Share

18. Anggap Saja Hukuman

Penulis: Namericanou
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-11 22:59:15

Makanan yang kerap membuat nafsu makannya meluap-luap, kini tak terlihat menggiurkan sama sekali. Chiara berusaha menunduk, menghindari pertemuan tatap dengan mata Junias. Ia bingung harus memutuskan atas pilihan yang diberikan pria itu.

“Keburu dingin itu bakso ayamnya, Chia.” Junias menegur gadis di hadapannya sembari mengetuk meja dua kali.

Chiara bergumam pendek. Lalu mulai mengaduk-aduk isi mangkuk yang asapnya tak lagi mengepul. Baru menyicipi kuah yang super gurih dan menggiurkan, rasa lapar hilang dalam sekejap.

Kepalanya terus memikirkan cara agar Junias tak lagi menekannya untuk memilih. Memangnya tempat kerja mana lagi yang bisa membayarnya dengan jumlah yang lumayan?

“Mas,” panggilnya setelah meletakkan alat makan di mangkuk. “Aku nggak tahu Mas ada masalah apa sama Pak Yanuar, tapi pekerjaan ini penting buatku. Aku udah bingung mau cari kerja di mana, sedangkan Bapak masih ngurusin Kak Ardan yang lagi sekolah di LPK. Biayanya besar dan nggak memungkinkan bisa mencukupi ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   19. Perkara Pisang Goreng Krispi

    Helaan napas Chiara terdengar berat. Sudah ke sekian kalinya ia melakukannya untuk memantapkan diri menghabiskan makanan yang dimasaknya tadi untuk Yanuar. Sayangnya selepas pulang dari kampus, masakannya tak tersentuh sama sekali.Ia geram dua kali lipat. Perdebatannya dengan pria itu saja masih menyisakan kekesalan, ditambah usahanya ini disia-siakan. Belum lagi masalah yang menyeret keluarganya karena ucapan Junias tadi. Semua terasa bertambah banyak karena mood Chiara buruk semenjak datang bulan.Tangan Chiara hendak menyendok cah kangkung di hadapanuyua. Namun kehadiran Leona membuat Chiara menjedanya.“Biar aku aja yang bantu habisin, soalnya majikan kamu yang ribet itu nggak akan keluar kamar sekalipun laper.”Leona duduk dan mengambil mangkuk cah kangkung yang tinggal setengah. Ia meraih garpu, lalu melilitkan makanan itu sebelum memasukkannya ke dalam mulut.Mata Chiara seketika melebar. Ia mengibas-ngibaskan tangan sembari berujar, “Jangan dipaksa makan, Mbak, takut nggak se

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   20. Siapa?

    Chiara akui, ia tengah berada dalam kekalutan. Sepanjang malam, ia kerap terbangun dari tidurnya dan mendapati bayangan wajah Yanuar.Sebelumnya, seorang Chiara Sagita tak pernah melihat secara langsung bagaimana raut pria yang memiliki banyak tangis dalam hidupnya. Terutama sepasang mata sembab yang ia temui semalam.Yanuar yang memiliki kepribadian menyebalkan itu rupanya memiliki sisi rapuh yang tak semua orang tahu. Jika kakak sepupunya tahu, apa mungkin mereka bisa berbaikan dan tidak ada lagi pertengkaran?“Jangan sampai gosong, saya paling nggak bisa makan makanan menghitam. Itu bisa jadi kanker!”Seruan dari orang yang dipikirkannya cukup membuat Chiara merobohkan momen melamunnya. Ia tersentak dan nyaris melempar sendok ke wajan berisi minyak panas. Seketika ia beri lirikan tajam pada pria yang berdiri di dekat tempat cucian piring.Matanya tertuju pada piring yang baru diletakkan pria itu. Sampai kemudian Chiara mengulas senyum remeh ketika sadar piring kotor apa yang hendak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   21. Wanita Pengganti

    Yanuar baru saja melepaskan jam tangan bermerknya saat Yabes menyenggol lengannya. Dari raut yang diperlihatkan pria itu, Yanuar sudah bisa membaca ada sesuatu yang kurang beres tengah terjadi.“Abi benar-benar datang, Nu,” bisik Yabes. “Sekarang dia ada di rumah lo, tadi Lele baru ngabarin gue.”Sebelah alis Yanuar terangkat. Ia sedikit salah fokus ketika mendengar rekannya masih berkomunikasi cukup baik dengan adiknya. Sementara yang lebih menarik adalah Abi, kakak iparnya datang.Semenjak kepergian Avita, keluarga dari istri Yanuar, bahkan saudara kembarnya, Abisatya. Mereka masih melimpahkan kesalahan dan penyebab terbesar atas meninggalnya Avita karena kelalaiannya sebagai suami. Dan sekarang, bukan hal mengejutkan jika Abi memilih mendatanginya di rumah alih-alih ke kantor.“Shit!”Umpatan itu sontak keluar dari mulut Yanuar begitu ia sadar kalau Abi bisa saja bertindak nekat. Bahkan pekerjanya, seperti Mang Dar, Bi Asih dan Endah sekalipun tak berani menentang saudara kembar Av

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   22. Om-om Galak!

    Chiara membiarkan Yanuar memeriksa tangannya. Menyentuh miliknya menggunakan jemari panjang itu beberapa kali. Ia tak begitu mempedulikan sikap tuannya, tapi dalam kepala ia masih berpikir tentang ancaman seorang pria bernama Abi.“Coba kamu jelaskan detail apa aja yang dilakukan pria tadi selama kamu di kamar saya,” titah Yanuar usai melepaskan tangan Chiara.Gadis itu menggeleng pelan. “Sebenarnya dia nggak ngapa-ngapain, cuma minta saya diam dan nggak noleh,” terangnya. “Tapi sayanya ngeyel.”Terkesan konyol, memang. Namun, Chiara tak begitu mempedulikannya. Ia tak berpikir jika nanti Yanuar akan meremehkannya ke sekian kali.“Saya udah bisa prediksi kalau kamu bakal begitu.” Yanuar mengangguk-angguk sesaat. “Di samping ngeyel, kamu juga ceroboh banget.”Yanuar masih ingat sewaktu bertemu dengan Chiara lagi setelah kejadian pemecatan itu terjadi. Ia melihat Chiara jatuh ke kubangan air dan membuat sebagian kemeja yang dipakai gadis itu basah sekaligus kotor.Ia bahkan sampai menyeb

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   23. Kekhawatiran Bapak

    “Gue dengar-dengar, Abi main ngelabrak rumah lo lagi, Nu?” Yanuar membuang napas berat. Ia menghentikan laju treadmill yang sebelumnya ia gunakan sekitar 10 menit. Bersama keringat yang mengucur deras, ia menyambar handuk kecil dan menyampirkannya ke leher. Pertanyaan dari kawannya itu tak ia pedulikan untuk beberapa saat hingga Yabes datang bergabung. Yanuar memilih duduk di bangku sambil menetralisir tenaga sekaligus napasnya yang terengah-engah. “Gosipnya udah menyebar ke mana-mana ya, gue pikir cowok nggak doyan bergosip,” sahut Yanuar yang nada bicaranya jelas tengah menyindir. “Gue dengar langsung dari Lele, adik lo,” imbuh Endra, pria yang tadi sempat melayangkan tanya. Kini Endra menuntaskan kegiatannya dan menghampiri Yanuar yang rautnya sudah tak enak dipandang. uUsai menenggak beberapa kali, Yanuar menengadah menatap Endra. “Sejak kapan lo dekat sama adik gue?” tanyanya datar. “Sampai dia bisa seterbuka itu cerita ke lo soal masalah privasi kakaknya?” Tidak hanya hid

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   24. Jangan Kepedean, Pak!

    Ingin sekali Chiara berterima kasih sebanyak-banyaknya pada pelayan warung makan nasi Padang. Kalau saja pelayan itu tidak mengantar pesanannya, Chiara pasti sudah ditodong banyak sekali pertanyaan. Dan sekarang, tiga piring porsi sudah di depan mata, tampak menggiurkan sekali.“Ayo dimakan dulu, Pak, mumpung masih hangat.”Chiara berusaha menjeda pertanyaan sekaligus kecurigaan Bapak setelah mendengar Ardan mengatakan tentang status bosnya. Sudah jelas, Bapak akan bertanya-tanya. Mengapa bisa anak gadisnya bekerja di bawah seorang duda kaya raya?Pikiran Bapak memang jarang ditemui ayah-ayah di luaran sana. Bapak terlalu takut jika putrinya ini akan terjebak atau dimanfaatkan tanpa sadar di awal. Padahal Chiara jauh lebih pintar berhati-hati.Ardan memulai lebih dulu untuk menyantap isian piring yang telah dipesan Chiara. Pria itu tampak lahap dan senang bukan kepalang. Mungkin sudah sekian bulan tak mendapat kesempatan mengonsumsi makanan mahal tersebut.“Kamu nggak mau membela diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   25. Bentuk Perlindungan

    Napas Chiara terhela panjang. Ia menekuri selembar kertas yang belum lama ini diberikan Yanuar padanya. Isinya daftar kebutuhan pria itu yang harus dipenuhi Chiara sebagai asisten.Mengingat sekarang sudah menunjukkan waktu tujuh malam, mau tak mau Chiara harus pergi ke minimarket untuk membeli barang. Tiap langkah yang ia seret menuju pintu utama terasa berat sekali.“Ingat, jangan makan gaji buta,” sindir Yanuar yang entah sejak kapan berada di ruang tamu. Menyebabkan Chiara menjeda gerak tangan yang hampir menggapai kenop pintu. “Kerja itu yang semangat, jangan malas-malasan.”Ingin sekali Chiara melempar umpatan pada pria itu, tapi ia masih berusaha bertahan. “Yang waras yang ngalah,” balasnya lirih, tapi masih bisa didengar Yanuar.“Kamu ngatain saya nggak waras, Bocah Tengil?” teriak Yanuar seraya mengejar Chiara, tapi diurungkan karena si gadis sudah lari tunggang langgang. Sengaja menghindari amukan tuannya.Bersama napas tersengal, Chiara kembali melangkah pelan. Napasnya ham

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   26. Jangan Jauh-jauh

    Tatapan Chiara masih menyipit. Menggambarkan mata yang penuh selidik pada Yanuar yang tadi tiba-tiba meminta koper dari tangannya. Chiara tak mengerti, mengapa tuannya itu bisa berubah kepribadian menjadi sosok yang peduli bawahan sepertinya?Belum lama ini, Yanuar juga meyakinkannya agar tidak perlu khawatir soal tanggapan orang lain. Sebab Yanuar tidak akan membiarkan hal itu menimpanya lagi. Chiara setengah percaya. Tepatnya masih skeptis pada kebaikan Yanuar yang kelihatannya dingin dan menyebalkan itu.“Seandainya mata kamu itu laser, muka saya sudah jelas banyak yang bolong karena kamu lihatin terus dari tadi,” celetuk Yanuar tanpa menoleh sedikit pun.Chiara kelabakan seketika. Ia membuang wajah ke sisi lain hingga mendapati jendela yang menampilkan pemandangan laut dari ketinggian. Jantungnya nyaris copot karena baru ini ia menyaksikan alam yang terbentang luasnya.“Kalau mau ngomong, tinggal ngomong,” tambah Yanuar yang dibalas dengkusan pendek dari Chiara. “Sekarang kayaknya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20

Bab terbaru

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   148. Menyambut Kebahagiaan (END)

    "Chiara pecah ketuban, Nu."Satu pernyataan berbuah informasi penting itu berhasil membuat tubuh Yanuar kaku. Tangannya terhenti di udara ketika hendak meminum kopi hangat untuk menyegarkan diri dari kantuk."Sekarang udah di rumah sakit." Yabes yang berada di sampingnya menambahkan. "Kata Tante Sukma, Chiara udah masuk pembukaan delapan. Dokter menyarankan pindah ke ruang bersalin, tapi Chiara menolak karena bersikeras nunggu lo."Yanuar memejamkan mata sejenak. Mengingat janji mereka yang akan menyambut kelahiran bayi bersama. Tindakan Chiara tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena wanita itu masih berupaya keras.Bayangan Chiara yang merintih dan menahan sakit perutnya sekelebat terlintas di benak Yanuar. Sontak Yanuar bangkit dari duduk. "Kita ke rumah sakit sekarang," putusnya cukup mengejutkan Yabes. "Lagi pula pesawat kita delay lama."Seharusnya Yanuar dan Yabes sudah tiba di Kalimatan untuk keperluan dinas, tapi karena cuaca buruk, jadwal penerbangan berubah total. Ia menungg

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   147. Detik-detik Pembukaan

    Rasanya beban-beban di pundak makin berat saja tiap kali ia pulang dari perkumpulan Rein dan yang lain. Tak hanya pundak, rupanya punggung hingga pinggulnya sudah menunjukkan rasa lelah sejak di perjalanan tadi. Perutnya kian membesar di usia kandungan pada bukan ke-7 ini, napasnya sering sesak setiap kali merebahkan diri.Apalagi selama melewati pertemuan tadi, Chiara tak begitu menikmati makanan. Ia hanya menyimak tiap kali perbincangan muncul. Walaupun isinya hanya itu-itu saja. Obrolan wanita berkelas yang membicarakan kekayaan keluarga hingga pasangan, dan sayangnya Chiara tak mampu melakukan hal sama.Memang apa yang harus ia pamerkan dari harta suaminya? Meskipun keluarga Yanuar jauh lebih di atas Rein dan yang lain, tetap saja Chiara tak bisa bercuap-cuap asal agar dianggap ada orang lain. Ia pikir, itu tindakan kekanakan dan kurang pantas.“Kita istirahat habis ini ya, Dek,” gumam Chiara sambil mengelus perutnya yang buncit. “Udah sampai rumah, nih.” Ia membuka pintu dan mela

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   146. Akhirnya Kelewatan

    Ada getar yang bisa Yanuar rasakan ketika menggenggam tangan Chiara. Ia mengeratkannya, berusaha menenangkan tiap detik hingga getaran itu perlahan redup dan akhirnya menghilang. Yanuar tak tahu apa yang tengah dipikirkan Chiara sekaligus disembunyikan istrinya itu sekarang. Yang jelas, mereka sempat cekcok sebentar sebelum berangkat ke rumah sakit seperti sekarang. Di perjalanan pun, tak ada perbincangan yang terjadi di antara keduanya. Mereka sama-sama bungkam sampai Yanuar membuka suara begitu merangkul pinggul Chiara menuju poli yang dituju. "Kamu kelihatan gugup, dan ... pucat," celetuk Yanuar sesaat setelah duduk di kursi begitu tiba di ruangan dokter. Chiara mengambil napas dan menggeleng kemudian. "Biasa kalau mau check up pasti ada gugupnya, Mas." Suara itu terdengar penuh kebohongan di telinga Yanuar, tapi ia tak mempermasalahkannya sekarang. Beberapa rangkaian pemeriksaan sudah dilewati Chiara dan Yanuar melihatnya saksama. Penuh perhatian lekat dan fokusnya pun sengaj

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   145. Akan Aku Usahakan

    “Jadwal gue setelah ini apa lagi, Bes?”Tanpa mendongak ke arah bawahannya, Yanuar melempar tanya sambil menatap foto yang dikirimkan Chiara belum lama ini. Istrinya itu sedang rajin-rajinnya pergi ke kelas yoga dan beberapa pertemuan dengan Lily dan juga Rein.Perubahan Chiara kedengaran bagus sekali. Terutama Mami yang senang bukan kepalang mendapati kabar itu. Sampai Yanuar baru menyadarinya sekarang karena kelewat sibuk dengan urusan kantor dan masalah yang terus datang.“Ada meeting online sama pegawai Kominfo untuk bahas masalah tambang yang sempat muncul di media dua hari lalu.”Kini Yanuar mengalihkan pandangan, beradu tatap dengan Yabes sambil membuang napas kasar. “Jadi, gue nggak dibolehin istirahat atau makan malam di rumah sama istri ya, Bes?”Yabes mengulum senyum samar. Rautnya berubah tak enak mendapati sarkasme yang dilontarkan atasan, tapi apa boleh buat. Semua sudah dirancang baik-baik dan mendapat persetujuan Yanuar secara langsung.“Kasih lima menit,” pinta Yanuar

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   144. Belum Terbiasa

    Chiara menoleh cepat pada meja di dekatnya usai Yanuar memberikan sesuatu di sana. "Itu apa, Mas?""Langsung aja datang ke sana, ya. Mami udah booking paket A buat kamu," jelas Yanuar sambil melangkah pelan mendekatinya. "Nggak perlu pakai taksi, biar sopir yang antar ke manapun kamu pergi."Chiara menjauhkan punggung dari sandaran kursi pijatnya dan menatap bingung Yanuar yang sudah duduk berlutut di depannya sekarang. "Paket A?" tanyanya bingung.Yanuar menganggukkan pelan, tangannya terulur menyentuh lutut Chiara dan memberi usapan lembut. "Pijat di salon, sekalian perawatan," jawabnya. "Kamu pasti capek setelah KKN kemarin. Belum lagi acara penyambutan kepulangan kamu itu."Chiara menyengir lebar, menyadari beberapa bagian tubuhnya memang sedikit pegal semalaman. Namun ia tidak berpikir untuk melakukan spa di salon seperti yang diujarkan Yanuar itu. Perlukah ia?"Emangnya harus, Mas?" Chiara menggaruk tengkuk tak enak. "Aku kan lagi hamil, boleh pijat-pijat gitu?""Boleh, Mami bil

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   143. Begitu Memikat

    Wajah Chiara sudah berseri-seri sejak berakhirnya malam perpisahan dengan warga desa. Tugasnya dan teman-teman akhirnya selesai. Bukan hanya sambutan di awal, tapi mereka mendapat banyak tanggapan positif di penghujung.Chiara baru saja selesai berkemas barang-barangnya, mengecek ulang isi koper kesekian kali. Kemudian menilik surat-surat yang dituliskan beberapa murid sekolah setelah ia mengisi kelas karya beberapa waktu lalu. Semua indah dan sulit dilupakan begitu saja, sebab mengukir kenangan manis di kepala.“Kerja bagus semuanya!” seru Tino di tengah kesibukan berkemas di posko. “Gue nggak tahu lagi mau apresiasi dengan cara apa, yang jelas gue bangga banget sama kelompok kita ini.”“Ya, gue setuju.” Abas menimpali dengan senyum haru. “Gue pikir, proker kita bakal ngebosenin dan kayak tradisi sebelumnya. Tapi ide-ide yang kita buat cukup cemerlang juga.”Chiara mengangguk setuju. Melihat semuanya menampilkan wajah lega dan penuh bangga, ia pun merasakannya dengan batin berbunga-b

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   142. Tambah Hot

    Chiara baru menyeduh susu formula khusus ibu hamil. Selama berada di posko dua minggu ini, ia tak abai memikirkan kesehatan diri sekaligus perkembangan janin di kandungannya. Bahkan setiap malam, sebelum tidur, ia sengaja mengajak si jabang bayi mengobrol.Berbekal informasi yang dibacanya di internet, Chiara mengusahakan apa pun untuk menjadi seorang ibu di usianya yang masih terbilang muda. Walaupun memiliki suami yang jauh di atasnya dan lebih berpengalaman, ia lebih senang belajar mandiri.“Rasanya enak?” Venna bertanya begitu memasuki area dapur, tempat yang menjadi destinasi Chiara setiap pagi dan malam dan jumlahnya terbilang sering dikunjungi.Chiara mengulum senyum dan menjauhkan gelas dari bibir. Ia baru meminum setengah dan mengambil jeda untuk membalas Venna. “Kayak susu biasa,” balasnya.Aneh sekali mengatakan ‘biasa’. Padahal selama hidupnya, ia tak membiasakan diri mengonsumsi cairan putih dengan kandungan tinggi kalsium seperti itu. Mengingat ia lahir dan besar di kelu

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   141. Privasi Suami-Istri

    Yanuar tak sepenuhnya ingat apa yang terjadi semalam. Ia berdecak sambil menyugar rambutnya dan mendengar sebuah benda terjatuh dari ranjang ke lantai. Setelah dilihat dengan rasa malas yang luar biasa, ia menemukan ponselnya tergeletak.“Shit!” makinya kesal karena juga menahan pusing yang mendera kepalanya.Suara gemeruyuk di perut pun ikut terdengar. Yanuar segera bangkit dan melompat dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya. Kemalangan menimpanya lagi untuk kesekian kali.“Yanu?” Itu Mami. Si pemilik nama memejamkan mata usai membersihkan wajah dan mulutnya dari sisa kotoran. “Yanuar!”Kakinya bergerak keluar kamar mandi, meski berat. Hari masih pagi baginya, tapi Mami sudah berkunjung ke rumah di saat keadaannya cukup berantakan.“Astaga Yanu?” Suara itu terdengar bersamaan dengan pintu kamarnya yang terbuka dari luar. Lalu menampilkan sosok ibunya yang melotot lebar ke arahnya. “Kamu mabuk? Istri lagi di luar kota, kamu malah mabuk-mabukan?”Seb

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   140. Tak Mudah Menjadi Kamu

    “Dia nggak mau gue ke sana.”Hanya kekehan geli yang terdengar menyebalkan di telinga Yanuar begitu mengungkapkan satu fakta tentang istrinya. Belum lama ini ia langsung meminta Yabes putar balik arah mobil karena Chiara menolak niat baiknya.“Emang kalau KKN gitu nggak bisa banget diganggu?”Yabes yang fokus mengemudi itu melirik sejenak dengan sisa kekehan di bibir. “Ya, terkadang proker bikin pusing, sih. Tapi balik lagi aja ke orangnya,” jelasnya santai. “Ada kok yang hobinya nebeng nama, nggak jalanin proker bareng temannya.”Yanuar menghela napas panjang. Paham sekali Chiara tak masuk pada kriteria yang diucapkan Yabes di akhir kalimat. Ia tahu betul bagaimana sang istri yang kelewat ambisius. Saat dinyatakan hamil pun, Chiara tetap memilih kuliah dan menghabiskan waktu untuk belajar. Tak heran jika sekarang istrinya itu fokus sekali dengan program kampusnya.“Sama kayak lo lah,” imbuh Yabes saat mobil berhenti karena terhalang lampu merah lalu lintas. “Lo juga kebangetan fokusn

DMCA.com Protection Status