Share

NEPOTISME YANG GAGAL

Kalista hanya berdiri mematung, sedangkan Liam maju selangkah dan membuat Kalista mundur selangkah. Liam maju lagi, hingga Kalista nyaris tersandung kloset duduk di belakangnya jika saja Liam tidak cepat memegangi pinggangnya.

"I miss you, Kalista Sayang." Liam tersenyum simpul dan mengedip jahil.

Kalista yang merasa rindu setengah mati pada Liam, langsung menarik kepalanya dan menautkan bibirnya dengan sedikit kasar. Liam yang sempat kelimpungan menerima perlakuan tersebut langsung menutup pintu toilet. Rasa rindu yang menggunung, membuat pagutan keduanya terasa intens dan menuntut lebih.

Namun, sebelum Kalista merasa kelepasan, ia segera mendorong Liam kasar.

Liam terkejut dan hanya melongo melihat Kalista yang membersihkan saliva di sekitar mulutnya.

"Minggir!" ujar Kalista dengan tatapan tak ramah sama sekali.

"Minggir, Liam!"

Liam pun menegakan tubuhnya dan menepi. Liam merasakan hawa dingin dan mencekam setelah mendengar Kalista tidak menyebut nama penanya lagi. Bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status