Share

44. Rencana Makan Malam

Penulis: Diosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-23 19:16:04

Keesokan harinya.

Pagi-pagi, Mario sudah berangkat untuk rapat bersama beberapa petinggi dari perusahaan. Mereka semua membahas langkah selanjutnya untuk memulihkan citra baik dari jaringan hotel Winata.

Berkat gerak cepat dari tim dan kepolisian, Mario berhasil membuat berita itu kini mereda. Selain itu, Daniel juga telah membuat pernyataan permintaan maaf sudah menyebar kebohongan.

Tetapi, tentu saja semua didapatkan dengan perdebatan panjang dan harga yang tidak sedikit. Mario harus setuju kerjasama bisnis dengan Daniel.

Pria itu tidak punya waktu untuk memikirkan semua sekarang. Dia terlalu pusing dan kurang tidur.

Selepas rapat, dia menyerahkan urusan lain kepada sang sekretaris, Erika. Setelahnya, dia masuk lagi ke ruangan pribadi dan rebahan di atas sofa empuk.

Daffa, sang asisten, masuk ke dalam dengan membawa beberapa berkas dalam map-map coklat.

"Siang, Pak," sapanya.

"Apa lagi?" Suara Mario lemas, kelopak matanya sudah ingin menutup.

Daffa menahan tawa. Dia menjawab, "maaf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   45. Amarah Bianka

    Terjadi keheningan di dapur. Bianka dan Daniel duduk saling berhadapan di meja makan.Daniel santai membaca koran sembari menikmati kopi. Tubuhnya masih terbalut baju tidur. Sementara, Bianka tidak tahan karena pria itu hanya diam sejak kemarin. Setidaknya, dia ingin penjelasan tentang apa yang sudah terjadi."Mas, tolong jangan diam saja, sekarang aku butuh penjelasan," katanya membuka obrolan."Penjalasan apa?""Kenapa kamu mengalah? Kamu mengaku ke media kalau cuma menyebar berita bohong tentang perselingkuhan Vena sama suaminya dulu."Tak ada jawaban. Daniel malah tetap sibuk dengan bacaan korannya. Dia seperti enggan membahas itu.Bianka kesal diabaikan. Semakin ke sini, dia merasa semakin tidak dianggap ada. Dia mulai mengomel, "Kamu keterlaluan, aku lagi hamil, tapi kamu sekarang sering banget mengabaikanku! Kamu nggak pernah mendengarkanku sama sekali! Pasti sekarang kamu lagi memikirkan Vena, iya 'kan?”"Dari kemarin kamu itu mengomel terus, aku capek dengar kamu mengomel. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   46. Makan Malam Romantis (a)

    Makan malam berdua. Itulah yang diinginkan Mario untuk sekarang. Dia ingin menebus perkataan jahat Tante Ruth kepada Vena.Dia cukup takjub dengan pilihan restoran oleh Daffa. Meski dia sangat kaya raya, terlahir dari keluarga old money, tapi dia sama sekali tidak pernah ke tempat semacam ini.Iya, dia lebih sering ke restoran biasa, itupun karena untuk bertemu calon rekan bisnis atau semacamnya.Vena tersenyum sejak menginjakkan kaki di atap restoran mewah ini, menikmati pemandangan kota di malam hari yang indah. Hamparan langit cerah berbintang, sementara bawah terbentang bangunan-bangunan tinggi.Terlihat lampu kendaraan yang memenuhi jalanan— bergerak cepat, sekilas seperti permainan cahaya yang menenangkan.Damai, sejuk, dan romantis. Itulah suasana yang menebar di antara mereka.Mario menarik satu kursi, mempersilakannya untuk duduk. "Ayo duduk dulu, Sayang."Lamunan Vena buyar. Dia tersenyum ke sang suami, kemudian duduk. Sikapnya sangat anggun, apalagi sedang menggunakan gaun

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   47. Makan Malam Romantis (b)

    "Oh iya ..."Vena membuka obrolan setelah menghabiskan makanan pembuka.Mario mengusap mulutnya dengan serbet makan, baru setelah itu menjawab, "ada apa?""Aku minta maaf.""Minta maaf kenapa, Sayang?""Soalnya masalah kamu akhir-akhir ini sumbernya dari masa laluku.""Mau sampai kapan kamu membahas itu? Padahal kita lagi berduaan, loh, masa yang dibahas begituan melulu?""Omongan Tante Ruth memang kasar, tapi dia benar, Mas. Mungkin harusnya aku menyelesaikan urusanku sama Dani dulu baru menerima pinangan kamu.""Maksudnya kamu menyesal menikah sama aku?""Enggak!" Sahut Vena cepat. Dia menggelengkan kepala. "Aku yang takut kamu menyesal menikah sama aku. Mungkin aku pembawa sial...""Sayang, kita nggak tahu kalau pria gila itu bakalan ganggu kita. Sejak kalian cerai, kalian nggak ada hubungan lagi 'kan? Semua ini terjadi karena ego-nya tersakiti waktu aku maki-maki di restoran hotel. Ini bukan salah kamu saja.""Kamu nggak takut aku bawa sial di kehidupan kamu sama keluarga kamu?""

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   48. Rencana Baru

    Tante Ruth resah melihat Sarah duduk santai di ruang tengah rumahnya. Sekalipun ingin dia usir, tapi wanita itu hadir atas undangan sang anak.Dia melirik ke dalam, memastikan anaknya tidak ada, baru setelahnya bicara, "saya heran sama kamu, masih berani datang ke sini."Sarah memasang wajah santun. Dia berdiri dari sofa, lalu menjelaskan, "Sarah diundang kok ke sini sama anak bungsu Tante.""Awas saja kalau kamu memanfaatkan Monica agar kamu bisa dekat-dekat dengan kami lagi.""Tante, masa masih marah sih sama Sarah? Sarah sudah mengembalikan uang Tante 'kan.""Kan sudah saya bilang sebelumnya, saya masih nggak bisa terima sama kelakuan kamu dulu itu. Kamu mempermalukan saya. Padahal saya serius mau menjodohkan kamu sama keponakan saya, tapi kamu malah minggat sebelum kenalan sama dia."Sarah mendekati wanita itu, lalu memegangi tangannya. Dia bertingkah layaknya anak yang ingin minta maaf ke sang ibu. "Tante, Sarah paham kenapa Tante sebel banget sama Sarah. Sarah menyesal sudah per

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   49. Kemesraan Sesaat

    Mario dan Vena pulang ke rumah tak lama setelah menyelesaikan makan malam romantis mereka.Mario menghempaskan diri di atas ranjang. Dia menghela napas panjang, pertanda betapa lelah dia.Sementara itu, Vena duduk di pinggiran ranjang sembari melepaskan sepatu yang dikenakan pria itu. Dia menegur, "Mas, jangan kebiasaan langsung hempas ke ranjang padahal masih pakai sepatu!""Maaf, Sayang, aku kangen banget sama ranjang kita," sahut Mario yang sudah seperti anak kecil. Dia membelai-belai sprei dengan gembira seolah sudah lama tak disentuh."Aduh, jadi iri sama ranjang."Mario tergelak. "Bisa saja kamu."Vena masih sibuk melepaskan sepatu Mario. "Tapi, kamu ini kadang kayak anak-anak. Nggak sadar umur sudah di atas tiga puluh tahun?""Bodoh amat, jadi dewasa itu capek, tuntutan ini-itu, nggak kelar-kelar. Coba kita ketemu sejak dari sekolah, Sayang— pasti kita punya lebih banyak waktu buat pacaran." Mario memandang langit-langit, membayangkan apa jadinya jika mereka bertemu saat remaja

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   50. Hubungan Daniel dan Sarah

    Esok harinya, Vena bangun lebih awal ketimbang Mario. Dia melakukan aktifitas lain, sebelum akhirnya masuk ke dapur.Di sana, dia melihat beberapa asisten rumah tangga yang tengah bersih-bersih, membersihkan sayuran, dan bersiap untuk membuat sarapan.Begitu melihat Vena, salah satu dari mereka alias Bu Mina, menyambut, "Nyonya, sudah bangun? Mau dibuatkan apa?""Tolong buat teh mawar biasanya, Bu." Vena menjawab sembari menarik kursi meja makan, kemudian diduduki. Dia menambahkan, "...tanpa gula.""Baik, Nyonya."Usai berkata demikian, wanita tersebut mengambil panci, dimasukkan air dari kran wastafel. Baru, setelahnya direbus di atas kompor tanam."Oh iya ..." Vena ingin memastikan, "Bu Mina, hari ini menunya yang bilang kemarin 'kan?""Iya, Nyonya. Kari ayam.""Untuk makan malam, saya saja yang masak, Bu."Bu Mina kaget. Dia tahu kalau Vena selalu dapat masalah jika ikut urusan dapur. Karena hal tersebutlah, dia menggelengkan kepala. "Nggak usah, Nyonya, biar saja saya sama yang la

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   51. Pijatan Mesra

    Tidak ada kegiatan. Tidak ada rapat. Tidak ada pekerjaan lagi. Mario pulang lebih awal begitu sudah terbebas dari rutinitas di kantor. Dia melepas jas, sepatu, kemudian ambruk di atas ranjang dengan posisi tengkurap. Vena datang ke kamar. Dia tersenyum melihat sang suami. "Begitu sampai kamar, langsung jatuh ke kasur, ya?" "Capek," sahut Mario dengan nada manja. Dia berpaling ke arah Vena, lalu berkata lagi, "aku mau bobok siang sebentar. Sudah lama nggak bobok siang. Hidup susah banget ... malam melayani istri, pagi kerja keras." Vena tertawa. Dia menggodanya dengan berkata, "ya kalau nggak mau, jangan melayani istri kalau malam." "Nggak bisa." Mario menoleh untuk melihat istrinya. Dia ikut tertawa sedikit. "Masalahnya kegiatan malam sama istri itu walaupun bikin lelah tapi nikmat." "Dasar kamu ini." Mario kembali membenamkan wajah di bantal. Vena menawarkan, "mau dipijat dulu, nggak?" "Serius?" "Iya, dong." "Mau banget." "Kalau begitu buka baju." Mario segera bangun se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   52. Hadiah Untuk Istri

    Malam harinya.Vena sudah selesai menyajikan berbagai contoh ayam panggang madu resep pribadi di atas meja. Dia sudah berdiri di sebelah meja, tersenyum pada sang suami yang baru masuk ke ruang makan.Pria itu mencium aroma enak sampai perut bergemuruh lapar. Dia bertanya, "dari tadi sudah nggak tahan pengen ke sini, kamu masak apa ini, Sayang?""Kejutan!" Vena sumringah sembari memperlihatkan masakan di atas meja. "Aku buat ayam panggang madu, tapi dibantu Bu Mina, sih.""Ini kejutannya?""Iya, ini aku buat dari resep pribadiku. Coba deh kamu rasakan, cocok nggak kalau ditaruh di restoran nanti."Mario antusias, lalu duduk. Dia terkejut tatkala Vena menaruh serbet di atas pangkuannya, kemudian mulai megambil potongan ayam panggang, dan ditaruh di atas piring.Dia heran. "Oh apa ini? Kamu kok tiba-tiba melayani aku begini?""Kenapa kaget? Kan istri memang berkewajiban memanjakan suami." Vena tersenyum lebar. Suasana hatinya sedang baik. Alhasil, aura di wajahnya seolah bersinar."Bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28

Bab terbaru

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   123. Keluarga Besar Datang (c)

    Sarah. Iya, wanita itu dibawa oleh Tante Ruth untuk ke rumah ini. Vena tidak percaya melihatnya datang. Dari semua orang, kenapa Tante Ruth malah membawa wa restnita itu? Apa dia belum menyerah menjodohkan Mario dengannya? Tetapi, Vena menepis pemikiran itu. Untuk sekarang, dia harus bersikap baik. Lagipula, dia sedang hamil, seharusnya dia bisa mengambil hati Tante Ruth sekarang. "Oh, ini yang sedang hamil?" ucap Sarah dengan nada sinis saat sudah di hadapan Vena. "Yakin itu anaknya Mas Mario?" "Datang-datang langsung bicara seperti itu? Tidak sopan sekali kamu?" Sahut Vena yang menahan amarah. Dia tidak terima mendengar tuduhan seperti itu terhadap anak yang dikandung. Tante Ruth bukannya membela, malah mendukung omongan Sarah dengan berkata, "iya, apalagi dahulu kamu pernah semalam sama mantan suami kamu." Vena kaget mendengarnya, tak percaya kalau itu keluar dari mulut Tante Ruth. Makin ke sini, wanita itu malah makin tidak karuhan. Apa pengaruh Sarah sebesar itu sampai memb

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   122. Keluarga Besar Datang (b)

    "Sayang, kemungkinan besar Tante beneran datang ke rumah. Ditolak pun tetep bakalan datang. Mungkin sama yang lain." Akhirnya Mario memberitahu itu kepada sang istri begitu sudah kenyang sarapan. Dia mengusap mulut dengan serbet makan sembari melihat wanita itu.Vena terkejut. Dia sudah selesai makan, masih duduk berdua dengan Mario di meja makan. "Kok kamu baru ngomong?""Tadi baru ditelpon, Sayang.""Kalau begitu aku suruh Pak Johan buat beli sesuatu untuk dihidangkan gimana?""Sudah aku suruh kok, kamu santai saja di rumah. Tapi, maaf aku nggak bisa menemani kamu karena ada meeting sampai malam.""Nggak apa-apa." Vena merasa resah, belum bisa damai dengan sang bibi. Namun, dia merasa lebih tenang sekarang karena di perutnya ada calon penerus keluarga Winata. "Justru ini waktunya aku ngasih tahu Tante tentang kehamilanku ... Mungkin saja kali ini Tante bisa menerimaku.""Maaf ya, Sayang, gara-gara keluargaku, kamu jadi banyak pikiran.""Nggak apa-apa. Lagian, aku sadar diri kok ...

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   121. Keluarga Besar Datang (a)

    Gejala kehamilan seperti mual, ingin muntah, dan pusing dirasakan oleh Vena. Di pagi hari, semua gejala itu langsung menyerangnya sehingga dia harus betah di kamar mandi selama tiga puluh menit.Mario yang mendengar semuanya segera bangun, lalu turun ranjang, mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk. "Sayang, kamu nggak apa-apa?"Beberapa saat kemudian, Vena keluar dari kamar mandi. Wajahnya sedikit pucat, tapi masih kelihatan baik-baik saja. Dia mengangguk, lalu menjawab sang suami, "aku baik-baik saja, kok.""Kalau begitu kita sarapan dahulu, lalu minum obat sama vitamin dari dokter." Mario mendadak tak mengantuk lagi melihat istrinya yang seperti tidak nyaman. "Kamu mau sesuatu yang berbeda nggak? Biar dibuatkan?""Enggak, aku mau makan yang seperti biasa saja ... sama telur mata sapi.""Telur mata sapi?""Iya.""Iya sudah."Keduanya turun anak tangga, kemudian berjalan menuju ke ruang makan. Di sana, mereka bertemu dengan para asisten rumah tangga.Semuanya tampak segera menyiap

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   120. Bertemu Daniel

    Bertemu Daniel adalah hal yang tak ingin dilakukan oleh Mario. Dia ingin sekali menolaknya, tapi tidak mungkin juga. Terlebih, pria itu mengajak ketemuan di restoran milik Vena. Dia tak mau membuat Vena khawatir, jadi pergi tanpa mengatakan apapun. Usai meninggalkan rumah, dia berkendara sendiri, tanpa menggunakan sopir, menuju ke restoran sang istri yang masih buka.Iya, sekarang masih jam tujuh malam. Suasana di sekitar restoran sangat ramai. Hari demi hari tempat ini ramai pengunjung.Begitu masuk ke dalam, dia langsung bisa melihat sosok Daniel yang duduk di tepi jendela, sendirian.Mario mendatanginya, lalu duduk di kursi yang di hadapan Daniel. Saat itu pula, seorang pelayan mendekat dengan buku menu."Pesan paket menu spesial," kata Daniel tanpa buku menu.Pelayan menulis pesanan, lalu menoleh ke Mario. Dia tidak tahu kalau pria itu adalah suami dari pemilik restoran.Mario sama sekali tidak melihat buku menu. Dia hanya berkata, "air putih.""Eh ..." Pelayan itu sampai heran.

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   119. Hamil (b)

    Hamil?Itu adalah hal yang sama sekali tak disangka oleh Vena dan Mario. Untuk beberapa menit pertama, mereka hanya diam sembari mencerna berita itu.Perlahan, senyum Mario melebar. Tetapi, dia sadar harus tenang dulu dan memastikan kebenaran ini. Alhasil, dia mengajak istrinya untuk segera ke rumah sakit.Di sana, Vena harap-haras cemas dengan pemeriksaannya. Hasil bisa langsung diketahui tak lama kemudian, dan ternyata memang positif.Vena menahan napas saat membaca kertas hasil pemeriksaan tersebut. Dia merasa ini seperti mimpi. Setelah kehilangan anak, dia mendapatkannya lagi sekarang.Dia tak bisa berkata-kata hingga harus dituntun oleh Mario keluar dari ruang dokter kandungan. Mereka duduk sebentar di kursi tunggu depan tempat pengambilan obat. Ada resep yang harus ditebus— dan Mario mengurus segalanya. Sementara itu, Vena masih memandangi hasil pemeriksaan.Usai menyerahkan resep, Mario kembali mendekati Vena, lalu duduk di sampingnya. "Kita tunggu sebentar, Sayang. Ada banyak

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   118. Hamil? (a)

    Menikmati waktu berdua, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, lalu makan siang berdua. Semua sudah dirasakan oleh Vena bersama suaminya. Dia merasa lelah. Aneh memang, tak biasanya dia gampang lelah begitu.Alhasil, saat sore hari, dia meminta untuk segera pulang karena kepalanya sakit.Di sepanjang perjalanan, Mario khawatir dengan keadaannya. Bahkan, Sampai di rumah pun, dia masih khawatir.Vena rebahan di ranjang, beristirahat lebih cepat. Sementara itu, Mario datang dengan membawakan teh hangat.Pria itu bertanya, "sayang, kamu yakin nggak ke rumah sakit dulu?""Enggak." Vena menggelengkan kepala. "Mungkin terlalu banyak kepamasan tadi. Aku ini 'kan darah rendah— jadi pusing."Mario duduk di tepian ranjang, menyerahkan teh hangat. "Ini minum dulu."Vena meminumnya. Dia merasa lebih baik, dan bersandar ke tumpukan bantal.Mario menaruh gelas yang masih berisi setengah mimuman itu di atas meja nakas. Dia memegangi paha sang istri, memijatnya perlahan. "Mau dipijat nggak?""Enggak,

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   117. Jati Diri si Stalker?

    Vena dan Mario duduk di bangku kosong, di sekeliling mereka tumbuh pepohonan rimbun. Keduanya bisa merasakan hawa sejuk di sekitar situ meski matahari sudah hampir sejajar di atas kepala.Mario mendongak, tersenyum melihat dedaunan pohon yang menangungi bangku ini. Dia merasa damai berada di situ.Vena menatapnya. "Kenapa senyum begitu?""Nggak apa-apa, Sayang. Aku merasa tenang berada di sini. Itu saja.""Padahal barusan kita melihat orang mencurigakan?""Kalau itu—“ Mario sempat menoleh ke berbagai arah, memastikan tidak ada pria asing itu lagi. Baru setelahnya, dia berkata, ”nggak ada siapapun. Aku memang curiga, tapi selama dia nggak ganggu kita, nggak usah dipikirkan."Vena menepis perasaan tak enaknya dia mengangguk paham. "Iya." "Semoga saja itu bukan mantan suami kamu yang gila itu lagi. Jujur, aku lelah diganggu terus. Ia pintar sekali masuk ke keluargaku.“"Maaf ya, Mas.""Nggak usah selalu minta maaf, Sayang. Dia memang brengsek. Ya sudahlah.”Vena tidak berkata apapun, m

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   116. Stalker Misterius

    Aroma itu familiar...Vena masih memikirkan orang yang barusaja melintasinya. Namun, dia mengabaikan itu setelah orangnya sudah jauh, menghilang di balik pepohonan.Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Lokasi air terjun kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Ada beberapa orang yang menikmati keindahan tempat ini, sebagian lain terlihat memotret beberapa area.Mario tersenyum senang. Tak biasanya dia melihat pemandangan. "Indah banget ya, Sayang? Saking capeknya melihat laptop sama orang-orang tua bangka di ruang rapat, melihat semua ini jadi terasa di surga."Vena tertawa kecil. "Kamu kurang ajar banget. Orang-orang yang kamu hina itu 'kan pasti investor dan rekan-rekan bisnis.""Termasuk om ..." tambah Mario sama sekali tidak tertawa, malah terlihat kepikiran.Senyum Vena pun luntur. Dia kembali teringat akan ancaman sang bibi pada mereka. Tetapi, dia tidak mau merusak suasana dengan membahas itu.Dia mengusap hidung, mencium aroma-aroma lain lagi. Entah

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   115. Jalan-jalan Berdua (b)

    Mario dan Vena pergi jalan-jalan ke daerah pinggiran kota. Mario sengaja memilih area yang dekat dengan jalur hutan agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dari orang. Iya, mengingat dia membawa mobil sport.Vena melihat ke sekeliling. Dia menatap sang suami, lalu bertanya, "kamu kok lewat jalanan sepi begini?""Kenapa? Namanya juga jalan-jalan, seru 'kan lewat jalan hutan begini, asri banget." Mario sesekali melihat keluar jendela. Ia tampak tersenyum menikmati pemandangan indah pepohonan yang menjulang tinggi."Mmm .." Vena berpikir sebentar. "Kamu nggak takut ada begal? atau psikopat?"Mario tertawa, tapi masih fokus menyertir. Dia mengejek istrinya dengan berkata, "astaga, Sayang, kamu kebanyakan nonton film.""Nggak begitu juga, kamu itu yang jarang melihat berita. Justru kita ini tinggal di negara yang banyak begal, harus waspada— apalagi kamu pakai mobil beginian.""Justru kalau aku pakai mobil beginian, mana mungkin dimaling. Yakin bisa mengendari mobil ini?"Vena merasa i

DMCA.com Protection Status