Share

154. Bertemu Mereka

“Shit!” Zafran kembali mengumpat. Ia kesal tak henti-hentinya karena merasa tak tenang dengan keadaan seperti ini. Benarkah ini ulah ibunya? Ia benar-benar tak habis pikir dengan pemikiran bu Haliza, padahal pada awalnya, wanita itulah yang merayu pak Suwardi untuk memberikan restu pada pernikahan kedua Zafran dengan Atira.

“Kita ke rumah Papa!”

“Kita ke rumah Papa!”

Zafran dan Atira berkata berbarengan, membuat mereka tertawa karena merasa lucu, sedikit melupakan ketegangan yang sedang terjadi.

Setelah derai tawanya mereda, Atira pun kembali bersuara, “Papa siapa?” tanya Atira masih memeluk Zafran.

“Papa?” Zafran tak mengerti maksud Atira, karena ia terlalu terbiasa memiliki satu Papa sebelumnya, bahkan ketika mereka sudah menikah sekalipun.

“Papa mertuaku, atau Papaku?” Atira menjabarkan maksud dari ucapannya.

“Ah, iya. Maaf aku lupa.” Zafran baru menyadari lagi bahwa Atira adalah anak dari pak Syahid, mantan mertuanya saat ia menikahi Helen. Ia pun menimbang untung dan r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status