Share

109. Sebuah Keputusan

PoV Luisa

Flashback

"Kamu yakin, Nak? Levi berbahaya. Papa khawatir kamu kenapa-napa selama di sana," ucap papaku dengan suara bergetar. Namun, ini sudah aku pikirkan dan aku putuskan. Aku juga punya cara sendiri untuk membuat semua lelaki hidung belang yang mengejar-ngejarku, menjadi tahu diri.

"Pak Levi tidak akan menyakiti saya, Pa. Justru saya yang akan mulai membalas semua padanya." Papa menggenggam tanganku dengan kuat.

"Tapi Papa tetap saja takut," kata papaku lagi. Aku tersenyum.

"Luisa minta izin dan ridho dari Papa. Tolong temani Kang Abdi sampai sadar. Selama saya lari dari Levi, maka kehidupan saya tidak akan pernah tenang. Papa jangan khawatir ya. Saya dan bayi saya akan kuat." Papa akhirnya mengangguk setuju setelah sekian kalimat keluar dari bibir ini untuk meyakinkannya.

Aku mengecup kening suamiku sebelum aku kembali ke Jakarta. Kepegang tangannya dengan tetes air mata yang tidak bisa berhenti.

"Kang, doakan aku dan bayi kita baik-baik aja selama di sana ya. Aku j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status