Share

Bab 6

Penulis: Rira Faradina
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-26 05:06:22

Mata Raya terbelalak lebar ketika mendengarnya. Membuatnya hingga tak mampu mengeluarkan suara untuk beberapa detik.

"Tunggu dulu, a-apa maksud ucapannya tadi, ca-calon istri? Me-menikah?"

****

Raya memandang pria yang berada disampingnya tanpa berkedip. Mulutnya terbuka karena masih belum mengerti akan apa yang baru saja didengarnya.

Sadar jika tangannya masih dipegang erat oleh pria itu, Raya berusaha melepaskannya, sayang, pria itu bukannya melepaskan tangannya, tetapi malah merangkul pinggangnya. Hingga tak ada jarak lagi diantara mereka.

"Ini gadis yang ingin kunikahi, kuharap setelah ini, mama berhenti mencarikan calon istri untukku."

Wanita dengan hijab dikepala, berpenampilan yang anggun serta berkelas itu, menatap Raya dengan seksama, matanya memindai setiap centimeter tubuh Raya dari atas sampai kebawah, hingga akhirnya sebuah senyuman terbit di wajahnya.

"Cantik, dan sepertinya pekerja keras, mama suka pilihanmu, Alex."

"Siapa namamu, nak?"

"Maaf, bu sepertinya ada kesalahpahaman, saya tidak meng ...." Belum sempat Raya menjelaskan, tiba tiba kakinya diinjak cukup keras oleh pria itu.

"Aawww!" Raya menjerit tertahan.

Mata pria itu melotot padanya, tangannya semakin mendekap erat pinggang Raya, seakan meminta Raya untuk mengikuti ucapannya.

"Ra-raya, Tante. Nama saya, Raya."

Wanita itu balik memandang puteranya, lalu, lalu menggeleng pelan.

"Kenapa tidak pernah dikenalkan sama mama, Alex, kalau begini kan mama tenang. Ngga perlu mencari-cari calon istri lagi untukmu," ucap wanita itu sumringah.

"Oh ya nak, besok malam ajak Raya makan malam di rumah yah, mama ingin kenalan dengan calon istrimu ini, Jangan lupa, Mama tunggu dirumah."

Wanita itu pergi setelah mengatakan kalimat itu, sementara, pria bernama Alex ini, segera melepaskan tangannya dari pinggang Raya.

"Aku ingin bicara denganmu. Kapan jam kerjamu selesai?" ketusnya.

Ucapannya sontak membuat gadis itu langsung membalikkan badan, dan bersungut kesal.

"Pria aneh."

"Hei tunggu!" Alex menyusul dan berusaha menghalangi langkah Raya.

Gadis itu menghentikan langkahnya, lalu berbalik kembali memandang Alex sambil membeliakkan lebar ke-dua matanya

"Apa!"

"Harusnya aku yang ingin bicara denganmu, apa maksud semua sandiwara tadi? Kau membuang buang waktuku saja."

"Jam berapa kau pulang?"

"Jam lima," jawab Raya tak ramah.

"Okay, jam lima kutunggu di parkiran timur mall ini. Jangan coba lari, jika tidak aku akan datang ke countermu besok dengan pengaduan atas pelayanan kerjamu yang sangat buruk," Ancamnya sambil melirik seragam kerja yang dipakai Raya.

"Kau mengancamku. Hei bangun tuan ... Kau yang butuh bantuanku, bukan? Setidaknya, kau minta maaf dulu atas tindakanmu tadi padaku," ucap Raya tak mau kalah.

"Kau ... " Tangan pemuda itu terkepal.

"Kenapa, tak mau? Ya sudah. Tolong minggir, tuan. Calon istrimu ini mau lewat!" Ejek Raya dengan mengulas senyum.

"Aku minta maaf." Ucap Alex cepat.

Suara permintaan maaf dari pria yang baru beberapa menit di kenalnya itu, akhirnya membuat senyum Raya semakin mengembang, gadis itu merasa menang.

"Nah, tak sulit kan minta maaf," ucap Raya jumawa.

"Aku akan menjemputmu. Jam lima kutunggu di parkiran timur mall ini."

Raya tak menjawabnya, lalu membuang pandangannya, meninggalkan pria itu yang masih menatapnya penuh harap.

"Jangan lupa, nanti sore di parkiran timur," ulang pria itu dengan suara yang cukup keras.

****

Mata Raya memandang tiap pengunjung yang berada diparkiran timur mall ini, sambil terus mencebik kesal, wajah masam terus ia perlihatkan begitu tiba di tempat ini.

"Entah mengapa aku mau saja datang kesini." Gumamnya.

Bibirnya terangkat tatkala ia melihat Alex, pemuda yang dikenalnya beberapa jam lalu di dalam mall tadi sedang melambaikan tangan padanya. Ia mempercepat langkahnya, menghampiri pria itu.

"Kupikir kau tak akan datang, hampir saja aku ingin mendatangi countermu itu, nona Raya!" Ucap Alex begitu melihat kedatangan Raya.

Raya tak menjawabnya, hanya mencebik kesal padanya. Mata gadis itu memperhatikan pria dihadapannya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

"Ayo ikut aku, kita bicara ditempat lain."

Pria dengan wajah kebarat-baratan ini lalu mengajaknya menuju kesebuah mobil Ferarri merah. Mobil yang membuat mata Raya sontak terbuka lebar, selebar GOR Senayan.

"Mo-mobilmu tuan?" Tunjuk Raya sambil mengedipkan matanya beberapa kali karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Bukan, dapet nyewa."

"Ayo cepat masuk," ajaknya lagi.

"Eh, tunggu!" Tahan Raya.

"Berjanji dulu satu hal padaku, kau tak akan membawaku ketempat yang aneh atau menurunkanku dijalan."

"Iya aku janji, ayo!"

"Ma-mana KTP mu? Aku mau lihat."

"Buat apa?"

"Ya buat jaga jaga lah. Siapa tahu kau langsung membawaku ke Penghulu, kan repot. Setidaknya, aku harus tahu siapa kau!" Jawab Raya ketus.

"Lama lama kau membuatku kesal, nona. Lagipula siapa juga yang mau macam macam denganmu, asal kau tahu, kau sangat jauh dari seleraku ..."

"Ya sudah."

Raya berbalik, melangkah cepat meninggalkan Alex yang masih bicara. Sadar jika lawan bicaranya menjauh, pria itu refleks mengejarnya.

"Tunggu, aku minta maaf. Aku ingin minta tolong padamu."

Raya menghentikan langkahnya, gadis itu menarik nafas panjang. Lalu membalikkan badan, menatapnya tajam.

"Kau butuh bantuanku? Ya sudah, mana KTP mu. Sini berikan!" Pinta Raya sambil menadahkan tangan.

Raut wajah kesal diperlihatkan Alex padanya, dengan terpaksa pria itu mengeluarkan kartu identitas yang diminta Raya dari dalam dompetnya.

"Ini ...! Apa sekalian aku beri paspor dan SIM juga padamu?" Sungutnya.

"Iya, bila perlu kau berikan sekalian kartu debit dan kreditmu, agar aku yakin kau memang pria yang baik." Balas Raya terkekeh.

"Ayo masuk ke mobil!" titahnya.

"Tunggu sebentar!"

"Apalagi ...?" mata Alex melotot.

"Aku mau ambil foto KTP mu sebentar."

"Ya tuhan, untuk apa?"

"Untuk jaga jaga lah, siapa yang tahu ada niat terselubung dibalik ini. Aku kan bisa mencegahnya. Setidaknya aku punya identitas pria jahat itu." Jawab Raya sambil mengambil beberapa foto KTP Alex.

"Astaga, mengapa aku bisa bertemu dengan gadis seperti ini?" Keluh Alex mulai tak sabar. Tak lama, tangannya menarik paksa Raya, dan memintanya segera duduk di mobil.

"Duduk dan diamlah."

Blam!

Pintu mobil itu langsung ditutup Alex, tak lama ia berjalan memutar menuju kursi kemudi.

Raya menatap pria itu dengan raut wajah masam. Keningnya berkerut, mencoba mencari tahu apa yang ingin pria ini bicarakan dengannya.

Untuk beberapa detik, mereka berdua diam, tak lama, mata Raya mulai memperhatikan tiap milimeter interior mobil ini dan mulai mengaguminya, semua tak luput dari tatapan matanya.

"Kita bicara ditempat lain saja, sekalian kutraktir kau makan." Ucap Alex mengakhiri keheningan mereka.

"Terserah kau saja," jawab Raya yang tak henti menepuk jok mobil yang didudukinya.

"Mobilmu nyaman ya, beda sekali dengan angkot yang tiap pagi kunaiki," tutur Raya polos.

Mata Alex mendelik melihat tingkah Raya, senyum tipis tiba-tiba merekah dari bibir pria itu. Sebuah senyuman yang penuh arti.

Bersambung

Terima kasih sudah berkenan mampir, dukung Author ya dengan vote dan subscribe cerita ini. Jangan lupa baca ceritaku yang lain.

Semoga hari mu bahagia.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Jostem
Lumayan, tetapi terlalu gampangan
goodnovel comment avatar
Eling Botutihe
keren dik..sukses semangat
goodnovel comment avatar
Zhandy Tote
sangat bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 7

    "Terserah kau saja," jawab Raya yang tak henti menepuk jok mobil yang didudukinya."Mobilmu nyaman ya, beda sekali dengan angkot yang tiap pagi kunaiki," tutur Raya polos.Mata Alex mendelik melihat tingkah Raya, senyum tipis tiba-tiba merekah dari bibir pria itu. Sebuah senyuman yang penuh arti.***"Andrew Rinindra Alexander Green."Raya mengeja sebaris nama di kartu identitas Alex yang dipegangnya. "Namamu keren ya. Orang bule ternyata.""Kalau sudah selesai membacanya, sini kembalikan KTP ku," sungut Alex."Ternyata sudah 25 tahun umurnya, pantesan sampe dicariin calon istri segala. Udah tua!" Lanjut Raya terkekeh.Merasa diejek, tangan Alex dengan cepat menyambar kartu identitasnya dari tangan Raya, wajah kesal ia perlihatkan pada gadis itu."Bukan urusanmu, nona." Ketusnya sambil meletakkan kartu identitasnya kedalam saku celana yang dipakainya."Perasaan nyonya yang tadi siang wajahnya Indonesia banget. Kok bisa punya anak kayak bule nyasar begini yah," tutur Raya sambil melir

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 8

    "Kok aku jadi ngerasa kayak benalu banget. Sudah ya, aku mau masuk dulu, mau mandi. Terus tirakat semalaman. Biar impianku dapet suami kaya terkabul." Tangan Raya dengan cepat memutar pintu kamar kosnya."Yuk bobo cantik biar tambah imut imut," lanjut Raya pada Winda."Kenapa ada gadis yang selalu beruntung, seperti dirimu," keluh Winda."Karena aku manis dan imut imut" jawab Raya asal. ***Sejak pagi Raya sudah bersiap, gadis itu berdandan cantik, meski acara makan malam yang akan di hadirinya, masih beberapa jam lagi, tetap saja ia menjaga penampilannya.Sepanjang waktu, Raya terlihat bersemangat melayani calon pelanggan yang datang ke counter yang dijaganya. Senyumnya tak pernah lepas dari bibirnya. Suasana hatinya terlihat sangat baik hari ini."Mbak Raya, baik baik saja, nggak demam atau lagi sakit kan?" Tanya Nanda, rekan kerjanya, sesama penjaga counter ini."Nggak, emang aku kenapa?" Balas Raya."Gak apa apa sih, cuma heran saja. Mbak Raya nggak kayak biasanya. Perasaan dar

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 9

    "Berhenti! Ku bilang, turunkan aku."Dengan terpaksa Alex menaikkan kembali kaca jendela mobilnya dan menghirup kembali parfum aroma melati itu, Merasa menang, Raya mengulas senyum.Mobil yang dikendarai Alex mulai membelah jalanan ibukota. Langit yang bertaburan bintang seolah-olah ikut menyambut kedatangan mereka diserpong. Tanpa di sadari, bahwa acara makan malam ini akan membuat babak baru dalam kisah hidup mereka.****Raya menatap takjub deretan bangunan mewah yang dilewatinya. Mobil yang dikemudikan Alex kini mulai bergerak pelan, berbelok dan berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua bergaya Mediterania klasik.Pagar setinggi dua meter itu langsung terbuka, begitu mobil ini menepi, seorang penjaga rumah terlihat melambaikan tangan, seakan telah mengenal pemilik Ferarri merah ini.Alex membuka sedikit kaca jendela mobilnya, dan membalas lambaian tangan itu dengan senyum tipis, lalu membawa mobilnya masuk ke area carport rumah ini."Aku ingin tahu latar belakangmu. Siapa kau

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 10

    "Kita memang serasi ya," ucapnya dengan senyuman yang lebar. Membuat Alex berdecih pelan, lalu membuang muka.Pemuda bernama Arya itu duduk disamping Bu Sekar. Ia terlihat dingin. Hanya sesekali saja ia terlihat memaksakan diri untuk tersenyum. Berbeda sekali dengan Alex yang cukup banyak bicara, sosok Arya, cenderung diam."Secepatnya, aku ingin bertemu dengan ibumu, Raya," ungkap Bu Sekar."Be- bertemu ... tapi untuk apa, ma?" Tanya Alex gugup.***"Kok nanyanya begitu, nak. Ya untuk membicarakan tentang pernikahan kalian. Bukankah kau bilang kemarin ingin menikahinya bulan depan? Mama pikir juga sebaiknya begitu, semakin cepat akan semakin baik. Lagipula tak elok jika terlalu lama menunda, benar begitu kan, Raya?" Ucapan yang sangat jujur dan terbuka itu sontak membuat Alex salah tingkah. Ia tak mungkin menyanggah perkataan ibunya, karena sama saja seperti menjilat ludahnya sendiri. Tapi, jika secepat itu menikahi gadis yang baru belum genap dua hari dikenalnya ini, membuatnya har

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 11

    "Ayo masuklah," ajak Alex sambil membuka pintu utama rumahnya."Terima kasih."Mereka berjalan beriringan melintas ruangan tamu, lalu menaiki tangga yang menuju ke lantai atas, sambil memegang selusur tangga ini, mata Raya tak sengaja melihat foto keluarga yang tergantung di dinding ini.Foto seorang anak laki laki berkemeja putih yang diapit kedua orang tuanya. Sebuah foto yang memperlihatkan kehangatan keluarga ini membuat Raya menghentikan langkahnya sejenak.***"Apa ini bapakmu?" "Iya, itu foto kedua orang tuaku. Sudah jelas kan sekarang jika aku bukan kapur yang berada di tumpukan arang," sindirnya."Masih ingat saja." Raya terkekeh.Alex membuang muka sambil mendengkus kesal, tak lama ia masuk kedalam sebuah kamar."Dengar, aku butuh waktu untuk membuang hajat. Kau bisa berkeliling rumah ini. Tapi ingat, Jangan sekali kali mencoba masuk ke kamarku.""Iya. Tapi jangan lama lama, aku mau pulang, aku mau istirahat," balas Raya."Kau benar benar gadis menyebalkan, nona," rutuk Ale

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 12

    "Bukan seperti itu caranya memperlakukan seorang gadis."Ucapan seseorang refleks membuat Raya langsung menoleh, tampak disana dia sedang mengulas senyum sembari mengulurkan tangannya."Kau!""Akan kutunjukkan padanya, bagaimana cara memperlakukan seorang gadis." Lanjutnya.***"M-mas Arya!"Ia mengulurkan tangannya pada Raya. Untuk sesaat gadis itu tertegun karena tak tahu harus berbuat apa."Sini, kemarikan tanganmu, Raya." ucapnya dengan cepat meraih tangan Raya.Arya mengandeng tangan Raya dengan lembut, membuat gadis itu sejenak terpukau dan terus menatapnya tanpa berkedip. Tak menyangka jika ia mendapat perlakuan semanis ini oleh pria yang tak begitu dikenalnya."Benar benar beda sikapnya," gumam Raya."Maaf, apa kau baru saja mengatakan sesuatu?""Ah, tidak." Jawab Raya tersipu.Arya terus mengandeng lengan Raya hingga tiba didepan Ferarri merah milik Alex. Wajah masam diperlihatkan pemuda itu ketika Arya melepaskan tangannya dan membuka pintu mobil Alex untuk Raya."Nah, masuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 13

    "Apa kau sakit?""Aneh, kau tidak demam kok." Ucap Alex sambil meletakkan telapak tangannya didahi Raya."Apaan sih? Aku baik baik saja.""Kau benar-benar gadis yang aneh," gerutu pemuda itu."Aku mau pulang! Jika ada yang ingin kau bicarakan denganku, lebih baik sekarang bicara saja."Alex masih menatapnya penuh tanya, karena masih tak percaya dengan sikap yang diperlihatkan Raya saat ini. Pemuda itu sejenak menunduk, mencari kalimat yang bisa mewakili keinginannya."Berapa aku harus membayarmu?""Apa maksudmu?"***"Pernikahan kita akan terjadi. Aku tak ingin membuat mama kecewa.""Maaf, aku tak ingin melanjutkan sandiwara ini lagi. Sudah kukatakan aku memang suka uang dan menginginkan pria kaya untuk kujadikan suami, tapi bukan berarti harus mempermainkan sebuah pernikahan. Aku masih cukup waras untuk melakukan hal bodoh itu," balas Raya tegas."Aku tak memintamu mempermainkan pernikahan. Kita akan bercerai jika sudah menemukan pasangan masing-masing.""Sama saja, tuan.""Anggap sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 14

    Lebih baik kau tutup mulutmu itu," ucap Alex lalu memalingkan wajahnya dan membalikkan badannya, melangkah meninggalkan tempat ini."Aku suka Raya. Aku suka gadis itu."Ucapan Arya seketika membuat langkah Alex terhenti. Tak lama ia menoleh menatap Arya yang terkekeh melihatnya***Alex menyandarkan punggungnya dikursi, dengan kedua tangan di atas kemudi mobilnya. Pertemuannya dengan Arya tadi entah mengapa membuat emosinya tiba tiba tersulut."Sial!" Umpatnya.Ia meremas rambutnya kuat, giginya gemeretak, lalu kembali mendengkus kesal. [Aku suka Raya, Aku suka gadis itu]Ucapan saudara tirinya itu kini kembali terngiang di telinganya, bak kaset yang diputar berulang-ulang. Beberapa kali ia membuang napas kasar seakan ingin mengusir kalimat itu dari pikirannya."Apa yang kau rencanakan, Arya?" Geramnya tertahan.Stella, gadis yang ditaksirnya sejak masih sekolah dulu kini telah menjelma menjadi seorang wanita karir yang sukses. Pekerjaannya sebagai aktris populer negeri ini membuatny

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-05

Bab terbaru

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 83 Ending / Terima kasih pembaca

    "Terima kasih kau sudah bekerja keras untukku selama ini, jika perasaanku sudah lebih baik. Aku akan segera kembali, saat itu kau ambil semua kontrak. Aku tak akan menolaknya." Ujar Stella lalu menutup teleponnya."Maaf, tapi yang kubutuhkan saat ini adalah menjauh, karena jika aku tetap melihat Alex dan Raya bersama, akan membuatku sulit untuk bertahan. Aku butuh waktu untuk melepas segala beban ini dan menerima semua kenyataan ini." Aku butuh ketenangan untuk menata hidupku kembali." Bisik Stella hampir tak terdengar.****Tiga minggu kemudian."Kau benar- benar akan pergi?" Tanya Alex pada Arya, kakak tirinya. Ia sengaja datang ke rumah keluarga Pak Bambang. Untuk memastikan ucapan ibunya yang mengatakan bahwa Arya akan berangkat ke Australia, awal bulan depan."Iya, aku sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku disana." Jelas Arya membenarkan pernyataan Alex."Kapan kau akan pergi?" "Minggu depan." Jawab Arya."Kau pergi bukan karena menyerah, bukan?""Anggap saja itulah a

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 82

    Maaf, Kita Sudah MantanWajah mereka saling berhadapan satu sama lain, rona kemerahan nampak dipipi Raya, rasa malu membuat gadis itu memalingkan wajahnya, melihat sikap Raya yang masih malu, Alex membelai lembut pipi wanitanya."Aku ingin memiliki anak darimu, bisakah kita memulainya malam ini," goda Alex."Kau memang pria mes*m, entah mengapa aku bisa mencintaimu." Balas Raya tersenyum.***Tiga hari sudah Alex berada dirumah mertuanya, dan hari ini mereka akan kembali ke Jakarta, karena pekerjaan Alex yang sudah menunggu. Ada rasa haru ketika Bu Hartati melepas kepergian anak dan menantunya. Namun, setidaknya ia tak perlu khawatir lagi, karena Alex sudah berjanji akan menjaga dan membahagiakan putrinya seumur hidup.Tangan Bu Hartati melambai begitu Alphard hitam itu bergerak dan semakin menjauh, duduk dikursi belakang ada Alex yang berdampingan dengan Raya, sementara Pak Budi duduk dibelakang kursi kemudi. Perjalanan belasan jam akhirnya dilewati tanpa terasa karena rona bahagia

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 81

    [Aku mencintai Raya. Tolong jangan mengganggunya lagi.]Kalimat itu terdengar sangat tegas diucapkan Alex. Membuat Arya mengerti jika ia tak akan pernah bisa bersaing dengan Alex. Ia pasrah jika akhirnya harus melepas Raya kembali pada Alex.Arya membuka laci meja kerjanya dan melirik pasport yang ada didalamnya. Tangannya kemudian meraih pasport itu dan menatapnya cukup lama."Mungkin sudah saatnya bagiku untuk mencari seseorang yang benar-benar bisa menerimaku." Lirihnya pelan.***Alphard hitam menepi tepat didepan pagar rumahnya. Deru mobil itu masih terdengar, tak lama nampak ada seorang pria yang keluar dari arah pintu kemudi, lalu berputar arah, mengeluarkan sebuah travel bag dan koper.Raya dan Bu Hartati masih memperhatikannya, sinar lampu tak cukup terang untuk melihat siapa gerangan yang baru saja keluar dari sana. Rasa penasaran membuat Bu Hartati fokus menatap pria itu."Mobil siapa itu?" Bu Hartati mengulang pertanyaannya, tanpa menoleh."Entahlah, aku tak tahu, mak. Tap

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 80

    "Kau ada disini, Raya? Mak pikir kau sudah tidur, nak?"Sapaan Bu Hartati membuat Raya sedikit terkejut, refleks ia menoleh kearah ibunya yang berdiri di bibir pintu lalu duduk di sebelahnya, di kursi rotan panjang ini."Belum.""Apa hubunganmu dengan Alex, masih bermasalah?" Tanya Bu Hartati pada putrinya.***"Sedikit," jawab Raya."Kau mau cerita pada emakmu ini, nak?"Raya menghela nafas panjang begitu mendengar ucapan ibunya. Ada rasa terharu dalam hatinya atas pertanyaan ibunya. Membuat perasaan saat ini sedikit lebih baik."Alex dan aku memang menikah karena suatu alasan. Kami bertemu pertama kali di ..." Raya mulai menceritakan awal mula pertemuan mereka hingga akhirnya sepakat untuk menikah. Sesekali gadis itu terdiam, dan mengigit bibirnya, kala ia harus menceritakan bagaimana selama pernikahan, mereka tidak pernah berbagi tempat tidur.Bu Hartati menggelengkan kepalanya tatkala mendengar penjelasan putrinya. Ada rasa iba saat ia menatap ke wajah anak sulungnya itu. Sorot ma

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 79

    "Aku hanya kau tidak ingin melewatkan kesempatanmu untuk menjadi lebih bersinar. Karirmu sedang bagus saat ini. Cobalah untuk berpikir ulang dan mempertimbangkannya lagi."Stella menghela nafas panjang, ia tahu akan sulit baginya untuk menolak keinginan managernya. Hanya saja saat ini yang diperlukan olehnya adalah menyembuhkan luka hatinya."Baiklah. Aku akan mempertimbangkannya lagi, tapi jika nanti keputusanku sudah final, kuharap kau bisa menerimanya." Ujar Stella lalu memutuskan sambungan teleponnya.****Mata Bu Hartati mendelik tajam pada Raya, putri sulungnya yang baru saja tiba lima menit yang lalu dari Jakarta. Tatapan wanita berusia empat puluh tahunan itu terasa menghujam seakan mengetahui alasan dibalik kepulangan putrinya. Meski dalam hati sebenarnya ia gembira karena Raya pulang mengunjunginya tetap saja ia tak bisa menepis rasa kecewanya akan sebuah kebohongan.Dua hari yang lalu, Bu Sekar, besannya telah meneleponnya dan membeberkan alasan dibalik pernikahan mereka, i

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 78

    "Aku dalam perjalanan ke Palembang." Lapor Alex pada istrinya begitu panggilan teleponnya tersambung. Tak lama, wajah Alex nampak mendengkus kesal, karena lagi lagi Raya memutus sambungan teleponnya."Dasar kepala runcing. Entah mengapa aku bisa jatuh cinta dan menikahi wanita keras kepala seperti dirinya." Rutuk Alex yang langsung di sambut gelak tawa oleh Pak Budi."Jangan tertawa, pak." Sungut Alex kesal."Maaf, tapi aku tak bisa menahan tawa," ucap Pak Budi lalu menghentikan tawanya."Jangan kesal. Wanita memang seperti itu. Kita para laki-laki yang harus mengerti dan berjiwa besar menerima sikap mereka yang kadang kadang absurb dan membuat kesal. Istri saya juga sering marah pada saya tanpa alasan yang jelas." "Istri saya, kalau sudah kelihatan gelagatnya mau marah, saya langsung menyingkir pak. Soalnya bisa panjang urusannya. Apalagi kalau sudah mengomel. Wah, alamat tidur sama guling di luar saya pak," gurau Pak Budi sambil tetap fokus dengan kemudinya."Biasanya apa yang bisa

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 77

    "Itu biasa terjadi, karena Mas Alex panik. Maka, hal kecil dan terlihat sepele bisa terlupa.""Mungkin saja kau benar. Terima kasih karena sudah membantuku dan maaf, jika aku sudah mengganggu waktu istirahatmu." Tutur Alex."Sama sama dan cobalah untuk menelponnya lagi. Siapa tahu kali ini Raya akan menjawabnya." Winda mencoba memberi saran.****Raya memandang ke luar jendela. Pemandangan malam yang gulita kini menghampirinya. Sesekali tampak kerlipan lampu jalan, membuat perjalanan pulangnya terasa syahdu. Rasa rindu kepada keluarga membuatnya tak sabar ingin segera bertemu dengan keluarganya.Malam kini semakin larut, Raya melirik layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul sebelas tiga puluh malam, ada puluhan notifikasi panggilan telepon masuk ke ponselnya yang tidak disadarinya. Sejak keluar dari rumah Alex, ia mengaktifkan mode senyap (silent) pada ponselnya.Sepanjang perjalanan Raya hanya diam, membuang pandangan keluar jendela, menikmati pemandangan malam, di sebelahnya dud

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 76

    "Tak apa. Jadikan itu sebagai pelajaran untukmu. Jika suatu saat nanti ada pemuda yang jatuh cinta padamu, kau bisa lebih menghargainya." Ujar Arya bijak.Stella tersenyum getir mendengarnya. Tak lama, ia kembali menuangkan wine yang tersisa di botol ke dalam gelas, lalu dengan cepat, tanpa sempat dicegah, ia meminumnya sampai habis. ***"Hidupku terasa menyedihkan. Aku ditolak oleh orang yang selama bertahun tahun, perasaan cintanya kuabaikan. Rasanya tak akan ada lagi yang bisa mencintaiku seperti dirinya dulu." Isak Stella lirih.Lama Arya terdiam, karena tak tahu bagaimana harus bersikap atas pernyataan Stella barusan. Stella meliriknya seakan menunggu reaksinya. Karena merasa Arya mengacuhkan pernyataannya, akhirnya membuat Stella berdiri dan mengambil sebotol Red wine lagi dari dalam lemari kaca yang berada tak jauh darinya."Jangan minum lagi," Arya berusaha mencegah ketika melihat Stella memegang alat pembuka tutup botol."Kau tak perlu cemas. Aku tak akan mabuk." Stella terk

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 75

    "Bu Raya bilang jika nanti bapak pulang, tolong masuk ke kamarnya."Setelah mendengar pesan yang disampaikan Pak Anton, Alex langsung membuka kunci rumahnya dan langsung berjalan menuju ke kamar Raya. Perasaan gelisah bercampur dengan rasa penasaran membuat Alex lupa untuk menelpon Raya dan bertanya langsung padanya. Tangan Alex nampak jelas sedikit gemetar begitu membuka pintu kamar Raya. Matanya menjelajahi tiap sudut ruangan. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah amplop berwarna putih di atas nakas.***Drrtttt!Ponsel Arya bergetar, tepat disaat ia baru saja hendak keluar dari ruang kerjanya. Dengan cepat tangannya merogoh ponselnya dari dalam saku jasnya.Raut wajah Arya seketika berubah ketika melihat nama yang tertera dilayar pipih itu. Sebuah pesan singkat yang dikirim Stella padanya. Pesan yang berisi agar ia bisa datang ke apartemen gadis itu.Arya meraih tas kerjanya lalu keluar dari ruangannya. Ia melirik sekretarisnya yang masih merapikan mejanya, lalu berjalan menuju temp

DMCA.com Protection Status