan dua kantong belanjaan di kedua tangan. Segalanya jadi lebih bisa dia terima, meski beberapa saat lalu dia sempat mengeluh lantaran tidak menemukan wanita itu di kediamannya.“Rookie?” wanita itu melangkah mendekat, ada ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Kena Dihati

    Rookie langsung menoleh dengan cepat kearah Lucy. Dia jelas tidak mengira akan mendapatkan respon demikian dari wanita itu. Meski dalam hati dia ingin segera menuntut penjelasan lebih, Rookie menahan dirinya untuk tidak terburu-buru dan memberikan jeda waktu kosong.Untungnya dari sedikit kesabarannya yang tipis, Lucy mau dengan sukarela memberikan pengertian lebih.“Malah bisa dibilang aku menyukainya,” tambah Lucy.Kalimat terakhir yang terucap dari bibir wanita itu memberikan efek yang sangat serius untuk Rookie. Karena tanpa sadar pria itu membelalakan matanya dan ekspresi yang tergambar di wajahnya bukan jenis air muka yang sembarangan dia berikan kepada orang-orang. Melihat hal tersebut Lucy malah terkikik, tampang melongo Rookie yang telah lama tidak dia lihat dan wajahnya yang mulai merah padam mendatangkan hiburan tersendiri bagi wanita itu.Ya, sekarang mereka satu sama. Lucy tidak lagi malu sendirian.“Sial, kau mengerjaiku ya, Lucy?” umpat Rookie sedetik kemudian.Tawa mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   New Step

    Malam harinya Lucy membaringkan tubuh di atas tempat tidur sembari kembali menelaah apa yang terjadi diantara dia dan Rookie. Benarkah keputusan yang dia ambil saat ini? dapatkah dia bertanggung jawab atas hal ini dan berani menanggung resikonya? Dapatkah dia dengan tabah dan percaya diri melewati semua hal yang akan menjadi cobaan dalam hubungan mereka berdua karena dia sadar bahwa ketika dia memilih bersama dengan Rookie artinya akan ada banyak hal besar lagi yang datang dalam hidupnya.Lucy mengangkat tubuhnya dan menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur. “Sepertinya aku terlalu banyak berpikir,” gumam wanita itu. “Apalagi yang perlu dipikirkan? Kalau begitu memangnya kenapa? Tinggal jalani saja kan?”Dia kemudian mengambil ponsel yang dia letakan di nakas dan membuka fitur pesan lalu mengirimkan sebuah pesan pendek untuk Rookie. Pesan yang sebenarnya selalu ingin dia kirimkan kepada lelaki itu sejak lama.***Rookie tersenyum senang ketika dia membaca sebuah pesan yang masu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Klimaks

    Saat itulah pintu kamar Lucy terbuka, menampakan sosok mungil yang dibalut oleh kaos oversize dan celana panjang training. “Kalau kalian ingin berkelahi di rumahku, aku tidak akan membiarkan kalian masuk rumahku lagi.”“Kau seharusnya tetap berada di dalam, Lucy.”“Tapi semakin aku menahan diriku, semakin aku mendengar Bibi memancing keributan. Aku tahu betul bagaimana Bibi kalau sedang marah.”“Tidak akan ada yang terjadi, selama dia mengangkat jarinya padaku. Kalau dia berani memukulku aku akan pastikan dia tidak bisa berjalan lagi dengan kedua kakinya seumur hidup.”“Justru itu, Bibi orang yang mudah terpancing emosi.”Percakapan diantara kedua orang itu membuat Rookie diam saja. Dia menyadari seberapa dekat hubungan keduanya, dan itu menyadarkan Rookie bahwa ada dinding tidak kasat mata yang tidak bisa dia pisahkan dari kedua orang ini. Bagaimana pun juga, Yuichi pastinya sudah Lucy anggap sebagai pengganti orangtuanya. Mengingat masa lalunya yang cukup buruk dan hanya orang itu s

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Another Problem

    Sepeninggal Rookie, Lucy tercenung di tempat duduknya. Kedua matanya menatap tanpa minat pada seluruh makanan yang tersaji di atas meja. Saat dia memutuskan untuk menganggap semua itu bukanlah apa-apa dan waktunya bagi dia untuk menahan diri dan tahu diri saat itulah dia mendengar seseorang mengetuk pintu dan menekan bel di luar.Lucy sempat berpikir bahwa barangkali itu adalah Rookie, hanya saja begitu dia membuka pintu Lucy malah tercengang.“Bibi Yuichi?!”“Lama tidak bertemu, Lucy.” Wanita itu tersenyum padanya dengan ramah.Lucy segera menghapus semua ekspresi yang sempat mengganggunya. Kemudian memberi bibinya senyuman yang sama sebagai balasan.“Masuklah. Aku tidak tahu kalau Bibi akan datang.”“Cukup sulit menghubungimu sejak kau meninggalkan aku di kantor pengadilan waktu itu. Jadi, bagaimana sekarang? kau masih berhubungan dengan orang itu?” cerocos Bibi Yuichi sambil meletakan beberapa paper bag di konter dapur. Sesaat dia melihat makanan yang tersaji di meja makan. Masih h

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Ratu Drama

    Rookie melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Beberapa kali atas ulahnya dia mendapatkan hadiah berupa umpatan dan juga bunyi klakson dari pengguna jalan lain gara-gara dia mencoba terus menyalip mereka dengan cara serampangan, tetapi lelaki itu tidak peduli. Semua itu demi upayanya memperpendek jarak tempuh menuju tujuannya sekarang. Rumah sakit.Semua itu karena sebuah kalimat yang terlontar dari mulut Bima. Sebenarnya hanya beberapa kata saja, tetapi hal tersebut cukup membuat jantung lelaki itu berdebar kencang dan hatinya di penuhi dengan kecemasan. Kekhawatiran yang memicu dirinya bertindak gegabah dan nekad. Tentu saja. Mengemudi secara ugal-ugalan di jalan raya bukan tindakan terpuji dan sejujurnya dia pun saat ini sedang menantang maut pula.“Senna mencoba bunuh diri, Rookie. Aku menemukan dia ada di kamar mandi hotel …”Rookie menginjak pedal gasnya lagi, memutar setir ke kiri dan merebut jalan sebuah truk pengantar barang yang membuatnya sekali lagi mendapatkan klakson

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Manusia Denial

    Bunyi bel dari pintu kamar hotel yang dia sewa membuat Senna segera bangun dari sofa dan melangkah menuju pintu masuk dengan sumringah. Sebelumnya dia menyempatkan waktu untuk mematut di depan cermin seukuran setengah badan yang terpasang di dekat pintu hanya untuk sekadar mengecek penampilannya sendiri. Senna tentu saja ingin berpenampilan terbaik di hadapan Rookie. Tanpa merasa perlu mengintip dari lubang pintu Senna segera membuka lebar-lebar pintu kayu tersebut dengan senyum termanis yang bisa dia buat. Namun dengan segera harapan yang terpupuk di dalam dirinya harus pupus seketika tatkala melihat siapa orang yang sekarang berdiri dihadapannya. Dia seorang pria tetapi bukan Rookie. Ya, bukan Rookie melainkan kakaknya sendiri, Bima.“Kenapa kakak ada disini?” tanya Senna dengan marah.“Dia tidak akan datang,” kata Bima seraya menerobos masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. “Setelah kau menelepon dia, Rookie menghubungiku karena itulah kesepakatan kami. Dia juga berpesan padaku un

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Aku Mau Kamu

    Lagi-lagi telepon berdering, ini sudah kesekian kalinya sejak Rookie angkat kaki dari restoran tempat dia berbincang bersama sang Ibu. Begitu mengetahui siapa yang ibunya libatkan dalam pertemuan mereka, Rookie langsung naik pitam. Tanpa perlu basa-basi lelaki itu langsung meninggalkan mereka. Dan sekarang ponselnya jadi dua kali lipat lebih berisik. Sampai titik dimana akhirnya Rookie menyerah dan mengangkat panggilan telepon yang berasal dari nomor ponsel ibunya.“Ya, Bu?”“Ini aku,” sahut seseorang dari balik panggilan. Kernyitan di dahi Rookie menguat. Saat ini Rookie sangat emosi, tetapi perempuan ini justru menyiram minyak ke dalam kobaran api. Dia jelas tahu bahwa menghubunginya sekarang sudah merupakan sebuah kesalahan besar.“Sudahlah, sekarang katakan apa maumu. Kau tahu kalau kita sudah berakhir kan? kenapa kau melibatkan ibuku?”“Kenapa kau berubah, Rookie? Kenapa kau memperlakukan aku seperti ini?” tanya perempuan itu lagi yang membuat Rookie semakin muak.“Kau berharap a

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Bersama Ibu

    Rookie melangkah cepat memasuki sebuah restoran keluarga yang letaknya tidak jauh dari gedung perkantoran tempat dimana dia bekerja. Langkahnya terburu karena tidak ingin membuat orang tuanya menunggu. Terlebih adalah hal yang aneh mendapati kabar dari sang ibu setelah konflik yang terjadi dan wanita itu tiba-tiba saja memintanya bertemu. Ya, beberapa saat yang lalu setelah obrolan kecilnya bersama Bima. Ibunya menelepon dan mengatakan bahwa dia telah berada di Jakarta dan meminta untuk bertemu.Restoran tempat janji temu tampak mulai ramai saat Rookie melangkah memasukinya. Restoran tersebut menyediakan makanan hasil laut dan selalu penuh apalagi setiap weekend. Seorang pramusaji dengan seragam sailor mengantarkan Rookie ketika dia berkata punya janji temu.“Maaf membuat ibu menunggu lama,” ujar Rookie kepada ibunya yang sudah terlebih dahulu datang.“Duduklah, kita makan dulu sebelum bicara,” kata ibunya. “Ibu sudah pesankan udang saus inggris untukmu. Kau masih suka itu kan?”Rooki

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Another Drama

    Hari-hari berikutnya berlalu dengan begitu cepat dan baik. Hubungan Lucy dan Rookie semakin erat dan hangat. Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama. Beberapa kali Rookie bahkan selalu mengajaknya sarapan sebelum dia berangkat kerja, juga mengantar Lucy untuk pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa keperluan sehari-hari yang wanita itu butuhkan. Sungguh, situasi ini seperti mereka sudah melangkah jauh. Bisa dikatakan seperti mereka telah terhubung sebagai sepasang pengantin baru. Validasinya dari beberapa penjaga toko paruh baya yang mendoakan mereka, tentu saja. Dan hal itu membuat Rookie bahagia bukan kepalang mendengarnya.Tidak hanya sampai disana, bahkan dibeberapa kesempatan Rookie juga selalu mampir setelah pulang kerja ke kediaman Lucy untuk makan malam bersama. Bahkan sampai titik dimana dia menginap juga. Rookie benar-benar merasa nyaman dengan dinamika yang terjadi diantara mereka berdua. Karena Lucy sekarang sudah mulai mengisi kehidupan sehari-harinya dan

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Bahagia di Atas Duka

    Bima mengulurkan tangan, menggenggam erat pergelangan tangan adiknya. Memberikan isyarat agar dia tidak pergi kemana pun atau melakukan sesuatu yang mungkin akan mengakibatkan keributan yang tidak diperlukan. Sejujurnya dia cukup terkejut atas situasi barusan. Niatan yang Bima lakukan dengan membawa adik bungsunya keluar untuk pertama kalinya ini adalah karena dia punya rencana untuk mengubah suasana hati Senna. Tetapi belum usai pula harapannya mencapai titik sukses, Bima malah harus menelan pil pahit bahwa upayanya tidak sepenuhnya berhasil. Semuanya serasa kembali ke titik nol hanya karena kemunculan Rookie dan Lucy.Bima tentu tidak akan menjudge adiknya atas aksi yang gadis itu buat dengan segera keluar mengikuti mereka tanpa pikir panjang saat mendengar suaranya. Dia juga bisa memahami kalau Senna sudah pasti sangat terpukul dengan kenyataan yang ada di depan matanya. Dia paham akan hal itu sebab dirinya pun merasakan hal yang serupa.“Lepaskan aku, Kak,” kata Senna dengan suara

  • Dosa Terindah Bersama Sang Primadona   Kebetulan

    Senna tercenung begitu dirinya dihadapkan pada sebuah kedai yang ditunjukan oleh sang kakak. Bagian dindingnya di tempeli banner yang berisi menu yang kedai tersebut jual. Ada pula spanduk yang berisi informasi nama kedai tersebut bersamaan dengan nomor telepon bagi yang punya keinginan untuk pesan antar. Sebuah tempat yang termalpau sederhana untuk Senna yang tidak pernah makan di tempat yang telah dia cap sebagai tempat makan orang dengan kasta rendah.“Kenapa kita disini?” tanyanya kepada Bima yang terlihat sama sekali tidak terganggu dengan pemandangan yang ada didepan mereka. Fakta bahwa pria ini pula yang mengajaknya kemari pun sudah bisa dimasukan ke dalam salah satu keajaiban dunia.“Aku sudah bosan sarapan hanya dengan sereal dan kopi atau makanan yang dimasak koki di rumah kita. Apa salahnya bila kita sedikit berganti suasana?” jawab Bima dengan tenang dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.Otot wajah Senna sedikit berkerut mendengar pernyataan sang kakak. “Dari semua tempat y

DMCA.com Protection Status