Share

49. Kemesraan Sesaat

Mario dan Vena pulang ke rumah tak lama setelah menyelesaikan makan malam romantis mereka.

Mario menghempaskan diri di atas ranjang. Dia menghela napas panjang, pertanda betapa lelah dia.

Sementara itu, Vena duduk di pinggiran ranjang sembari melepaskan sepatu yang dikenakan pria itu. Dia menegur, "Mas, jangan kebiasaan langsung hempas ke ranjang padahal masih pakai sepatu!"

"Maaf, Sayang, aku kangen banget sama ranjang kita," sahut Mario yang sudah seperti anak kecil. Dia membelai-belai sprei dengan gembira seolah sudah lama tak disentuh.

"Aduh, jadi iri sama ranjang."

Mario tergelak. "Bisa saja kamu."

Vena masih sibuk melepaskan sepatu Mario. "Tapi, kamu ini kadang kayak anak-anak. Nggak sadar umur sudah di atas tiga puluh tahun?"

"Bodoh amat, jadi dewasa itu capek, tuntutan ini-itu, nggak kelar-kelar. Coba kita ketemu sejak dari sekolah, Sayang— pasti kita punya lebih banyak waktu buat pacaran." Mario memandang langit-langit, membayangkan apa jadinya jika mereka bertemu saat remaja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status