Beranda / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / 206. Bedo neng lambe bedo neng ati

Share

206. Bedo neng lambe bedo neng ati

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-11 20:51:41
Nuha dan Liliana tertawa setelah berbincang hangat di ruang fitness. Kinan sedikit cemburu melihat kedekatan mereka yang begitu saja terbangun kendati baru pertama kali bertemu. Nuha tak pernah berbicara panjang lebar dan seru padanya. Jelas saja karena Kinan membuat jarak tersendiri dengannya.

“Sayang, senam kegel itu punya banyak manfaat diantaranya menguatkan otot panggul. Tentu saja berdampak pada menguatkan organ di sekitarnya, terutama merapatkan bagian intim wanita sehingga bisa memuaskan suami,” ungkap Liliana tanpa rasa malu dan canggung. Liliana memiliki sifat keibuan dan open minded sehingga berpikiran terbuka.

Kinan tak banyak bicara, dia memilih fokus melakukan senam sendirian sembari terkadang mencuri pandang dan dengar apa yang Liliana bicarakan pada menantunya. Di sela-sela gerakan senam yang dia lakukan terkadang dia menggerutu mengapa Liliana asik mengobrol padahal tugasnya membantu Kinan berolahraga.

“Makasih ilmunya Tante Liliana,” tukas Nuha dengan tersenyum leb
Piemar

Happy reading. Makasih supportnya ya man teman

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak.......
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
happy dan menarik perhatian ditunggu tunggu lanjutan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   207. Gebroken hart (patah hati)

    Keesokan harinya,Sedari tadi Nuha bolak-balik melihat ke lantai bawah dari balkon kamar tidurnya, ke tempat parkir dan ke halaman rumah. Dia sedang menunggu tamu istimewa yang akan datang siang ini. Terkadang Nuha mengambil ponselnya kemudian berusaha melakukan panggilan, hanya memastikan mereka sudah sampai mana.Tak berselang lama suara klakson mobil yang dikendarai Pak Li memecah pikiran Nuha, dengan gerakan cepat Nuha melihat ke bawah siapa yang datang. Seorang gadis berjingkat-jingkat sembari melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.“Teh Nuha!” seru Salwa si gadis enerjik saat melihat kakaknya berada di balkon kamarnya.Nuha langsung keluar kamar, menuju lift dan turun ke bawah menyambut kedatangan ibu dan adik-adiknya. Dia bernafas lega akhirnya mereka datang selamat. Besok adalah resepsi terakhir pernikahan Nuha dan Darren di ballroom hotel Lion King. Oleh karena itu keluarga Nuha datang dan menginap di hotel di sana. Meskipun ditawari oleh Nuha untuk menginap di kediaman J

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   208. Bukan mimpi

    “Terima kasih Ummi, laksa buatan Ummi lezat sekali,”Darren Dash mengelap ujung bibirnya dengan sehelai tisu. Kemudian dia mengambil air minum di hadapannya dan meminumnya hingga tandas. Ketika dia hendak bersendawa dia segera menutup mulutnya agar tak terdengar. Menurut adat kebiasaan mereka bersendawa di depan orang lain adalah hal yang memalukan dan tak sopan.Aruni dan Nuha saling pandang, tatapan mereka tertuju pada piring dan sebuah toples yang kosong, bersih sekali.“Ummi, apa mau menginap di sini? Atau menginap di hotel? Mommy dan Daddy takkan menginap di hotel. Mereka akan berangkat ke sana esok pagi.”Darren bertanya pada mama mertua.Tatapan Aruni lekas-lekas berpindah dari toples tupperwar* menuju ke arah menantunya yang begitu penasaran menanti jawabannya.“Kami menginap di hotel saja. Barang-barang sudah ditaruh di sana. Lagipula kami tak mau merepotkan. Bukankah kalian juga menginap di hotel?” “Perubahan rencana Ummi,” sahut Darren menoleh dan mengedipkan matanya sebel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   209. Dream catcher

    “No, I don’t miss you!” tukas Salwa berwajah kesal. Jawaban Salwa sontak menyadarkan Daniel bahwa dirinya tidak sedang bermimpi tetapi nyata. Gadis itu berteriak padanya. “Oi, kau? Salwa?” pekik Daniel, membuat Salwa kesal melihat ekspresinya yang dianggap sedang berakting. Daniel bangun dan berjalan ke arahnya. “Mister lebay ih! Emang aku hantu? Segitunya ngeliatin aku.” “Ah, ya kau memang mirip hantu, suka tiba-tiba datang.” Daniel terbahak melihat raut wajah Salwa yang justru terlihat menggemaskan. “Iya. Aku hantu, hihihi,” Salwa menyerupai suara kunti. Daniel kembali tergelak melihat tingkah gadis itu yang polos dan sedikit pemarah. “Mister, aku pergi dulu ya. Sampai ketemu besok di hotel,” Alih-alih bercakap-cakap lama karena tak lama bersua, Salwa memilih meninggalkan Daniel begitu saja. Salwa tetap harus menjaga sikap saat bertemu dengannya karena Daniel adalah adik suami kakaknya. Hubungan mereka tetaplah ipar. Meskipun tak bisa dipungkiri saat bersamanya Salwa mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   210. Kisah cinta dan pandangan pertama

    “Dokter sudah bangun rupanya? Aku akan ambilkan dulu teh hangat agar Dokter bisa merasa lebih baik?” Seorang wanita muda sembari menggendong bayi menghampiri Tania yang terlihat menyedihkan. Air matanya terus berlinang. Dia mengira telah kehilangan kehormatannya akibat kebodohannya, mabuk-mabukan. Melihat siapa yang datang, rupanya seorang wanita muda yang pernah ditolongnya, Tania segera menyeka air matanya dan menyingkirkan selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Bagian intinya sama sekali tak sakit. Dia pun bangun dan mendekati wanita muda itu kemudian bertanya. “Lisna? Kenapa aku bisa berada di sini? Apakah kau yang menggantikan pakaianku? Kenapa aku bisa memakai pakaian pria?” Lisna menciut saat diberondong pertanyaan tanpa jeda. “Sebentar Dokter,” Lisna berjalan menuju karpet dan meletakan bayinya di sana. “Dokter, beruntung Bang Langit menemukan Dokter. Dia yang membawa Dokter ke sini. Kebetulan Bang Langit tinggal di kos sebelah.” “Siapa Langit?” “Bang Langit itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   211. Buket bunga

    Pesta perayaan pernikahan Darren Dash dan Mariyam Nuha didapuk sebagai salah satu perayaan pernikahan termewah yang unik di tanah air tahun ini, dengan mengusung konsep adat Sunda di mana sang mempelai wanita berasal dari kota Bogor sedangkan sang mempelai pria merupakan seorang blasteran Melayu-Aussie yang membuatnya tampak berbeda. Tak seperti pesta pernikahan saat di pantai yang mengusung konsep beach party yang terkesan modern.Ballroom hotel telah disulap sedemikian rupa mirip seperti istana. Backdrop bernuansa putih-hijau menjadi latar pelaminan. Aneka bunga hidup menghiasi semua sudut. Kursi kayu para tamu tak luput dihias dengan pita merah. Pun, makanan sebagai hidangan telah tertata rapi, mulai dari menu khas Sunda hingga Eropa disajikan oleh chef langsung.Sepasang pengantin tampak memukau dengan penampilan pakaian adat yang paripurna. Pengantin wanita tampil cantik dan elegan dengan mengenakan kebaya brokat berwarna putih lengkap dengan hiasan siger sebagai mahkota di kepal

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   212. Perhatian kecil

    Sebulan kemudian, ketika matahari mulai pudar dan langit terasa berat.“Di mana Nuha, Mom?” tanya Darren saat ia baru pulang dari kantor, satu tangan menenteng tas kerja dan satu tangan lainnya menyampirkan jaket ke pundaknya yang kokoh.Hal pertama yang seringkali ia tanyakan ialah sosok istrinya yang selalu menyematkan senyum manis saat menyambut kedatangannya. Ketika Nuha tidak berangkat kuliah, begitu Darren pulang maka ia sudah berdandan rapi dan cantik di depan rumah, melambaikan tangannya dengan wajah ceria, menyambut kepulangannya. Hal yang sederhana tetapi ampuh menambah cita rasa dalam hubungan mereka sebagai suami istri yang masih terbilang baru.Raut kecewa terlukis di wajahnya seketika saat tak mendapat sambutan hangat tersebut. Seperti seorang anak kecil yang merajuk, tak jadi dibelikan mainan oleh bapaknya, padahal sudah dinanti-nanti saban hari.“Nuha dari tadi di dalam kamar. Katanya masuk angin.”Kinan menoleh sejenak untuk menjawab pertanyaan putra sambungnya kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   213. Tak sadarkan diri

    “Sayang, ini jahe hangat buatan Mommy. Minumlah!” Darren duduk di samping ranjang di mana Nuha berbaring memunggunginya. Tangannya terulur mengusap begitu lembut kepalanya. Hanya terdengar nafas yang menderu dari bibir Nuha. Rupanya Nuha tertidur pulas. Terlihat damai. Andai tak ingat waktu Darren ingin ikut bergabung tidur di bawah selimut yang sama dengannya. Memeluknya dan merasakan hangat tubuhnya. Sebagai sepasang pengantin baru rasa-rasanya hubungan mereka masih hangat-hangatnya, tak ingin berpisah dan ingin lebih banyak bergumul berdua. Namun Darren harus menahan diri ketika mendapati sang istri tengah sakit. Darren menengok arlojinya kemudian menaruh gelas berisi jahe di atas nakas. Ia melangkahkan kakinya menuju jendela raksasa yang menghadap balkon. Tampak di luar sana matahari telah benar-benar tumbang di ufuk barat saat ia menyibak tirai jendela yang tertutup. Pandangannya beredar menyisir sudut kamar, lalu ia menyimpulkan bahwa Nuha telah mengurung diri di kamar denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   214. Happy news

    Kanada, 09.00 a.m.“Argh,”Terdengar suara seorang pemuda yang frustasi tengah mengerang kesal di balik kamarnya sendirian. Menatap pantulan wajahnya di cermin besar yang terlihat pucat dengan rambut yang mulai rontok saat ia mengusainya hingga membuatnya berteriak tak karuan.Matanya seakan melompat dari tempatnya kala melihat di sela-sela jarinya terselip helaian rambut. Sebelumnya ia berpikir hanya penderita kanker otak yang mengalami kerontokan tapi dugaannya keliru sebab kerontokan diakibatkan oleh kemoterapi.Di depàn bilik kamarnya sang pengawal memasang indera pendengarannya dengan waspada, mengawasi segala tindak tanduk apa yang tuan mudanya lakukan. Ia mengkhawatirkan telah terjadi sesuatu pada majikannya. Pasalnya tuan mudanya seringkali mengalami perubahan suasana hati yang naik turun dalam waktu yang singkat dengan alasan yang tak masuk akal menurutnya.“Mas Daniel, ada yang bisa saya bantu?” tanya Riko dengan suara agak keras dan tegas.Daniel sama sekali tak menyahut, i

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status