Share

Bab 74

Berry bangkit dari duduknya dengan kerutan di dahinya. “Ada apa?!”

“Tu-tuan, bukan rombongan Tuan Pasmod yang datang, tetapi ...”

Kalimat itu masih menggantung, dan tidak sempat terselesaikan karena tersela oleh sebuah teriakan keras, “Angkat tangan!”

Teriakan mengintimidasi dari seorang pria dengan setelan hitam itu diikuti oleh banyaknya pria dengan pakaian yang sama, memasuki rumah Berry Ansley. Mereka semua merapat dengan sebuah revolver tergenggam di tangan masing-masing.

Mata Berry terbelalak melihat kedatangan tamu mengejutkan itu. Oh, mereka bukan tamu, melainkan penyusup!

“Si-siapa kalian?” Berry tergagap seketika sambil mengangkat kedua tangannya. Pistol yang sejak tadi dia genggam erat, pada akhirnya dia lepaskan juga.

Para penyusup itu kemudian membuat Berry dan para anak buahnya berkumpul untuk berlutut bersama. Semuanya mengangkat tangan untuk keselamatan masing-masing.

Wajah Berry menjadi seputih kertas karena syok sekaligus takut. Dia sulit mempercayai ini. Semua terj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status