Share

Bab 4

Author: Ghadamira
Guci itu jatuh ke lantai, pecah hingga menjadi banyak retakan. Sementara batu permata yang terpasang di kotak berguling ke mana-mana. Debu tebal pun memenuhi ruangan, membuat semua orang tanpa sadar menutup hidung dan mulut mereka.

Para kerabat yang sebelumnya saling baku hantam langsung berhenti. Mungkin mereka sadar bahwa jika mereka tinggal lebih lama, masalah besar akan menimpa mereka. Dalam sekejap, mereka semua kabur tanpa jejak.

Hanya Chika yang masih terus berteriak penuh amarah.

"Dasar jalang, aku kutuk kamu! Kamu akan mati sama seperti ibumu! Bahkan setelah mati, nggak akan ada peti mati yang layak untukmu!"

"Siapa yang akan mati dengan buruk?"

Di tengah kemarahan Chika, Viktor tiba-tiba muncul.

Viktor melangkah masuk dengan wajah cemberut. Gerak-geriknya menunjukkan tanda-tanda jengkel karena situasi yang dipaksakan padanya.

"Nita, apa kamu sengaja mencari alasan untuk bertemu denganku? Bukankah ibu mertuaku sudah lama meninggal?"

Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, suara manja Chika terdengar.

Sambil membersihkan debu di tangannya, dia bergegas menghampiri Viktor, memeluk lengannya, lalu menyandarkan kepalanya di dada Viktor yang mengenakan setelan jas.

"Pak Viktor, kenapa baru sekarang kamu datang? Aku hampir mati ditindas oleh perempuan desa ini!"

Mendengar kata perempuan desa, kerutan di dahi Viktor tampak makin dalam. Dia secara naluriah melirik ke arahku.

Melihat Viktor yang mengabaikanku, Chika makin mendekat ke arah Viktor, lalu mulai merengek, "Sayang, aku sudah nggak peduli dengan hubungan kalian. Suruh dia kembalikan uang 16 miliar itu, lalu kita bisa pakai untuk membeli apartemen kecil di dekat kantor. Bagaimana?"

Sementara Chika masih sibuk berkhayal dengan indahnya, aku sudah selesai berganti pakaian, siap untuk pergi.

Begitu mendengar angka 16 miliar, Viktor tampaknya baru mengingat masalahnya. Dia segera menahan lenganku, lalu bertanya, "Sebenarnya ada apa ini? Siapa yang meninggal? Untuk apa uang 16 miliar itu?"

Aku menatap foto almarhum yang sudah dijatuhkan oleh Chika, lalu tersenyum simpul.

Pria ini bahkan tidak sadar bahwa ini adalah pemakaman ibunya sendiri.

Karena rumah ini sepenuhnya aku yang membelinya. Ibunya hanya tinggal menumpang di sini.

Jadi, Viktor secara naluriah mengira ini adalah pemakaman kerabatku.

Viktor bahkan mulai menuduhku dengan nada seolah-olah aku telah mengambil alih rumah ibunya.

"Selain itu, apa kamu sudah meminta izin ibuku untuk mengadakan pemakaman di sini? Kenapa harus melakukan hal yang membawa sial seperti ini ...."

"Sebelum meninggal, dia yang memilihnya sendiri. Dia bersikeras ingin dimakamkan dengan guci khusus. Gucinya saja sudah berharga 16 miliar."

Aku langsung memotong ucapan Viktor, sengaja mengabaikan pertanyaannya tadi, tapi malah menjawab pertanyaannya yang lain.

Tanpa berpikir panjang, Viktor langsung menuduhku, "Apa kamu nggak punya uang sendiri? Apa harus pakai uangku?"

"Kalau kamu nggak memakai kartuku, semua ini nggak akan terjadi."

Aku tahu maksud Viktor. Jika aku tidak menggunakan kartunya, Chika tidak akan melihatnya, juga tidak akan datang membuat keributan di sini.

Aku sudah dipukuli, dituduh sebagai perempuan simpanan, serta dihina, tapi tetap saja semua ini salahku?

Aku menatap Chika, lalu beralih ke arah Viktor. Aku perlahan membuka mulutku.

"Jadi kamu belum bilang padanya kalau kamu sudah menikah?"

"Kamu juga belum memberitahunya kalau aku adalah istrimu yang sah, sementara dia yang sebenarnya adalah perempuan simpanan?"

Ekspresi Chika tampak bingung. Matanya bolak-balik melihat ke arahku dan Viktor dengan ekspresi tidak percaya. Dia bergumam, "Nggak mungkin."

"Perempuan desa sepertimu mana mungkin bisa menikah dengan Pak Viktor? Apa kamu sudah gila?"

Viktor hanya terdiam, tidak menjawab.

Chika mendorongnya sambil bertanya, "Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Sayang, cepat katakan sesuatu!"

Akhirnya, Viktor tidak bisa menahannya lagi. Dia menghempaskan tangan Chika dengan kasar, tetapi kemarahannya malah ditujukan padaku.

"Kamu belum selesai juga? Apa harus dibahas sekarang?"

"Masalah perempuan simpanan ini terlalu memalukan. Nanti kalau orang lain tahu, bagaimana dengan reputasi Chika?"

Viktor melirik sekeliling ruangan. Sepertinya dia baru sadar bahwa tumpukan abu di lantai itu berasal dari sebuah guci abu.

Dia tertegun sejenak, lalu menatap Chika dengan sorot mata menyelidik. Chika pun akhirnya menceritakan seluruh kejadian tadi dengan terbata-bata.

Viktor menenangkan Chika dengan pelukannya, bahkan mencubit hidung Chika sambil bercanda. Viktor berujar, "Kali ini Chika memang sudah agak keterlaluan. Aku akan memberikanmu uang lagi sebagai ganti rugi. Tapi kalau kamu berani menyebarkan rumor buruk tentang Chika di internet, jangan salahkan aku kalau aku bersikap kasar."

Setelah mengatakan itu, Viktor pun bersiap pergi bersama Chika.

Aku menghentikan langkah mereka dengan berkata, "Apa kamu nggak mau tahu siapa yang meninggal?"

Viktor berbalik dengan wajah kesal, seolah-olah sedang berusaha menahan rasa frustrasinya karena aku terus mendesaknya.

"Meski kita adalah suami istri, kita sudah lama nggak punya perasaan pada satu sama lain lagi. Apa kamu perlu aku menjelaskan lebih lanjut? Siapa pun yang meninggal di keluargamu, aku nggak punya kewajiban untuk membayar ataupun datang secara pribadi."

"Aku sudah cukup memberimu banyak kelonggaran. Jangan mendesakku terlalu jauh, Nita."

Aku tertawa dingin. Aku menahan rasa sakit di seluruh tubuhku, lalu berjalan mendekat untuk mengambil foto almarhum yang terbalik, lalu melemparkannya ke hadapan Viktor.

"Kamu lihat baik-baik, pemakaman siapa ini."

"Kamu harus tahu guci abu siapa yang dihancurkan pacar kecilmu itu."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Erni Sofia
lanjut. makin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 5

    Mendengar perkataanku, langkah Viktor tiba-tiba berhenti. Hanya dengan melihat sekilas foto itu, seluruh tubuhnya mulai gemetaran.Dengan ekspresi tak percaya, dia mengulurkan tangan untuk mengambil foto yang sudah hancur berkeping-keping itu.Saat dia menyadari bahwa orang dalam foto itu benar-benar adalah ibunya, Viktor tidak bisa lagi menahan emosinya."Apa yang kamu katakan?""Bagaimana mungkin itu ibuku .... Kenapa tiba-tiba .... Bagaimana bisa ibuku meninggal tanpa ada yang memberitahuku?"Viktor tak sanggup menerima kenyataan itu. Dia memeluk erat foto itu, duduk di lantai sambil menangis tersedu-sedu. Pecahan kaca dari bingkai foto tertancap di setelan jas mahalnya, membuat darah perlahan-lahan merembes keluar.Namun, dia tampak tidak peduli dengan apa pun. Dia memeluk foto itu makin erat, sambil satunya tangannya mencoba menelepon ibunya."Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif ....""Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif ...."Aku mengeluarkan bukti kremasi, melempar

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 6

    Hubungan antara aku dan Viktor dimulai tiga tahun yang lalu, serta berakhir tiga tahun lalu juga.Saat pertama kali aku mengenalnya, Viktor baru saja mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Setiap hari dia akan mabuk-mabukan di bar.Suatu ketika saat melewati bar, Viktor menyelamatkanku yang diganggu di pinggir jalan. Dia berdiri di depanku dengan lengan terentang."Kalau mau menyentuhnya, bunuh aku dulu."Aku yang masih muda dan polos, langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Cinta itu bertahan selama tiga tahun.Dengan dukunganku, Viktor bangkit kembali hingga berhasil mendirikan Grup Andalas yang terkenal hari ini.Namun, aku harus mengorbankan banyak hal. Aku menolak perjodohan yang diatur oleh keluargaku, hanya agar aku bisa menikah dengannya. Sebagai akibatnya, orang tuaku mengusirku dari rumah.Pada saat itu, Viktor tidak meninggalkanku meski aku bukan lagi pewaris keluarga kaya. Sebaliknya, dia menjadi makin baik padaku.Setiap kali ada pegawai wanita baru di perusah

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 7

    Kerumunan mulai gaduh. Beberapa orang pria langsung memasang senyum jahat ketika melihat wajahku dengan jelas."Akhirnya kami menemukan kalian, pengiring pengantin tercinta."Beberapa pria mengangkatku dengan paksa, sementara yang lain bergegas masuk ke dalam tenda.Mereka segera menyadari bahwa para pengiring pengantin yang seharusnya bersembunyi di dalam tenda sudah tidak ada lagi.Aku langsung mendapat tamparan keras.Aku tidak sempat menghindar dan jatuh tersungkur ke tanah. Tanganku tertusuk paku yang ada di dekat tenda, lalu darah segar langsung mengalir deras.Beberapa pria tidak puas hanya sampai di situ. Mereka menginjakku dengan sepatu kotor mereka."Cepat katakan, ke mana larinya para pengiring pengantin itu!"Aku hanya menggelengkan kepala.Tidak ada gunanya memanggil mereka kembali hanya karena sikap mereka yang buruk.Melihat aku yang menutup mulut, tidak memberikan jawaban, para pria itu menampilkan senyum dingin."Baiklah, karena mereka sudah kabur, sepertinya kami hany

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 8

    Viktor tertegun melihat keadaanku, merasa tidak percaya. Langkahnya pun berhenti.Aku secara refleks menutupi wajahku.Sepertinya aku terlalu malu untuk berhadapan dengannya.Viktor terpaku sebentar, lalu berlari ke arahku untuk menutupi tubuhku dengan pakaiannya."Viktor, apakah kamu tahu kalau di desamu memang selalu ada tradisi membuat masalah untuk pengiring pengantin seperti ini?"Aku tersenyum pahit sambil bersandar di pelukannya, menanyakan hal itu.Bahunya sedikit menegang. Secara naluriah, Viktor memundurkan tubuhnya sedikit, menjaga jarak denganku."Nita, kamu begitu pintar. Aku pikir kamu bisa menghindarinya."Viktor mengatakan ini sambil mengerutkan bibirnya. Tak ada emosi di dalam kata-katanya.Aku memanggil asistenku, sementara Viktor membawaku masuk ke mobil.Asisten itu memandangku dengan wajah penuh kekhawatiran, lalu berkata, "Kak Nita, kita harus pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini. Kita nggak bisa membiarkan mereka begitu saja memperlakukanmu sepert

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 9

    Aku memandang keluar jendela, melihat pemandangan yang melintas cepat, lalu tersenyum sinis dalam hati.Uang 16 miliar itu sudah hancur berkeping-keping, tidak bisa dikembalikan. Anggap saja itu sebagai balasan untuk Viktor dan ibu mertuaku.Selanjutnya, giliran Viktor dan sekelompok binatang itu.Tidak ada seorang pun di desa mereka yang akan lolos.Aku telah menyerahkan semua video rekaman dari kamera pengawas, serta hasil pemeriksaan visum.Meski kemunculan Chika adalah hal yang tidak terduga, kunjunganku ke kampung halaman Viktor memang sudah direncanakan sejak awal.Karena pada insiden sebelumnya tidak ada kamera pengawas di desa, jadi aku tidak bisa memberikan bukti konkret siapa saja yang terlibat.Kali ini, aku kembali ke desa bukan hanya untuk mengambil ponsel ibu mertuaku. Namun, aku juga berencana menghindari hal yang tidak diinginkan dengan memutuskan untuk menjadi bagian dari permainan, memancing mereka untuk melakukan kejahatan lagi.Kali ini, semua tindakan mereka akan t

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 10

    Katanya, Chika menangis sambil mengamuk di rumah sakit. Dia berteriak mengatakan dirinya sedang menegakkan keadilan, menghukum seorang simpanan, serta tidak merasa bersalah.Polisi yang merasa kesal dengan keributan yang Chika timbulkan pun bertanya, "Apa yang kamu ributkan? Bukannya kamu sendiri selingkuhannya?"Chika tertegun sejenak. Cahaya di matanya meredup, lalu dia bergumam, "Yang nggak dicintai yang jadi selingkuhan!"Dokter yang duduk di sampingnya berkata sambil menikmati drama ini, "Kalau kamu dicintai, kenapa masih harus diminta bayar 16 miliar? Dasar bajingan!"Akhirnya, Chika pun terdiam, tatapan matanya penuh kesedihan."Bukan begitu, yang nggak dicintai itu sebenarnya perempuan itu ...."Klip video ini dipotong, lalu diunggah menjadi lelucon di internet. Setelah melihatnya, keluarga Chika segera membuat pengumuman bahwa mereka sudah memutuskan hubungan dengan Chika dan tidak akan memberikan sepeser pun padanya.Viktor memilih untuk menghindar. Meski sidang sudah beberap

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 1

    Aku dan suamiku sudah hidup seperti orang asing selama beberapa tahun ini. Tak disangka, keluarganya masih menghubungiku."Nita, ibu mertuamu sudah meninggal. Kami nggak bisa menghubungi Viktor. Cepat pulang dan urus pemakamannya!"Mendengar bahwa ibu mertuaku meninggal, hatiku terasa berdebar aneh.Bukan perasaan sedih, melainkan perasaan seperti tali yang tegang di dalam hati tiba-tiba terputus.Sekitar tiga tahun lalu, Viktor Wiryo sudah pisah tinggal denganku.Sejak kami hidup terpisah, dia seperti menghilang dari dunia ini. Dia selalu ikut berbagai pertemuan bisnis atau keluar masuk bar. Namun, dia sama sekali tidak merespons pesanku ataupun mengangkat teleponku.Aku mengernyitkan kening. Viktor benar-benar makin tidak bertanggung jawab. Ibunya sendiri mengalami kecelakaan, tapi dia malah tidak bisa ditemukan.Aku menatap panggilan itu selama beberapa saat. Akhirnya aku membatalkan semua pertemuan selama seminggu, lalu buru-buru pulang ke kampung halaman.Asisten kecilku tidak ber

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 2

    Aku menghela napas, lalu menutup ponselku.Lagi-lagi ada seorang yang terluka dalam sebuah hubungan. Jika ada yang bisa aku bantu nanti, aku akan mencoba membantunya.Viktor masih tidak memberi kabar ataupun menjawab teleponnya.Ibu mertuaku sudah dikremasi, sementara aku mengirimkan pesan terakhir kepada Viktor, "Aku akan menunggu setengah hari lagi. Kalau malam ini kamu nggak datang, besok aku akan langsung menguburkannya."Bagaimanapun juga, ini adalah rumah tua. Makin lama jenazah ditinggalkan, makin buruk dampaknya untuk lingkungan sekitar.Kerabat Viktor sudah mulai berkumpul dalam kelompok kecil. Mereka bermain kartu, sementara kulit kacang tampak bertebaran di lantai.Aku sengaja duduk jauh dari mereka. Mereka juga tidak menghiraukanku, seolah tidak ingin mencari masalah denganku. Jadi aku meminta pengawal yang berjaga di pintu untuk pergi makan secara bergantian.Bau rokok yang tertinggal di ruangan itu membuat kepalaku pusing.Aku mengernyit, ingin keluar untuk menghirup udar

Latest chapter

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 10

    Katanya, Chika menangis sambil mengamuk di rumah sakit. Dia berteriak mengatakan dirinya sedang menegakkan keadilan, menghukum seorang simpanan, serta tidak merasa bersalah.Polisi yang merasa kesal dengan keributan yang Chika timbulkan pun bertanya, "Apa yang kamu ributkan? Bukannya kamu sendiri selingkuhannya?"Chika tertegun sejenak. Cahaya di matanya meredup, lalu dia bergumam, "Yang nggak dicintai yang jadi selingkuhan!"Dokter yang duduk di sampingnya berkata sambil menikmati drama ini, "Kalau kamu dicintai, kenapa masih harus diminta bayar 16 miliar? Dasar bajingan!"Akhirnya, Chika pun terdiam, tatapan matanya penuh kesedihan."Bukan begitu, yang nggak dicintai itu sebenarnya perempuan itu ...."Klip video ini dipotong, lalu diunggah menjadi lelucon di internet. Setelah melihatnya, keluarga Chika segera membuat pengumuman bahwa mereka sudah memutuskan hubungan dengan Chika dan tidak akan memberikan sepeser pun padanya.Viktor memilih untuk menghindar. Meski sidang sudah beberap

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 9

    Aku memandang keluar jendela, melihat pemandangan yang melintas cepat, lalu tersenyum sinis dalam hati.Uang 16 miliar itu sudah hancur berkeping-keping, tidak bisa dikembalikan. Anggap saja itu sebagai balasan untuk Viktor dan ibu mertuaku.Selanjutnya, giliran Viktor dan sekelompok binatang itu.Tidak ada seorang pun di desa mereka yang akan lolos.Aku telah menyerahkan semua video rekaman dari kamera pengawas, serta hasil pemeriksaan visum.Meski kemunculan Chika adalah hal yang tidak terduga, kunjunganku ke kampung halaman Viktor memang sudah direncanakan sejak awal.Karena pada insiden sebelumnya tidak ada kamera pengawas di desa, jadi aku tidak bisa memberikan bukti konkret siapa saja yang terlibat.Kali ini, aku kembali ke desa bukan hanya untuk mengambil ponsel ibu mertuaku. Namun, aku juga berencana menghindari hal yang tidak diinginkan dengan memutuskan untuk menjadi bagian dari permainan, memancing mereka untuk melakukan kejahatan lagi.Kali ini, semua tindakan mereka akan t

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 8

    Viktor tertegun melihat keadaanku, merasa tidak percaya. Langkahnya pun berhenti.Aku secara refleks menutupi wajahku.Sepertinya aku terlalu malu untuk berhadapan dengannya.Viktor terpaku sebentar, lalu berlari ke arahku untuk menutupi tubuhku dengan pakaiannya."Viktor, apakah kamu tahu kalau di desamu memang selalu ada tradisi membuat masalah untuk pengiring pengantin seperti ini?"Aku tersenyum pahit sambil bersandar di pelukannya, menanyakan hal itu.Bahunya sedikit menegang. Secara naluriah, Viktor memundurkan tubuhnya sedikit, menjaga jarak denganku."Nita, kamu begitu pintar. Aku pikir kamu bisa menghindarinya."Viktor mengatakan ini sambil mengerutkan bibirnya. Tak ada emosi di dalam kata-katanya.Aku memanggil asistenku, sementara Viktor membawaku masuk ke mobil.Asisten itu memandangku dengan wajah penuh kekhawatiran, lalu berkata, "Kak Nita, kita harus pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini. Kita nggak bisa membiarkan mereka begitu saja memperlakukanmu sepert

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 7

    Kerumunan mulai gaduh. Beberapa orang pria langsung memasang senyum jahat ketika melihat wajahku dengan jelas."Akhirnya kami menemukan kalian, pengiring pengantin tercinta."Beberapa pria mengangkatku dengan paksa, sementara yang lain bergegas masuk ke dalam tenda.Mereka segera menyadari bahwa para pengiring pengantin yang seharusnya bersembunyi di dalam tenda sudah tidak ada lagi.Aku langsung mendapat tamparan keras.Aku tidak sempat menghindar dan jatuh tersungkur ke tanah. Tanganku tertusuk paku yang ada di dekat tenda, lalu darah segar langsung mengalir deras.Beberapa pria tidak puas hanya sampai di situ. Mereka menginjakku dengan sepatu kotor mereka."Cepat katakan, ke mana larinya para pengiring pengantin itu!"Aku hanya menggelengkan kepala.Tidak ada gunanya memanggil mereka kembali hanya karena sikap mereka yang buruk.Melihat aku yang menutup mulut, tidak memberikan jawaban, para pria itu menampilkan senyum dingin."Baiklah, karena mereka sudah kabur, sepertinya kami hany

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 6

    Hubungan antara aku dan Viktor dimulai tiga tahun yang lalu, serta berakhir tiga tahun lalu juga.Saat pertama kali aku mengenalnya, Viktor baru saja mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Setiap hari dia akan mabuk-mabukan di bar.Suatu ketika saat melewati bar, Viktor menyelamatkanku yang diganggu di pinggir jalan. Dia berdiri di depanku dengan lengan terentang."Kalau mau menyentuhnya, bunuh aku dulu."Aku yang masih muda dan polos, langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Cinta itu bertahan selama tiga tahun.Dengan dukunganku, Viktor bangkit kembali hingga berhasil mendirikan Grup Andalas yang terkenal hari ini.Namun, aku harus mengorbankan banyak hal. Aku menolak perjodohan yang diatur oleh keluargaku, hanya agar aku bisa menikah dengannya. Sebagai akibatnya, orang tuaku mengusirku dari rumah.Pada saat itu, Viktor tidak meninggalkanku meski aku bukan lagi pewaris keluarga kaya. Sebaliknya, dia menjadi makin baik padaku.Setiap kali ada pegawai wanita baru di perusah

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 5

    Mendengar perkataanku, langkah Viktor tiba-tiba berhenti. Hanya dengan melihat sekilas foto itu, seluruh tubuhnya mulai gemetaran.Dengan ekspresi tak percaya, dia mengulurkan tangan untuk mengambil foto yang sudah hancur berkeping-keping itu.Saat dia menyadari bahwa orang dalam foto itu benar-benar adalah ibunya, Viktor tidak bisa lagi menahan emosinya."Apa yang kamu katakan?""Bagaimana mungkin itu ibuku .... Kenapa tiba-tiba .... Bagaimana bisa ibuku meninggal tanpa ada yang memberitahuku?"Viktor tak sanggup menerima kenyataan itu. Dia memeluk erat foto itu, duduk di lantai sambil menangis tersedu-sedu. Pecahan kaca dari bingkai foto tertancap di setelan jas mahalnya, membuat darah perlahan-lahan merembes keluar.Namun, dia tampak tidak peduli dengan apa pun. Dia memeluk foto itu makin erat, sambil satunya tangannya mencoba menelepon ibunya."Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif ....""Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif ...."Aku mengeluarkan bukti kremasi, melempar

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 4

    Guci itu jatuh ke lantai, pecah hingga menjadi banyak retakan. Sementara batu permata yang terpasang di kotak berguling ke mana-mana. Debu tebal pun memenuhi ruangan, membuat semua orang tanpa sadar menutup hidung dan mulut mereka.Para kerabat yang sebelumnya saling baku hantam langsung berhenti. Mungkin mereka sadar bahwa jika mereka tinggal lebih lama, masalah besar akan menimpa mereka. Dalam sekejap, mereka semua kabur tanpa jejak.Hanya Chika yang masih terus berteriak penuh amarah."Dasar jalang, aku kutuk kamu! Kamu akan mati sama seperti ibumu! Bahkan setelah mati, nggak akan ada peti mati yang layak untukmu!""Siapa yang akan mati dengan buruk?"Di tengah kemarahan Chika, Viktor tiba-tiba muncul.Viktor melangkah masuk dengan wajah cemberut. Gerak-geriknya menunjukkan tanda-tanda jengkel karena situasi yang dipaksakan padanya."Nita, apa kamu sengaja mencari alasan untuk bertemu denganku? Bukankah ibu mertuaku sudah lama meninggal?"Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, s

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 3

    "Kamu menghasilkan uang dari orang mati, apa kamu nggak punya malu? Kalian sekeluarga, jangan harap mendapatkan satu sen pun dari pacarku bahkan setelah mati!"Setelah berkata begitu, Chika mengarahkan orang-orangnya untuk menghancurkan semua barang di rumah itu.Baru saat itu aku menyadari bahwa Chika datang dengan segerombolan orang. Paling tidak, ada dua puluh sampai tiga puluh orang yang datang bersamanya. Masing-masing dari mereka memegang tongkat.Foto almarhum yang tergantung di dinding dilempar ke lantai, membuat kaca bingkainya pecah berserakan.Beberapa guci keramik yang baru aku beli, yang masing-masing bernilai beberapa puluh juta, jatuh satu per satu, hingga serpihan porselen melukai kakiku.Aku ingin menghentikan mereka, tetapi ketika melihat kamera pengawas yang baru dipasang di dinding, aku menelan kembali kata-kataku."Chika, barang yang kamu hancurkan bernilai lebih dari miliaran. Kalau kamu sanggup membayarnya, silakan terus hancurkan."Chika merasa aku sudah menghin

  • Dituduh Sebagai Simpanan Setelah Membeli Guci Abu Seharga 16 Miliar   Bab 2

    Aku menghela napas, lalu menutup ponselku.Lagi-lagi ada seorang yang terluka dalam sebuah hubungan. Jika ada yang bisa aku bantu nanti, aku akan mencoba membantunya.Viktor masih tidak memberi kabar ataupun menjawab teleponnya.Ibu mertuaku sudah dikremasi, sementara aku mengirimkan pesan terakhir kepada Viktor, "Aku akan menunggu setengah hari lagi. Kalau malam ini kamu nggak datang, besok aku akan langsung menguburkannya."Bagaimanapun juga, ini adalah rumah tua. Makin lama jenazah ditinggalkan, makin buruk dampaknya untuk lingkungan sekitar.Kerabat Viktor sudah mulai berkumpul dalam kelompok kecil. Mereka bermain kartu, sementara kulit kacang tampak bertebaran di lantai.Aku sengaja duduk jauh dari mereka. Mereka juga tidak menghiraukanku, seolah tidak ingin mencari masalah denganku. Jadi aku meminta pengawal yang berjaga di pintu untuk pergi makan secara bergantian.Bau rokok yang tertinggal di ruangan itu membuat kepalaku pusing.Aku mengernyit, ingin keluar untuk menghirup udar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status