Share

Laras Dikeroyok Emak-Emak

“Eh, sayang. Kenapa bangun?”

Aku tersentak mendengar suara Bang Ilyas.

“Mau buang air kecil, Bang.”

“Bukan terganggu suara televisi?”

Aku menggeleng. Bahkan saat bangun tadi aku seperti tidak mendengar suara televisi.

Rasa ingin buang air kecil hilang seketika karena rasa penasaran. Apa mungkin yang tadi kudengar itu hanya mimpi. Bang Ilyas pun hanya sendiri, tidak mungkin ada orang bertamu tengah malam begini.

Sudahlah. Mungkin efek terlalu lelah. Kuputuskan untuk kembali ke kamar dan tidur.

Keesokan harinya Bang Ilyas membatalkan acara kami karena ada yang lebih darurat di rumah sakit, aku sama sekali tidak keberatan. Sebelum ke rumah sakit, Bang Ilyas lebih dulu mengantarku ke rumah.

“Maaf ya.”

“Tidak usah minta maaf, Bang. Ini juga tugas Abang, kita bisa pergi lain kali,” kataku dengan seulas senyum.

Cup!

Sebuah kecupan mendarat di kening.

“Nanti Abang jemput lagi.”

Aku mengangguk lalu keluar dari mobil, menunggu di sana sampai mobilnya tak terlihat lagi.

Tubuhku berbalik, namun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
rasain si pelakor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status