Share

20. Kami Akan Menikah

Penulis: Shinee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-15 08:07:22

"Mulai!" Zoe memberikan aba-aba.

Baik Sofia atau pun Aland tidak memperlihatkan gerakan menyentak, tetapi tubuh mereka tiba-tiba tegang dan saling menggenggam dengan erat.

"Kamu ingat taruhannya?" Sofia mempertahankan ekspresi wajahnya tetap terlihat tenang. Tidak mempertontonkan pada Aland betapa keras usaha yang ia kerahkan untuk tetap mempertahankan pergelangan tangannya tetap lurus.

Aland tidak merespon. Pria itu lebih memilih fokus pada pertarungan daripada perjanjian sepihak yang dicetuskan oleh Sofia. Andai Maurin tidak meragukannya, Aland tidak akan merespon ide konyol wanita yang bertarung dengannya ini. Astaga, ia tidak tahu apa ia harus terkejut atau tertawa. Menikah karena kalah tarung panco, ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Aku tahu kau ingat dengan kesepakatannya." Sofia kembali berkata. "Tapi aku akan mengingatkanmu sekali lagi. Jika aku menang, kita akan menikah." Sofia tidak menambahkan kemungkinan jika dia kalah, karena dia sangat yakin bahwa kemenangan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Putri Nuriasari
semoga burung si-alan itu bisa terkoneksi dengan Sofi
goodnovel comment avatar
kak via
menuju halal.. ...
goodnovel comment avatar
Fitri lampung
di tunggu next part ny ,sula critany semakin seruu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   21. Tidak Ada Batasan

    "Apa kau berencana untuk hidup selamanya denganku?" Pertanyaan Aland mengandung sarkasme. Sofia tertegun mendengar pertanyaan tidak terduga itu. Sejujurnya dia juga tidak tahu bagaimana konsep pernikahan dadakan ini. Namanya pernikahan tentu hanya sekali seumur hidup. Setidaknya begitu lah Sofia memaknainya. Namun, beberapa perkataan Aland yang seolah sengaja ingin mencecarnya, menunjukkan bahwa Aland tidak menginginkan pernikahan ini sama sekali."Pastinya kau akan pergi meninggalkanku begitu kau berhasil mencapai tujuanmu, bukan?""Kenapa kau harus menduga-duga sampai sejauh itu.""Itu bukan dugaan. Tapi kenyataan. Hanya wanita gila yang mau menikah dengan pria lumpuh impoten. Dan jelas kau bukan wanita gila.""Bisa tidak kau tidak bicara terlalu sinis.""Wuaaahh, wanita alim penuh nurani rupanya merasa tersinggung."Sofia mengembuskan napas jengah. Aland pria keras kepala, tidak akan ada habisnya sindiran pedas yang dilayangkan pria itu padanya jika ia terus meladeninya. Tapi, j

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   22. SAH

    "Kau terlihat sangat menawan." Zoe bersiul memuji ketampanan Aland yang ternyata tidak memudar sama sekali meski tidak terawat selama bertahun-tahun. Yah, kalau dari awal setelan pabriknya sudah oke, pasti akan tetap oke. "Kupikir setelan tuxedo ini tidak cocok untukmu." Aland tampil begitu memukau dengan tuxedo warna putih pilihan Zoe. Setiap detail pakaian tersebut menunjukkan keanggunan dan ketampanannya. Tuxedo putih tersebut sangat pas dengan tubuhnya yang tinggi, beruntung bobot tubuhnya sudah mulai bertambah.Kemeja putih yang dikenakannya melengkapi tuxedo dengan sangat sempurna, menciptakan kontras yang elegan. Dasinya ditenun dengan rapi, memberikan sentuhan klasik pada penampilannya. Lengkungan kerah tuxedo yang dipadukan dengan dasi hitam membuatnya terlihat sangat berkelas. Aland juga memilih sepatu kulit hitam yang mengkilap dan sesuai dengan tuxedo putihnya. Semua elemen penampilannya saling melengkapi, menciptakan citra seorang pria yang sangat rupawan dan berwibawa p

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   1. Lamaran Dadakan

    1. Lamaran Dadakan"Bagaimana, Sofia, apa kamu menerima lamaran kami?"Sofia tidak tahu harus menjawab apa karena mendapat lamaran di hari kepulangannya ke tanah air tercinta. Terlebih, lamaran tersebut diajukan oleh sosok yang punya andil besar di hidupnya.Mr. Amstrong, pria bule yang memutuskan untuk menetap di Indonesia beberapa tahun silam, berusia akhir 50-an. Pria itu, mengulurkan tangan, memberikan bantuan kepada ibunya yang lumpuh kala usia Sofia masih 14 tahun. Di usianya yang masih muda, kecil, dan rapuh, Sofia sudah harus mengurus ibunya yang sudah tidak bisa apa-apa lagi bahkan untuk sekedar buang air kecil, ibunya membutuhkan bantuan orang lain.Sedang ayahnya, Doni Setiawan, pergi entah ke mana usai meninggalkan beberapa masalah dan hutang piutang. pria yang mempunyai andil besar atas lahirnya Sofia ke dunia ini. Tapi tidak cukup memiliki andil dalam perjalanan hidup Sofia. Yang Sofia tahu, Ayahnya tidak pernah lepas dari masalah.Setelah semua kebaikan yang ditawarkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   2. Teman Lama

    "Pergi! Apa kau tidak mendengar apa yang kukatakan, Pelacur!" Terdengar gema kemarahan dari sosok pria yang tengah duduk di atas kursi roda. Tatapannya dingin, sedingin kabut di musim salju. Penampilannya berantakan dengan hanya mengenakan jubah mandi di tubuhnya yang sudah tidak terpasang dengan benar. Dan sialnya tetap terlihat mengagumkan meski tubuhnya tidak bisa dikatakan indah. Tetesan air mengalir dari rambutnya yang mulai gondrong menambah kesan maskulin pada pria berwajah bak dewa tersebut.Aland Amsrtong, pria yang dulunya kekar mempesona, kini hanya bisa duduk tidak berdaya di atas kursi roda. Ya, walau kelumpuhannya tidak memudarkan kadar ketampanannya sama sekali. Hanya saja dengan kondisinya yang sekarang, ia bahkan tidak bisa menyelamatkan diri saat para perawat yang menjaganya berlaku kurang ajar padanya dengan cara melecehkannya. Aland tidak bisa melindungi dirinya, ia merasa malu, jijik dan juga merasa hina terhadap dirinya sendiri.Aland, pebisnis hebat di usianya y

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   3. Wanita Pembangkang

    Sofia spontan mengembuskan napas begitu ia keluar dari dalam kamar Aland. Tubuhnya bersandar di daun pintu sambil memegangi dadanya. Degupannya begitu terasa di tangan. Sumpah demi apa pun, dia begitu gugup, panik, takut dan juga iba. Aland begitu berbeda, sangat berbeda dari yang ada di dalam ingatannya. Yang sama, hanya ketampanannya, tidak berubah sama sekali. Bahkan Sofia menganggap bahwa Aland semakin menawan dengan tatapan bengis dan aura yang menakutkan itu. Konyol emang."Apa dia membuatmu takut?"Sofia berjengkit kaget, "Uncle!!" Memekik dengan suara tertahan."Sepertinya Aland memang membuatmu takut." Mr. Amstrong terlihat kecewa. Jika Sofia takut begini sangat memungkinkan bahwa Sofia akan menolak lamarannya untuk Aland.Sofia buru-buru menggelengkan kepala, "Tidak benar-benar membuatku takut, aku hanya kaget, terkejut dengan penampakannya. Dia... Hmmm... Aland sangat berbeda."Sofia tidak melihat lagi sisa-sisa kejenakaan di tatapan Aland. Dulu, mata itu sering menggoda da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   4. Aku Menolak

    Aland sudah bersiap hendak menyemburkan makian begitu mendengar pintu kamarnya dibuka lagi. Begitu melihat sahabatnya, Zoe, ia hanya mendengus, memalingkan wajah."Hei, Dude...""Kenapa kau lama sekali, aku hampir mati kedinginan.""Yang kulihat justru sebaliknya," Zoe sengaja memancing dan tepat sasaran. Aland mengapresiasi pancingannya itu dengan tatapan super maut andalannya."Aku bertemu Sofia di depan pintu kamar," Zoe tertawa, tidak terusik sama sekali dengan tatapan Aland yang mematikan."Tarik tirainya!" Aland memberi titah. Perintah yang tidak berarti apa-apa, karena Zoe hanya menanggapinya dengan tawa.Zoe melenggang santai menuju ruang ganti untuk mengambil pakaian bos yang merangkap sebagai sahabatnya itu."Zoe, kau tidak mendengarku?! Matikan juga lampunya! Zoe, sialan, Zoe... Kau ingin kupecat!"Zoe muncul membawa pakaian Aland. "Kau tahu apa yang dikatakan Sofia, Bung?""Aku tidak mau tahu! Tarik tirai dan padamkan lampunya!""Dia mengatakan bahwa kau tidak mungkin meme

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   5. Aku Akan Menjadi Bayanganmu

    "Dia terlihat menyedihkan, Ibu." Yang dimaksud Sofia adalah Aland. "Pria itu terlihat seperti singa yang kehilangan kuasanya. Aland benar-benar menderita kurang gizi.""Ya," sahut Ibu Rahayu dari seberang telepon. "Mr. Amstrong selalu mengatakan hal yang sama setiap kami bertemu. Apa dia mau bicara padamu. Biasanya dia menolak berbicara dengan siapa pun.""Dia bahkan memakiku," ucap Sofia sambil tertawa."Oh ya?" Ibu Rahayu ikut tertawa."Ibu, kau sungguh tidak keberatan aku harus mengabaikanmu lagi?""Kau tidak pernah mengabaikanku, Sayang. Tidak pernah sama sekali. Aland lebih membutuhkan bantuanmu. Ibu bisa menunggu dan Ibu akan baik-baik saja. Sementara Aland sudah sekarat. Sementara aku sedang menikmati hidupku dengan teman-temanku di sini." Yang dimaksud di sini adalah di panti sosial. Sejak dua tahun lalu, Ibu Rahayu memang memutuskan tinggal di panti sosial dimana Mr. Amstrong adalah donatur tetap di sana. Ibu Rahayu merasa lebih hidup karena di sana ia membantu menyiapkan ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   6. Sarapan Pagi

    "Aku mendengar Aland berteriak."Sofia yang baru menutup pintu kamar pasien barunya berbalik, menatap wajah pria yang sudah tua itu mengkhawatirkan putranya."Ya, dia memakiku, Uncle."Seketika Sofia melihat helaan napas lega di wajah Mr. Amstrong."Biar kutebak bahwa kau baru saja mengumumkan akan menjadi perawatnya yang baru."Sofia mengangguk semangat, "Dan dia marah, memandangku tidak percaya. Uncle, aku membutuhkan gimnasium. Apakah kita bisa membuatnya di dekat kolam berenang. Beberapa alat olahraga diperlukan guna menunjung kesembuhannya.""Tentu saja bisa. Aku akan meminta Zoe menyiapkan semuanya.""Terima kasih, Uncle.""Apakah ada harapan?" Mr. Amstrong bertanya penuh harap. Mereka berdua berjalan menuju dapur. Sarapan Aland juga harus diganti. Tidak akan ada kopi. Sofia akan memberikan daftarnya pada pelayan."Selalu ada harapan, Uncle." Sofia tersenyum hangat. "Paling cepat enam bulan, InsyaAllah, Aland akan bisa berjalan kembali."Mr. Amstrong tidak bisa menyembunyikan bin

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31

Bab terbaru

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   22. SAH

    "Kau terlihat sangat menawan." Zoe bersiul memuji ketampanan Aland yang ternyata tidak memudar sama sekali meski tidak terawat selama bertahun-tahun. Yah, kalau dari awal setelan pabriknya sudah oke, pasti akan tetap oke. "Kupikir setelan tuxedo ini tidak cocok untukmu." Aland tampil begitu memukau dengan tuxedo warna putih pilihan Zoe. Setiap detail pakaian tersebut menunjukkan keanggunan dan ketampanannya. Tuxedo putih tersebut sangat pas dengan tubuhnya yang tinggi, beruntung bobot tubuhnya sudah mulai bertambah.Kemeja putih yang dikenakannya melengkapi tuxedo dengan sangat sempurna, menciptakan kontras yang elegan. Dasinya ditenun dengan rapi, memberikan sentuhan klasik pada penampilannya. Lengkungan kerah tuxedo yang dipadukan dengan dasi hitam membuatnya terlihat sangat berkelas. Aland juga memilih sepatu kulit hitam yang mengkilap dan sesuai dengan tuxedo putihnya. Semua elemen penampilannya saling melengkapi, menciptakan citra seorang pria yang sangat rupawan dan berwibawa p

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   21. Tidak Ada Batasan

    "Apa kau berencana untuk hidup selamanya denganku?" Pertanyaan Aland mengandung sarkasme. Sofia tertegun mendengar pertanyaan tidak terduga itu. Sejujurnya dia juga tidak tahu bagaimana konsep pernikahan dadakan ini. Namanya pernikahan tentu hanya sekali seumur hidup. Setidaknya begitu lah Sofia memaknainya. Namun, beberapa perkataan Aland yang seolah sengaja ingin mencecarnya, menunjukkan bahwa Aland tidak menginginkan pernikahan ini sama sekali."Pastinya kau akan pergi meninggalkanku begitu kau berhasil mencapai tujuanmu, bukan?""Kenapa kau harus menduga-duga sampai sejauh itu.""Itu bukan dugaan. Tapi kenyataan. Hanya wanita gila yang mau menikah dengan pria lumpuh impoten. Dan jelas kau bukan wanita gila.""Bisa tidak kau tidak bicara terlalu sinis.""Wuaaahh, wanita alim penuh nurani rupanya merasa tersinggung."Sofia mengembuskan napas jengah. Aland pria keras kepala, tidak akan ada habisnya sindiran pedas yang dilayangkan pria itu padanya jika ia terus meladeninya. Tapi, j

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   20. Kami Akan Menikah

    "Mulai!" Zoe memberikan aba-aba.Baik Sofia atau pun Aland tidak memperlihatkan gerakan menyentak, tetapi tubuh mereka tiba-tiba tegang dan saling menggenggam dengan erat."Kamu ingat taruhannya?" Sofia mempertahankan ekspresi wajahnya tetap terlihat tenang. Tidak mempertontonkan pada Aland betapa keras usaha yang ia kerahkan untuk tetap mempertahankan pergelangan tangannya tetap lurus.Aland tidak merespon. Pria itu lebih memilih fokus pada pertarungan daripada perjanjian sepihak yang dicetuskan oleh Sofia. Andai Maurin tidak meragukannya, Aland tidak akan merespon ide konyol wanita yang bertarung dengannya ini. Astaga, ia tidak tahu apa ia harus terkejut atau tertawa. Menikah karena kalah tarung panco, ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. "Aku tahu kau ingat dengan kesepakatannya." Sofia kembali berkata. "Tapi aku akan mengingatkanmu sekali lagi. Jika aku menang, kita akan menikah." Sofia tidak menambahkan kemungkinan jika dia kalah, karena dia sangat yakin bahwa kemenangan a

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   19. Aku Siap!

    "Bagaimana kalau kita adu panco?"Aland kira ide menikah dengan Sofia lah yang paling menggelikan, tidak tahunya cara menerima usulan ide tersebut lah yang paling tidak masuk akal hingga berhasil membuatnya ingin marah juga tertawa dalam saat bersamaan. Bagaimana bisa adu panco dijadikan acuan untuk sebuah pernikahan. "Bagaimana, apa jawabanmu?" Desak Sofia yang terlihat seolah ia memang ingin menjadi nyonya Amstrong. Aland berani mempertaruhkan apa pun bahwa Sofia sama sekali tidak tertarik padanya. Aland mendongak, matanya menyipit memandangi tubuh ramping di balik baju yang begitu longgar. Lalu, tatapan Aland jatuh pada tangan femininnya yang lentur. Tatapan Aland kembali naik ke atas. Ke wajah Sofia yang minim akan polesan. Bahkan bibir Sofia sedikit pucat, pertanda gadis itu tidak mengenakan kosmetik sama sekali."Kau sungguh ingin menikah denganku?" Aland hanya bertanya basa basi. "Ya, jika aku menang."Dan Sofia yakin ia akan menang 100 persen. Dalam keadaan normal, jika pri

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   18. Kesepakatan

    Aland berbaring hanya mengenakan celena pendek ketat berwarna hitam. Sementara Abel mulai memberikan pijatan ditubuhnya. Pijatan Abel mungkin tidak semenyiksa pijatan Sofia, tapi Aland benar-benar tidak nyaman dengan sentuhan wanita itu. "Pijat lah di titik yang seperlunya saja," ucapnya dengan dingin meski ia sendiri tidak yakin apa memang ada titik-titik tertentu.Abel tertawa renyah, tidak ambil hati dengan ucapan dingin yang dilontarkan Aland. "Aku lah terapisnya, Aland. Kau tinggal menikmati, maksudku tinggal menunggu hasil." Pijatan Abel naik ke betis, terus maju ke paha bagian dalam, tangannya terus saja bergerak, bukannya memberi pijatan tapi wanita itu justru dengan sengaja berusaha untuk merangsangnya. Aland merasa mual dan jijik, belum lagi tatapan Abel yang fokus pada organ bagian intimnya. Celana renang super ketat yang ia kenakan tentulah akan dengan mudah mempertontonkan reaksi atas sentuhan Abel. Organ intimnya tetap saja tidur dengan nyaman, tidak memberikan reaksi

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   17. Dia Terapis Hebat

    Setelah dipecat, setelah pertikaian antara dirinya dan Aland yang tidak berkesudahan, Sofia pergi mengunjungi ibunya di panti. Ia juga menginap di sana selama satu minggu. Selama satu minggu tersebut, Mr. Amstrong datang mengunjungi mereka, membujuk agar Sofia bersedia pulang meski bukan sebagai terapis Aland lagi. Entah ini kabar baik atau buruk, Aland bersedia mendapat perawatan dari terapis lain. "Apa yang akan kulakukan di sana, Uncle?" Tanya Sofia saat Mr. Amstrong kembali datang dan mengajaknya pulang."Banyak hal yang bisa kau lakukan di sana," sahut pria itu dengan tatapan hangat khas kebapakan. "Itu adalah rumahmu. Bukankah kau putriku?"Benar, Sofia juga sangat menghormati pria tua di hadapannya ini. Orang yang memiliki kontribusi atas pencapaian yang ia dapatkan sekarang. Ia sangat menghormati Mr. Amstrong juga menyayangi pria itu. Sejujurnya, Sofia tidak akan sanggup menolak apa pun permintaan Mr. Amsrtong. Sambil tersenyum, dia menganggukkan kepala. "Ya, aku akan sela

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   16. Tidak Sudi Menikah Denganmu

    "Daddy sudah melamar Sofia untukmu."Hening untuk beberapa detik lamanya. Kemudian Aland mengerjap, tidak percaya dengan pendengarannya sama sekali. Namun, begitu melihat wajah serius ayahhya dan juga wajah Sofia yang mendadak tegang dan pucat, ia sadar bahwa tidak ada yang salah dengan pendengarannya. Telinganya masih berfungsi bagaimana semestinya.Tiba-tiba tawanya meledak, memecah keheningan. Tawannya tidak tertular sama sekali baik terhadap Mr. Amstrong atau pun pada Sofia. Bahkan Sofia justru terlihat semakin pucat."Oh Tuhan, ini lelucon paling menggelikan yang pernah kudengar setelah sekian tahun," ucapnya di sela tawanya."Ini bukan lelucon," sahut Ayahnya dengan tenang.Aland mengerutkan bibir, tampak berpikir keras mencerna tiga kata yang baru terlontar dari mulut sang ayah. "Apa jawabanmu?" Ekspresinya berubah dingin."Aku...""Atau justru kaulah yang mengusulkan ide gila tersebut?" Aland menyela sebelum Sofia selesai menjawab pertanyaannya."Sofia tidak mengatakan apa-a

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   15. Menikahlah Dengannya

    "Sialan kau, Sofia!"Makian Aland tidak dihiraukan Sofia. Ia sama marahnya dengan pria itu. Ingin rasanya Sofia menendang tulang kering pria itu atau mungkin mencekik lehernya agar Aland sadar bahwa pria itu tidak seharusnya terpuruk begitu dalam. Sebenarnya apa yang membuat Sofia begitu marah? Apa karena ketidakberdayaan Aland atau karena mengetahui fakta bahwa Aland sepertinya masih begitu mencintai Julia?Pertanyaan itu membuat Sofia tersentak. Ia bahkan sampai berhenti dan bersandar di dinding. Deru napasnya memburu, amarahnya semakin menjadi dengan bisikan pertanyaan yang tidak ia tahu berasal dari mana. Dan ia tidak ingin repot-repot memikirkan jawabannya."Apa yang terjadi?"Sofia kembali tersentak kaget. Mr. Amstrong sudah berdiri di sana. Menatapnya dengan raut bingung bercampur cemas. "Aland melakukan sesuatu yang buruk padamu, Sofia?"Sofia menggeleng lemah. "Aku mendengarnya berteriak dan memaki, juga debuman pintu. Aku yakin kau lah yang membanting pintu itu, bukan Alan

  • Dinikahi Tuan Muda Lumpuh   14. Kau Dipecat!

    "Aku impoten!"Pernyataan tersebut berhasil membuat Sofia tersentak kaget. Ini di luar perkiraannya. Bahkan tidak pernah menduganya sama sekali.Suasana di dalam kamar mendadak mencekam. Keheningan ini benar-benar membuat tidak nyaman. Tapi lidah Sofia terasa kelu untuk berkomentar. Lagi pula apa yang akan ia katakan? Melontarkan hiburan? Hiburan macam apa? Wajah Aland terlihat begitu terluka dan Sofia merasakan hatinya tercubit sakit. Kali ini, Aland tidak menyembunyikan kerapuhannya sama sekali. Seketika Sofia menyesal karena sudah mendorong Aland untuk bersikap terbuka kepadanya. Seperti yang dipertanyakan Aland, bagaimana ia akan mengatasi ini. Bagi seorang pria, terlebih pria yang sangat menjunjung tinggi harga diri seperti Aland, menjadi seorang impoten di usia yang masih muda, tentu saja merupakan suatu kutukan. Kini, Sofia tahu alasan kenapa Aland lebih memilih kematian. Hidup tanpa berhasrat sama saja mati, bukan?Gelak tawa Aland akhirnya memecahkan keheningan. Tawa getir

DMCA.com Protection Status