Share

Bab 17

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-26 19:11:09

"Febby tidak akan bekerja lagi, Ma. Aku akan menanggung semua kebutuhan di rumah ini, tapi aku tidak bisa berjanji memberikan kemewahan bagi Mama dan juga Rossa," jawab Rangga, yang kebetulan mendengar obrolan istrinya dan Mayang di ruang tamu.

Febby menatap suaminya, wajahnya terlihat marah setelah mendengar perintah Mayang yang meminta Febby untuk kembali bekerja.

"Kamu jangan ikut campur urusanku dengan anakku! Kamu di rumah ini hanya benalu yang sengaja datang untuk menumpang hidup agar tidak kehujanan di luar sana. Kamu tidak punya hak untuk mengatur kehidupan kami karena selama ini aku yang membesarkan Febby, bukan kamu!" jawab Mayang sambil berdiri dan menatap tajam ke arah menantunya.

"Tapi kenyataannya, sekarang Febby adalah istriku, Ma," sahut Rangga.

"Aku pastikan, sebentar lagi Febby akan menceraikanmu! Kami tidak sudi memiliki menantu miskin dan tidak memiliki apa-apa sepertimu. Kamu tidak tahu, kan, kalau aku terpaksa harus mengabaikan perasaan anak kandungku sendiri unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 18

    Malam harinya, setelah mereka selesai makan malam, Rossa menyusul masuk ke dalam kamar sang mama."Rossa punya ide untuk membuat gembel itu semakin malu dan tidak berguna," ucap Rossa setelah menutup pintu kamar mamanya."Ide apa, sayang?" tanya sang mama dengan antusias.Rossa membisikkan sesuatu di telinga mamanya. Wanita paruh baya itu pun mengangguk setuju dengan ide gila anaknya."Mama setuju dengan idemu itu. Kita harus membuat laki-laki terkutuk itu angkat kaki dengan sendirinya dari rumah ini. Sejak kedatangannya, hidup kita semakin hancur dan kacau. Mama tidak ikhlas melihat Febby diperalat olehnya," ungkap sang mama dengan nada geram."Lagian, Febby juga sok penurut banget, sok ingin menikah sekali seumur hidup. Sudah tahu punya suami miskin, masih saja berpikir untuk menikah sekali seumur hidup," Rossa menimpali dengan nada kesal."Ya sudah, sekarang Mama mau istirahat dulu. Besok pagi kita akan membuat laki-laki itu semakin tak punya harga diri. Mama akan membantu memulusk

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 19

    Rossa mengerti keinginan pria paruh baya di hadapannya ini, wanita itu pun langsung berlutut di hadapan Andika, memanjakan bagian intim pria itu dengan bibirnya.Desahan terus tercetus dari mulut Andika, karena merasakan kenikmatan yang satu minggu ini sangat ia rindukan.Andika, ikut memaju mundurkan kepala Rossa, agar miliknya semakin dalam masuk ke dalam bibir perempuan itu."Aaaaaaaah, sayaaaaaang," desah Andika.Puas miliknya dimanjakan dengan bibir sang wanita, dia meminta Rossa, untuk duduk di atas pangkuannya. Tubuh mereka dalam keadaan polos, keringat mulai membanjiri keduanya. Rossa memulai permainan utama, bergerak naik turun di atas pangkuan pria tersebut, sementara Andika, menikmati dua gunung kembar milik Rossa, dan meninggalkan jejak kepemilikan di sana. Rossa melengkungkan tubuhnya, agar Andika bisa puas menikmati dua bagian menyembul miliknya."Ciuuum, aku," pinta Andika.Sambil bergerak di atas pangkuan pria itu, Rossa melabuhkan ciuman panas, melibatkan lidahnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 20

    “Jangan berbohong! Di rumah ini tidak pernah ada CCTV! Kamu mau menipu kami? Sudah ketahuan mencuri, masih saja mencari alasan,” ucap Rossa, meyakini bahwa di rumahnya tidak ada CCTV. Mayang pun sependapat; mereka merasa Rangga hanya beralasan untuk menghindari cemoohan tetangga.Febby menatap ke arah sang mama. "Ada, Ma. Febby yang meminta Rangga untuk memasangnya. Akhir-akhir ini, banyak sekali kasus pencurian di sekitar kita. Karena Febby sering sendirian di rumah, Febby minta Rangga untuk memasang CCTV," jawab Febby, mencoba menjelaskan.Mayang melotot penuh amarah, menatap sang anak tiri, "Lancang sekali kamu! Pasang CCTV di rumah tanpa izin Mama? Apa kamu sudah tidak menganggap Mama ini sebagai Mamamu, huh?" tanya Mayang dengan suara melengking, penuh amarah.Febby menggeleng, "Bukan begitu, Ma. Kita tak pernah melakukan hal aneh di rumah ini. Tujuan Febby memasang CCTV hanya untuk pengamanan diri saja. Febby minta maaf kalau belum sempat memberitahu Mama dan Kakak tentang hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 21

    “Sialan tuh Bos. Masa lebih membutuhkan anak magang daripada orang hebat seperti Febby. Aku akan buktikan kalau Febby punya karier yang lebih baik dengan Bayu. Biar kapok si Brian,” gerutu Mayang kesal.Mayang tidak bisa menyembunyikan rasa kesal yang membara di dalam hatinya. Dengan langkah cepat, dia melangkah keluar dari kantor Sejahtera Group dan segera meraih ponselnya dari dalam tas. Tanpa ragu, dia mengetik nomor kontak Bayu. Saat panggilan tersambung, suara Bayu yang khas dan penuh percaya diri terdengar dari seberang.“Halo, Tante.”"Nak Bayu," suara Mayang terdengar serius dan tanpa basa-basi. "Tante butuh bantuanmu. Bisa kita bertemu hari ini?""Ada apa, Tan? Kedengarannya penting," jawab Bayu dengan nada penasaran.“Ya, sangat penting. Tante butuh bertemu denganmu secepatnya. Bagaimana kalau kita bertemu saat jam makan siang di restoran dekat rumahmu?”Bayu terdiam sejenak, sepertinya sedang mempertimbangkan permintaan Mayang. "Baiklah Tan, jam satu siang di restoran itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 22

    Rangga terus memperhatikan istri dan mama mertuanya sampai mereka masuk ke dalam mobil. Setelah itu, mobil yang dikendarai oleh sang istri menghilang dari pandangannya.Sementara itu, di dalam mobil, Mayang terus membicarakan kebaikan Bayu. Bahkan sebelum pria itu kembali ke kota Sun City untuk membangun kembali bisnisnya di kota kelahiran mereka, Mayang sudah kagum pada sosoknya."Kamu sangat beruntung, Febby, bisa menjadi sekretaris Bayu. Dia itu duda anak satu, meskipun sangat sukses. Dia sangat mencintai anaknya, dan nanti kalau kamu sudah menjadi sekretarisnya, kamu juga harus kenal dengan anaknya Bayu," ucap sang mama tiri tanpa perasaan."Febby hanya akan mengerjakan tugas kantor, Mama. Febby tidak akan mengambil pekerjaan di luar itu, dan Febby juga tidak akan pernah mau lembur seperti sekretaris lainnya," jawab Febby dengan tegas.Mayang memilih tidak menjawab ucapan sang anak tiri daripada harus kembali ribut. Dia yakin lambat laun, Febby akan terbiasa menghabiskan waktu den

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 23

    "Aku akan sangat membencimu kalau kamu berani mengkhianati aku. Jangan tolong jangan pancing aku menjadi jahat dan jangan pernah bermain-main dengan perasaanku. Kalau kamu memang tak ingin melanjutkan hubungan kita, kamu boleh mengakhirinya."Febby hendak turun dari pangkuan suaminya, tetapi pria itu menahannya. Hasrat yang tadi sudah terasa hilang, tiba-tiba kembali hanya dengan satu pertanyaan itu."Aku bukan tipe orang yang suka selingkuh. Bahkan, aku tak pernah pacaran seumur hidupku. Tahu-tahu, menikah denganmu," ucap Febby."Huh?" Rangga terkejut mendengar kejujuran Febby. Dia tidak pernah pacaran sebelumnya, sementara Rangga sendiri sudah pernah beberapa kali, meski semuanya berakhir dengan pengkhianatan para mantannya."Maaf, tadi aku melihat kalau calon bosmu sangat tampan," kata Rangga, mencoba menggoda.Febby melotot. "Jadi, kamu tadi ngikutin aku?" tanyanya.Rangga mengangguk. "Kebetulan lewat sana," jawabnya, berbohong."Yakin hanya kebetulan lewat?"Rangga mengangguk, la

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 24

    "Sudah, Ma! Cukup! Febby lelah sekali melihat Mama dan Kak Rossa selalu meributkan hal sepele. Kalau begini terus, mendingan Febby dan Rangga ngontrak saja, Ma," ucap Febby. Suaranya pelan, namun cukup untuk membuat sang mama semakin marah."Kalau ada yang harus pergi, itu si gembel, bukan kamu! Kamu masih anak Mama, dan selamanya akan begitu. Kelak kamu akan menyadari kenapa Mama seperti ini!" Wanita paruh baya itu masuk ke dalam kamarnya dengan langkah cepat. Jujur, Febby sudah tak tahan dengan keributan yang sama setiap harinya.Dia lelah, sangat lelah dengan suasana yang ada. Febby masuk ke dalam kamar, nafsu makannya pun hilang. Dia duduk di sisi ranjang, sementara Rangga masih duduk di atas sofa, sambil membaca berkas.Febby menunduk, air mata kembali lolos dari sudut matanya. Rangga menghampirinya dan memeluk sang istri dari samping."Kadang setelah pulang bekerja, ingin rasanya menghilangkan lelah dengan makan masakan istri. Tapi situasinya sudah tak memungkinkan lagi. Ke dep

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Bab 25

    “Febby tidak akan pernah pergi ke mana pun, apalagi hanya dengan Anda," ucap Rangga tiba-tiba saat masuk ke dalam rumah.Hal inilah yang kadang membuat Febby sedikit bingung. Sang suami selalu datang tiba-tiba dan seolah mengetahui segala hal yang dilakukan Febby.Bayu yang saat itu menyadari kedatangan Rangga pun segera berdiri dan bersalaman dengan Rangga. Pria di hadapannya ini memang tampan, tapi dalam benak Bayu, Rangga hanyalah seorang gembel."Saya Bayu, calon bosnya Febby. Maaf, saya tidak bermaksud apa-apa selain ingin meminta tolong pada Febby yang merupakan anak dari sahabat Mama saya. Saya harap Anda tidak berpikir buruk tentang ajakan saya. Karena murni hanya ingin meminta bantuan, kebetulan saya kesulitan membeli hadiah untuk anak saya," jawab Bayu."Kenapa tidak ajak Kak Rossa saja? Bukankah dia ada di rumah? Kenapa harus Febby?" Pertanyaan itu Rangga tujukan kepada mertuanya. Wanita itu tampak kesal karena pria yang dianggapnya miskin ini telah berani mengganggu obrol

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28

Bab terbaru

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Tamat

    Arka masih berdiri dengan ekspresi serius, berhadapan dengan Nabila yang tampak gugup. Sebuah kesalahan fatal baru saja terjadi, membuat Nabila harus menghadapi amarah Arka, rekan kerjanya yang juga dikenal sebagai tangan kanan Rangga.“Ma–maaf,” ucap Nabila dengan nada terbata-bata. Matanya menatap meja, tak berani menatap langsung ke arah Arka. “Aku akan memperbaikinya.”Arka menyilangkan tangan di depan dada, ekspresinya tetap tegas. “Sudah seharusnya begitu, Nabila. Jangan campur adukkan masalah pribadi dengan urusan kantor,” tegurnya. “Data ini sangat penting. Kita dibayar untuk bekerja, bukan untuk mengecewakan pemilik perusahaan.”Nada suaranya yang dingin membuat Nabila merasa semakin bersalah. Rekan kerja lain di tempat itu, yang mendengar percakapan mereka, memilih untuk mengabaikannya.Nabila menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Ia tahu Arka benar, dan ia harus memperbaiki kesalahan ini secepat mungkin. “Baik, Arka,” ucapnya dengan nada penuh penyesalan. “Unt

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Pulang Saja

    Arka mengetuk pintu ruang kerja Rangga dengan hati yang sudah terasa berat sejak tadi. Ia tahu, percakapan ini akan melibatkan Nabila, yang terlihat semakin berusaha mendekatinya belakangan ini. Setelah mendengar suara Rangga mempersilakan masuk, Arka membuka pintu dan melangkah masuk bersama Nabila. Mereka duduk berdampingan, meskipun suasana di antara keduanya terasa canggung.Rangga menatap mereka sejenak, matanya tajam namun tetap ramah. Ia memulai pembicaraan, “Arka, saya akan segera mempersiapkan penggantimu-”Belum selesai kalimat itu terucap, Nabila langsung memotong, “Maksud Anda bagaimana, Tuan?”Nada suaranya terdengar penuh rasa ingin tahu, namun juga sedikit ketakutan. Ia menatap Rangga, mencoba mencari penjelasan dari kalimat yang setengah terucap itu.Rangga tersenyum tipis, mengalihkan pandangannya pada Arka yang tampak tenang. “Arka kan sebentar lagi akan menikah,” lanjut Rangga, nadanya penuh pengertian. “Dia akan menjadi pimpinan salah satu anak cabang Wijaya Group

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Nguping

    “Kalian ini berani-beraninya, ya, ngomongin Mama,” ujar Febby pura-pura marah sambil memandang mereka dengan alis terangkat.Elina dan Elio hanya tertawa kecil, tampak tak terpengaruh oleh wajah pura-pura serius mamanya. “Kami hanya bercanda, Mama!” jawab mereka serempak dengan wajah polos dan senyum lebar, seperti berusaha meyakinkan bahwa mereka tidak bersalah.Febby menggeleng, lalu tersenyum. “Ya sudah, ayo cepat sarapan dulu. Nanti keburu terlambat ke sekolah,” katanya dengan suara lembut, namun tetap tegas.“Siap, Mama!” balas mereka, masih dalam nada polos dan penuh semangat.Tak lama kemudian, Elina dan Elio mengambil tas mereka, dan bersiap turun ke lantai bawah. Di ruang makan, Rangga, sudah duduk dengan rapi dan tampan dalam setelan kerjanya, menunggu mereka dengan sabar. Di meja itu juga sudah ada nenek mereka, dan Rossa, yang duduk menunggu sambil tersenyum melihat keceriaan anak-anak itu.Melihat kedatangan mereka, Rangga segera berdiri dari kursinya dan dengan penuh kas

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Nyonya Muda Pelit

    Malam telah larut ketika Mayang dan Rossa memasuki kamar. Setelah percakapan hangat bersama keluarga, mereka kini berdua, bersiap untuk beristirahat. Namun, suasana hati Rossa tampak tidak tenang. Ia duduk di tepi tempat tidur dengan pandangan menerawang, sementara Mayang mengamati anaknya dengan lembut dari sudut ruangan."Ma," Rossa akhirnya membuka suara dengan nada pelan, tapi penuh rasa takjub, "Rossa sama sekali nggak menyangka, ternyata Arka bakal mendapatkan hadiah sebesar itu dari Rangga. Padahal tadi kami sempat diskusi, setelah menikah mungkin dia hanya akan pulang ke Sun City setiap akhir pekan. Tapi sekarang… hadiah itu mengubah segalanya. Kami bahkan bisa tinggal di sana bersama Mama."Mayang mendekati anaknya dan duduk di sebelahnya. Ia menggenggam tangan Rossa dengan lembut. "Iya, Sayang. Mama juga nggak pernah menyangka. Kalau Mama ingat-ingat lagi… Mama malu sekali atas apa yang pernah Mama lakukan ke Rangga dulu." Suara Mayang mulai serak. "Mama dulu menghina dia

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Kejutan

    Setelah Arka pamit pulang, Febby, Rangga, dan Mayang masih duduk bersama. Di samping mereka, Rossa duduk tenang, menyimak obrolan sambil tersenyum kecil, namun di wajahnya ada keraguan yang tersirat.Febby yang duduk di sebelah Rossa menatapnya dengan penuh perhatian. "Kakak, rencananya mau menikah di sini atau di kota Sun City?" tanyanya lembut, ingin tahu keputusan kakak tirinya itu. Pertanyaan itu sontak membuat semua mata di ruangan tertuju pada Rossa, menunggu jawabannya.Rossa tersenyum tipis, lalu menghela napas panjang. "Kak Rossa sih inginnya di Sun City saja," jawabnya akhirnya, memandangi mereka satu per satu. "Di sana banyak kenangan yang ingin kami pertahankan, tempat-tempat yang istimewa untukku dan Arka. Lagipula, kami juga akan tinggal di sana setelah menikah... meskipun harus berpisah jarak dan waktu dengan Arka yang akan tetap bekerja di sini." Ada sedikit nada ragu di ujung kalimatnya, seakan-akan perpisahan itu adalah pengorbanan yang tak mudah baginya.Rangga ya

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Pembahasan Serius

    “Kamu serius, sayang?” tanya Arka.Rossa mengangguk, “aku serius sayang. Kapanpun aku siap,” ulang Rossa.“Dua bulan lagi ada hari baik, apa kamu mau?”Rossa mengangguk.Arka kembali masuk ke dalam rumah sang atasan, dia minta Rangga dan febby kembali turun sebentar. Mereka pun berkumpul di ruang keluarga rumah mewah Rangga.Suasana hangat penuh kekeluargaan begitu terasa, terutama dengan adanya Febby yang tengah mengandung anak kedua, membawa kebahagiaan tersendiri bagi seluruh keluarga. Melihat Arka yang tampak ragu-ragu, Rangga segera menepuk punggungnya dan mempersilakannya duduk di samping."Ada apa, Ark? Kok wajahmu serius banget?" tanya Rangga, berusaha mencairkan suasana.Arka menarik napas dalam-dalam, memandangi ketiganya satu per satu, lalu berkata, "Saya ingin minta izin, Sama tante, Tuan dan Nyonya. Setelah berdiskusi dengan Rossa, kami memutuskan untuk menikah dua bulan lagi."Pernyataan itu mengejutkan semua orang, terutama Mayang, yang tidak menyangka rencana pernika

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Siap Menikah

    Rangga dan keluarganya bersiap untuk malam spesial mereka. Ia merangkul bahu istrinya, Febby, yang sedang hamil, dengan lembut sembari mengajak kedua anak kembar mereka, Elina dan Elio."Ayo, sayang, kita bersiap," ucapnya dengan suara hangat yang penuh semangat.Bocah kembar berusia empat tahun yang energik, tidak bisa menahan kebahagiaan mereka. Setiap kali diajak makan di luar, mereka tahu pasti bisa memilih menu yang mereka inginkan tanpa batasan. Restoran mewah dengan berbagai pilihan hidangan daging adalah favorit mereka.Si kembar masuk ke dalam kamarnya bersama suster Barbara."Kamu mau daging apa nanti?" tanya Elina sambil memandang adik kembarnya, dengan mata berbinar. Mereka sedang dibantu mengganti pakaian oleh suster Barbara, yang setia menemani mereka setiap hari."Aku mau daging sapi saja, kamu daging ayam saja, nanti kita bagi," jawab Elio, mencoba memberi saran."Oke, tos dulu dong!" Elina mengulurkan tangannya, dan keduanya melakukan tos sambil tertawa kecil.Suster

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Merayakan

    Rangga menatap Febby dengan perasaan yang tak menentu, dia nyaris tak percaya dengan berita yang baru saja ia dengar. Matanya menatap lekat-lekat wajah istrinya, seolah mencari kepastian lebih dalam dari sekadar kata-kata.“Ka—kamu beneran hamil, sayang?” tanyanya dengan suara terbata, penuh harap dan ketidakpercayaan.Febby tersenyum hangat, lalu mengangguk dengan penuh keyakinan. “Iya, sayang. Kita akan punya anak lagi,” jawabnya lembut, seolah kata-katanya itu adalah musik indah yang meresap ke dalam hati Rangga.Seolah tak mampu menahan luapan rasa bahagianya, Rangga menarik tubuh Febby ke dalam pelukan. Air mata jatuh tanpa malu-malu dari kedua matanya, namun ia tak peduli. Dalam hatinya, ia terus-menerus bersyukur pada Tuhan atas anugerah ini. Ia mengusap wajah Febby dengan jemari lembutnya, lalu menghujani pipi, kening, dan bibir istrinya dengan ciuman bertubi-tubi.“Aku bahagia sekali, sayang. Aku benar-benar nggak menyangka kalau Tuhan memberi kita kepercayaan lagi,” ucap Ra

  • Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar   Hamil

    "Nabila!" panggil Rangga ketika ia sudah ada di lobi. Kebetulan, Nabila juga masih berada di sekitar lobi. Dengan cepat, Nabila mendekati Rangga."Iya, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya sopan."Harusnya sih, saya tidak perlu bicara seperti ini. Saya minta maaf sebelumnya kalau apa yang akan saya ucapkan ini menyinggung perasaanmu," ucap Rangga mengawali kalimatnya, membuat jantung Nabila berdebar semakin kencang."I-iya, Tuan. Ada apa?" tanya Nabila dengan suara lirih."Tolong jangan berharap apa pun lagi pada Arka, apalagi mengejarnya secara berlebihan. Dia bisa menjadi orang yang paling membencimu karena dia sangat tidak menyukai wanita agresif. Dan sekarang, Arka sudah memiliki calon istri, dan mereka akan segera menikah. Calon istrinya itu adalah kakak iparku sendiri. Jadi, jangan coba-coba untuk mengganggu hubungan mereka lagi. Kamu sudah pernah melewatkan kesempatan emas, di mana saat itu Arka benar-benar ingin mengulang kembali hubungan kalian yang pernah terputus," uca

DMCA.com Protection Status