"Koa menyuruhku membantunya mengatur drone, lalu aku melihat ada kebakaran di belakang. Karena khawatir padamu, aku langsung pergi untuk bantu memadamkan api. Untungnya kamu nggak ada di kamar," jawab Darwin dengan cemas. Tidak terlihat kejanggalan apa pun dari ekspresinya.Sheila menatapnya dengan curiga sambil menggoyangkan lonceng di tangannya beberapa kali. Sebelum Sheila sempat melakukan langkah selanjutnya, tiba-tiba muncul sebuah drone yang merekam wajahnya dari dekat."Dik, lihat!" Terdengar suara Koa dari kejauhan.Sheila menoleh ke arah yang ditunjukkan Koa dan melihat belasan drone di langit membentuk tulisan "Selamat Datang Kembali"."Kak Darwin yang membantuku mengaturnya, kamu suka nggak?" tanya Koa sambil tersenyum lugu pada Sheila.Tebersit tatapan tidak acuh dari mata Sheila, kemudian dia tertawa sambil bertepuk tangan. "Suka, terima kasih Kak Koa.""Ini memang kewajiban Kakak." Koa kembali mengendalikan drone untuk menulis beberapa kalimat penyambutan bagi Sheila dan
Sheila menyampaikan rasa terima kasih dan cintanya kepada Keluarga Fonda, serta menekankan betapa pentingnya dia bagi mereka. Setelah itu, anggota Keluarga Fonda naik ke panggung untuk memeluk Sheila. Mereka semua menangis dan masing-masing menceritakan kisah mereka saat bertemu kembali dengan Sheila.Harry merasa sangat bosan mendengar semua itu dan berdecak. Ayahnya yang berdiri di sampingnya langsung memukulnya dengan keras."Kenapa pukul aku? Nggak bisa nonton pertunjukan mereka dengan bagus?" sindir Harry. Lihat saja betapa bagusnya akting mereka di atas panggung. Ayah Harry langsung memelototinya dengan kejam.Harry langsung menciut karena tidak berani lagi menyinggung ayahnya. Saat menunduk dan melihat Paula masih belum mengakhiri panggilan tersebut, entah mengapa hatinya merasa agak senang.Paula sebenarnya tidak tertarik dengan drama Keluarga Fonda. Hanya saja, melihat mereka memeluk dan menyayangi Sheila, hatinya tiba-tiba merasa sedih. Terutama saat melihat Michelle memeluk
Darwin tersenyum ke arah Sheila. Segera setelah itu, Sheila mendengar sebuah suara. Wajahnya seketika berubah menjadi pucat. Hanya saja sebelum dia bisa bereaksi, tubuhnya sudah lemas dan jatuh ke pelukan Darwin.Sambil memegang mikrofon, Alif berbicara kepada para tamu di bawah panggung, "Maaf, adikku lagi kurang sehat. Dia mungkin terlalu senang, jadi agak emosional. Kami akan membawanya ke kamar untuk beristirahat dulu."Para tamu saling memandang. Dengan ekspresi penasaran, mereka merasa ada sesuatu yang terjadi dengan Keluarga Fonda hari ini. Mereka ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.Sayangnya, Alif sudah turun dari panggung dan meminta mereka untuk meninggalkan tempat tersebut dengan sopan.Jonas sedang ditahan oleh Koa sehingga tidak bisa mendekati mikrofon. Bahkan ketika dia ingin berbicara, mulutnya ditutup oleh Koa. Dia hanya bisa melihat Sheila dibawa pergi oleh Darwin dengan mata membelalak.Setelah berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Koa, Jonas menunjuk cucunya
Jonas tiba-tiba menggenggam tangan Alvin dengan kuat, lalu berucap dengan serius, "Mulai sekarang, kita harus sepenuhnya mendukung Darwin. Apa pun yang dia ingin lakukan, kita harus menggunakan semua sumber daya Keluarga Fonda untuk membantunya."Sekarang, satu-satunya cara untuk menyelamatkan Keluarga Fonda adalah dengan mempertaruhkan segalanya pada Darwin.Jonas memerintahkan, "Segera utus seseorang untuk membawa pergi anak di loteng!" Mata Jonas memancarkan ketegasan yang sudah lama tidak terlihat. Seluruh auranya kembali penuh dengan wibawa seperti saat dia masih muda.Alvin agak terintimidasi oleh aura Jonas. Melihat ekspresi bingung di wajah putranya, Jonas menegaskan sambil berjalan keluar, "Cepat pergi, temukan Alif, Koa, dan Ian. Kunci mereka di ruang rahasia, jangan biarkan mereka keluar tanpa izinku!""Ayah, apa mereka benar-benar begitu nggak tahu aturan?" tanya Alvin. Di siang bolong begini, Jonas bisa-bisanya menargetkan ketiga putranya?"Menurutmu, gimana Keluarga Tanad
"Kita akan segera bercerai, tolong jaga jarak," ucap Michelle sambil mendorong Alvin.Mata Alvin memerah saat menatapnya. Setelah memastikan Michelle tidak terluka, dia bertanya, "Kenapa bisa ada darah?""Itu bukan urusanmu," jawab Michelle sambil berusaha pergi dengan orang-orangnya.Alvin segera menghalanginya, lalu berujar, "Aku akan menyelesaikan masalah hari ini. Kamu pergilah ke ruang rahasia."Michelle berbicara, "Alvin, aku sudah nikah denganmu selama lebih dari 20 tahun. Tapi, aku baru tahu bahwa Keluarga Fonda selalu menganggapku orang luar.""Kalau begitu, kita bertindak sesuai kemampuan masing-masing saja. Jangan ada yang ikut campur dengan urusan siapa pun," jelas Michelle sambil melepaskan tangan Alvin.Jonas dan Alvin telah melihat Michelle mencari ayahnya selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah mengungkapkan kebenaran sedikit pun. Jelas, mereka tidak menganggapnya sebagai keluarga.Alvin menjelaskan, "Elle, masalah ini sangat rumit. Aku juga baru tahu tentang kejadia
Melihat Darwin pergi, Koa segera mengejarnya. Namun, pria itu tidak menghiraukannya dan malah berjalan cepat menuju loteng.Koa menoleh ke arah Alif. Alhasil, dia melihat kakaknya memukul bagian belakang kepala Sheila dengan tongkat untuk membuatnya pingsan."Ayo, kita bantu Kak Darwin," ucap Alif yang mengajak Koa dan Ian. Dia sudah menyadari bahwa Sheila tidak sesederhana dan sepolos yang dia tunjukkan.Wanita itu kembali ke Keluarga Fonda dengan tujuan tertentu. Jadi, ketika memukul Sheila hingga pingsan, Alif tidak merasa bersalah sedikit pun.Ketika Darwin sampai di loteng, Steve sudah berhasil melewati tiga pintu pengaman dan sedang membobol pintu kamar tempat Paula berada.Kali ini, Paula tidak dapat menemukan jalan rahasia keluar dari kamar. Hanya saja, dia menemukan setumpuk foto di laci meja. Itu adalah foto-foto Keluarga Fonda bertahun-tahun yang lalu. Setiap orang di foto itu tersenyum bahagia.Paula melihat satu per satu foto tersebut sambil tersenyum. Di foto terakhir, ad
Darwin mendengar kata-kata Paula. Tangannya sedikit bergeser sehingga ujung pisau menusuk bahu Steve.Pada saat yang sama, suara sirene polisi terdengar di luar. Tak lama kemudian, polisi mulai bertarung dengan para pembunuh di bawah.Paula memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya, "Steve, siapa yang mengutusmu? Kalau kamu ingin Tristan selamat, cepat beri tahu kami."Namun, Steve malah tidak menghiraukannya dan mulai bertarung dengan Darwin. Paula pun mengancam, "Polisi akan segera tiba. Kalau nggak bilang sekarang, kamu nggak akan punya kesempatan untuk menyelamatkan Tristan."Steve tampaknya adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat berpengalaman. Dia juga memiliki keterampilan yang hebat. Tak lama kemudian, Darwin mulai terdesak.Paula menyadari bahwa setiap kali dia menyebut nama Tristan, gerakan Steve akan melambat. Hal itu memberi Darwin celah untuk menyerang."Tristan sering menyebutmu di depan kami. Dia sangat menghormatimu sebagai ayah angkatnya, tapi kamu malah menyembun
Paula menepis tangan Darwin yang melingkari pinggangnya, lalu berucap, "Aku tahu, makasih."Darwin tahu bahwa dia pasti salah paham tentang kejadian sebelumnya dengan Sheila. Hanya saja, sekarang ada banyak orang yang memperhatikan sehingga sulit untuk menjelaskannya.Darwin hanya bisa menggenggam tangan Paula, menatap matanya, dan berucap dengan serius, "Paula, percayalah padaku."Paula mengerucutkan bibir sambil memelototinya. Dia memberi tahu, "Lakukan saja pekerjaanmu."Orang yang bergegas masuk dari luar berdiri di samping Darwin. Dia sepertinya ingin bicara, tetapi ragu-ragu sejenak. Jelas ada sesuatu yang ingin disampaikannya, hanya saja dia tidak berani mengganggu Darwin.Darwin pun mengendurkan ekspresinya. Dia menggenggam tangan Paula erat-erat, lalu berbalik untuk berbicara dengan orang tersebut. Bawahannya memberi tahu, "Mobil Alif, Koa, dan Ian ditabrak."Paula terkejut mendengarnya. Dia segera melihat ke arah Darwin. Pria itu menggeleng sambil berbisik, "Mereka baik-baik