Share

Bab 27

"Tante Febby, mau nya makan siang sama Maira?" Suara kecil Maira terdengar begitu manis, menembus lapisan pertahanan terakhir Febby.

Gadis itu mendekat, memegang tangan Febby dengan kedua tangan mungilnya. "Maira beneran kok pengen makan sama Tante Febby dan Papa."

Bayu berdiri tak jauh dari mereka, menyaksikan interaksi itu dengan penuh harapan. Meski sebagai bos, dia masih menjaga jarak profesional dengan calon karyawannya, ada keinginan pribadi yang tak bisa dia pungkiri saat menyangkut Febby.

Maira adalah alasan sempurna baginya untuk bisa lebih dekat dengan wanita yang tak sekadar menjadi calon sekretarisnya itu.

“Tak baik menolak keinginan anak kecil Feb,” ucap Bayu.

Febby menarik napas dalam-dalam. Dia tahu bahwa menolak permintaan Maira berarti mengecewakan gadis kecil itu.

"Baiklah, Maira. Tante Febby ikut," jawabnya akhirnya. Senyum lebar Maira yang segera menghiasi wajahnya membuat Febby merasa keputusannya tepat.

Bayu tersenyum penuh kemenangan. Hatinya penuh kebahagiaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status