Share

62. Saling Cinta (a)

Penulis: Diosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 20:03:34

Usai menikmati makan malam di restoran berkelas, Vena dan Mario pulang ke kediaman mereka. Keduanya langsung beranjak masuk ke dalam kamar tidur.

Mario melepaskan jam tangan, lalu ditaruh di atas meja. Dia menengok sang istri yang tengah duduk di depan meja rias— tengah melepaskan anting dan perhiasan.

Vena menaruh semua aksesoris berharga itu di dalam kotak perhiasan. Kemudian, dia mengambil anting yang biasanya, itulah yang dipakai sehari-hari.

"Padahal kamu nggak perlu ganti-ganti Sayang, anting kamu yang baru aku belikan loh bagus 'kan?“ Mario menghampiri Vena, berhenti di belakangnya, lalu memegangi pundak wanita itu, sedikit memijatnya dengan lembut.

Vena menatap sang suami melalui cermin meja rias. Dia berkata, ”perhiasan pemberian kamu terlalu mahal. Sayang banget kalau dipakai sehari-hari, mending antingku sendiri saja."

"Kamu ini ..." Mario membungkuk sedikit agar bisa mengecup pipi kanan Vena. Dia menumpahkan semua perasaan cintanya pada ciuman manis tersebut. Sambil pura-p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   63. Saling Cinta (b)

    Vena membuka mata usai mendengar suara alarm jam analog yang ada di atas meja nakas. Kelopak mata seakan susah terangkat, belum lagi sendi-sendi tubuh yang masih lemas. Aktifitas semalam membuat dia enggan bergerak.Mario juga mendengar alarm tersebut. Tanpa membuka mata, dia segera mematikan alarm di sebelahnya. Lalu, segera memeluk Vena agar tak bangun.Dengan suara malas, dia meminta, "kita tetap di ranjang saja, Sayang. Aku masih mengantuk. Kita tidur sampai siang."Sikap manja ini membuat Vena tersenyum. Dia pasrah dipeluk begitu erat hingga merasakan kehangatan dada telanjang Mario. Aroma khas tubuhnya semerbak di hidung wanita itu."Kamu yakin nggak ada rapat atau semacamnya? Biasanya kamu sebelum jam delapan sudah menghilang dari rumah," dia bertanya denagn suara lirih, seperti bisikan. Dia sempat mendongak agar bisa memandangi wajah Mario.Mario tetap tak mau membuka mata. Nada bicara pun masih malas saat menjawab, "nggak ada, Sayang.""Tapi kayaknya aku harus bangun, aku mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   64. Direstui Tante?

    Beberapa jam berlalu ...Vena akhirnya bisa bangkit dari ranjang, lalu turun. Iya, itu pun setelah sang suami sudah turun duluan dan masuk ke dalam ke kamar mandi.Wanita itu melihat dirinya sendiri di depan cermin, kemudian merapikan rambut yang berantakan. Setelah itu, baru keluar dari kamar.Jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh pagi. Mereka jelas telah melewatkan jam sarapan.Begitu sudah sampai di ruang makan, Vena langsung dikejutkan oleh kehadiran asisten pribadi Mario yaitu Daffa. "Loh ..."Daffa, yang tadinya duduk santai sambil menikmati kopi, langsung bangkit. Dia tersenyum ramah, "Nyonya Vena, selamat pagi menjelang siang. Maaf saya tiba-tiba ada di sini.""Kamu sudah dari tadi?""Sejam yang lalu. Nyonya.""Harusnya suruh seseorang panggil kami."Daffa masih tersenyum ketika menjawab, "saya pasti diomeli kalau mengganggu waktunya Pak Mario. Jadi, lebih baik saya tunggu sampai bangun saja. Bukan masalah, saya sudah terbiasa menunggu begini.""Ada yang penting? Mau saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   65. Omelan Bianka

    Daniel baru saja pulang ke rumah, dan langsung disambut oleh sang istri yang menyerbu dengan omelan demi omelan.Tetapi, Daniel tak mempedulikannya. Dia langsung melewati wanita itu, lalu masuk ke dalam rumah."Kamu dengar aku, nggak!" Bianka membentak sembari mengekor di belakangnya. Kini, perutnya sudah kelihatan sedikit membuncit. "Kamu ini sudah pergi berhari-hari, nggak mengabari sama sekali!""Nggak usah berlebihan begitu, aku cuma pergi dua hari, lagian aku sudah bilang kalau ada urusan bisnis," sahut Daniel dengan nada malas.Bianka tidak terima diabaikan. Dia menyambar lengan pria itu, memaksaknya untuk berhenti. "Lihat aku kalau ngomong!"Kesal, Daniel menoleh. Tatapan mata pria itu begitu dingin, sama seperti ketika dia mengancam Bianka dahulu. "Apalagi? Ini yang buat aku nggak betah di rumah, kamu makin hari makin cerewet."Meski takut, tapi Bianka tetap ingin melawan. Dia tidak terima dengan perlakukan sang suami. "Aku cerewet soalnya kamu makin hari makin nggak jelas ...

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   66. Omongan Tante

    Vena mendatangi tempat yang diminta oleh Tante Ruth. Dia sudah waspada dengan sekitar, takut jika ini hanya jebakan dari Sarah ataupun Daniel. Tetapi, begitu sudah masuk ke kafe, dia tak melihat adanya mereka berdua.Iya, matanya langsung bertemu dengan keberadaan Tante Ruth di meja dekat jendela. Di sana, wanita paruh baya itu terlihat serius melihat keluar jendela.Vena datang mendekat. Meski masih kesal akibat kejadian malam itu, tapi bagaimana pun .. Tante Ruth sudah seperti mertua. Jadi, dia harus sopan."Tante," sapanya.Tante Ruth menengok. "Akhirnya datang juga kamu. Ayo duduk dulu."Nada bicaranya cukup dingin dan datar. Vena menjadi semakin waspada dengan niatnya mengajak ke sini. Dia lantas duduk di kursi yang bersebrangan meja dengannya."Ada apa, Tante? Kok tiba-tiba meminta Vena ke sini? Sendirian juga?" Dia bertanya.Tante Ruth menoleh ke arah pintu masuk, memastikan tidak ada yang mengintai mereka. "Kamu beneran ke sini tanpa diketahui siapapun 'kan? Kamu nggak mengadu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   67. Bersama Suami (a)

    Mario pulang ke rumah lebih cepat dari perkiraan. Begitu masuk rumah, dia memanggil-manggil Vena, tapi yang datang malah salah satu pembantu yang memberitahu kalau wanita itu pergi keluar."Ke mana?" tanyanya.Si pembantu menjawab, "maaf, Pak, saya juga nggak tahu, Nyonya pergi nggak memberitahu tujuannya. Tapi, katanya pasti pulang sebelum makan malam.""Ya sudah."Usai pembantu itu pergi, Mario beranjak masuk ke dalam— menuju ke ruang tengah, lalu duduk di atas sofa. Dia menghela napas panjang, tidak terlalu khawatir dengan keberadaan Vena.“Tumben dia pergi nggak ijin dulu,” ucapnya sembari bersandar di punggung sofa, pandangannya menengadah ke langit-langit. "Tapi, ya sudah."Dia tak lagi khawatir seperti sebelumnya karena masih yakin kalau Daniel takkan sengaja menemui Vena. Kalau itu terjadi, maka dia bisa membuatnya di penjara sesuai dengan perjanjian.Tak lama berselang, ternyata Vena sudah pulang. Wanita itu masuk ke dalam dengan membawa sekantong kardus makanan.Dia begitu k

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   68. Bersama Suami (b)

    Setelah makan malam, Vena dan Mario masuk ke dalam kamar tidur. Mario selesai membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi. Vena sudah siap di atas ranjang. Suasana penerangan kamar remang karena lampu utama sudah dimatikan. Mario tampak bertelanjang dada, hanya mengenakan celana piyama panjang. Dia sibuk mengeringkan sebagian rambut dengan handuk. Ketika dia berdiri di depan lemari yang terbuka untuk memilih baju, Vena tersenyum menatapnya. Pemandangan sang suami dari belakang begitu menggoda— otot-otot punggungnya begitu menawan, pinggang pun tampak rapat, tak ada lemak yang mengganggu. Mario sadar kalau dipandangi, dia sampai menoleh. Dia tersenyum. "Apa? Kamu lagi menikmati pemandangan?" Vena memalingkan pandangan sambil tersenyum. "Nggak juga." "Ohhh ..." Mario menutup pintu lemari, tak jadi mengambil baju. Dia menyampirkan handuk di salah satu kursi, kemudian langsung merangkak naik ke atas ranjang. "Berhubung istriku suka banget melihatku telanjang, jadi nggak usah paka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   69. Bersama Suami (c)

    Vena memberikan kecupan demi kecupan manis di leher Mario. Berada di atas pria itu membuatnya seakan berkuasa malam ini. Desahan lirih keluar dari mulut Mario begitu merasakan sentuhan bibir dingin nan lembut itu. Dia meneguk ludah, memejamkan mata— menikmati sensasinya. Tak puas hanya dengan mencium, Vena menjulurkan lidah, kemudian menjilat area yang telah diciumi. Jilatan demi jilatan membasahi kulit leher Mario. "... Sayang ...“ desahan Mario yang telah terangsang. Dia meremas pinggang Vena lebih erat. Napas pun memburu. "Sayang, kamu tahu 'kan itu titik lemahku ... Kalau kamu menjilati terus, kamu harus menerima konsekuensinya." Vena menyeringai. "Oh nggak mau dijilat? Kalau begitu ..." Kini, dia menggigit lembut kulit Mario, sedikit menghisapnya— sengaja ingin memberikan cupang alias tanda cinta. Desahan Mario semakin menggila. Dia juga kian erat meremas pinggang Vena, seakan tidak kuat digoda begini. "Nanti bisa membekas, Sayang ...” Vena berhenti sejenak, mengangkat kepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   70. Bersama Suami (d)

    Mario merasakan getaran luar biasa menjalar di tulang punggungnya saat Vena mengangkangi pinggangnya. Kedua mata terpejam, masih menikmati sensasi yang barusan diterima dari lidah Vena. Butir-butir keringat mulai bermunculan di kening.Sorot mata Vena berapi-api. Dia puas akan praktek pertamanya melakukan hal barusan. "Padahal aku mau sampai kamu keluar, loh."Mario membuka mata. Dengan suara lirih, dia menggoda, "tapi aku maunya keluar di dalam kamu ..."Tangannya terangkat, menyentuh rambut panjang Vena yang tergerai di bahu, lalu dimainkan sesaat.Vena menempelkan tubuhnya di atas dada sang suami. Kemudian, dia menarik selimut agar menutupi tubuh mereka.Hangat dan lembut. Itu yang dirasakan oleh Mario tatkala kulit dadanya bersentuhan dengan kulit dada Vena. Rangsangan ini terlalu kuat untuk ditolak."Aku cinta kamu, Sayang," bisik Vena, suaranya pelan saat dia menelusuri jari di dada Mario. "Kamu cuma milikku."Mario menelan ludah, jantungnya berdegup kencang, kening makin basah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15

Bab terbaru

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   123. Keluarga Besar Datang (c)

    Sarah. Iya, wanita itu dibawa oleh Tante Ruth untuk ke rumah ini. Vena tidak percaya melihatnya datang. Dari semua orang, kenapa Tante Ruth malah membawa wa restnita itu? Apa dia belum menyerah menjodohkan Mario dengannya? Tetapi, Vena menepis pemikiran itu. Untuk sekarang, dia harus bersikap baik. Lagipula, dia sedang hamil, seharusnya dia bisa mengambil hati Tante Ruth sekarang. "Oh, ini yang sedang hamil?" ucap Sarah dengan nada sinis saat sudah di hadapan Vena. "Yakin itu anaknya Mas Mario?" "Datang-datang langsung bicara seperti itu? Tidak sopan sekali kamu?" Sahut Vena yang menahan amarah. Dia tidak terima mendengar tuduhan seperti itu terhadap anak yang dikandung. Tante Ruth bukannya membela, malah mendukung omongan Sarah dengan berkata, "iya, apalagi dahulu kamu pernah semalam sama mantan suami kamu." Vena kaget mendengarnya, tak percaya kalau itu keluar dari mulut Tante Ruth. Makin ke sini, wanita itu malah makin tidak karuhan. Apa pengaruh Sarah sebesar itu sampai memb

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   122. Keluarga Besar Datang (b)

    "Sayang, kemungkinan besar Tante beneran datang ke rumah. Ditolak pun tetep bakalan datang. Mungkin sama yang lain." Akhirnya Mario memberitahu itu kepada sang istri begitu sudah kenyang sarapan. Dia mengusap mulut dengan serbet makan sembari melihat wanita itu.Vena terkejut. Dia sudah selesai makan, masih duduk berdua dengan Mario di meja makan. "Kok kamu baru ngomong?""Tadi baru ditelpon, Sayang.""Kalau begitu aku suruh Pak Johan buat beli sesuatu untuk dihidangkan gimana?""Sudah aku suruh kok, kamu santai saja di rumah. Tapi, maaf aku nggak bisa menemani kamu karena ada meeting sampai malam.""Nggak apa-apa." Vena merasa resah, belum bisa damai dengan sang bibi. Namun, dia merasa lebih tenang sekarang karena di perutnya ada calon penerus keluarga Winata. "Justru ini waktunya aku ngasih tahu Tante tentang kehamilanku ... Mungkin saja kali ini Tante bisa menerimaku.""Maaf ya, Sayang, gara-gara keluargaku, kamu jadi banyak pikiran.""Nggak apa-apa. Lagian, aku sadar diri kok ...

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   121. Keluarga Besar Datang (a)

    Gejala kehamilan seperti mual, ingin muntah, dan pusing dirasakan oleh Vena. Di pagi hari, semua gejala itu langsung menyerangnya sehingga dia harus betah di kamar mandi selama tiga puluh menit.Mario yang mendengar semuanya segera bangun, lalu turun ranjang, mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk. "Sayang, kamu nggak apa-apa?"Beberapa saat kemudian, Vena keluar dari kamar mandi. Wajahnya sedikit pucat, tapi masih kelihatan baik-baik saja. Dia mengangguk, lalu menjawab sang suami, "aku baik-baik saja, kok.""Kalau begitu kita sarapan dahulu, lalu minum obat sama vitamin dari dokter." Mario mendadak tak mengantuk lagi melihat istrinya yang seperti tidak nyaman. "Kamu mau sesuatu yang berbeda nggak? Biar dibuatkan?""Enggak, aku mau makan yang seperti biasa saja ... sama telur mata sapi.""Telur mata sapi?""Iya.""Iya sudah."Keduanya turun anak tangga, kemudian berjalan menuju ke ruang makan. Di sana, mereka bertemu dengan para asisten rumah tangga.Semuanya tampak segera menyiap

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   120. Bertemu Daniel

    Bertemu Daniel adalah hal yang tak ingin dilakukan oleh Mario. Dia ingin sekali menolaknya, tapi tidak mungkin juga. Terlebih, pria itu mengajak ketemuan di restoran milik Vena. Dia tak mau membuat Vena khawatir, jadi pergi tanpa mengatakan apapun. Usai meninggalkan rumah, dia berkendara sendiri, tanpa menggunakan sopir, menuju ke restoran sang istri yang masih buka.Iya, sekarang masih jam tujuh malam. Suasana di sekitar restoran sangat ramai. Hari demi hari tempat ini ramai pengunjung.Begitu masuk ke dalam, dia langsung bisa melihat sosok Daniel yang duduk di tepi jendela, sendirian.Mario mendatanginya, lalu duduk di kursi yang di hadapan Daniel. Saat itu pula, seorang pelayan mendekat dengan buku menu."Pesan paket menu spesial," kata Daniel tanpa buku menu.Pelayan menulis pesanan, lalu menoleh ke Mario. Dia tidak tahu kalau pria itu adalah suami dari pemilik restoran.Mario sama sekali tidak melihat buku menu. Dia hanya berkata, "air putih.""Eh ..." Pelayan itu sampai heran.

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   119. Hamil (b)

    Hamil?Itu adalah hal yang sama sekali tak disangka oleh Vena dan Mario. Untuk beberapa menit pertama, mereka hanya diam sembari mencerna berita itu.Perlahan, senyum Mario melebar. Tetapi, dia sadar harus tenang dulu dan memastikan kebenaran ini. Alhasil, dia mengajak istrinya untuk segera ke rumah sakit.Di sana, Vena harap-haras cemas dengan pemeriksaannya. Hasil bisa langsung diketahui tak lama kemudian, dan ternyata memang positif.Vena menahan napas saat membaca kertas hasil pemeriksaan tersebut. Dia merasa ini seperti mimpi. Setelah kehilangan anak, dia mendapatkannya lagi sekarang.Dia tak bisa berkata-kata hingga harus dituntun oleh Mario keluar dari ruang dokter kandungan. Mereka duduk sebentar di kursi tunggu depan tempat pengambilan obat. Ada resep yang harus ditebus— dan Mario mengurus segalanya. Sementara itu, Vena masih memandangi hasil pemeriksaan.Usai menyerahkan resep, Mario kembali mendekati Vena, lalu duduk di sampingnya. "Kita tunggu sebentar, Sayang. Ada banyak

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   118. Hamil? (a)

    Menikmati waktu berdua, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, lalu makan siang berdua. Semua sudah dirasakan oleh Vena bersama suaminya. Dia merasa lelah. Aneh memang, tak biasanya dia gampang lelah begitu.Alhasil, saat sore hari, dia meminta untuk segera pulang karena kepalanya sakit.Di sepanjang perjalanan, Mario khawatir dengan keadaannya. Bahkan, Sampai di rumah pun, dia masih khawatir.Vena rebahan di ranjang, beristirahat lebih cepat. Sementara itu, Mario datang dengan membawakan teh hangat.Pria itu bertanya, "sayang, kamu yakin nggak ke rumah sakit dulu?""Enggak." Vena menggelengkan kepala. "Mungkin terlalu banyak kepamasan tadi. Aku ini 'kan darah rendah— jadi pusing."Mario duduk di tepian ranjang, menyerahkan teh hangat. "Ini minum dulu."Vena meminumnya. Dia merasa lebih baik, dan bersandar ke tumpukan bantal.Mario menaruh gelas yang masih berisi setengah mimuman itu di atas meja nakas. Dia memegangi paha sang istri, memijatnya perlahan. "Mau dipijat nggak?""Enggak,

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   117. Jati Diri si Stalker?

    Vena dan Mario duduk di bangku kosong, di sekeliling mereka tumbuh pepohonan rimbun. Keduanya bisa merasakan hawa sejuk di sekitar situ meski matahari sudah hampir sejajar di atas kepala.Mario mendongak, tersenyum melihat dedaunan pohon yang menangungi bangku ini. Dia merasa damai berada di situ.Vena menatapnya. "Kenapa senyum begitu?""Nggak apa-apa, Sayang. Aku merasa tenang berada di sini. Itu saja.""Padahal barusan kita melihat orang mencurigakan?""Kalau itu—“ Mario sempat menoleh ke berbagai arah, memastikan tidak ada pria asing itu lagi. Baru setelahnya, dia berkata, ”nggak ada siapapun. Aku memang curiga, tapi selama dia nggak ganggu kita, nggak usah dipikirkan."Vena menepis perasaan tak enaknya dia mengangguk paham. "Iya." "Semoga saja itu bukan mantan suami kamu yang gila itu lagi. Jujur, aku lelah diganggu terus. Ia pintar sekali masuk ke keluargaku.“"Maaf ya, Mas.""Nggak usah selalu minta maaf, Sayang. Dia memang brengsek. Ya sudahlah.”Vena tidak berkata apapun, m

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   116. Stalker Misterius

    Aroma itu familiar...Vena masih memikirkan orang yang barusaja melintasinya. Namun, dia mengabaikan itu setelah orangnya sudah jauh, menghilang di balik pepohonan.Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Lokasi air terjun kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Ada beberapa orang yang menikmati keindahan tempat ini, sebagian lain terlihat memotret beberapa area.Mario tersenyum senang. Tak biasanya dia melihat pemandangan. "Indah banget ya, Sayang? Saking capeknya melihat laptop sama orang-orang tua bangka di ruang rapat, melihat semua ini jadi terasa di surga."Vena tertawa kecil. "Kamu kurang ajar banget. Orang-orang yang kamu hina itu 'kan pasti investor dan rekan-rekan bisnis.""Termasuk om ..." tambah Mario sama sekali tidak tertawa, malah terlihat kepikiran.Senyum Vena pun luntur. Dia kembali teringat akan ancaman sang bibi pada mereka. Tetapi, dia tidak mau merusak suasana dengan membahas itu.Dia mengusap hidung, mencium aroma-aroma lain lagi. Entah

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   115. Jalan-jalan Berdua (b)

    Mario dan Vena pergi jalan-jalan ke daerah pinggiran kota. Mario sengaja memilih area yang dekat dengan jalur hutan agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dari orang. Iya, mengingat dia membawa mobil sport.Vena melihat ke sekeliling. Dia menatap sang suami, lalu bertanya, "kamu kok lewat jalanan sepi begini?""Kenapa? Namanya juga jalan-jalan, seru 'kan lewat jalan hutan begini, asri banget." Mario sesekali melihat keluar jendela. Ia tampak tersenyum menikmati pemandangan indah pepohonan yang menjulang tinggi."Mmm .." Vena berpikir sebentar. "Kamu nggak takut ada begal? atau psikopat?"Mario tertawa, tapi masih fokus menyertir. Dia mengejek istrinya dengan berkata, "astaga, Sayang, kamu kebanyakan nonton film.""Nggak begitu juga, kamu itu yang jarang melihat berita. Justru kita ini tinggal di negara yang banyak begal, harus waspada— apalagi kamu pakai mobil beginian.""Justru kalau aku pakai mobil beginian, mana mungkin dimaling. Yakin bisa mengendari mobil ini?"Vena merasa i

DMCA.com Protection Status