Share

Dinodai CEO Kejam
Dinodai CEO Kejam
Penulis: Mommykai22

Bab 0001

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Jangan bertingkah seperti perawan!"

"Tidak! Hentikan! Aku bukan Giana! Kau salah orang!"

Sena menangis begitu pilu saat seorang pria bengis terus menghentakkan tubuhnya di atas tubuh Sena.

Sena terus mendorong tubuh pria itu, tapi tenaganya sudah habis untuk melawan sampai kini ia hanya bisa meringis perih merasakan kehormatannya direnggut secara keji dan menyakitkan oleh pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu.

"Lepaskan aku! Kau pria biadab!" seru Sena sambil memukuli tubuh pria itu, tapi pria itu tetap melakukan perbuatan biadabnya, seolah perlawanan Sena tidak berarti apa-apa untuknya.

"Berhenti berakting, Giana! Bukankah kau menyukai ini? Menjajakan tubuhmu untuk dinikmati para pria dengan imbalan uang, hah?" seru pria itu sarkastik.

"Tidak! Sungguh aku bukan Giana, aku Sena," rintih Sena lagi.

Namun, pria bengis itu hanya menyeringai sambil mencemooh. "Simpan saja kebohonganmu itu, Wanita Jalang!"

Pria itu terus melakukan aksi bejatnya sampai Sena merasa dunianya benar-benar telah hancur. Kalau waktu bisa diulang, sungguh Sena tidak akan mengulangi perbuatannya. Hanya karena ingin tampil cantik di hari ulang tahun kekasihnya, Sena memakai gaun cantik milik Giana, kakaknya, tanpa ijin.

Kakaknya jarang pulang ke rumah, tapi semua gaun, alat make up, bahkan sepatu, dan parfum mahal masih tersimpan rapi di rumah, dan Sena memberanikan diri memakainya, sesuatu yang selama ini belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Sena pun baru saja berjalan tidak jauh dari rumahnya saat mendadak kepalanya ditutup dengan kain hitam oleh beberapa pria dan ia pun ditarik paksa masuk ke dalam mobil.

Sena terus berteriak dan memberontak, tapi tidak ada yang menolongnya sampai akhirnya ia dibawa ke kamar ini, kamar dengan hawa dingin yang begitu menusuk sampai membuat Sena gemetar ketakutan.

Bahkan, sampai detik ini Sena masih belum bisa melihat di kamar seperti apa ia berada karena kain hitam itu masih menutupi kepalanya. Sena juga belum bisa melihat wajah pria keji yang terus memanggilnya Giana dan tanpa ampun memaksa menodainya. Sena hanya bisa mendengar suara berat pria itu yang terus menuduhnya dengan penuh kebencian dan aroma maskulin yang melingkupinya, yang justru membuat Sena makin merinding ketakutan.

"Kau sudah mencari masalah dengan orang yang salah, Giana! Berakting menjadi sosialita dan mengencani para pria kaya lalu menipu uang mereka dan mendepak mereka begitu saja!"

"Aku tidak peduli pada uang. Bahkan uangku bisa membeli apa pun di dunia ini, tapi kau sudah menyia-nyiakan adikku yang tulus mencintaimu sampai hidupnya sekarang harus begitu menderita setelah kau tinggalkan. Dasar wanita murahan!" imbuh pria itu.

Sena langsung tercekat mendengarnya. Ternyata itu alasannya. Pria bengis ini melakukan semuanya karena ia merupakan salah satu korban dari Giana.

Giana, kakak Sena itu memang sangat cantik dan modis, sedangkan Sena terlihat seperti upik abu dibandingkan Giana. Bukan berarti Sena tidak cantik, karena walaupun Sena tidak semodis Giana, Sena mempunyai wajah cantik alami yang bahkan lebih cantik dibanding Giana yang gemar bersolek itu.

Tapi jangan salah, karena mereka sama sekali bukan orang kaya dan semua barang mewah serta baju-baju bagus itu bisa Giana dapatkan dengan cara yang tidak benar.

Sejak kecil, Giana memang terlihat menonjol dan orang tua mereka selalu membanggakan Giana. Mereka selalu berusaha memberikan semua yang Giana mau dan terus meminta Sena berkorban.

Hingga sampai mereka dewasa, Giana pun tetap menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, berhutang dan menipu sana sini demi memenuhi gaya hidupnya yang mewah, dan saat hutang itu ditagih, Giana akan selalu menyodorkan Sena untuk menyelesaikan masalahnya.

Sena sendiri selalu bekerja keras demi melunasi hutang kakaknya dan demi menopang hidupnya sendiri.

Namun, ia tidak pernah menyangka kalau pada akhirnya ia juga harus mengorbankan kehormatannya karena ulah kakaknya juga, kakak yang seharusnya menjaga dan melindunginya malah membuat hidupnya hancur.

"Baiklah, pantas saja para pria itu tergila-gila padamu, Giana! Kau memang luar biasa, tapi kau juga luar biasa menjijikkan, Wanita Murahan!"

Suara pria bengis itu terdengar setelah ia menuntaskan hasratnya dengan menjijikkan. Dengan cepat, pria itu melepaskan dirinya dari Sena dan langsung menyambar celananya.

Namun, mendadak matanya menangkap bercak darah yang terlihat jelas di atas sprei putih yang kusut itu. Bercak darah itu juga terlihat di bagian lain yang membuat pria itu membelalak lebar karena ia tahu pasti bahwa itu adalah darah perawan, sedangkan Giana sama sekali bukan perawan.

"Sial, tidak mungkin kau masih perawan!" umpat pria itu sambil langsung meraih kain hitam yang sejak tadi masih menutup kepala Sena.

Seketika wajah cantik Sena yang berlinang air mata pun terlihat di sana dan membuat pria itu membeku sesaat.

"Sial, kau bukan Giana! Siapa kau?"

Sena makin hancur mendengar pertanyaan yang begitu terlambat dari pria berparas tampan tapi berhati iblis itu.

"Aku sudah bilang aku bukan Giana, mengapa kau tidak mau mendengarku? Dasar brengsek!" teriak Sena frustasi sambil menarik selimut besar itu menutupi seluruh tubuhnya.

"Sial! Jangan berteriak di hadapanku!"

Alih-alih menyesal karena salah orang, pria itu malah menghampiri Sena lalu mencengkeram rahang Sena begitu kuat dan menyakitkan.

"Akhh, lepas!"

"Siapa kau, Wanita Brengsek? Mengapa kau berdandan seperti Giana, hah?"

Pria itu yakin ia tidak mungkin salah. Ia melihat sendiri saat anak buahnya menangkap Giana. Namun, wanita di hadapannya ini sama sekali bukan Giana. Walaupun wajah cantik ini nampak sedikit mirip, tapi keseluruhannya sangat berbeda.

"Kau dengar aku bertanya padamu kan? Apa kau bisu? Kau tidak bisa menjawabku? Siapa kau? Mengapa kau keluar dari rumah Giana?" bentak pria itu lagi karena Sena sama sekali tidak menyahutinya.

"Aku Sena, aku bukan Giana!" teriak Sena lantang.

Pria itu langsung memicingkan mata mendengarnya. Ya, akhirnya ia mengingat nama itu karena ia memang sudah mencari tahu tentang keluarga Giana sebelumnya.

"Sena? Baiklah, aku mengingatnya. Kau pasti Sena Monela, adik kandung dari Giana, benar kan?"

Kedua mata Sena membelalak mendengarnya. Bahkan pria itu tahu nama lengkapnya padahal Sena sama sekali tidak tahu siapa pria itu.

"Kau? S-siapa kau sebenarnya? Mengapa kau tahu nama lengkapku?"

"Tidak penting siapa aku, yang penting katakan di mana Giana berada sekarang!" bentak pria itu.

Sena kembali ketakutan. Entah seharusnya ia melindungi kakaknya atau menyerahkan kakaknya saja karena Sena sudah lelah dengan semua ini.

Sebagai adik, Sena sudah begitu sabar menghadapi Giana. Sena selalu bekerja keras dan dikejar-kejar oleh semua orang yang mencari Giana dan walaupun kesal, Sena selalu berusaha melindungi kakaknya dengan mencicil hutang kakaknya sedikit demi sedikit.

Namun, hutang yang dicicil bukan malah berkurang malah makin bertambah dan Sena pun tidak pernah hidup dengan tenang.

Sungguh, Sena ingin bersikap egois dan menyuruh kakaknya menyelesaikan masalahnya sendiri tapi bagaimanapun Giana adalah kakaknya dan ia tidak tega.

Sena pun masih berharap Giana tetap selamat dan sehat di mana pun kakaknya itu berada, walaupun Sena hidup tertekan sendirian di sini. Tapi untuk kali ini Sena tidak sanggup menghadapi pria bengis ini.

"Aku tidak tahu di mana Giana, kau cari saja Giana sendiri, aku sudah lelah. Apa pun yang Giana lakukan tidak ada hubungannya denganku, mengapa aku yang harus menanggung akibatnya?" keluh Sena dengan hati yang teriris.

"Ck, aku benci wanita yang hanya bisa menangis, Sena. Dan siapa bilang kau tidak ada hubungannya dengan Giana? Kakakmu itu sudah menyakiti adikku dan kalau akhirnya aku menyakiti adiknya juga, itu namanya karma!"

Lagi-lagi Sena sakit hati mendengarnya. "Adikmu? Aku bahkan tidak mengenal siapa adikmu. Aku juga tidak tahu apa-apa tentang apa yang Giana lakukan di luar sana."

"Diam kau, Wanita Sialan! Dengarkan aku! Kalau kau masih mau hidup tenang, lebih baik bawa kakakmu padaku."

Sena menggeleng. "Aku bersumpah aku tidak tahu di mana dia."

"Jangan mencoba membohongiku atau melindunginya, Sena."

"Sungguh aku tidak berbohong."

"Brengsek! Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku, Sena," seru pria itu sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Sena.

Hembusan napas pria itu pun menerpa kulit wajah Sena sampai napas Sena pun tersengal dibuatnya.

"Bawa kakakmu itu kepadaku atau kau akan terus merasakan neraka buatanku, Sena! Aku bersumpah akan menghancurkan hidupmu seperti kakakmu sudah menghancurkan hidup adikku!"

**
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Lediana
iaskwjbdeij3bishvs
goodnovel comment avatar
Desnita Nita
ceritanya lumayan agustapi kalau mau dendam lihat dulu orangnyajanganmaindamber aja. kalau mau balas dendam harus lihat
goodnovel comment avatar
Natanael Goran
alur ceritanya sudah bisa ketebak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0002

    Sena tidak pernah benar-benar ingat bagaimana ia bisa tiba di rumahnya malam itu. Yang bisa Sena ingat hanyalah dirinya menangis sepanjang perjalanan dan ia mulai berhalusinasi seolah semua orang menatapnya jijik dan mencemooh dirinya yang kotor.Sena pikir, malam kelamnya sudah berakhir begitu ia t

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0003

    Sena menatap kosong ke salah satu sudut kamarnya malam itu. Rasanya hampa sekali, semuanya mendadak hilang dalam semalam. Kehormatannya dan juga rumahnya. Sena pun tertawa sambil menangis dengan sangat frustasi di sana. Sena jijik pada dirinya. Bahkan, setelah Sena mandi dan menggosok tubuhnya samp

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0004

    Xander menyeringai menatap wajah cantik Sena yang nampak lebih fresh pagi itu. Walaupun masih ada bekas sembab di sana yang menandakan wanita itu baru saja menangis semalaman, tapi hal itu tidak mengurangi kecantikan Sena sama sekali. Bahkan, Xander sampai memicingkan mata menatap sekali lagi wajah

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0005

    Sena masih menggeram begitu kesal dan frustasi setelah menutup telepon dari Xander. Sena ingin berteriak, mengumpat, dan menangis lagi, tapi mendadak ia teringat kalau Hansel akan menjemputnya dan ia harus terlihat bahagia. Cukup lama Sena menenangkan dirinya sebelum akhirnya ia memutuskan ke toile

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0006

    Suara lantang Xander membuat Sena dan Hansel seketika membelalak bersamaan. "Apa? Siapa yang kau maksud?" tanya Hansel terbata. Hansel yang masih duduk di kursinya pun mendongak menatap Sena. "Sebenarnya ada apa ini, Sena?"Namun, Sena hanya menggeleng. "Jangan dengarkan dia, Hansel! Dia pria gila.

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0007

    "Ah, dasar pria brengsek!" Sena memekik kesal di kamarnya dan ia pun duduk sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. Sena meninggalkan Xander tadi dan langsung pulang ke rumahnya tanpa mempedulikan pria itu lagi. Lagipula siapa yang mau berdekatan dengan iblis seperti itu?"Sebenarnya apa salahk

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0008

    Sena membuka matanya pagi itu dan ia pun langsung tersentak saat melihat jamnya. "Astaga, sudah jam sembilan, apa aku akan terlambat lagi?" pekik Sena sambil buru-buru turun dari ranjangnya. Namun, baru saja ia akan melangkah ke kamar mandi, ia pun mendadak tersentak lagi oleh kesadaran bahwa ia s

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0009

    Sena masih mematung mendengar ucapan wanita di hadapannya. Apa ia salah dengar? Sena yang sebelumnya merasa ia begitu beruntung, tapi sekarang mendadak ia merasa begitu sial.Seolah diangkat tinggi ke langit dengan diterima bekerja dan ia dihempaskan lagi ke bumi dengan langsung dipecat lagi pada ha

Bab terbaru

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0510

    Rumah keluarga Moreno dan Ilona dihias begitu cantik hari itu. Mereka mengadakan sebuah pesta sederhana untuk merayakan satu bulannya bayi kembar mereka, Mateo dan Zanneta. Tentu saja sederhana untuk Moreno, tidak sederhana bagi Ilona karena Moreno mengundang semua warga kampung ke rumah, bahkan Mo

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0509

    "Aakkhh, sakit sekali, Reno! Sakit sekali!" Ilona memekik kesakitan saat ia sudah berada di ruang bersalin malam itu. Beberapa bulan telah berlalu dan saat yang Ilona nantikan pun tiba yaitu saat di mana kedua bayi kembarnya akan segera lahir. Ilona sudah memutuskan untuk melahirkan secara nor

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0508

    Saat Ilona masih begitu menikmati awal kehamilannya, Adrianna sendiri juga begitu menikmati akhir kehamilannya. Di umur kehamilan yang sudah masuk ke sembilan bulan, nafsu makan Adrianna pun makin bertambah sampai Tobias kewalahan mengikuti kemauan Adrianna yang sangat banyak. Tentu saja terkada

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0507

    Moreno dan Ilona langsung pergi ke dokter keesokan harinya setelah melihat hasil tespek Ilona. Mereka belum berani memberitahukan kabar bahagia itu pada orang lain selain Sena sebelum melakukan USG untuk memastikan kehamilan itu benar adanya dan tanpa gangguan. Ilona pun menunggu dengan begitu t

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0506

    Saat Tobias dan Adrianna masih begitu bahagia setelah pulang dari bulan madu, tidak begitu dengan Ilona yang sebenarnya juga sangat bahagia, tapi ia kelelahan dan sakit. Sena sampai mengunjungi rumah Moreno setiap hari untuk merawat menantunya yang lemas itu padahal Sena hanya masuk angin. "Teri

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0505

    "Tobias, pelan-pelan!" Adrianna memekik tertahan saat akhirnya dirinya dan suaminya melewatkan malam pertama pernikahan dengan begitu menggebu. Tobias sendiri sama sekali tidak mau menunggu sedikit pun untuk memiliki istrinya lagi dan lagi. Dan Adrianna pun hanya bisa pasrah melayani suaminya

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0504

    Tiga bulan setelah pernikahan Moreno dan Ilona, semua anggota keluarga pun bersiap berangkat ke Paris karena Tobias dan Adrianna akan menikah secara privat di Paris dan langsung berbulan madu di sana. Begitu juga dengan Moreno dan Ilona yang akan ikut berbulan madu keliling Eropa setelah menghadir

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0503

    "Kau lelah, Sayang?" Moreno dan Ilona akhirnya kembali ke kamar hotel mereka setelah serangkaian acara pernikahan yang melelahkan namun membahagiakan itu. Mereka mengadakan dua kali pesta di pagi dan di malam hari dan Ilona pun memakai gaun pengantinnya sepanjang hari sampai rasanya begitu menye

  • Dinodai CEO Kejam   Bab 0502

    Sejak awal Ilona melangkah, Moreno sudah menahan napasnya sejenak melihat pengantin wanita yang paling cantik yang pernah ia lihat. Gaun Ilona sama sekali tidak berlebihan, gaunnya sederhana tanpa banyak hiasan apa pun tapi terkesan mewah dan elegan. Ilona terlihat cantik luar biasa dengan danda

DMCA.com Protection Status