Share

Setelah 5 Tahun Berlalu

Penulis: Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-19 19:29:15

POV Bagas

Setelah hari itu, tidak pernah lagi aku menghubungi Nilam. Aku tidak mau menjadi penyebab retaknya hubungan Nilam dan juga Ilyas. Meski harus menahan rindu pada putriku tapi aku tidak bisa apa-apa.

Ibu juga tidak bisa memaksa untuk menemui Nilam karena ibu bilang Ilyas lebih berhak. Kalau pun Nilam dilarang, tidak bisa kita memaksakan.

Tidak hanya Nilam dan Alin yang tidak tahu keberadaannya. Laras juga tidak pernah lagi muncul. Kukira dia akan datang dan mengacau lagi. Terakhir bertemu saja di rumah sakit saat itu.

“Qai, ayo sini makan dulu.”

Aku yang sedang bersiap-siap ke kantor, mendengar teriakan ibu dari luar.

Padahal aku sudah mengatakan pada ibu biar Qai diurus oleh Diah saja karena Qai sangat aktif dan susah sekali ditegur.

Pyar!

“Qai!”

Aku langsung keluar mendengar sesuatu yang pecah. Menghampiri ibu yang menarik Qai menjauh dari pecahan beling.

“Qai, tidak boleh. Ini gelas, tidak boleh dilempar,” ucap ibu, “Gas, gendong dulu. Biar ibu bersihkan.”

“Diah kemana, Bu?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
thor mendingan mereka balikan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Ada Apa Dengannya

    Pembicaraan dilanjutkan soal pekerjaan. Kuperhatikan Nilam tampak berbeda, dia begitu banyak tahu bahkan lebih dariku. Pasti banyak yang sudah dia lewati sampai di titik ini sampai mengerti soal bisnis yang dijalaninya.Selesai pembicaraan, aku langsung keluar dan kembali ke tempatku. Nilam sepertinya masih ada urusan, padahal banyak sekali yang ingin kutanyakan dan yang paling penting aku ingin bertemu dengan Alin. Aku sangat merindukannya.“Mas Bagas.”Baru saja membuka pintu ruangan, suara Nilam menghentikanku. Sontak aku menoleh.“Nilam.”“Boleh aku bertemu ibu?”Aku mengangguk, “Datang saja ke rumah.”Dia menunduk, memainkan ujung bajunya. Kebiasaannya masih sama.“Aku tidak tahu Ibu tinggal di mana. Bisa minta nomor telepon ibu?”Nilam pasti sangat merindukan ibu, sama halnya dengan ibu. Tidak mungkin aku melarang mereka untuk bertemu. Baru saja akan kuberikan ponsel padanya, tiba-tiba teringat soal Ilyas.“Apa suamimu tidak akan marah?”“Suami?”Keningku berkerut, “Apa-”“Tenan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Korban Kekerasan

    “Mas.” Nilam terbelalak lalu meraih cardigan untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai baju tidur terbuka.Langkahku terayun mendekati dia.“Maaf aku lancang, Mas. Ibu bilang kamu menginap di kantor jad-”“Siapa yang melakukan itu padamu, Nilam!” potongku.“Aku akan tidur di luar.” Nilam malah mengalihkan pembicaraan lalu berniat pergi.Dengan cepat aku menahan tangannya.“Katakan, Nilam! Atau mas caritahu sendiri,” geramku dengan rahang mengeras.“Kamu tidak berhak tahu, Mas. Kita-”“Persetan dengan status. Mas tidak akan peduli, mana mungkin mas hanya diam melihat wanita yang mas cintai dilukai begini. Katakan, Nilam. Apa Ilyas yang melakukannya?” Peganganku di tangannya melemah.Nilam menunduk, kulihat air matanya berjatuhan, “Aku tidak apa-apa.”Air mata dan yang perkataannya itu bertolak belakang. Mana mungkin baik-baik saja tapi menangis begini, pundaknya bahkan bergetar.Aku melangkah mendekat, mendekapnya dengan erat, “Menangislah, setelah itu baru cerita.”Dia menggeleng men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Kepribadian Ganda

    POV Nilam (5 Tahun yang lalu)“Masih sakit ya?”Aku menggeleng, “Tidak, Bang.”Bang Ilyas meraih tanganku dan mencium pergelangannya yang lebam.“Maaf, abang terlalu kasar, abang tidak sadar.”Takut, kaget dan aneh. Saat pertama kali tidak seperti ini, tapi tadi malam Bang Ilyas terlihat berbeda. Aku masih berpikir positif karena dia mungkin tidak sengaja melakukannya.Setelah dia mengatakan jika aku harus ikut ke luar kota, tentu saja aku tidak akan bisa menolak karena dia suamiku. Mana mungkin aku membiarkannya tinggal di luar kota sendirian, aku harus menjalankan tugas sebagai seorang istri.Bang Ilyas memberiku izin untuk bertemu dengan ibu sebelum pergi. Mas Bagas juga harus tahu, bagaimanapun dia ayahnya Alin.Berat rasanya saat harus pamit pada ibu. Selama menikah dengan Mas Bagas, ibu begitu menyayangiku, memperlakukanku seperti anak sendiri.Aku tidak bisa berlama-lama di rumah Mas Bagas, takut juga Mas Bagas menanyai lagi soal luka lebam di pergelangan tanganku.Satu hal yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Bertemu Ayah

    Makanan begitu sulit kutelan. Namun aku harus memaksakan, jika aku sakit bagaimana dengan Alin.Saat ini pikiranku tidak tenang karena membayangkan apalagi yang akan terjadi padaku ke depannya. Ini saja sudah membuat tersiksa. Sampai kapan aku ada di tempat terkutuk ini dan terkurung dengan lelaki yang begitu mengerikan.Sering melihat perubahan sikapnya, aku jadi tahu saat Bang Ilyas menjadi dirinya sendiri dan saat dia menjadi monster. Tapi perubahan itu biasa datang tiba-tiba tanpa bisa diprediksi. Lebih seringnya saat malam hari dia akan berubah menjadi sosok yang tidak kukenal.‘Ibu, aku mau pulang. Aku tersiksa di sini, Bu. Ibu pasti khawatir karena aku tidak pernah memberikan kabar.’ Aku hanya bisa membatin, menjerit pilu.Pantas saja rasanya begitu berat saat harus pergi. Bahkan aku sempat berpikir untuk tetap tinggal di sana dan mengunjungi Bang Ilyas sesekali tapi itu hanya pikiran sekilas karena akhirnya aku ikut juga hingga sekarang ada di tempat ini.“Yayah.”Perhatianku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Akankah Kembali?

    “Kita bicara di tempat lain, jangan di sini,” ajaknya.Aku melihat sekeliling, saat ini berdiri di trotoar dan banyak orang berlalu-lalang. Berdiri di sini juga bisa jadi membuat Bang Ilyas tahu keberadaanku, lebih baik cari aman. Tapi tetap harus di tempat yang ramai jadi saat ada apa-apa aku bisa teriak.“Nilam, kenapa melamun. Ayo ikut ayah. Dekat sini ada restoran yang tempatnya agak di pojokan. Di sana Ilyas tidak akan menemuimu.”“Apa tempatnya jauh?”“Tidak. Jalan kaki dari sini tidak lama.”Aku mengangguk, mengikuti langkah kakinya menuju restoran yang dimaksud.Benar saja, jaraknya tidak jauh dari rumah sakit tadi. Tempatnya pun ramai. Aku di bawa ke bagian lantai dua, disana pun sama ramainya jadi aku tidak terlalu takut.Meskipun mengaku sebagai ayahku, tetap saja ingin jaga-jaga. Selama ini aku bahkan tidak mengenal seperti apa ayahku itu.“Mau pesan apa?”Aku menggeleng, “Tidak usah.”“Setidaknya untuk Alin.”Dia bahkan tahu nama anakku.“Tidak perlu. Saya hanya ingin men

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Kembali Terancam

    Aku hanya diam, tidak membalas perkataan Mas Bagas.“Oh ya, maksud Alin apa tadi, soal boneka?”“Karena dia terus merengek, aku sengaja membuat boneka dengan gambar wajahmu, setidaknya untuk membuat dia senang sebelum akhirnya aku membawanya padamu.”Aku merasa lega Mas Bagas langsung mengalihkan pembicaraan. Lebih baik membicarakan soal Alin saja.“Alin pasti sangat merindukan ayahnya ini,” kata Mas Bagas.“Hm. Setiap hari dia menanyakanmu, satu hari entah berapa kali dia memanggil.”“Apa hanya Alin saja yang rindu?”Sontak aku menoleh, “Maksudnya?”“Kamu tidak merindukan mas juga?”Dia malah kembali bicara soal itu, “Kamu tidak mau menggoda istri orang?” tanyaku, berharap dia menjaga jarak.Perceraianku dan Bang Ilyas sedang diurus, soal kekerasan yang dia lakukan juga kasusnya sedang dijalankan. Aku hanya menunggu selesai saja.“Mungkin lebih tepatnya mantan istri orang. Kamu dan Ilyas kalau belum berpisah pasti akan,” ujarnya dengan santai.Percuma sebenarnya aku berbohong karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Membahagiakan Untuk Menebus Kesalahan

    POV Bagas“Aku kesana sekarang, Bu.”Kuputuskan sambungan telepon dan menyambar kunci motor.Barusan ibu menghubungiku mengatakan jika Nilam pingsan di dalam mobil setelah berteriak histeri di dalamnya.Perasaanku tidak karuan. Sudah pasti terjadi sesuatu dan aku yakin ada hubungannya dengan Ilyas. Aku harus menanyakan pada ayahnya Nilam kalau memang Nilam tidak mau bicara. Semoga saja ayahnya tahu soal masalah yang Nilam hadapi.Dengan mengendarai kecepatan tinggi aku membelah jalan kota. Ingin segera sampai karena khawatir pada Nilam.Sampai dirumah, aku bisa melihat beberapa orang juga di sana mencoba untuk membuka pintu mobil bahkan mencoba menurunkan kaca mobil agar bisa membawa Nilam keluar.“Permisi, biar aku saja.”Aku mengeluarkan alat kecil dari dalam saku, tidak sia-sia tadi pagi aku mendengar ocehan Kiki tadi pagi yang mengatakan dia memiliki alat untuk memecahkan kaca mobil dengan mudah.Kutempelkan alat itu dikaca mobil dan sekali tekan kaca langsung pecah seketika. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Rela Terluka

    “Apa Nilam mau?” tanyaku ragu.“Kamu itu laki-laki, bukan lagi anak ingusan. Buktikan padanya kalau kamu memang pantas untuk kembali bersanding dengan dia. Nilam butuh pembuktian bukan sekedar ucapan.”Aku memang sering menggoda Nilam mengajaknya rujuk. Tapi jujur aku tidak percaya. Merasa tidak pantas? Tentu saja. Banyak mungkin di luaran sana juga yang mau pada Nilam. Usianya memang tidak muda lagi tapi pesonanya membuat para lelaki menengok dua kali saat berpapasan dengannya.“Bunda.” Qai berdiri dan memanggil Nilam yang baru saja keluar dari kamar mandi.Qai ikut-ikutan Alin memanggil Nilam dengan bunda, tapi Nilam sepertinya tidak keberatan dengan itu karena mengerti Qai seperti apa.“Qai belum bobo?” tanya Nilam, dia menghampiri.Aku melirik ibu, memberikan kode agar ibu tidak melanjutkan pembicaraan kami barusan. Memang aku ingin kembali pada Nilam, tapi melihat betapa traumanya dia, aku tidak akan memaksakan. Hanya bisa menjalani apa adanya, kalau memang kami masih berjodoh pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26

Bab terbaru

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Akhir Sebuah Kisah

    Setelah kejadian itu, Jelita memutuskan untuk berhenti kuliah, ia tidak akan sanggup. Baginya lebih penting menjaga mental karena ia seorang ibu, harus tetap dalam kewarasan agar bisa merawat bayinya.Hubungannya dan Devan semakin hari semakin memburuk, apalagi setelah Bu Irma tidak tinggal bersama mereka. Mereka bahkan sudah berpisah kamar beberapa minggu ini, tepatnya saat ibunya Devan pulang kampung.Devan mencoba untuk mendekat dan membuat suasana mencari tapi Jelita terus menghindar. Bukan soal masalah di kampus saja yang menjadi beban Jelita namun ada sangkutannya dengan hubungan mereka.Jelita duduk di teras, ia tidak fokus, bahkan tidak menanggapi putrinya yang meracau tidak jelas. Biasanya Jelita paling senang melihat Arunika berceloteh tapi kali ini, pikirannya kosong.Helaan napas terdengar jelas.“Aku nggak bisa begini terus.” Jelita bangkit, masuk ke dalam rumah.

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Mulai Lelah Karena Rasa Bersalah

    Berita soal Jelita sudah tersebar luas, setiap saat ponselnya berdenting tapi ia tidak berani untuk membukanya karena sudah jelas mereka hanya akan menghinanya saja.Jelita bahkan harus merasakan kupingnya panas karena di kelas banyak yang membicarakannya secara terang-terangan. Baginya menjelaskannya pun percuma karena memang itu faktanya, ia merebut calon suami ibunya sendiri.“Ta.” Recca menahan Jelita yang akan keluar dari kelas.“Aku mau pulan, Ca.” Ia melepas cekalan Recca dan buru-buru pergi.Ingin sekali ia menumpahkan tangisnya karena dadanya terasa sangat sesak. Dulu aibnya ditutup rapat-rapat oleh sang ibu, sekarang malah ada yang terang-terangan menyebarkan aib itu.Jelita sangat malu, ia bahkan tidak ingin lagi datang ke kampus karena dirinya menjadi bahan olok-olokan semua orang. Apa yang dirasakannya sekarang itu hasil perbuatannya, jadi jangan sampai menyalahkan orang lain.

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Aib Tersebar

    “Siapa cowok tadi?” Devan menatap istrinya penuh selidik.Andai tadi ia tidak ditahan Jelita, mungkin laki-laki yang sudah lancang memeluk Jelita akan bonyok di tangan Devan.“Teman aku, kenapa sih. Nggak usah cemburu.” Jelita tampak tidak peduli, ia melewati begitu saja suaminya.“Teman dari mana? Nggak usah bohong.”“Nggak usah percaya kalau begitu, ribet amat.”Devan menahan tangan istrinya. “Kamu kenapa sih? Kalau ada masalah apa-apa itu cerita jangan simpan masalah sendiri.”“Masalahnya ada di kamu, Mas.”Kening Devan berkerut. “Aku? Aku kenapa?”Jelita menyeringai. “Kamu nggak pernah sadar ya, Mas.”“Kalau aku ada salah, bilang. Jangan diem begini, aku takut nggak menyadari kesalahan aku.” Devan mencoba untuk tidak tersulut emosi juga.Sudah seharusnya ia lebih sabar karena istrinya belum b

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Bertemu Mantan

    “Yakin mau tinggal di sini?” Lea menatap sang suami yang tengah memperhatikan kamar yang akan mereka tempati beberapa waktu kedepan.Sekarang mereka ada di kediaman orang tua Lea. Rumah mewah yang hanya ada dua orang dan beberapa art yang menempati. Anak-anaknya sudah memiliki keluarga masing-masing.Baru pertama kali Adnan menginjakkan kaki di kediaman mertuanya. Dulu saat melamar sang istri bukan di rumah ini. Hatinya menciut karena istrinya lebih kaya daripada dugaannya.Tapi semua itu membuat Adnan semakin semangat untuk bekerja, ia tidak mau istrinya hidup susah bersamanya, saat bersama orang tuanya saja Lea diberikan segalanya dan saat hidup dengan Adnan pun akan lelaki itu usahakan untuk apapun yang diminta Lea meski istrinya memang jarang ingin ini atau itu. Lea sudah kenyang dengan limpahan harta orang tuanya. Ia juga bukan wanita yang suka belanja dan menghamburkan uang.“Kalau memang ini yang bisa membuat hubungan kita dan ayah membaik,

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Kebahagiaan Sempurna

    Mata wanita itu mengerjap pelan, kepalanya masih terasa berdenyut. Sosok sang suami yang tertangkap retina matanya saat ia bangun.“Mas.”“Iya, sayang. Bagaimana perasaan kamu? Ada yang sakit?”“Lita ....” Hanya Jelita yang ada dalam ingatan Lea sekarang.“Devan menemani Lita, nggak usah khawatir.” Adnan menggenggam tangan Lea, berulang kali mengecupnya penuh cinta.“Aku kenapa tadi, Mas?”“Kata dokter, tekanan darah kamu rendah dan stres makanya bisa pingsan.”Kepanikan bertambah beberapa saat lalu, Jelita akan melahirkan dan Lea tiba-tiba pingsan. Tapi sekarang situasi sudah terkendali.“Mas, aku mau kesana.”“Devan di sana, kamu di sini. Kondisi kamu lemas begini.”“Tapi, Mas.”“Doakan anak kita baik-baik saja. Persalinannya pasti lancar.” Adnan menyelipkan anak rambut Lea k

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Jelita Melahirkan

    Lea menggeleng cepat. “Nggak. Lita asal ngomong aja itu.” “Periksa yuk.” Adnan meraih tangan istrinya. Dengan lembut Lea melepaskan tangan Adnan. “Nggak usah, aku nggak hamil, Mas.” Ia mengulum senyum meski hatinya perih. Berulang kali berharap dan berulang kali juga hatinya patah. Lea tidak mau lagi berharap, ia menerima kalau memang tidak akan pernah bisa punya anak meski dalam hatinya tetap ada ketakutan kalau nanti Adnan akan berputar haluan dan mencari wanita lain yang bisa memberikan keturunan. Adnan mengangguk, ia juga tidak mau memaksa istrinya. Ingatan lelaki itu sudah mulai berangsur kembali, ia ingat dulu Lea pernah menangis kecewa karena mengira dirinya hamil karena telat haid dua bulan ternyata hanya karena stres saja. “Ini, beneran buat aku? Nanti kalau habis baru mau.” Adnan mengalihkan pembicaraan. “Nggak. Buat Mas. Aku

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Lea Hamil?

    “Tolong jangan pergi, Lita. Aku minta maaf.” Devan mulai takut kehilangan. Ia memang belum bisa mencintai istrinya itu tapi ia akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik. “Apa sekarang alesana Mas masih sama?” Devan menggeleng, ia masih memeluk erat istrinya. “Mas, lepas.” Jelita mencoba mendorong Devan. “Nggak mau. Kamu pasti mau ninggalin aku ‘kan?” Jelita memukul punggung suaminya, kesal. “Aku sesak ini, dedeknya kejepit.” Baru Devan mengurai pelukan setelah mendengar protes sang istri. “Maaf.” Wanita hamil itu tercengang karena melihat mata suaminya merah dan basah. Dia menangis? Apa Mas Devan benar-benar menyesalinya. Untuk saat ini Jelita belum bisa percaya, karena hatinya masih terluka karena alasan su

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Alasan rujuk

    “Mau makan apa?”Jelita menggeleng. “Masih kenyang.”“Nanti kalau aku kerja, kamu ditemani bibik di rumah.”“Nggak bisa ya kalau aku ke rumah Ibu?”“Boleh banget. Senyamannya kamu saja.”Sebenarnya Jelita merasa aneh karena sikap Devan. Sebenarnya bukan pertama kalinya lelaki itu bersikap manis, dulu saja saat menjalin hubungan terlarang, Devan selalu manis dan romantis. Namun setelah menikah malah berubah.Seharian itu Devan tidak pernah beranjak dari samping sang istri.Jelita tampak fokus menikmati tayangan televisi sambil mengunyah keripik kentang.“Mas. Aku bosen di rumah.”“Kamu mau kemana?”“Jalan-jalan, sambil cari makan. Kayaknya kepiting enak.”“Ayo.” Devan berdiri, mengulurkan tangannya untuk membantu sang istri.Perhatian kecilnya membuat debaran

  • Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita   Memperbaiki

    “Mau apa kamu kesini?” Lea berucap ketus.Meski begitu ia tetap menyalami mamanya Devan, bagaimanapun ia menghormati orang tua.“Lea. Mama kesini anter Devan.” Mama Irma memulai pembicaraan.“Ma, biarkan Devan yang bicara.” Lea tidak mau melibatkan orang tua dalam masalah yang ada.Devan tampak gelisah dalam duduknya. Ia tampak baik-baik saja, tidak ada memar di wajah.Saat perjalanan Lea sempat berpikir akan ada baku hantam antara suaminya Devan ternyata itu semua tidak terjadi. Hanya ketakutannya saja.“Silakan kalian bicara, Mama tunggu di luar ya.” Wanita paruh baya itu memilih untuk keluar rumah, membiarkan ruang untuk mereka bicara.Ada percikan cemburu dalam hati Adnan melihat jika istrinya begitu dekat dengan mamanya Devan. Sebenarnya wajar kalau sebelumnya mereka pernah akan menikah.“Aku kesini karena mau tanggung jawab pada Jelita.”Kening Adnan berkerut. “Maksud kamu?”“Izinkan aku kembali sama Jelita, Om. Aku mau rujuk sama dia.”Tiga orang itu terbelalak mendengar perkat

DMCA.com Protection Status