Share

Bab 41 Baikan

"Pak! Pak Izyan! Pak!"

Panggil seorang mahasiswi sembari menyeimbangkan langkah kaki Izyan yang lebar.

"Ada apa?" tanya Izyan dengan suara datar.

"Pak Izyan kenapa tidak lagi balas chat dan telepon saya?"

"Ada apa memangnya?"

Haura memainkan jari jemari yang mengeluarkan keringat dingin.

"Saya butuh Pak Izyan .... Saya di rumah kesepian .... Hati saya sakit Pak .... Mental saya tertekan memendam luka ini sendirian .... Sedangkan, Ayah saya tak peduli. Saya pernah mengadu kepadanya namun, saya yang dimarahi ...."

"Haura. Sembuhkanlah lukamu dengan caramu sendiri."

"T ... tapi, t ... tapi kan Pak Izyan pernah bilang sama saya mau bantu saya kan? Termasuk membantu masalah saya? Sa ... saya benar-benar butuh bantuan Pak Izyan ... Saya butuh teman bercerita Pak ..." Haura menundukan kepala. "Saya rasa, hanya Pak Izyan yang mampu mendengarkan saya ketika dunia ini membungkam. Hanya Pak Izyan yang mau mengulurkan tangan untuk membantu saya ketika dunia menendang saya. Dan hanya Pak Izyan ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status