Share

99. Fakta Lain

Pak Suwardi menoleh ke belakang, tepatnya ke arah teriakan seorang wanita. Ponselnya masih ia tempelkan di depan telinga kanannya.

Taka ada yang menarik, hanya seorang wanita yang mungkin baru kehilangan anggota keluarga, itu pikirnya sehingga ia terus melangkahkan kakinya mengikuti brankar pasien.

Zafran dibawa ke ruang rawat vvip, pelayanan terbaik yang harus ia terima karena bu Haliza merupakan pemilik saham terbesar kedua di rumah sakit ini.

“Davin, Daffa!” panggil pak Suwardi saat ia mendapati kedua bocah itu berada di dalam ruang rawat.

“Opa!” panggil mereka sambil berlari untuk memeluk pak Suwardi.

“Kok kalian boleh masuk ke sini?” tanya pak Suwardi sambil mengelus-elus pucuk kepala kedua bocah itu secara bergantian.

“Enggak tahu, tadi Oma yang bawa ke sini,” jawab Davin yang diangguki oleh Daffa.

“Papah!” panggil Davin yang kini beralih ke dekat brankar Zafran yang sudah terpasang rapi.

Daffa pun segera melepaskan rangkumannya ke pinggang pak Suwardi, kemudian i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status