Share

Bab 24

"Sudah, Ma! Cukup! Febby lelah sekali melihat Mama dan Kak Rossa selalu meributkan hal sepele. Kalau begini terus, mendingan Febby dan Rangga ngontrak saja, Ma," ucap Febby. Suaranya pelan, namun cukup untuk membuat sang mama semakin marah.

"Kalau ada yang harus pergi, itu si gembel, bukan kamu! Kamu masih anak Mama, dan selamanya akan begitu. Kelak kamu akan menyadari kenapa Mama seperti ini!"

Wanita paruh baya itu masuk ke dalam kamarnya dengan langkah cepat. Jujur, Febby sudah tak tahan dengan keributan yang sama setiap harinya.

Dia lelah, sangat lelah dengan suasana yang ada. Febby masuk ke dalam kamar, nafsu makannya pun hilang. Dia duduk di sisi ranjang, sementara Rangga masih duduk di atas sofa, sambil membaca berkas.

Febby menunduk, air mata kembali lolos dari sudut matanya. Rangga menghampirinya dan memeluk sang istri dari samping.

"Kadang setelah pulang bekerja, ingin rasanya menghilangkan lelah dengan makan masakan istri. Tapi situasinya sudah tak memungkinkan lagi. Ke dep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status