Beranda / Romansa / Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku / TUDUHAN NICHOLAS DAN MARGARETH

Share

TUDUHAN NICHOLAS DAN MARGARETH

Penulis: Squirrel Crush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-27 08:00:40

Hukuman Bian yang menurut Kalista hanya terjadi malam itu. Nyatanya masih berlangsung seminggu lebih. Bahkan di akhir pekan yang harusnya Bian bermalam di kamar Jihan, lelaki itu malah diam-diam menelusup ke kamar Kalista untuk meminta dipuaskan.

Kalista harus lebih repot akibat membawa baju ganti saat ke kantor. Kalista suka digempur ketika karyawan sudah pulang. Kalista mulai kewalahan melayani Bian yang entah mengapa, menurut Kalista malah menjadi hyper.

"Mas, aku lelah sumpah. Lagipula malam ini giliran kau tidur dengan Jihan. Mengapa kau ke sini? Nanti Jihan terbangun dan mendapati kau tidak ada di sampingnya, apa lagi alasan yang akan kau beri? Kita akhir-akhir ini sering kucing-kucingan dengan Jihan. Kau tahu tidak bila Jihan akhir-akhir ini seperti kurang fit? Harusnya kau panggilkan dokter."

Kalista saja sebenarnya tidak enak badan akibat setiap hari melayani gairah Bian yang semakin diluar batas.

Liam saja sampai bertanya-tanya ketik
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERBONGKAR

    Margareth menghela napas. Sebenarnya ia malas melakukan hal tadi jika saja putranya tidak membuat ulah. "Kira-kira sebagai sesama laki-laki, apa yang menjadi daya tarik nona Kalista di matamu, Sayang?" Margareth sebenarnya tahu bila perasaan putranya telah bercabang. Namun Margareth jelas kecewa dan tidak akan pernah menyambut baik terhadap hal yang dilakukan putranya. "Aku tidak tahu. Dilihat saja banyak menang Jihan dari segi apapun.""Tentu saja. Menantu kita yang terbaik tentunya." Margareth mendesah kesal,"Mengapa harus mandul, sih? Semoga saja Jihan bersedia mengikuti usulku untuk membuat perjanjian pernikahan kontrak saja antara Bian dan Kalista.""Sepertinya Kalista tidak masalah bila ada perjanjian itu. Dia juga mengatakan akan pergi selepas melahirkan cucu kita. Itu bagus. Sepertinya Kalista tadi kurang sehat. Wajahnya pucat. Apakah itu tanda-tanda awal kehamilan? Aku ingat saat pertama kali kau hamil Bian. Kau puca

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PATAH HATI

    Sepulang kerja, Kalista dan Liam tiba di restoran yang dimaksud. Liam cukup takjub dengan pemilihan restoran yang direkomendasikan Kalista. "Aku kaget kau memilih perayaan di sini. Ini sih perayaan mewah," ucap Liam setelah pelayan meninggalkan mereka sehabis memesan menu. "Sejujurnya beberapa hari yang lalu, ayah dan ibunya Bian mengajakku ke sini."Liam tampak bertanya dari ekspresinya.Untuk apa om dan tantenya membawa Kalista makan di restoran mewah? Liam mulai berpikiran bila mereka mulai menerima Kalista sebagai menantu mereka. "Sayangnya waktu itu aku tidak sempat makan, karena mereka marah padaku." "Marah kenapa? Apa terjadi sesuatu?"Kalista ragu untuk mengatakannya. Namun sebenarnya ia butuh saran. "Mereka hanya kembali memperingatkanku agar aku tidak melewati batas dengan Bian. Itu saja. Oh, iya. Apa di restoran ini bisa melakukan reservasi lebih dulu?""Tentu.""Apa kau bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   IBLIS

    Sudah beberapa hari ini, Bian lebih memilih tidur sendirian di paviliun. Jihan dan Kalista seperti kompak mendiamkannya. Namun Bian merasa pantas diperlakukan mereka demikian. Yang dilakukannya memang sungguh keterlaluan. Seharusnya ia tidak pernah melakukan itu sama sekali. Bian hanya takut menyakiti satu sama lain. Bian sungguh tidak ingin baik Jihan atau Kalista merasa dibedakan. Waktu itu, Bian berpikir tidak jadi memberikan villa tersebut untuk Jihan, karena merasa belum memberikan kediaman untuk sosok baru yang memenuhi kepalanya satu bulan terakhir. Jihan sudah punya tiga villa sebelumnya. Bian juga sering membelikan barang-barang mahal untuk Jihan tanpa perhitungan. Lantas Bian merasa juga harus melakukannya untuk Kalista. Rasa untuk membahagiakan wanita itu terlalu kuat akhir-akhir ini. Meski Bian turut didiamkan Kalista, nyatanya pria itu tetap membelikan beberapa hal untuk istri keduanya. Dan semuanya, ia letakkan di villa yang sudah beratas

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SYARAT DARI KALISTA

    Bian ceroboh. Ketika ia ingin menarik kembali pesannya, sudah terlanjur bercentang biru dua buah. Bian menampar jemarinya frustasi. Betapa bodohnya dia untuk tidak hati-hati dalam mengetik. Bisa-bisanya ia malah mengatai Kalista sebagai iblis. (“Cocok. Yang satu sok malaikat dan yang satu iblis betina. Kita berdua memang terlalu brengsek berada di tengah Jihan yang the real angel.”)Kalista selalu punya cara untuk membalas Bian. (“Kal, aku tidak bermaksud mengataimu. Maafkan aku. Kau dimana sekarang?”)Kalista membalas bila ia masih tidak ingin bertemu dengan Bian.(“Tapi kita di kantor bertemu terus.”)Dan Kalista membalas jika bekerja itu berada dalam ranah profesional. (“Maafkan aku. Jariku kadang tremor dengan mengetik hal nista.”)Dan Kalista meminta sesuatu dari Bian.(“Dengan satu syarat, maka aku akan memaafkanmu.”)Bian menanyakan syarat apa itu.Bian melega sedikit. Setida

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   (BELUM) BAHAGIA

    "Bekalnya sudah Jihan persiapkan. Kotak yang warna kuning."Meski hari sabtu, Bian memiliki schedulle sendiri hari itu. Bian memang tidak ke kantor hari itu. Ia ada agenda di luar kantor dengan seseorang. Agendanya hari itu cukup membuatnya lebih bersemangat dari biasanya. Apalagi bila mengingat malamnya akan dinner romantis bersama Kalista. Ah, terbayang wajah Kalista yang melongo ketika menerima semua hadiah yang sudah dipersiapkan Bian. Akan Bian pastikan bila Kalista tidak akan menolak pemberiannya. "Sayang, Mas berangkat dulu." Bian membubuhkan satu kecupan singkat di kening Jihan. "Telepon Jihan, ya, kalau sudah sampai. Untuk villa, biarkan atas nama Kalista saja. Kalau dipikir-pikir, untuk apa juga punya villa banyak-banyak. Selama itu berbagi dengan Kalista, Jihan ikhlas."Hati Bian mencelos rasanya. Entah perbuatan baik apa yang dilakukan Bian di kehidupan lalu sampai-sampai ia bisa menjadi suami dari seorang wanita yang baik

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PEMBICARAAN DEWASA

    "Kau selalu mengatakan hal positif tentangnya. Ketika aku mengenalnya langsung dan hampir setiap hari melihat wajahnya, semakin terlihat pula berbagai macam kekurangannya."Jihan terkekeh mendengar penuturan Kalista."Kau saat sekolah dulu sangat mengaguminya. Ku pikir kau akan mencintainya dengan mudah."Kalista menggeleng,"Sulit. Bukan karena soal sifat Bian, tapi karena dia suamimu.""Suamimu juga. Suami kita," sahut Jihan dengan entengnya. Kalista tersenyum kesal,"Hentikan mengatakan itu. Aku tidak akan pernah terbiasa dengan kata kita. Aku tahu kita berdua sering berbagi. Memakai baju bergantian, sepatu, tas, sampai jepit rambut yang sama. Namun aku tak menyangka punya suami yang sama denganmu.""Nanti kita juga akan punya anak yang sama."Kalista mendesah pasrah. "Kal, kau pasti lelah, ya, karena harus memenuhi ekspektasiku?" Kalista menggeleng,"Kau pasti lebih lelah dari diriku, karena lebih b

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DUO BRENGSEKNYA KALISTA

    Bian nyaris mematahkan hidung Nevan jika saja ia tak segera menghindar dari tinjunya. Pengunjung restoran memekik tertahan menyaksikan kericuhan yang disebabkan dua pria parlente tersebut. "Jangan melecehkan istriku, Brengsek!" Bian tak pernah merasa semarah ini. Rasanya begitu terbakar ketika Nevan dengan mulut tak sopannya menyindir tentang perilaku Kalista di tempat tidur. "Dia ibu dari putraku, Bodoh! Kau sekarang mendua?" Nevan masih bisa menyeringai kala Bian menendang meja, membaliknya hingga menimbulkan berantakan yang abstrak. "Terlambat, sialan! Kau sudah menyia-nyiakannya dan aku tidak akan memberimu kesempatan kedua. Kalista milikku dan akan tetap menjadi milikku selamanya." Bian kembali melayangkan tinju. Nevan siap menghindar dan bersamaan dengan itu, dua orang security bersama seorang manager restoran datang untuk melerai, lebih tepatnya mengusir Bian dan Nevan yang tentu membuat suasana restoran tidak kondusif dan menimbulkan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   ME TIME KALISTA

    Jihan begitu bahagia malam itu. Dibantu Kalista, ia merias dirinya dengan harapan Bian akan jatuh cinta kembali. Jihan mengenakan gaun terbaiknya yang akhirnya bisa ia tunjukkan pada Bian. Sepanjang jalan, Jihan begitu gugup. Jihan terus menggenggam tangan Kalista yang sibuk terkekeh, karena Jihan seolah terserah serangan panik. Kalista berulang kali menenangkannya, khawatir kalau Jihan berkeringat, maka akan mengurangi penampilannya. Walau Jihan menggunakan make up waterproof, tetap saja Kalista tidak mau ada keringat yang nyempil di wajah cantik Jihan. "Harusnya kau spa dulu ya tadi siang. Terus luluran.""Apa sih, Kal? Jadi seperti mau menikah saja pakai seperti itu." Jihan tertawa lebar. "Ya kan biar Mas Bian jatuh cinta lagi. Eh, tapi sepertinya si Bian memang tidak bisa tidak jatuh cinta denganmu. Soalnya dia suka sekali memujimu."Jihan semakin malu saat Kalista mengatakan hal demikian. Kalista memang suka sekali mengg

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   HARI ULANG TAHUN PERNIKAHAN (ENDING)

    Semua orang berkumpul di tempat itu. Berbagai hidangan lezat tersaji dan semuanya tinggal pilih. Para pelayan berkeliling menawarkan minuman kepada tamu undangan. Ruangan yang biasanya berisi perabotan rumah sekarang disulap menjadi tempat pesta mewah ulang tahun peringatan pernikahan yang ke dua puluh. Sang raja dan ratu pesta sedang bergandengan mesra menyapa para tamu. Keduanya tersenyum lebar, berbicara ramah kepada semua orang yang menyapa. Dari aura keduanya, terpancar bahagia yang membuat semua orang iri. Mereka dinilai pasangan paling bahagia sekarang. Meski banyak diterpa cobaan, akhirnya mereka berhasil melewati cobaan itu bersama. Ketika keduanya sama-sama ikhlas, akhirnya mereka menemukan kelegaan dan bisa bersama sampai detik ini. "Bian, Jihan! Selamat, ya!" Kalista langsung menghambur ke pelukan Jihan. Liam dan Bian pun sudah memiliki obrolannya sendiri. Sedangkan Jihan dan Kalista malah bernostalgia ke masa lalu. "Kal,

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   VANO

    "Drew, kata tante Kalista, kau mendaftar les di ruang teacher, ya?" tanya Namira yang saat itu sedang menikmati salad buah di kantin sekolah. Drew menutup bukunya dan kini melipat tangannya sebelum mengangguk, menjawab pertanyaan gadis berambut panjang di hadapannya. "Kalau begitu, aku nanti mendaftar les di sana juga, ah! Pasti ayah mengizinkan kalau ada kaunya." Namira mendorong salad buahnya untuk lebih menghadap Drew. Drew menggeleng karena ia tidak begitu suka salad buah. Chicken teriyaki pesanannya belum tiba sama sekali. "Mengapa ayahmu sangat percaya aku? Kalau aku tiba-tiba berbuat jahat padamu, bagaimana?" Drew mengatakannya dengan begitu ketus. Namun, Namira tidak terlihat sakit hati karena Namira setiap hari meladeni sikap Drew yang demikian. "Maka Kak Vano akan menghantuimu dan membalaskan dendamku," jawab Namira sambil mengendikkan bahu. "Kau pikir Kak Vano mati penasaran? Gentanyangan? Jangan bercanda," tegur

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DREW MALLORY LIANDRA

    "Tante Kalista, Drew tadi di sekolah merokok dengan Angkasa!" "Heh?! Dasar tukang adu!" Gadis yang masih mengenakan seragam SMA-nya tersebut menjulurkan lidahnya pada Drew yang baru saja melepaskan sepatunya sehabis pulang sekolah. Gadis tersebut langsung berlari pergi ke rumahnya sendiri. Kalista yang tadinya menyambut kedatangan putranya dengan berdiri beberapa meter darinya, seketika berkacak pinggang dan menatap tajam pada Drew. "Bunda, jangan percaya Namira!" Drew tidak akan sanggup lagi kalau harus dihukum oleh bundanya. Kakinya masih pegal sampai sekarang, setelah kemarin, Kalista memukul kakinya dengan sapu lidi. Ya. Bundanya memang tidak menerapkan parenting modern. Berbeda dengan Papa Liam dan Mama Jihannya yang selalu memilih jalan diskusi sebagai penyelesaian masalah. Bahkan ketika Drew meminta tolong pada sang ayah, beliau cenderung berpikir agar menurut saja dengan bundanya dengan alasan agar hidup aman sentosa.

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KESURUPAN VALLENT

    "Val!""Sayang!""Vallent!"Kalista berdecak kesal karena suaminya dipanggil-panggil tidak ada sahutan. "Liam Benedicta! Kau dimana?!" Kalista menggerutu. Liam tidak ada kelihatan batang hidungnya sama sekali. Maka, Kalista pun dengan tertatih turun dari tempat tidur. Ketika tungkainya menginjak permukaan lantai dan ia mencoba berdiri, Kalista nyaris terseok. Untung saja ia memegangi header ranjang untuk menstabilkan kedua kakinya terlebih dahulu. Setelah ia tegak berdiri, barulah Kalista mencoba berjalan, meski harus meringis kesakitan akibat ibadah sucinya dengan Liam. "Sayang, kau mau kemana?" tanya Liam yang baru muncul dengan badan penuh keringat. Sepertinya Liam baru pulang dari lari pagi di sekitar pantai. Liam juga hanya mengenakan kaos tanpa lengan agak ketat dan celana pendek longgarnya. Liam langsung menghampiri Kalista dan memapahnya yang terlihat kesulitan berjalan. "Sakit sekali ya, Sayang?" tanya Liam yang malah membuat Kalista ingin mencubit hidung sang suami. "

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MERUNTUHKAN PERTAHANAN

    Jihan sadar jika yang ia lakukan sekarang bukan mimpi.Napasnya dan Bian terengah. Jihan malu bukan main karena bisa-bisanya berpikir kalau ia hanya di dalam mimpi. Tanpa menunggu lagi, Jihan pun dengan cepat turun dari tempat tidur tanpa menoleh ke arah Bian yang langsung kaget dengan perubahan sikap Jihan. Namun, karena terlalu terburu-buru, kaki Jihan tersandung sesuatu dan membuatnya mengaduh kesakitan. "Jihan, mana yang sakit?!" tanya Bian yang sudah sigap duduk bersimpuh di depan kaki Jihan. Bian meraih kaki yang diusap-usap oleh Jihan, kemudian sekali lagi bertanya, bagian mana yang sakit sambil mendongak ke atas untuk melihat ke wajah Jihan. Jihan langsung berjalan mundur dengan gugup sambil berusaha menutupi rasa malunya.Bian yang sadar kalau Jihan sekarang kembali takut, akhirnya lebih dulu mengucap maaf. "Maaf." Bian pun berdiri dan berbalik menjauhi Jihan. Bian berusaha membuka pintu kamarnya

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERPESONA

    Bian duduk menghadapi pekerjaannya kembali. Namun, pekerjaannya hanya teronggok begitu saja. Bian sedang mengatasi gejolak yang tiba-tiba membara di dalam dirinya. Bian malu kalau harus ketahuan Jihan bahwa ia sedang ingin sekarang. Tidak hanya rasa malu yang mencoba ditutupi Bian. Namun, juga ia tidak ingin kalau Jihan sampai salah paham terhadap dirinya. Apalagi Bian merasa kalau Jihan masih tidak terlalu nyaman berada di dekatnya. "Drew sudah tidur lagi, Mas," ucap Jihan yang membuat Bian sedikit gelagapan. Bian tersenyum kikuk dan mengangguk singkat. Hening kembali menerpa keduanya. Hanya terdengar suara hujan yang berisik di luar sana. Jihan pun memilih untuk duduk di tepi tempat tidur Bian yang menghadap box bayi Drew. Jihan memilih memandangi Drew sambil tersenyum hangat. Meski Drew bukan anak kandungnya, Jihan tetap merasa sangat bahagia ketika merawatnya. Jihan tidak menuntut apa-apa sama sekali selama membantu Kalista mengu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   GODAAN YANG TIDAK DISENGAJA

    "Drewnya ketiduran sejak tadi. Maaf baru memberitahumu sekarang karena aku tidak tega menghentikan ceritamu."Jihan yang tadinya hanya ingin menghela napas sejenak, langsung urung melanjutkan dongeng yang dikarangnya secara ototidak. Syukurlah, Drew sudah tidur pikirnya. Baiklah. Sekarang saatnya kembali ke rumah Bian. Jihan pun berbalik arah dan diikuti Bian. Sepanjang perjalanan ketika menuju rumah utama adalah siksaan yang menyesakkan untuk mereka berdua. Karena Jihan yang tidak menyahut, makanya Bian juga jadi ragu untuk kembali membuka obrolan. Hingga mereka tiba di rumah utama, Jihan menyerahkan stroller kepada Bian karena Jihan ingin pamit. "Memangnya kau mau kemana?" "Pulang," jawab Jihan singkat. "Mengapa jadi pulang? Nanti kalau Drew rewel lagi bagaimana?" Bian terdengar seperti merengek. Antara memang khawatir kalau Drew menangis seperti tadi dan juga ia ingin sekalian modus. Ehem. "Kau ayahnya, bukan? Jadi kau harus bisa mengurusnya sendiri."Bian ingin protes. Namu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN YANG KALANG KABUT

    Sesuai persetujuan, Drew dibawa Bian ke kediamannya selama Liam dan Kalista berbulan madu. Bian yang sudah merasa menjadi ayah, tentu sangat yakin apabila ia bisa mengasuh Drew dengan baik. Ketika Drew dibawa ke rumah yang pasca perceraian Bian dan Jihan, jarang disinggahi sang tuan, kontan saja, kehadiran tuan besar dan tuan kecil disambut sangat antusias oleh para pekerja di rumah Bian. Bian juga sudah menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang menunjang dirinya untuk mengasuh bayi berusia tiga bulan tersebut. Bian tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semenjak menjadi duda, suasananya sepi. Sekarang dipenuhi perabotan lucu, seperti box tidur untuk Drew, gelantungan bintang bulan berkelap kelip yang diletakkan di atas box bayi Drew. Bahkan Bian juga membeli banyak mainan meski itu belum cukup usia untuk dimainkan oleh Drew. "Oke, Kal. Oke. Aku sudah mengerti caranya, bahkan bila Jihan tidak membantu pun, aku bisa. Apa kau ingat kalau aku rut

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERNIKAHAN KALISTA DAN LIAM

    Selain Kalista yang berbahagia hari itu, Jihan pun demikian. Apalagi ketika ia diberi izin untuk menggendong Drew, nama yang sudah diberikan oleh Bian hari itu. Melisa sempat protes meski hanya berbisik pada Kalista apabila nama sang cucu susah disebut. Melisa padahal ingin menamai sang cucu dengan nama lokal saja. Namun, Melisa baru ingat jika pada cucunya mengalir darah seorang Bian Qais Liandra, yang tentunya kita semua tahu bahwa ia bukanlah pria sembarangan. Apalagi bila Melisa melihat Nicholas dan Margareth, dirinya saja seketika minder mendadak. Melisa juga mengingat kalau Kalista pernah menceritakan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai Kakek Aiden, yang katanya sebagai sosok yang membuat Bian bisa seperti sekarang. Jadi terima saja lah. Seorang Melisa bisa apa? Yang penting cucunya sehat, anaknya sehat, dan berharap tidak ada masalah lagi yang menimpa keluarga mereka. "Wajahnya tidak mirip Bian sama sekali," celetuk Margareth y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status