"Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor
Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo
"Jangan bertingkah seperti perawan!" "Tidak! Hentikan! Aku bukan Giana! Kau salah orang!" Sena menangis begitu pilu saat seorang pria bengis terus menghentakkan tubuhnya di atas tubuh Sena. Sena terus mendorong tubuh pria itu, tapi tenaganya sudah habis untuk melawan sampai kini ia hanya bisa mer
Sena tidak pernah benar-benar ingat bagaimana ia bisa tiba di rumahnya malam itu. Yang bisa Sena ingat hanyalah dirinya menangis sepanjang perjalanan dan ia mulai berhalusinasi seolah semua orang menatapnya jijik dan mencemooh dirinya yang kotor.Sena pikir, malam kelamnya sudah berakhir begitu ia t
Sena menatap kosong ke salah satu sudut kamarnya malam itu. Rasanya hampa sekali, semuanya mendadak hilang dalam semalam. Kehormatannya dan juga rumahnya. Sena pun tertawa sambil menangis dengan sangat frustasi di sana. Sena jijik pada dirinya. Bahkan, setelah Sena mandi dan menggosok tubuhnya samp
Xander menyeringai menatap wajah cantik Sena yang nampak lebih fresh pagi itu. Walaupun masih ada bekas sembab di sana yang menandakan wanita itu baru saja menangis semalaman, tapi hal itu tidak mengurangi kecantikan Sena sama sekali. Bahkan, Xander sampai memicingkan mata menatap sekali lagi wajah
Sena masih menggeram begitu kesal dan frustasi setelah menutup telepon dari Xander. Sena ingin berteriak, mengumpat, dan menangis lagi, tapi mendadak ia teringat kalau Hansel akan menjemputnya dan ia harus terlihat bahagia. Cukup lama Sena menenangkan dirinya sebelum akhirnya ia memutuskan ke toile
Suara lantang Xander membuat Sena dan Hansel seketika membelalak bersamaan. "Apa? Siapa yang kau maksud?" tanya Hansel terbata. Hansel yang masih duduk di kursinya pun mendongak menatap Sena. "Sebenarnya ada apa ini, Sena?"Namun, Sena hanya menggeleng. "Jangan dengarkan dia, Hansel! Dia pria gila.