Share

AKU TIDAK MEMPERCAYAIMU LAGI

Penulis: Squirrel Crush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-24 19:49:35

Saddam cukup kaget saat melihat Kalista yang ternyata belum pergi. Ketika Saddam sudah menaiki mobilnya, ia berpapasan dengan Kalista yang masih berdiri diam di depan gerbang rumah Saddam. Saddam pun berhenti, karena tidak tega melihat Kalista dalam keadaan hamil.

"Mengapa belum pergi? Ayo, masuk! Harinya mendung."

Kalista cukup terkejut saat melihat Saddam berhenti dan menawarinya tumpangan. Maka karena tidak ingin mengecewakan orang tua di hadapannya, Kalista dengan cepat menarik sudut bibirnya selebar mungkin dan menyetujui tumpangan tersebut.

"Terima kasih, Tuan, sudah memberi saya tumpangan. Maaf merepotkan. Pasti sifat Liam yang baik hati adalah ajaran dari anda."

"Berhenti menjilatku, Nona. Kau terlalu kentara kali ini," tegur Saddam yang langsung membuat Kalista menggigit bibirnya lembut.

"Bagaimana? Apa kau tahu dimana keberadaan Liam?" tanya Saddam setelahnya.

Kalista menggeleng. Kalista jadi ikut kasihan dengan Saddam. Pasti Saddam kecewa pikir Kalista, karena sudah men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SEKUMPULAN ORANG-ORANG BODOH

    Kalista masih menunggu kabar Liam. Kekasihnya masih tidak membalas chat dan tidak menjawab panggilan. Kalista terlalu gelisah sekarang. Ia takut apabila Liam bersungguh-sungguh ingin mengakhiri hubungan. Kalista tidak mau. Padahal Kalista sudah mengirim banyak bubble chat kepada Liam dan berisi curahan hati Kalista apabila dirinya tidak masalah dengan keadaan diri Liam yang sekarang. Kalista ingin Liam percaya bahwa perasaan Kalista tidak berubah. Namun total satu minggu, Liam tidak ada menghubungi kembali dan menemuinya. "Sudahlah, Kal. Tidak perlu terlalu dipikirkan. Ibu tidak ingin bayimu ikut stress. Ibu mengerti kau sedih. Mungkin saja Liam butuh menyendiri. Dia butuh merenung sendiri sampai akhirnya ia bangkit dan memulai semuanya dari nol." "Walau Likha ikut sedih, tapi Likha percaya kalau orang seperti Kak Liam tidak akan gampang menyerah begitu saja. Kak Liam akan mendapat pekerjaan baru atau mungkin saja mendirikan perusahaan sendiri. Kak Liam itu bukan hanya cerdas. Pas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PEMIMPIN BARU

    "Mengapa kau tidak bertanya, mengapa aku dan Mas Bian bertengkar?" tanya Jihan sedikit kesal. "Haruskah? Nanti dianggap cuma sekadar ingin tahu saja, padahal aku tidak peduli-peduli amat, entah kau dan Mas Bian bertengkar atau tidak sekalipun." Jihan berdecak kesal, karena Kalista sungguh menyebalkan sekarang. "Baiklah. Mengapa kalian bertengkar?" tanya Kalista dengan setengah hati. "Aku cemburu, karena dia sangat menggilaimu." Kalista tersenyum sinis, "Tenang, aku tidak punya bakat menjadi perebut suami orang. Aku sekarang sangat menggilai Liam." "Aku tahu itu. Aku berusaha membuka hati dan matanya kembali kalau sampai kapanpun kau tidak akan datang kepadanya lagi. Namun, dengan kurang ajarnya, dia mengatakan sebelum janur kuning melengkung, Kalista masih bisa ia dapatkan. Lebih kurang ajarnya lagi, dia mengatakan kalau aku sudah pernah latihan poligami. Jadi sekali lagi melakukannya pasti tidak masalah." Kalista terkekeh dan akhirnya meletakkan sendoknya untuk lebih fokus m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   NEPOTISME YANG GAGAL

    Kalista hanya berdiri mematung, sedangkan Liam maju selangkah dan membuat Kalista mundur selangkah. Liam maju lagi, hingga Kalista nyaris tersandung kloset duduk di belakangnya jika saja Liam tidak cepat memegangi pinggangnya. "I miss you, Kalista Sayang." Liam tersenyum simpul dan mengedip jahil. Kalista yang merasa rindu setengah mati pada Liam, langsung menarik kepalanya dan menautkan bibirnya dengan sedikit kasar. Liam yang sempat kelimpungan menerima perlakuan tersebut langsung menutup pintu toilet. Rasa rindu yang menggunung, membuat pagutan keduanya terasa intens dan menuntut lebih. Namun, sebelum Kalista merasa kelepasan, ia segera mendorong Liam kasar. Liam terkejut dan hanya melongo melihat Kalista yang membersihkan saliva di sekitar mulutnya. "Minggir!" ujar Kalista dengan tatapan tak ramah sama sekali. "Minggir, Liam!" Liam pun menegakan tubuhnya dan menepi. Liam merasakan hawa dingin dan mencekam setelah mendengar Kalista tidak menyebut nama penanya lagi. Bah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MENDARAT DENGAN BAIK VERSI LIAM

    "Datanya akan saya kirimkan lewat email anda, Pak." Kalista memasang senyum segannya saat menyadari tatapan karyawan lain, terutama Merry yang terdiam di sampingnya, tetapi Kalista tahu bila ia memasang kupingnya lebar-lebar. Kalista keceplosan tidak berbicara formal pada Liam. Liam yang mengerti pun segera keluar dari sana untuk memeriksa email yang dimaksud. Liam penasaran bukan karena nama pena penulis naskahnya adalah Istrinya Vallent dan bukan juga karena nama tokoh utama di novel orang tersebut adalah Liam. Liam tertarik dan lebih ingin tahu setelah adegan-adegan di dalam ceritanya berkaitan erat dengan yang ada pada novel online Liam sendiri. Jika memang dia penggemar berat Vallent, maka naskah ini termasuk sempurna dan pantas saja Kalista memasukkannya ke daftar yang akan segera naik cetak. Liam membuka kotak masuk di emailnya dan menemukan informasi menarik mengenai seorang gadis manis berambut panjang coklat yang tersenyum malu-malu. Dilihat dari pas fotonya, gadis te

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PILLOW TALK

    "Sini, aku mau lihat wajah calon istriku yang katanya siap menerimaku yang jatuh miskin." Liam terus-terusan menggoda Kalista sejak tadi. Kalista sampai kesal dibuatnya. "Diam, Val. Aku kena prank." Kalista sampai berbaring membelakangi Liam akibat terlalu malu digoda Liam terus. Liam mengeratkan pelukannya dan menciumi Kalista dengan gemas. Kalista merengek agar Liam tidak melakukannya."Tolong, nikahi saya. Saya tidak mau lagi ditiduri kalau anda begini," canda Kalista, tetapi maknanya lebih dari serius. "Ya, sudah. Malam ini kita jadi pasangan yang baik dan benar. Aku tidur di kamar lain saja. Soalnya aku takut khilaf kalau tidur seranjang bersamamu." Liam yang terlalu jujur membuat tawa Kalista berderai. "Sini! Sini! Jangan kemana-mana dulu." Kalista menarik tangan Liam yang sebelah kakinya sudah menjuntai turun dari tempat tidur. "Kenapa?" Liam kembali ke posisinya semula. "Kita belum pernah mengambil foto bersama setelah pacaran." Kalista mengaktifkan menu kamera pada pons

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KALISTA YANG CEMBURU

    "Halo, Vallent. Saya yang memiliki nama pena Istrinya Vallent. Apa sekarang saya harus memanggil anda dengan sebutan, Master?" Liam tak berkedip menatap gadis setinggi seratus enam puluh sentimeter tersebut. Rambut panjangnya menjuntai larus sampai ke siku. Pipinya mulus dengan cekungan manis di sisinya. Bibirnya merah muda segar dan saat tersenyum mampu membuat lawan jenis merona. Kalista yang berdiri di belakang gadis tersebut, seketika tersenyum kesal seraya memutar bola matanya ketika menyadari air muka Liam yang bersemu, bahkan netranya tak berkedip sejak awal dirinya membawa sang gadis memasuki ruangannya. Gadis itu rupanya seorang yang pro dalam menggoda pria. Apa itu tadi? Master? Cih! "Halo, Nona Natasha. Jadi apakah benar anda penulis naskah ini?" Liam bertanya sambil mengisyaratkan dengan tangannya agar Natasha bisa duduk di sofa. Liam melangkah bersama Natasha yang mengekorinya dan bergerak menuju Kalista yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERKATAAN WANITA YANG CEMBURU, LEBIH PEDAS DARI KOMENTAR PEMBACA

    Kalista duduk di warung makan dekat kantor bersama Merry yang serius mendengarkan cerita Kalista tentang Liam yang malah menyuruhnya istirahat sendirian. "Mengapa Pak Liam mengatakan hal tersebut? Aish, ternyata dia sangat tidak peka!""Benar! Dia sangat tidak peka dan tidak memahami perasaanku yang cemburu." Kalista semakin berapi-api ketika Merry juga berpikiran yang sama dengan dirinya. "Apa kau membawa ponselmu?"Kalista mengangguk sambil menunjukkan ponsel yang rupanya sejak tadi ia bawa di dalam hand bagnya. "Kau kirim pesan kepadanya sekarang. Katakan yang sejujurnya kalau kau tidak suka dirinya yang terlalu menaruh atensi pada naskah Natasha. Katakan juga pada Pak Liam apabila itu bukan tugasnya sama sekali. Katakan kalau itu job deskmu. Kau pinta pada Pak Liam agar Natasha berdiskusi denganmu saja untuk ke depannya. Jangan lupa beri Pak Liam sedikit ancaman untuk tidak memberikan nomor ponselnya pada Natasha."Kalista

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   RIKKI YANG KEMBALI

    "Ayah benar punya pacar?" Saddam berhenti menyiram bonsainya dan dengan tenang menjawab pertanyaan Liam. "Bukannya kau berjanji tidak akan menginjakkan kaki ke rumahku lagi?""Liam melakukan kunjungan orang tua. Masa tidak boleh?" Saddam melanjutkan kegiatan mengagumi koleksi bonsainya. "Jadi kau berkunjung sekalian kepo soal pacar ayah?""Tentu saja. Ayah tidak mengatakan apa-apa tentang itu. Ku kira, ibu tidak pernah tergantikan." Nada bicara Liam terdengar kecewa. "Ibumu tentu tidak akan tergantikan. Dia one and only.""Lalu pacar yang Bian maksud apa? Bian jelas melihat ayah bertemu dengan seorang wanita di restoran." "Kau ingin bertemu dengannya? Sekalian ajak Kalista besok."Liam teringat kalau Kalista masih ngambek. Duh, kepala Liam rasanya agak pening memikirkan ayahnya yang memiliki pacar dan Kalista yang masih tidak mau menggubrisnya! "Ayah, aku pergi dulu." Liam langsung berlari ke mobilnya meninggalkan sang ayah yang terkikik sendirian. Liam meluncur ke alamat ruma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   HARI ULANG TAHUN PERNIKAHAN (ENDING)

    Semua orang berkumpul di tempat itu. Berbagai hidangan lezat tersaji dan semuanya tinggal pilih. Para pelayan berkeliling menawarkan minuman kepada tamu undangan. Ruangan yang biasanya berisi perabotan rumah sekarang disulap menjadi tempat pesta mewah ulang tahun peringatan pernikahan yang ke dua puluh. Sang raja dan ratu pesta sedang bergandengan mesra menyapa para tamu. Keduanya tersenyum lebar, berbicara ramah kepada semua orang yang menyapa. Dari aura keduanya, terpancar bahagia yang membuat semua orang iri. Mereka dinilai pasangan paling bahagia sekarang. Meski banyak diterpa cobaan, akhirnya mereka berhasil melewati cobaan itu bersama. Ketika keduanya sama-sama ikhlas, akhirnya mereka menemukan kelegaan dan bisa bersama sampai detik ini. "Bian, Jihan! Selamat, ya!" Kalista langsung menghambur ke pelukan Jihan. Liam dan Bian pun sudah memiliki obrolannya sendiri. Sedangkan Jihan dan Kalista malah bernostalgia ke masa lalu. "Kal,

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   VANO

    "Drew, kata tante Kalista, kau mendaftar les di ruang teacher, ya?" tanya Namira yang saat itu sedang menikmati salad buah di kantin sekolah. Drew menutup bukunya dan kini melipat tangannya sebelum mengangguk, menjawab pertanyaan gadis berambut panjang di hadapannya. "Kalau begitu, aku nanti mendaftar les di sana juga, ah! Pasti ayah mengizinkan kalau ada kaunya." Namira mendorong salad buahnya untuk lebih menghadap Drew. Drew menggeleng karena ia tidak begitu suka salad buah. Chicken teriyaki pesanannya belum tiba sama sekali. "Mengapa ayahmu sangat percaya aku? Kalau aku tiba-tiba berbuat jahat padamu, bagaimana?" Drew mengatakannya dengan begitu ketus. Namun, Namira tidak terlihat sakit hati karena Namira setiap hari meladeni sikap Drew yang demikian. "Maka Kak Vano akan menghantuimu dan membalaskan dendamku," jawab Namira sambil mengendikkan bahu. "Kau pikir Kak Vano mati penasaran? Gentanyangan? Jangan bercanda," tegur

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DREW MALLORY LIANDRA

    "Tante Kalista, Drew tadi di sekolah merokok dengan Angkasa!" "Heh?! Dasar tukang adu!" Gadis yang masih mengenakan seragam SMA-nya tersebut menjulurkan lidahnya pada Drew yang baru saja melepaskan sepatunya sehabis pulang sekolah. Gadis tersebut langsung berlari pergi ke rumahnya sendiri. Kalista yang tadinya menyambut kedatangan putranya dengan berdiri beberapa meter darinya, seketika berkacak pinggang dan menatap tajam pada Drew. "Bunda, jangan percaya Namira!" Drew tidak akan sanggup lagi kalau harus dihukum oleh bundanya. Kakinya masih pegal sampai sekarang, setelah kemarin, Kalista memukul kakinya dengan sapu lidi. Ya. Bundanya memang tidak menerapkan parenting modern. Berbeda dengan Papa Liam dan Mama Jihannya yang selalu memilih jalan diskusi sebagai penyelesaian masalah. Bahkan ketika Drew meminta tolong pada sang ayah, beliau cenderung berpikir agar menurut saja dengan bundanya dengan alasan agar hidup aman sentosa.

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KESURUPAN VALLENT

    "Val!""Sayang!""Vallent!"Kalista berdecak kesal karena suaminya dipanggil-panggil tidak ada sahutan. "Liam Benedicta! Kau dimana?!" Kalista menggerutu. Liam tidak ada kelihatan batang hidungnya sama sekali. Maka, Kalista pun dengan tertatih turun dari tempat tidur. Ketika tungkainya menginjak permukaan lantai dan ia mencoba berdiri, Kalista nyaris terseok. Untung saja ia memegangi header ranjang untuk menstabilkan kedua kakinya terlebih dahulu. Setelah ia tegak berdiri, barulah Kalista mencoba berjalan, meski harus meringis kesakitan akibat ibadah sucinya dengan Liam. "Sayang, kau mau kemana?" tanya Liam yang baru muncul dengan badan penuh keringat. Sepertinya Liam baru pulang dari lari pagi di sekitar pantai. Liam juga hanya mengenakan kaos tanpa lengan agak ketat dan celana pendek longgarnya. Liam langsung menghampiri Kalista dan memapahnya yang terlihat kesulitan berjalan. "Sakit sekali ya, Sayang?" tanya Liam yang malah membuat Kalista ingin mencubit hidung sang suami. "

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MERUNTUHKAN PERTAHANAN

    Jihan sadar jika yang ia lakukan sekarang bukan mimpi.Napasnya dan Bian terengah. Jihan malu bukan main karena bisa-bisanya berpikir kalau ia hanya di dalam mimpi. Tanpa menunggu lagi, Jihan pun dengan cepat turun dari tempat tidur tanpa menoleh ke arah Bian yang langsung kaget dengan perubahan sikap Jihan. Namun, karena terlalu terburu-buru, kaki Jihan tersandung sesuatu dan membuatnya mengaduh kesakitan. "Jihan, mana yang sakit?!" tanya Bian yang sudah sigap duduk bersimpuh di depan kaki Jihan. Bian meraih kaki yang diusap-usap oleh Jihan, kemudian sekali lagi bertanya, bagian mana yang sakit sambil mendongak ke atas untuk melihat ke wajah Jihan. Jihan langsung berjalan mundur dengan gugup sambil berusaha menutupi rasa malunya.Bian yang sadar kalau Jihan sekarang kembali takut, akhirnya lebih dulu mengucap maaf. "Maaf." Bian pun berdiri dan berbalik menjauhi Jihan. Bian berusaha membuka pintu kamarnya

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERPESONA

    Bian duduk menghadapi pekerjaannya kembali. Namun, pekerjaannya hanya teronggok begitu saja. Bian sedang mengatasi gejolak yang tiba-tiba membara di dalam dirinya. Bian malu kalau harus ketahuan Jihan bahwa ia sedang ingin sekarang. Tidak hanya rasa malu yang mencoba ditutupi Bian. Namun, juga ia tidak ingin kalau Jihan sampai salah paham terhadap dirinya. Apalagi Bian merasa kalau Jihan masih tidak terlalu nyaman berada di dekatnya. "Drew sudah tidur lagi, Mas," ucap Jihan yang membuat Bian sedikit gelagapan. Bian tersenyum kikuk dan mengangguk singkat. Hening kembali menerpa keduanya. Hanya terdengar suara hujan yang berisik di luar sana. Jihan pun memilih untuk duduk di tepi tempat tidur Bian yang menghadap box bayi Drew. Jihan memilih memandangi Drew sambil tersenyum hangat. Meski Drew bukan anak kandungnya, Jihan tetap merasa sangat bahagia ketika merawatnya. Jihan tidak menuntut apa-apa sama sekali selama membantu Kalista mengu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   GODAAN YANG TIDAK DISENGAJA

    "Drewnya ketiduran sejak tadi. Maaf baru memberitahumu sekarang karena aku tidak tega menghentikan ceritamu."Jihan yang tadinya hanya ingin menghela napas sejenak, langsung urung melanjutkan dongeng yang dikarangnya secara ototidak. Syukurlah, Drew sudah tidur pikirnya. Baiklah. Sekarang saatnya kembali ke rumah Bian. Jihan pun berbalik arah dan diikuti Bian. Sepanjang perjalanan ketika menuju rumah utama adalah siksaan yang menyesakkan untuk mereka berdua. Karena Jihan yang tidak menyahut, makanya Bian juga jadi ragu untuk kembali membuka obrolan. Hingga mereka tiba di rumah utama, Jihan menyerahkan stroller kepada Bian karena Jihan ingin pamit. "Memangnya kau mau kemana?" "Pulang," jawab Jihan singkat. "Mengapa jadi pulang? Nanti kalau Drew rewel lagi bagaimana?" Bian terdengar seperti merengek. Antara memang khawatir kalau Drew menangis seperti tadi dan juga ia ingin sekalian modus. Ehem. "Kau ayahnya, bukan? Jadi kau harus bisa mengurusnya sendiri."Bian ingin protes. Namu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN YANG KALANG KABUT

    Sesuai persetujuan, Drew dibawa Bian ke kediamannya selama Liam dan Kalista berbulan madu. Bian yang sudah merasa menjadi ayah, tentu sangat yakin apabila ia bisa mengasuh Drew dengan baik. Ketika Drew dibawa ke rumah yang pasca perceraian Bian dan Jihan, jarang disinggahi sang tuan, kontan saja, kehadiran tuan besar dan tuan kecil disambut sangat antusias oleh para pekerja di rumah Bian. Bian juga sudah menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang menunjang dirinya untuk mengasuh bayi berusia tiga bulan tersebut. Bian tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semenjak menjadi duda, suasananya sepi. Sekarang dipenuhi perabotan lucu, seperti box tidur untuk Drew, gelantungan bintang bulan berkelap kelip yang diletakkan di atas box bayi Drew. Bahkan Bian juga membeli banyak mainan meski itu belum cukup usia untuk dimainkan oleh Drew. "Oke, Kal. Oke. Aku sudah mengerti caranya, bahkan bila Jihan tidak membantu pun, aku bisa. Apa kau ingat kalau aku rut

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERNIKAHAN KALISTA DAN LIAM

    Selain Kalista yang berbahagia hari itu, Jihan pun demikian. Apalagi ketika ia diberi izin untuk menggendong Drew, nama yang sudah diberikan oleh Bian hari itu. Melisa sempat protes meski hanya berbisik pada Kalista apabila nama sang cucu susah disebut. Melisa padahal ingin menamai sang cucu dengan nama lokal saja. Namun, Melisa baru ingat jika pada cucunya mengalir darah seorang Bian Qais Liandra, yang tentunya kita semua tahu bahwa ia bukanlah pria sembarangan. Apalagi bila Melisa melihat Nicholas dan Margareth, dirinya saja seketika minder mendadak. Melisa juga mengingat kalau Kalista pernah menceritakan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai Kakek Aiden, yang katanya sebagai sosok yang membuat Bian bisa seperti sekarang. Jadi terima saja lah. Seorang Melisa bisa apa? Yang penting cucunya sehat, anaknya sehat, dan berharap tidak ada masalah lagi yang menimpa keluarga mereka. "Wajahnya tidak mirip Bian sama sekali," celetuk Margareth y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status