Share

Bab 26

Febby masuk ke dalam kamarnya, untuk segera beristirahat. Namun dia tak sudi memakai baju ini, karena niatnya bekerja menjadi sekretaris, bukan jual diri.

Febby tak akan peduli kalau sang mama marah, bila dirinya tak mengindahkan ucapan snag mama.

“Ayo tidur,” ajak Rangga. Febby mengangguk, lalu naik ke atas tempat tidur.

Rangga memeluknya dari belakang, dia menyentuh perut istrinya, memutar tangannya di sana, seiring jarum jam.

“Kalau misalnya kamu hamil, apa kamu siap?” tanya Rangga.

Febby mengangguk, “tentu saja aku siap. Dengan begitu mungkin membuat Mama tak memaksakan kehendaknya lagi.”

Rangga kasihan mendengar keluhan sang istri, ‘kelak akan kubuat hidupmu hanya dipenuhi kebahagiaan saja,’ Rangga membatin. Keduanya pun masuk ke dalam mimpi indah.

Esok harinya, Rangga dan Febby bangun lebih pagi, karena ini hari penting untuk Febby.

Saat keduanya menikmati sarapan, Mayang keluar menatap tajam ke arah Febby.

“Kenapa kamu pakai baju itu lagi? Kemana baju yang Mama belikan?” tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status