Share

141. Tomi yang Bingung

Ada suara minta tolong di rumah besar yang jaraknya dua rumah dari rumah kita, Pa. Bukan sekali, tapi berkali-kali. Hanya malam saja yang tidak.

Pak Darmono membaca pesan masuk dari istrinya dengan kening berkerut.

Mungkin kamu salah dengar, Sayang. Udah, setel musik atau orang mengaji biar gak dengar yang aneh-aneh.

Send

Balasan pesan itu langsung ceklis dua biru. Ucapan suaminya benar sekali. Bisa saja memang halusinasi, sehingga ia harus banya mengaji.

Oke, Papa.

Pak Darmono berdiri dari duduknya untuk bertemu dokter yang baru saja memeriksa Abdi.

"Bagaimana menantu saya, Dok? Sampai sekarang tidak ada perubahan atau tanda apapun. Apa tidak ada obat atau terapi untuk mengembalikan alam bawah sadarnya?" tanya Pak Darmono hampir putus asa. Ini hari ke sepuluh Abdi dirawat di rumah sakit dan tidak ada perubahan sama sekali.

"Terapinya hanya stimulus dari keluarga. Bapak sering ajak bicara kan? Istri Pak Abdi ke mana? Saya jarang lihat. "

"Sedang ada urusan, Dok, tapi saya past
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status