Share

Bab 37

“Tapi kamu masih sakit. Bukankah dokter bilang kamu harus banyak istirahat?” tanya Febby.

“Pakai mulut kan bisa Feb, please, jangan buat aku marah setelah kamu sengaja membangunkannya.”

Hmmmmmmm Febby menghela nafas berat. Kalau urusan begini suaminya tak kenal sakit.

Febby mencium bibir suaminya penuh hasrat, lidah mereka saling melilit, dan mencecap manisnya ciuman yang tak pernah mereka lewati. Tangan Febby bergerak naik turun di atas bagian intim sang suami.

Beberapa kali Rangga mendesah saat merasakan nikmat yang tak ada lawan karena sentuhan panas sang istri.

“Mau susu,” kata Rangga seperti anak kecil yang sedang haus.

“Sebentar, aku kunci pintunya dulu,” ucap Febby yang ikut hanyut dalam hasrat. Tidak hanya Rangga tapi dirinya juga menginginkan bersentuhan dengan suaminya itu.

Febby membuka seluruh pakaiannya, hingga tubuhnya polos, lalu naik ke atas ranjang dan duduk di atas tubuh sang suami. Sekuat tenaga dia menopang tubuhnya, biar tak menindih Rangga.

“Aaaaaaaaah, Nikamat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status