Share

Bab 29

“Sudah, kamu kembali saja ke kantor. Jangan pedulikan Mama, tahu sendiri Mama selalu seperti itu,” ucap sang istri berbisik.

Rangga mengangguk, dan memilih kembali ke kantor. Mayang masuk ke dalam kamarnya, sementara Febby pun masuk ke dalam kamar, untuk beristirahat sejenak.

Sore harinya, tepat pukul 16.00, Feby mengambil sapu dan tempat sampah, berniat menyapu halaman depan rumahnya.

Tang sengaja dia melihat gerombolan ibu-ibu yang sepertinya baru pulang dari arisan. Dan benar dugaan Febby, mereka berhenti persis di depan rumah Febby.

Febby menyapa, dengan senyum, namun justru cibiran menyakitkan yang Febby dapatkan.

“Sudah hampir dua bulan menikah, kok belum ada tanda-tanda hamil juga? Jangan-jangan si Rangga itu mandul!” suara salah satu tetangga, Bu Sari, terngiang jelas di telinga Febby.

“Iya, betul itu. Sayang sekali kalau Febby harus terjebak dengan suami yang tidak bisa memberinya anak. Mending segera cerai saja, masih muda, masih cantik. Banyak kok yang lebih baik dari Rangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status