Share

PATAH HATI

Sepulang kerja, Kalista dan Liam tiba di restoran yang dimaksud. Liam cukup takjub dengan pemilihan restoran yang direkomendasikan Kalista.

"Aku kaget kau memilih perayaan di sini. Ini sih perayaan mewah," ucap Liam setelah pelayan meninggalkan mereka sehabis memesan menu.

"Sejujurnya beberapa hari yang lalu, ayah dan ibunya Bian mengajakku ke sini."

Liam tampak bertanya dari ekspresinya.

Untuk apa om dan tantenya membawa Kalista makan di restoran mewah? Liam mulai berpikiran bila mereka mulai menerima Kalista sebagai menantu mereka.

"Sayangnya waktu itu aku tidak sempat makan, karena mereka marah padaku."

"Marah kenapa? Apa terjadi sesuatu?"

Kalista ragu untuk mengatakannya. Namun sebenarnya ia butuh saran.

"Mereka hanya kembali memperingatkanku agar aku tidak melewati batas dengan Bian. Itu saja. Oh, iya. Apa di restoran ini bisa melakukan reservasi lebih dulu?"

"Tentu."

"Apa kau bisa me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status