Andrew masih mematung saat ia menoleh dan lagi-lagi tatapannya bertemu dengan tatapan Giana. Jantung Andrew pun memacu begitu kencang. Ini terasa mustahil. Baru saja kemarin malam Andrew bertemu dengan Giana dan Andrew berharap tidak akan bertemu dengan wanita itu lagi. Namun, nyatanya malah ia k
"Maukah kau membantuku sebagai temanku, Andrew?" Giana sudah menatap Andrew penuh harap, sedangkan Andrew lagi-lagi hanya bisa mematung. Sejak tadi Andrew memang menjaga dirinya agar tidak banyak bicara menanggapi Giana, tapi Giana terus bicara dan makin membuatnya terpojok. Apa ini? Mengapa mend
Beberapa hari berlalu sejak pertemuan terakhir Giana dengan Andrew dan Andrew pun tetap bungkam seperti rencana awalnya. Andrew pun merasa lega karena tidak ada kebetulan yang ketiga kalinya dan ia pun belum bertemu dengan Giana lagi sejak itu. Tentu saja bukannya Andrew mau bertemu dengan Giana.
"Suara apa itu? Apa ada yang bertengkar?" Sena mengernyit menatap Xander. Mereka masih berbelanja bersama saat suara pekikan seorang wanita terdengar tertahan. Awalnya Xander tidak mempedulikannya, tapi Sena yang bersikeras untuk mencari sumber suara itu. Sena pun akhirnya memeluk satu lengan Xa
Giana merasa benar-benar dipermalukan saat Xander menyeretnya keluar dari mall dan mengusirnya begitu saja seolah pria itu adalah pemilik dari mall itu. Giana kesal sekali, tapi ia masih mempertahankan aktingnya dan ekspresi melownya sampai Xander pergi meninggalkannya dan Giana pun tidak bisa mena
"Andrew, kau baik-baik saja kan?" Setelah berdamai dengan Sena dan menenangkan wanita itu serta menemaninya tidur, Xander pun langsung menghampiri Andrew ke kamar adiknya itu. Bukan hanya Sena yang harus ditenangkan tapi juga Andrew, adiknya. Namun ajaibnya, Andrew terlihat sangat tenang saat ini,
"Tidak! Giana ...." Sena sempat syok melihat Giana tergeletak di jalan karena menyelamatkannya. Sena pun langsung diliputi kecemasan dan mulai menangis memanggil semua orang. "Tolong! Tolong! Tolong kakakku! Pak sopir! Pak sopir, tolong!" Seketika beberapa orang langsung menghampiri Giana. Sena
"Apa, Sena? Kau mau merawat Giana di rumah lamamu?" Xander memekik kaget mendengar permintaan Sena. Setelah dua hari dirawat di rumah sakit, Giana pun sudah diijinkan untuk pulang, tapi Giana mengatakan kalau ia sudah tidak punya tempat pulang. "Giana sudah putus dengan kekasihnya yang tinggal be
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada
Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t
Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri
"Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya
Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir
"Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye
Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda