Share

56. Pandangan Benci

Suasana kumpul yang meriah memenuhi ruangan, keluarga Mario terlibat berbagai perbincangan dan gelak tawa pun menggema.

Vena mengikuti sang suami saat menghampiri salah satu meja. Sikapnya begitu santun, tak mau membuat masalah.

Tetapi, baru saja mendekat, sorot mata mereka meruncing kepadanya seolah-olah dia adalah musuh.

Mario berhenti tepat di sebelah kursi yang diduduki oleh pria setengah baya. Dia menyapa, "Om Toni, apa kabar?"

Pria bernama Om Toni itu menjabat tangan Mario. "Baik. Kamu bagaimana?"

"Baik, Om. Oh iya, kemarin waktu nggak datang 'kan ke pernikahan Mario. Ini kenalkan istri Mario ... Vena." Mario memperkenalkan istrinya dengan senyum bangga.

"Oh—“ Om Toni tersenyum palsu saat menjabat tangan Vena. "Kamu yang namanya Vena, saya ini paman Mario dari keluarga papanya."

"Salam kenal, Om." Vena tidak nyaman dengan senyuman pria itu.

Dia makin aneh karena trus dipandang sinis. Namun, dia tak mau kelihatan resah. Bagaimana pun, dia harus menampilkan yang terbaik.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status