Share

Kena omongan sendiri

"Ini ... asisten saya, Pak. Asisten spesial." Mendengar jawaban Feri aku kaget. "Apa? Asisten? Siapa?" Aku menegurnya. Raut wajah ini kupasang emosi.

"Asisten Mas Feri?" Pak Manajer nampak kaget.

"Ih, maaf, Pak, bukan. Saya ini ...."

"Bener, Pak, dia asisten hati saya. Kami akan segera menikah."

Teg!

Kuteguk saliva mendengar jawaban Feri yang sambil senyam-senyum itu.

"Oh, Mas Feri sama Mbak Aurel ini pacaran? Serasi sekali. Pengusaha muda dua-duanya. Cocok. Saya tahu Mbak Aurel ini yang punya hotel berbintang itu, kan? Kalian memang cocok."

Kembali aku kaget. Feri malah tersenyum puas melihatku.

"Eh, kami tidak pacaran, Pak. Dia saja yang asal bunyi." Aku menegur Feri.

"Jangan sungkan, Mbak. Saya juga pernah ada di masa-masa ini. Kalau begitu silahkan Mas dan Mbak kembal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status