Share

Khawatir

Gini ... aku udah mastiin selalu pakai pengaman dan kalau emang Nanda enggak mau, aku bakal nanya masa subur dia. Minim sekali kemungkinan penyatuan kami membuahkan hasil. Kalau sampai Nanda hamil juga, "Kamu enggak lagi menjebak aku, kan?"

Kuabaikan nyeri di lengan meski telah dibalut kain kasa secara asal ketika memukul dasbor. Aku merasa kesepakatan yang kami buat telah dikhianati. "Nanda! Aku sudah bilang di awal tentang kita! Tidak akan ada pernikahan! Tidak akan ada kehamilan apalagi anak!"

Teriakan lolos dari mulutku. Kedua tangan sudah naik meremas rambut yang melingkupi sakit di kepala. "Anj*ng!" Berbagai umpatan keluar seperti presensi acak. Entah binatang atau segala kata kasar yang aku ingat.

"Pak ...." Bisa kulihat tangan Nanda menggantung di udara, hendak meraihku.

Enggak. Aku menepisnya. Enggak cuma dia yang bisa melakukan itu padaku. Tidak peduli dengan isakannya yang menguat karena terus memanggil namaku dan mengacak rambutnya sendiri hingga berantakan.

"Kenapa? Kamu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status