Share

138. Di sana Sakit. Di sini juga Sakit

Langit malam menyapa, Levi masih merasakan sesak pada napasnya. Jika saja ia punya keberanian, maka bisa saja ia bercerita pada mamanya bahwa ia terluka oleh adik iparnya Luisa, tetapi mamanya tidak tahu bahwa ia juga sudah menyebabkan suami Luisa masih koma sampai saat ini. Ia bisa dipenjara jika mamanya tahu ia bersalah karena sudah mencelakakan orang lain.

"Apa kita harus pindah rumah sakit di Jakarta yang lebih lengkap? Levi masih sesak napas kuat gitu. Kok bisa sih ya. Levi gak punya riwayat sakit sesek napas dan di keluarga Mama juga gak ada."

"Mungkin sesaknya dari lambung atau jantung, Ma. Kalau sudah berat, lambung yang sakit atau jantung maka bisa sesak napas." Bu Hera kembali memandang putranya yang napasnya naik-turun dengan wajah pucat.

"Nunggu aja dulu, Ma. Konfirmasi saja ke dokternya."

"Sebelum sesek napas, dia ngapain ya?" Bu Hera yang penasaran menghampiri Levi yang masih tidak bisa berkomunikasi dengan baik.

"Kamu ada makan apa, Nak? Kenapa bisa sesak napas?" Levi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status