Share

Bab 443

Penulis: Hazel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-16 18:00:01
Pembuktian tadi sudah cukup untuk membuat semua orang tercengang. Tidak ada lagi yang meragukan khasiat Pil Kecantikan. Bagaimanapun, apa yang mereka saksikan dengan mata kepala sendiri tadi tentu tidak mungkin palsu, bukan?

Suasana di lokasi menjadi sangat riuh. Semua orang terpesona oleh khasiat dari Pil Kecantikan yang luar biasa! Tirta juga sudah mengatur agar seluruh proses itu direkam secara diam-diam sebelumnya. Video itu kemudian diunggah ke internet.

Dalam hitungan menit, video tersebut langsung menjadi viral dan menarik perhatian banyak orang. Jumlah tayangan dan kliknya melonjak drastis, membuat video itu menjadi pencarian terhangat. Para netizen yang melihat video itu juga sangat terkejut.

[ Astaga! Ada produk sebagus itu di dunia ini? ]

[ Bahkan tanda lahir dan jerawat saja bisa hilang langsung? ]

[ Ini editan nggak sih? Mana mungkin ada obat semenakjubkan ini di dunia ini? ]

Salah seorang netizen yang berprofesi sebagai penyunting video memberi kesaksian.

[ Nggak, nggak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 444

    Dengan khasiat semujarab ini, begitu reputasi Pil Kecantikan diakui oleh semua orang, akan ada banyak orang kaya yang rela membelinya. Tirta tidak perlu lagi menurunkan harganya untuk menyenangkan semua orang.Lagi pula, berapa pun harganya, tetap saja akan ada orang yang merasa terlalu mahal. Orang yang tidak berniat membelinya akan selalu merasa mahal, sedangkan orang yang memang berniat membeli akan rela mengeluarkan uang berapa pun.Inilah kenyataannya. Membeli Pil Kecantikan adalah investasi yang menguntungkan. Saat ini, semua orang mulai merasa perkataan Tirta cukup masuk akal. Dibandingkan dengan operasi plastik, harga Pil Kecantikan yang instan ini tentu tidak ada apa-apanya.Jika bisa membeli Pil Kecantikan, mereka bahkan bisa menghemat banyak uang untuk membeli kosmetik. Beberapa wanita yang mulai tergoda segera berkerumun karena tertarik untuk membeli."Aku beli.""Aku juga. Dua puluh juta, ya? Pembayaran tunai atau kredit? Aku bayar sekarang."Demi kecantikan, semua wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 445

    Wajah Agatha sontak memerah dan melemparkan tatapan sinis padanya. Namun, gerak-gerik tubuhnya malah sangat jujur. Dia mendekatkan payudaranya ke tubuh Tirta sambil berbisik, "Tentu saja. Mau hadiah apa pun boleh."Entah sejak kapan, para pemegang saham lama Farmasi Santika yang mendengar kabar ini segera datang dan melihat betapa luar biasanya penjualan Pil Kecantikan. Mereka segera berkumpul dan mulai memuji."Pak Tirta memang hebat. Sudah kubilang Pak Tirta ini adalah orang yang luar biasa.""Dengan adanya bantuan dari Pak Tirta, Farmasi Santika pasti akan semakin maju.""Iya benar. Kali ini Pak Tirta benar-benar menunjukkan bakatnya yang langka. Ke depannya Pak Tirta beri perintah saja pada kami, kami akan turuti semuanya.""Menurutku, Bu Agatha juga sangat berani dan punya visi yang luar biasa. Baik dalam memilih pria maupun dalam hal lainnya, Bu Agatha memang yang terbaik.""Mulai hari ini, sampai mati pun aku akan mengabdi dengan setia pada Farmasi Santika."Dengan khasiat luar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 446

    "Setelah dipikir-pikir lagi sekarang, kami sudah mengorbankan jerih payah kami seumur hidup di Farmasi Santika. Kalau pergi begitu saja, memang nggak terlalu baik.""Kami benar-benar tulus menyadari kesalahan kami sekarang. Kami berharap bisa kembali ke perusahaan," ucap Rudi dengan tulus."Jadi ... bagaimana kalau saham itu dikembalikan pada kami?" Rudi dan Ezra langsung mengakui kekalahan mereka.Bukan karena menyadari kesalahan mereka, melainkan karena mereka tidak bisa menahan godaan uang yang begitu besar. Tirta dan Agatha tentu sangat menyadari hal ini. Para pemegang saham di sekitar mereka pun memandang Rudi dan Ezra dengan tatapan penuh hinaan.Agatha memandang keduanya dengan rasa jijik. Seketika, timbul perasaan muak di dalam hatinya. Wajahnya yang cantik dipenuhi dengan ekspresi dingin saat berkata, "Huh ... kalian ini benar-benar pecundang.""Sebelumnya kalian bilang nggak bersedia tanda tangan kontrak dan mau jual saham Farmasi Santika, sekarang malah mau memintanya kembal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 447

    Setelah dipermalukan oleh sekelompok pemegang saham ini, Rudi dan Ezra benar-benar marah besar. Melihat Tirta tidak bermaksud membiarkan mereka kembali ke perusahaan, kedua orang itu berkata, "Oke, Tirta, Agatha, kalau kalian memang sekejam ini, jangan salahkan kami juga kejam!"Rudi dan Ezra saling memandang dengan tatapan penuh kebencian. Rudi berteriak ke para pejalan kaki yang berebutan membeli Pil Kecantikan."Kalian semua jangan sampai tertipu! Pil Kecantikan yang kalian beli ini sebenarnya adalah obat hormon jenis baru! Sekilas memang kelihatan efeknya sangat bagus. Tapi sebenarnya, perubahan pada wajah kalian akan membawa dampak yang sangat besar!""Bukan hanya memperpendek umur, tapi juga bisa menyebabkan kanker. Mengonsumsi obat ini berarti kalian mempertaruhkan nyawa hanya demi kecantikan! Jangan sampai tertipu!"Ezra yang berdiri di sampingnya, menimpali, "Benar, obat ini sama sekali belum melalui uji dari lembaga berwenang mana pun. Ini sepenuhnya produk ilegal yang berbah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 448

    Para pelanggan yang tidak tahu banyak tentang situasi tersebut mulai berteriak menuntut Tirta dan timnya untuk mengembalikan uang mereka. Agatha berusaha menjaga ketertiban di tempat itu dan mencoba menenangkan kerumunan."Semuanya dengarkan dulu, jangan emosi. Dua orang ini adalah karyawan yang kami pecat, jadi mereka berusaha untuk balas dendam di sini dengan memfitnah produk kami.""Aku bisa jamin, obat kami nggak ada efek samping apa pun. Orang yang sudah mengonsumsinya pasti bisa merasakannya. Kalian jangan dengarkan omong kosong mereka."Namun, tetap saja ada yang mempertanyakan kebenarannya. "Gimana kami bisa tahu siapa yang benar dan salah? Apalagi, benda seperti hormon ini nggak bisa dilihat dampaknya sekarang. Pasti baru bisa ketahuan dalam jangka panjang.""Kalau sampai terjadi sesuatu ke depannya dan kalian kabur, siapa yang mau tanggung jawab sama nyawa kami?"Melihat situasi mulai berpihak pada mereka dan berhasil menciptakan kekacauan, Rudi dan Ezra terus memprovokasi de

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 449

    Rudi dan Ezra tentu tidak merasa takut sama sekali. Mereka sangat yakin bahwa obat Tirta tidak akan bisa lulus uji. "Oke, telepon saja sekarang juga."Tirta langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon BPOM.Di sisi lain, Rudi dan Ezra menyebarkan isu bahwa Tirta dan Agatha menjual obat palsu dengan menggunakan nama Farmasi Santika, seolah-olah itu adalah kenyataan. Mereka bahkan terang-terangan memberi tahu pihak yang berwenang untuk langsung datang dan menangkap kedua orang itu tanpa perlu melakukan pengujian.Setelah menutup telepon, Ezra memandang Tirta dengan arogan."Hahaha ... Tirta, kamu tunggu saja. Setelah orang BPOM datang nanti, kalian pasti akan menanggung akibatnya. Habiskan sisa hidup kalian jadi buruh pabrik saja!"Tirta melemparkan pandangan sinis pada Ezra. "Nggak tahu diri."Ezra marah besar. Dia memaki Tirta sambil menunjuknya, "Apa kamu bilang?"Rudi malah menarik Ezra, lalu berkata dengan bangga, "Nggak apa-apa. Setelah petugas BPOM datang nanti, kita juga nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 450

    Tirta malah tertawa sinis. "Cuma segitu standar petugas BPOM? Sebelum diuji saja sudah langsung menyimpulkan ini obat palsu? Ucapanmu harus bisa dipertanggungjawabkan, lho."Taufan mendengus sekilas lalu berkata, "Aku sudah kerja di BPOM sepanjang hidupku, tapi nggak pernah dengar ada Pil Kecantikan yang punya khasiat seajaib ini. Kalau bukan barang palsu, lalu apa?""Obat yang bisa dipasarkan biasanya membutuhkan puluhan tahun untuk dirumuskan dan diuji coba sebelum bisa dirilis. Obat tersebut juga harus melalui uji klinis bertahun-tahun sebelum bisa digunakan secara luas.""Selain itu, formula seperti itu pasti akan dikenal banyak orang. Sementara Pil Kecantikan ini malah muncul begitu saja tanpa ada proses penyempurnaan, pengujian, ataupun uji klinis. Kemungkinan besar, ini hanya campuran bahan berbahaya atau sesuatu yang sama sekali bukan obat.""Nggak mungkin kamu bisa mengelabuiku." Taufan menyilangkan tangan di belakang punggungnya dan tampak sangat percaya diri dengan pengalama

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 451

    Taufan terkejut. "Apa? Kalian yakin mesinnya nggak bermasalah?"Petugas itu menggelengkan kepalanya. "Kami sudah melakukan pengujian berulang kali dan hasilnya tetap sama setiap kali. Nggak ada penyimpangan dan kami bisa memastikan bahwa hasil ini akurat."Taufan terdiam di tempat dengan mata yang membelalak kaget. Dia memandang Tirta dengan wajah tidak percaya, sedangkan Tirta tetap tampak tenang karena dia sudah memprediksi hasil ini sejak awal.Di sisi lain, Rudi dan Ezra menunjukkan ekspresi tidak percaya. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Pil Kecantikan buatan Tirta benar-benar sempurna. Mereka berteriak dengan keras, "Nggak mungkin! Ini mustahil! Setiap obat pasti ada masalahnya!""Pasti ada yang keliru dalam uji cobanya! Alat kalian pasti rusak! Aku tahu! Pasti kalian disogok sama Tirta! Kalian pasti kerja sama untuk memalsukan data ini dan berpura-pura di depan semua orang! Aku mau lakukan pengujian ulang yang adil!"Taufan memandang kedua orang itu dan membentak mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 953

    Melihat respons Lutfi, Shinta tertawa dan mengomentari, "Kak Lutfi, apa Kak Tirta lebih hebat darimu?"Lutfi menyahut, "Bukan cuma lebih hebat dariku. Bahkan, guruku juga nggak berhasil melatih Tinju Harimau Ganas seperti Tirta."Lutfi yang penasaran bertanya, "Tirta, katakan dengan jujur, apa sebelumnya kamu sudah pernah berlatih Tinju Harimau Ganas? Aku baru saja memberimu buku-buku itu."Tirta yang merasa antusias menjawab, "Kak Lutfi, kamu salah paham. Sebelum kamu memberiku buku-buku itu, aku nggak pernah berlatih ilmu bela diri. Kemarin aku cuma melihatnya sekilas, aku juga nggak menyangka bisa menguasainya. Apa aku benar-benar lebih hebat dari gurumu?"Lutfi menanggapi dengan ekspresi kaget, "Kamu cuma melihatnya sekilas? Tirta, sepertinya kamu itu memang genius langka dalam dunia bela diri. Tinju Harimau Ganas ini memang terdengar biasa saja. Tapi, dibandingkan teknik lain dari buku-buku yang kuberikan padamu, Tinju Harimau Ganas paling sulit dilatih."Lutfi meneruskan, "Guruku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 952

    Sebelum Niko sempat bicara, Lutfi menunjuk Karsa sambil marah-marah, "Sepertinya kamu masih nggak menyesali perbuatanmu! Awalnya kamu cuma dijatuhi hukuman tembak mati! Kalau kamu nggak takut mati, aku rasa lebih baik kamu dipenjara seumur hidup seperti dia!"Tindakan Lutfi sudah melanggar perintah Saba, tetapi seharusnya Saba tidak akan menyalahkan Lutfi. Sementara itu, Pinot sudah gila. Dia baru berusia 40-an tahun, tetapi harus menghabiskan sisa hidupnya di penjara.Ekspresi Ladim menjadi masam setelah mendengar ucapan Lutfi. Dia berseru, "Apa? Aku nggak mau dihukum seperti dia! Aku mohon, bunuh aku!"Jika tahu dirinya akan berakhir tragis, tadi Ladim pasti tidak akan berbicara. Sayangnya, semua sudah terlambat.Akhirnya, Ladim dan lainnya pun dipenjara. Niko baru tertawa terbahak-bahak, lalu pergi ke kantor Susanti.Setelah mendengar laporan Niko, Susanti tersenyum dan menanggapi, "Mereka memang pantas dihukum! Kalau mereka itu pemimpin yang memedulikan rakyat, mereka nggak akan be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 951

    Biasanya Saba memang terlihat ramah, tetapi dia tidak akan memaafkan orang-orang seperti Ladim dan lainnya yang melakukan perbuatan keji.Begitu Saba melontarkan ucapannya, Ladim dan lainnya sangat terpukul. Biarpun mereka terus memohon kepada Saba, Lutfi juga tidak peduli. Dia memimpin anggotanya untuk membawa Ladim dan lainnya keluar dari klinik."Mereka memang pantas dihukum!" celetuk Tirta. Dia yang merasa puas memandang Saba sembari bertanya, "Kak Saba, sebenarnya ada yang mau kutanyakan."Saba kembali tersenyum. Dia menyahut, "Tirta, kamu langsung bilang saja. Nggak usah sungkan."Tirta mengungkapkan kebingungannya, "Bukannya kemarin kamu bilang sudah pensiun dan nggak punya jabatan apa pun lagi? Kenapa sekarang aku merasa kamu tetap berkuasa? Kamu nggak kelihatan seperti kehilangan jabatan."Saba tertawa, lalu menjelaskan, "Tirta, ini semua berkat kamu. Sebenarnya aku nggak berniat memberitahumu. Tapi, aku akan bicara jujur karena kamu sudah bertanya."Saba meneruskan, "Awalnya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 950

    Ladim sungguh emosional sekarang. Dia menerjang ke arah Karsa dan menghajarnya. Dia ingin sekali menembak mati Karsa sekarang juga!"Karsa, akan kuhabisi kamu! Matilah kamu! Beraninya kamu menipuku untuk melawan teman Pak Saba! Kamu harus mati!"Pinot yang murka dan takut juga menyerbu ke arah Karsa dan menghajarnya habis-habisan."Ah ... ah .... Tolong berhenti! Aku nggak tahu dia teman Pak Saba!" teriak Karsa dengan kesakitan. Bagaimanapun, dia masih belum pulih dari cedera sebelumnya. Dia hampir tewas dibuat Ladim dan Pinot."Bagus, bagus sekali." Tirta menonton dengan seru, bahkan bertepuk tangan."Sialan! Kalau nggak ada Pak Saba, kamu bukan siapa-siapa!" Karsa memelototi Tirta dengan tatapan penuh kebencian dan keengganan."Kamu benar, kamu hebat. Tapi, asal kamu tahu, kalau bukan karena ada hukum di negara ini, kamu pasti sudah kubunuh kemarin. Kamu kira aku takut padamu?" sahut Tirta dengan suara rendah sambil maju. Tatapannya terlihat dingin.Seketika, jantung Karsa seperti be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 949

    "Hehe, jadi kamu Tirta ya? Masih muda dan cuma rakyat jelata, tapi berani menyuruhku masuk untuk menemuimu? Benar-benar nggak tahu diri!" Setelah memasuki klinik, Pinot menatap Tirta dengan tatapan tajam. Sikapnya terlihat seperti pejabat tinggi yang penuh wibawa."Ayah Angkat, dia Tirta. Jangan lepaskan dia begitu saja! Tirta, ayah angkatku sudah datang. Kamu akan berakhir tragis. Setahun lagi akan menjadi hari peringatan kematianmu!" Karsa yang dibawa masuk langsung dipenuhi api kebencian setelah melihat Tirta. Setelah berbicara kepada Pinot, dia berteriak dengan marah kepada Tirta."Kamu ayah angkat Karsa? Huh, sudah tua dan mau mati, tapi masih saja bodoh. Pendiri negara, Pak Saba, ada di sini. Kamu malah berani sesombong ini?" Tirta sama sekali tidak peduli dengan Karsa, melainkan menatap Pinot dan tersenyum dingin."Pak Saba? Saba Dinata? Hahaha, kenapa nggak bilang dia raja saja? Kamu ini cuma orang kampung yang picik. Atas dasar apa kamu mengenal orang sehebat Pak Saba?" Pinot

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 948

    "Bu ... buset! Me ... mereka punya pistol!" Begitu melihat perubahan situasi yang mendadak, orang-orang itu pun terkesiap.Apalagi, aura yang dipancarkan oleh para pengawal Nagamas itu dipenuhi niat membunuh. Mereka ketakutan hingga memucat dan sekujur tubuh gemetar. Seketika, tidak ada yang berani bergerak.Saat ini, terdengar suara santai seseorang. "Aku Tirta. Beri tahu bos kalian, kalau mau menemuiku, suruh dia masuk sendiri. Mau aku yang keluar? Dia nggak pantas!"Tirta menyesap tehnya, lalu menyunggingkan senyuman meremehkan."Ya, cuma wali kota rendahan. Atas dasar apa dia menyuruh Kak Tirta keluar menemuinya? Dia saja yang merangkak masuk!" ucap Shinta yang memeluk anak harimau."Kita keluar!" Para bawahan itu tidak berani membantah karena mereka dibidik dengan pistol. Mereka berlari keluar dengan ketakutan."Hm? Aku suruh kalian bawa Tirta keluar. Kenapa kalian malah keluar secepat ini?" tanya Pinot dengan kesal saat melihat bawahannya keluar dengan tangan kosong."Ayah Angkat

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 947

    Semua orang mengikuti arah pandang Pinot. Begitu melihatnya, mereka semua terkejut. Bagaimana bisa mobil dengan plat nomor ibu kota muncul di tempat terpencil seperti ini?Bahkan, mobil yang berada di paling depan punya plat nomor yang begitu istimewa, A99999! Jelas, pemilik mobil ini bukan orang biasa!"Pak Pinot, aku rasa kamu berlebihan. Orang-orang di ibu kota itu nggak mungkin datang ke tempat jelek seperti ini. Ini nggak masuk akal. Mungkin saja, ini rekayasa Tirta. Jangan menakuti diri sendiri," ucap Ladim sambil tersenyum tipis setelah terpikir akan kemungkinan ini."Masuk akal. Kalau Tirta kenal tokoh besar di ibu kota, mana mungkin dia masih tinggal di tempat bobrok seperti ini?""Ayah Angkat, dia mungkin tahu kita bakal kemari untuk balas dendam. Dia takut, makanya ingin menakuti kita dengan cara seperti ini. Kamu jangan tertipu," ujar Karsa yang ingin sekali membalas dendam."Seharusnya begitu. Huh! Bocah ini licik juga! Kalian semua, masuk dan tangkap dia!" Setelah menghel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 946

    "Pak Ladim, kalau kamu suka, kita bisa pindahkan dia ke Kota Lais supaya lebih dekat. Setelah kamu menundukkannya, jangan lupa kirim ke tempatku.""Ya, aku memang punya rencana seperti itu." Ladim tertawa terbahak-bahak.Saat ini, tenaga Karsa telah pulih banyak. Tatapannya dipenuhi kebencian. Dia mengertakkan gigi sambil berkata dengan susah payah, "Ayah Angkat, akhirnya kamu datang. Aku jadi cacat gara-gara mereka. Gimana aku bisa berbakti padamu di kemudian hari?""Kamu harus membantuku membalas dendam! Kalau nggak, aku nggak bakal bisa tenang seumur hidup!""Sebenarnya siapa yang membuatmu jadi begini? Kejam sekali." Pinot baru memperhatikan penampilan tragis Karsa. Bukan hanya patah tangan dan kaki, tetapi kelima jari di tangan kiri juga putus.Pinot tak kuasa menarik napas dalam-dalam saking terkejutnya. Kondisi Harto juga sama tragisnya."Nama bocah itu Tirta! Kami bertemu di kota kecil sekitar. Bukan cuma aku, tapi adikku juga! Ayah Angkat, Pak Ladim, kalian harus membalaskan d

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 945

    Di sisi lain, di dalam kantor polisi.Wali Kota Hamza, Pinot, bersama dengan kepala kepolisian, Ladim, duduk dengan santai di aula utama. Mereka mulai bertanya kepala polisi yang berjaga di depan, Niko."Kapan atasan kalian keluar? Cuma menyerahkan penjahat, sepertinya nggak perlu terlalu lama, 'kan?" Yang berbicara adalah Ladim. Dia menerima banyak hadiah dari Karsa. Ketika ada masalah, dia tentu harus turun tangan."Huh, Bu Susanti sedang sibuk dan nggak punya waktu untuk bertemu dengan kalian. Kalian bisa kembali saja. Lagian, para penjahat itu ditangkap di wilayah kami. Tanpa izin dari Bu Susanti, aku nggak akan melepaskan mereka!"Niko jelas bisa merasakan bahwa mereka datang dengan niat buruk. Makanya, dia mendengus dan berkata dengan kesal."Hehe, memang benar kalian yang tangkap, tapi mereka semua berasal dari Kota Hamza. Jadi, sudah seharusnya diserahkan ke Kepolisian Kota Hamza untuk diproses. Kalian nggak punya hak untuk bernegosiasi denganku. Suruh atasan kalian keluar dan

DMCA.com Protection Status