Share

95. Keajaiban

“Mana anak saya? Huhuhuhuhu... “ tangis Atira yang kini terdengar lebih lirih. Ia pun ambruk dipelukan bu Nurul yang sigap saat melihat Atira terlihat lemah.

Fajar pun mendekati Atira yang kini lebih tenang dari sebelumnya. Di tangannya sudah siap suntikan bius yang awalnya akan ia suntikan kepada Atira.

Bu Nurul menggelengkan kepalanya ke arah Fajar. Wanita itu merasa Atira masih bisa tenang dengan sendirinya, tanpa perlu disuntikkan obat bius.

“Bantu bawa ke atas ranjang Mih!” pinta Fajar kepada bu Nurul.

Wanita paruh baya itu pun menganggukkan kepalanya. Ia membawa Atira, memapahnya untuk segera berbaring di atas ranjang queen di kamar tamu rumah mereka.

Melihat Atira yang langsung tenang dan nampak tertidur, Bu Nurul melirik ke arah jarum suntik yang dipegang oleh Fajar.

Menyadari tangannya diperhatikan oleh ibunya, Fajar pun segera mengangkat jarum suntik itu ke hadapan bu Nurul. “Enggak, Mih. Masih penuh,” ucap Fajar yang membuat bu Nurul manggut-manggut.

“Aku mau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status