Beranda / Pernikahan / Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami / 138. Di sana Sakit. Di sini juga Sakit

Share

138. Di sana Sakit. Di sini juga Sakit

Penulis: Diganti Mawaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Langit malam menyapa, Levi masih merasakan sesak pada napasnya. Jika saja ia punya keberanian, maka bisa saja ia bercerita pada mamanya bahwa ia terluka oleh adik iparnya Luisa, tetapi mamanya tidak tahu bahwa ia juga sudah menyebabkan suami Luisa masih koma sampai saat ini. Ia bisa dipenjara jika mamanya tahu ia bersalah karena sudah mencelakakan orang lain.

"Apa kita harus pindah rumah sakit di Jakarta yang lebih lengkap? Levi masih sesak napas kuat gitu. Kok bisa sih ya. Levi gak punya riwayat sakit sesek napas dan di keluarga Mama juga gak ada."

"Mungkin sesaknya dari lambung atau jantung, Ma. Kalau sudah berat, lambung yang sakit atau jantung maka bisa sesak napas." Bu Hera kembali memandang putranya yang napasnya naik-turun dengan wajah pucat.

"Nunggu aja dulu, Ma. Konfirmasi saja ke dokternya."

"Sebelum sesek napas, dia ngapain ya?" Bu Hera yang penasaran menghampiri Levi yang masih tidak bisa berkomunikasi dengan baik.

"Kamu ada makan apa, Nak? Kenapa bisa sesak napas?" Levi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   139. Syabil Bertemu Adik Juragan Andri

    "Iya, HIV. Makanya tugas kamu hanya memantau saja dari sini. Kamu gak perlu masuk dan gak boleh masuk, meskipun dipanggil oleh adik saya. Semua harus atas izin saya. Kemudian, kamu wajib menginformasikan kepada saya semua yang terjadi pada adik saya. Kamu juga wajib bertanya secara rinci pada dokter. Apapun itu perkembangan adik saya harus diinformasikan pada saya serinci mungkin.""Jadi saya tugasnya duduk di sini saja?" tanya Syabil memastikan kursi tunggu yang ada di dekatnya. Bu Gina mengangguk. "Jika kamu mau, saya akan berikan sebagian bayaran kamu sebesar tiga ribu bath. Seribu lima ratus saya berikan di awal karena mungkin mahasiswa seperti kamu perlu uang saku untuk makan." Syabil menimbang-nimbang dengan matang. Jawabannya pun pasti mau saja karena ia harus tahu kondisi juragannya. "Setuju, Bu. Kapan saya mulai kerja? ""Hari ini. Maksud saya, kamu langsung saja bekerja hari ini. " Bu Gina mengeluarkan uang rupiah senilai seribu lima ratus Bath untuk ia berikan pada Syabil

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   140. Rumah yang Disewa

    Sambungan telepon terputus. Syabil hanya bisa menghela napas berat dengan perasaan sedih. Sebenarnya ia ingin segera menikahi Rinai, tetapi iansedag bekerja dan tidak tahu kapan urusannya akan selesai. Jika diminta buru-buru, maka ia tidak bisa. Ting! Sebuah pesan dari Jelita masuk ke ponselnya. Jangan lama-lama pulangnya. Aku sendirian di rumah. Kalau nanti aku diculik gimana? Syabil tertawa membaca pesan lebay majikannya. Masih lama saya pulangnya Non. Nanti kunci saja pintu kamar ya. Mungkin saya balik jam dua belas. SendSejak ia duduk menunggu di kursi, belum ada dokter yang datang memeriksa Juragan Andri. Hanya ada perawat yang masuk ke ruangan isolasu itu sambil membawa makanan dan juga untuk mengecek suhu tubuhnya. Setelah itu, sampai ia bosan menunggu, tidak ada terjadi hal yang aneh lagi. Pukul dua belas malam pun tiba, Syabil mengirimkan pesan pada Bu Gina bahwa sejak sore sampai malam tidak ada dokter yang visit. Semua dalam keadaan ama terkendali. Setelah itu baru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   141. Tomi yang Bingung

    Ada suara minta tolong di rumah besar yang jaraknya dua rumah dari rumah kita, Pa. Bukan sekali, tapi berkali-kali. Hanya malam saja yang tidak. Pak Darmono membaca pesan masuk dari istrinya dengan kening berkerut. Mungkin kamu salah dengar, Sayang. Udah, setel musik atau orang mengaji biar gak dengar yang aneh-aneh. SendBalasan pesan itu langsung ceklis dua biru. Ucapan suaminya benar sekali. Bisa saja memang halusinasi, sehingga ia harus banya mengaji. Oke, Papa. Pak Darmono berdiri dari duduknya untuk bertemu dokter yang baru saja memeriksa Abdi. "Bagaimana menantu saya, Dok? Sampai sekarang tidak ada perubahan atau tanda apapun. Apa tidak ada obat atau terapi untuk mengembalikan alam bawah sadarnya?" tanya Pak Darmono hampir putus asa. Ini hari ke sepuluh Abdi dirawat di rumah sakit dan tidak ada perubahan sama sekali. "Terapinya hanya stimulus dari keluarga. Bapak sering ajak bicara kan? Istri Pak Abdi ke mana? Saya jarang lihat. ""Sedang ada urusan, Dok, tapi saya past

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   142. Rinai Bicara dengan Jelita

    Rinai melihat ponselnya yang sepi dari pesan dan panggilan Syabil. Niat hati hanya ingin mengancam saja pacarnya itu, tetapi ia malah benar diabaikan. Apakah Syabil punya pacar di luar negeri? Tidak tenang dengan perasaanya sendiri, Rinai memutuskan pergi menemui Udin. Udin adalah teman dekat Syabil. Gadis itu berharap bisa dapat informasi yang benar tentang kekasihnya itu."Rinai, ada apa?" tanya Udin terheran saat melihat Rinai naik motor dan berhenti di depannya. Gadis itu membuka helemnya."Aku mau tanya tentang Syabil," nata Rinai dengan wajah masam."Tanya apa? Syabil bukannya lagi di Thailand, emangnya kamu gak tahu?" "Aku tahu, tapi kenapa Syabil berubah, Din.""Berubah, serius? Syabil berubah kelamin? Operasi di sana? Masa, kamu jangan sembarangan Rinai!" Udin terkejut bukan main."Bukan operasi kelamin, Din, mana aku tahu, orang aku gak pernah lihat langsung ha ha ha ...." Udin pun ikut tertawa."Terus berubah apanya?" tanya Udin bingung."Berubah sikapnya. Bapak sama ibuku

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   143. Jelita Sakit

    Tiga hari sejak pernyataan cinta Jelita, membuat Syabil tidak tenang bekerja. Ia banyak melamun karena ia baru kali ini ditembak oleh wanita. Intensnya mereka dalam keseharian, membuat getar cinta itu hadir. Bukan dirinya tidak suka, bukan ia juga tidak cinta, tetapi ia hanya belum siap saja. Jelita mencintainya, bahkan pagi-pagi sekali wanita itu sudah memasak untuknya, sebelum Syabil pergi ke rumah sakit. Jelita sudah melakukan aktifitas layaknya istri yang melayani suami dan juga mengurus rumah. Apartemen menjadi rapi, bersih, dan wangi saat Syabil pulang kerja. Hal itu tentu saja sangat disukai oleh Syabil. Majikan manjanya sudah banyak berubah. Jelita sudah lebih mandiri dan juga peduli akan lingkungan sekitar. Jelita juga sudah tidak pernah berkata kasar atau sengaja buang-buang uang untuk membeli barang tidak guna. Ia juga sudah tidak sibuk ke rumah sakit untuk kontrol jahitan bedah wajahnya. Pertama karena takut, kedua karena ia sudah tidak peduli.Kring! Kring!Suara dering

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   144. Teriakan Minta Tolong yang Semakin Jelas

    Tomi mengikuti nasihat teman-temannya. Ia belanja banyak makanan ringan, termasuk roti, dan kue. Di dalam kamar yang ada Luisa di dalamnya, ada kamar mandi, kulkas, dan ada teko listrik untuk membuat air panas. Tomi bahkan membawakan rice cooker dan juga beras untuk Luisa. Ia juga meminta saudaranya untuk membumbui ayam agar tinggal goreng saja. Ada beragam rasa mi instan kuah dan juga goreng. Luisa yang lelah karena pikirannya, tidur begitu pulas. Wanita itu tidak tahu kapan Tomi membawakan aneka makanan dan juga rice cooker serta beras.Pagi hari ia terbangun saat azan subuh berkumandang. Ia tidak tahu juga bahwa kamarnya sudah dipenuhi makanan, karena lampu kamar yang padam. Luisa berwudhu, lalu solat subuh. Tanpa sengaja kakinya menendang bungkusan plastik. Luisa terkejut, langsung menyalakan lampu. Ia melihat ada banyak makanan di dalam kamarnya. Di atas meja dan juga di lantai. Ada juga rice cooker dan beras. Apa ini? Pikir Jelita terheran. Wanita itu bergegas membuka kulkas d

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   145. Tetangga

    "Anunya bau kali ya, masa baru tiga hari nikah udah ditinggal begitu saja. Mana katanya juragan pergi ke Yogyakarta dan belum balik.”“Eh, malah pas disusulin gosipnya gak bisa masuk rumah suami sendiri. Sama aja kayak nikah bohongan ya kan? Cuma ngangkang dua kali karena keburu datang bulan, terus ditinggal pergi suaminya yang tukang kawin itu. kalau saya sih, pasti malu banget karena jadi istri gak dianggap. Sombongnya kemarin dinikahi juragan, tetapi gak dapat apa-apa. Dua puluh juta bisa buat beli apa sih, hari gini? Apalagi bapaknya gak kerja, maunya juga banyak.”“Emang, yang bagus doang itu nasibnya Rana. Walau nikah komtrak, tapi kayaknya bahagia loh. Status Rana sama mertuanya lagi di Bali. Wah, aman harta warisan kalau bisa sampai disayang mertua.” Adis hanya bisa menggeram saat tanpa sengaja ia mendengar percakapan ibu-ibu tetangga yang membicarakan nasib dirinya. Gadis itu mungkin akan tahan saat dibilangmacam-macam tentang pernikahannya, tetapi ia langsung terusik

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   146. Adis Memaksa Masuk

    "Aku hamil, Sya." Suara Jelita pelan. Wanita itu masih lemah karena ia terus saja muntah saat makanan masuk ke dalam mulutnya. Syabil tidak bisa berangkat untuk menjaga Juragan Andri kemarin dan hari ini, ia tidak berniat izin lagi, tetapi kalau tidak izin, ia tidak tega juga dengan Jelita."Iya, kemarin dokter udah bilang. Saya udah nebak karena kita gak pernah pake pengaman. Tapi saya gak tahu juga secepat ini karena di pernikahan Non sebelumnya, dua tahun setengah menikah belum juga dapat anak. Ternyata selain enak, saya juga kudu siap kalau jadi anak. Terus sekarang gimana? Non emangnya mau nikah sama saya?" "Mau." Syabil menepuk keningnya. "Saya bisa dibunuh juragan kalau begini ceritanya. Ya sudah, nanti kalau udah enakan, kita pulang ke Indonesia aja deh. Mudah-mudahan itu penjahat gak menangkap kita." Syabil berdiri dari duduknya. "Saya berangkat kerja gak papa ya?" Jelita hanya mengangguk saja. "Saya sudah siapkan bubur dan ada buah pisang di atas meja. Buah mangga juga s

Bab terbaru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   254. Rumah Mertua

    "Halo, Bun, assalamualaikum." Elsa menyapa sembari mencium punggung tangan ibu mertuanya yang berkurang lebar. Luisa, hari ini ia kedatangan tamu spesial. "Wa'alaykumussalam." Luisa memperhatikan wajah putra dan juga menantunya bergantian."Kalian sudah makan?" "Sudah, Bunda, saya makan makanan di klinik tadi. Boleh duduk ya, Ma." "Oh, iya, duduk aja!" Luisa sedikit canggung. Ia tidak suka dengan Elsa, itu sudah jelas, tetapi Elsa yang malam ini datang ke rumahnya adalah Elsa yang tengah amnesia. "Mau minum apa?" Romi menurunkan ranselnya."Mau air putih saja. Apa saya boleh ambil sendiri ke dalam? Saya mau lihat-lihat rumah mertua." Elsa tersenyum lebar. Sekali lagi Luisa menatap Romi dengan penuh tanda tanya. Putranya itu hanya tersenyum tanpa berkata apapun ."Ada di sebelah kanan." Luisa menunjuk dapurnya. Elsa berjalan melewati mertuanya dengan sedikit membungkuk sopan. "Kenapa dia?" tanya Luisa tanpa suara pada Romi."Lagi bener," jawab Romi juga tanpa suara. Pemuda itu men

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   253. Istri Kedua

    "Gadis yang kemarin pacar Romi?" Elsa menaruh kembali gelas yang hampir saja menyentuh bibirnya. "Bukan, Ma, hanya dekat saja." Elsa meneruskan minum susu ibu hamil."Masih muda. Teman kampus?" Elsa mengangguk."Kayaknya suka Romi." Elsa tersenyum."Iya, kelihatan kok. Kalau tidak suka, mana mungkin berani ke sini hanya ingin tahu kenapa pesannya tidak dibalas." "Lalu kamu?" Bu Dian penasaran dengan raut wajah putrinya."Biasa saja. Tidak cemburu juga. Kehidupan Romi di luar sana bukan sepenuhnya menjadi urusan Elsa. Apalagi masalah hati. Elsa kira, mungkin akan bisa terus menjadi istri Romi, tetapi karena Elsa hamil dan Romi sebenarnya punya kekasih, lebih baik kami berpisah, Ma. Elsa gak papa.""Nak, k-kamu harus tarik ucapan kamu tadi," ujar Bu Dian terkejut. Elsa menggelengkan kepala."Kami masih bisa silaturahmi seperti saudara, Ma. Mama jangan khawatir." Elsa bangun dari duduknya sambil membawa piring kue berisi brownies.Bu Dian hanya bisa menatap kasihan pada putrinya. Nasib

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   252. Siapa Mutia?

    "Jadi kalian pacaran?" tanya Elsa pada Romi dan Mutia. "Kami teman, Mbak," jawab Mutia jujur. "Lalu, ada apa ke sini? Apa kamu belum tahu bahwa Romi sudah menikah?" tanya Elsa tanpa memutus pandangannya terhadap Mutia."Sudah tahu, hanya A Romi udah gak ke kampus dua hari. Saya kira sakit. Wa saya gak dibalas, hanya dibaca saja." Elsa tersenyum pada suaminya. "Karena dia sedang menjaga saya. Jangan sungkan, kalian bicara saja, saya gak mau ganggu. Saya mau istirahat.""Biar saya bantu, Mbak," ujar Romi sudah berdiri untuk memapah Elsa."Aku belum jompo." Elsa mencebik, lalu berjalan masuk ke kamar.Kini, Romi dan Mutia ada di taman belakang. Mutia canggung berduaan saja dengan Romi di rumah mertua lelaki itu."Jadi, apa yang membawa kamu sampai di sini? Kamu nekat sekali," kata Romi sambil menggaruk rambutnya yang tidak terlalu gatal. "Mutia hanya ingin tahu kabar A Romi. Karena pesan Mutia gak dibalas.""Aku gak papa, Mutia. Terima kasih atas perhatian kamu. Sekarang aku masih su

DMCA.com Protection Status