Share

51. Pijatan Mesra

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-06-28 00:41:08

Tidak ada kegiatan. Tidak ada rapat. Tidak ada pekerjaan lagi. Mario pulang lebih awal begitu sudah terbebas dari rutinitas di kantor.

Dia melepas jas, sepatu, kemudian ambruk di atas ranjang dengan posisi tengkurap.

Vena datang ke kamar. Dia tersenyum melihat sang suami. "Begitu sampai kamar, langsung jatuh ke kasur, ya?"

"Capek," sahut Mario dengan nada manja. Dia berpaling ke arah Vena, lalu berkata lagi, "aku mau bobok siang sebentar. Sudah lama nggak bobok siang. Hidup susah banget ... malam melayani istri, pagi kerja keras."

Vena tertawa. Dia menggodanya dengan berkata, "ya kalau nggak mau, jangan melayani istri kalau malam."

"Nggak bisa." Mario menoleh untuk melihat istrinya. Dia ikut tertawa sedikit. "Masalahnya kegiatan malam sama istri itu walaupun bikin lelah tapi nikmat."

"Dasar kamu ini."

Mario kembali membenamkan wajah di bantal.

Vena menawarkan, "mau dipijat dulu, nggak?"

"Serius?"

"Iya, dong."

"Mau banget."

"Kalau begitu buka baju."

Mario segera bangun se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   52. Hadiah Untuk Istri

    Malam harinya.Vena sudah selesai menyajikan berbagai contoh ayam panggang madu resep pribadi di atas meja. Dia sudah berdiri di sebelah meja, tersenyum pada sang suami yang baru masuk ke ruang makan.Pria itu mencium aroma enak sampai perut bergemuruh lapar. Dia bertanya, "dari tadi sudah nggak tahan pengen ke sini, kamu masak apa ini, Sayang?""Kejutan!" Vena sumringah sembari memperlihatkan masakan di atas meja. "Aku buat ayam panggang madu, tapi dibantu Bu Mina, sih.""Ini kejutannya?""Iya, ini aku buat dari resep pribadiku. Coba deh kamu rasakan, cocok nggak kalau ditaruh di restoran nanti."Mario antusias, lalu duduk. Dia terkejut tatkala Vena menaruh serbet di atas pangkuannya, kemudian mulai megambil potongan ayam panggang, dan ditaruh di atas piring.Dia heran. "Oh apa ini? Kamu kok tiba-tiba melayani aku begini?""Kenapa kaget? Kan istri memang berkewajiban memanjakan suami." Vena tersenyum lebar. Suasana hatinya sedang baik. Alhasil, aura di wajahnya seolah bersinar."Bisa

    Last Updated : 2024-06-28
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   53. Ajakan Kumpul Keluarga

    Tamu tak diundang itu berhenti di hadapan mereka. Suasana hati Mario langsung memburuk. Dia tidak mengira akan mendengar suara sang bibi secara tiba-tiba lagi. Dengan sopan, dia menegur, "Tante ini bisa nggak kalau ke sini itu minimal mengabari dulu, jangan main masuk rumah begini." "Kok kamu ngomongnya begini sekarang?" Tante Ruth kaget. Dia merasa sang keponakan makin berani terhadapnya. "Biasanya kamu nggak pernah ngomel kalau Tante ke rumah kamu. Ini juga rumah Tante 'kan? Ngapain kamu sekarang sok melarang-melarang Tante ke sini tiba-tiba?" "Siapa yang ngomel? siapa yang melarang? Mario bilang kabari dulu. Mario sekarang sudah menikah, Tante." "Iya, iya, lain kali Tante bakalan ijin sama Nyonya besar saja. Boleh 'kan, Nyonya Vena?" Tante Ruth mengalihkan pandangan ke Vena. Nada bicaranya sangat jelas sedang sarkas. Tetapi, Vena tersenyum dan mengangguk. Dia berkata, "Tante 'kan sudah seperti mertua Vena, jadi kapan saja bisa datang, kok." Tante Ruth seperti risih dipanggil

    Last Updated : 2024-06-29
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   54. Tamu Mengejutkan (a)

    Dua hari kemudian, acara pertemuan keluarga pun datang.Vena mengenakan dress yang cukup sopan dan kasual. Di lehernya juga melingkar kalung pemberian Mario.Mario sibuk membaca pesan di ponsel. Kening mengerut heran. Setelah beberapa menit berlalu, dia mengantongi HP di saku celana, lalu berkata ke sang istri, "acaranya nggak jadi di rumah Tante, tapi di gedung meeting milik Om.""Gedung meeting? jauh?""Nggak juga." Mario melihat jam tangannya, tersadar sudah hampir malam. "Mending kita berangkat sekarang sebelum makan malam barengnya dimulai, daripada terlalu telat nanti mengomel lagi Tante."Vena mengangguk.Keduanya naik ke dalam mobil yang dikemudikan oleh sopir pribadi alias Pak Hardi. Mereka diantarkan menuju ke gedung yang dimaksud. Sepanjang perjalanan, Vena sedikit tegang, dan bertahan hingga sudah tiba di lokasi tujuan.Vena melihat bangunan besar layaknya hotel, hanya saja tidak terlalu tinggi. Tidak terpasang nama apapun tentang bangunan ini, pagar pun tinggi seolah-ola

    Last Updated : 2024-06-30
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   55. Tamu Mengejutkan (b)

    Kehadiran Sarah sangat mengejutkan Vena dan Mario. Iya, terutama Vena— dia sangat tidak nyaman dengan kehadirannya. Setelah kebohongan dibuat, kenapa wanita itu diperbolehkan ke sini oleh Tante Ruth. Belum reda perasaan kaget mereka, mendadak ada lagi yang datang, dan itu adalah mantan suami Vena. Melihatnya datang langsung mengundang kejengkelan di hati Mario. Dia mendekati mereka semua, lalu menoleh ke sang bibi. "Tante, ngapain mereka ada di sini? terutama pria ini?" Dia bertanya sembari menuding wajah Daniel. Dengan santainya, Tante Ruth menjawab, "Tante yang mengundang, bagaimana pun masalah kamu sama Daniel ini sudah selesai, jadi nggak ada salahnya mengundangnya juga." "Ini acara keluarga, Tante." "Ya terus?" "Mereka bukan keluarga." Perdebatan ini membuat Daniel menyeringai. Tetapi, dia menahan diri agar tidak tertawa. Dia sempat melirik Vena yang masih mematung di tempat yang sama. Dia bisa tahu mantan istrinya tersebut syok dengan kehadirannya setelah apa yang terja

    Last Updated : 2024-07-01
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   56. Pandangan Benci

    Suasana kumpul yang meriah memenuhi ruangan, keluarga Mario terlibat berbagai perbincangan dan gelak tawa pun menggema. Vena mengikuti sang suami saat menghampiri salah satu meja. Sikapnya begitu santun, tak mau membuat masalah. Tetapi, baru saja mendekat, sorot mata mereka meruncing kepadanya seolah-olah dia adalah musuh. Mario berhenti tepat di sebelah kursi yang diduduki oleh pria setengah baya. Dia menyapa, "Om Toni, apa kabar?" Pria bernama Om Toni itu menjabat tangan Mario. "Baik. Kamu bagaimana?" "Baik, Om. Oh iya, kemarin waktu nggak datang 'kan ke pernikahan Mario. Ini kenalkan istri Mario ... Vena." Mario memperkenalkan istrinya dengan senyum bangga. "Oh—“ Om Toni tersenyum palsu saat menjabat tangan Vena. "Kamu yang namanya Vena, saya ini paman Mario dari keluarga papanya." "Salam kenal, Om." Vena tidak nyaman dengan senyuman pria itu. Dia makin aneh karena trus dipandang sinis. Namun, dia tak mau kelihatan resah. Bagaimana pun, dia harus menampilkan yang terbaik.

    Last Updated : 2024-07-03
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   57. Perjodohan di Keluarga Winata

    Vena hanya terdiam lama di tempatnya duduk. Dia berusaha untuk tidak melihat ke arah siapapun, tak mau jadi sasaran kebencian.Tak lama berselang, tak disangka seorang gadis datang mendekat— dan itu adalah Monica. Dia sengaja datang karena kasihan dengan Vena yang dipandang miring oleh seluruh saudara.Dia menyapa, "hai, kak!"Vena tersenyum menyambutnya. Dia lega, setidaknya di dalam keluarga Mario, masih ada yang peduli. "Hei, kamu di sini juga ternyata? Kok tadi nggak kelihatan sama Tante?"Monica duduk di kursi sebelahnya. Dia menjawab, "Mama selalu sibuk sendiri, yang paling menyebalkan— nggak tahu kenapa sekarang kok dekat banget sama mereka?" Dia melirik ke arah di mana ibunya duduk bersama Sarah dan para bibi yang lain. "Hati-hati, Kak. Monica dengar Mama sama Kak Sarah mau melakukan sesuatu.""Sesuatu apa?""Nggak tahu. sih, tapi kayaknya mau cari gara-gara lagi, nggak menyangka juga kalau Mama sampai setega ini sama kakak. Aku tahu loh kalau malam itu Kakak dikenalkan ke tan

    Last Updated : 2024-07-04
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   58. Perseteruan (a)

    Begitu Mario mendekat, Om Tiyo pergi untuk menemui salah satu kerabatnya yang ada di meja lain. Alhasil, Mario mengambil segelas jeruk dari meja hidangan terdekat, lalu mendekati Daniel.Daniel tersenyum lebar. "Hei ...""Bicara apa kamu sama Om saya?" tanya Mario balas memberikan lirikan tajam. "Ingat, kamu itu urusannya sama saya. Jangan sok akrab sama anggota keluarga saya.""Nggak usah galak-galak begitu, urusan bisnis memang sama kamu, tapi saya direkomendasikan sama Tante kamu itu buat kerjasama juga sama Om kamu.""Apa katamu? Kerjasama bisnis? Jangan sembarangan, kamu niat mau masuk ke kehidupan keluarga saya, iya 'kan? Mau bikin ulah?" Sebenarnya, Mario tidak kaget. Setelah kedatangan Daniel tadi yang diundang, tentu pasti ada yang tidak beres. Tetapi, dia masih penasaran maksud dari sang bibi mengundangnya. "Kayaknya akhir-akhir Tante ketemu keluarga kamu, pantas pikirannya diracuni terus.""Diracuni apa? Jangan seenaknya bicara. Kenapa nggak langsung saja bicara ke Tante ka

    Last Updated : 2024-07-04
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   59. Perseteruan (b)

    Vena menenangkan Sheila, anak perempuan yang jatuh di sebelahnya. Tadinya, anak itu berlarian bersama sang saudara kembar, tapi dia menabrak meja hidangan, dan jatuh ke lantai dengan keras.Tante Ella merebut anak adopsinya itu dari tangan Vena. Dia menuduh, "kamu ini sudah jelas-jelas dorong anak saya, masih berani menyentuh anak saya!"Vena keberatan dituduh demikian. Dia membela diri, "maaf, Tante, nggak ada dorong barusan, Sheila jatuh sendiri.""Saya lihat sendiri kamu dorong dia!"Tak betah, Monica ikut bicara, "Tante Ella, jangan marah-marah segala, Sheila jadi takut itu." Dia melihat Sheila yang memeluk kaki ibunya. "Sudahlah, nggak usah marah.""Kamu anak kecil mending minggir sana!" sentak Tante Ella melototi Monica. Dia menoleh ke belakang— di mana Tante Ruth berada. "Ruth, mending bawa pulang anak kamu ini, kelamaan bergaul sama wanita ular ini nggak bagus buat dia!"Vena kaget dipanggil wanita ular.Sementara itu, Tante Ruth seolah menahan malu. Dia maju, lalu menyambar l

    Last Updated : 2024-07-05

Latest chapter

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   123. Keluarga Besar Datang (c)

    Sarah. Iya, wanita itu dibawa oleh Tante Ruth untuk ke rumah ini. Vena tidak percaya melihatnya datang. Dari semua orang, kenapa Tante Ruth malah membawa wa restnita itu? Apa dia belum menyerah menjodohkan Mario dengannya? Tetapi, Vena menepis pemikiran itu. Untuk sekarang, dia harus bersikap baik. Lagipula, dia sedang hamil, seharusnya dia bisa mengambil hati Tante Ruth sekarang. "Oh, ini yang sedang hamil?" ucap Sarah dengan nada sinis saat sudah di hadapan Vena. "Yakin itu anaknya Mas Mario?" "Datang-datang langsung bicara seperti itu? Tidak sopan sekali kamu?" Sahut Vena yang menahan amarah. Dia tidak terima mendengar tuduhan seperti itu terhadap anak yang dikandung. Tante Ruth bukannya membela, malah mendukung omongan Sarah dengan berkata, "iya, apalagi dahulu kamu pernah semalam sama mantan suami kamu." Vena kaget mendengarnya, tak percaya kalau itu keluar dari mulut Tante Ruth. Makin ke sini, wanita itu malah makin tidak karuhan. Apa pengaruh Sarah sebesar itu sampai memb

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   122. Keluarga Besar Datang (b)

    "Sayang, kemungkinan besar Tante beneran datang ke rumah. Ditolak pun tetep bakalan datang. Mungkin sama yang lain." Akhirnya Mario memberitahu itu kepada sang istri begitu sudah kenyang sarapan. Dia mengusap mulut dengan serbet makan sembari melihat wanita itu.Vena terkejut. Dia sudah selesai makan, masih duduk berdua dengan Mario di meja makan. "Kok kamu baru ngomong?""Tadi baru ditelpon, Sayang.""Kalau begitu aku suruh Pak Johan buat beli sesuatu untuk dihidangkan gimana?""Sudah aku suruh kok, kamu santai saja di rumah. Tapi, maaf aku nggak bisa menemani kamu karena ada meeting sampai malam.""Nggak apa-apa." Vena merasa resah, belum bisa damai dengan sang bibi. Namun, dia merasa lebih tenang sekarang karena di perutnya ada calon penerus keluarga Winata. "Justru ini waktunya aku ngasih tahu Tante tentang kehamilanku ... Mungkin saja kali ini Tante bisa menerimaku.""Maaf ya, Sayang, gara-gara keluargaku, kamu jadi banyak pikiran.""Nggak apa-apa. Lagian, aku sadar diri kok ...

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   121. Keluarga Besar Datang (a)

    Gejala kehamilan seperti mual, ingin muntah, dan pusing dirasakan oleh Vena. Di pagi hari, semua gejala itu langsung menyerangnya sehingga dia harus betah di kamar mandi selama tiga puluh menit.Mario yang mendengar semuanya segera bangun, lalu turun ranjang, mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk. "Sayang, kamu nggak apa-apa?"Beberapa saat kemudian, Vena keluar dari kamar mandi. Wajahnya sedikit pucat, tapi masih kelihatan baik-baik saja. Dia mengangguk, lalu menjawab sang suami, "aku baik-baik saja, kok.""Kalau begitu kita sarapan dahulu, lalu minum obat sama vitamin dari dokter." Mario mendadak tak mengantuk lagi melihat istrinya yang seperti tidak nyaman. "Kamu mau sesuatu yang berbeda nggak? Biar dibuatkan?""Enggak, aku mau makan yang seperti biasa saja ... sama telur mata sapi.""Telur mata sapi?""Iya.""Iya sudah."Keduanya turun anak tangga, kemudian berjalan menuju ke ruang makan. Di sana, mereka bertemu dengan para asisten rumah tangga.Semuanya tampak segera menyiap

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   120. Bertemu Daniel

    Bertemu Daniel adalah hal yang tak ingin dilakukan oleh Mario. Dia ingin sekali menolaknya, tapi tidak mungkin juga. Terlebih, pria itu mengajak ketemuan di restoran milik Vena. Dia tak mau membuat Vena khawatir, jadi pergi tanpa mengatakan apapun. Usai meninggalkan rumah, dia berkendara sendiri, tanpa menggunakan sopir, menuju ke restoran sang istri yang masih buka.Iya, sekarang masih jam tujuh malam. Suasana di sekitar restoran sangat ramai. Hari demi hari tempat ini ramai pengunjung.Begitu masuk ke dalam, dia langsung bisa melihat sosok Daniel yang duduk di tepi jendela, sendirian.Mario mendatanginya, lalu duduk di kursi yang di hadapan Daniel. Saat itu pula, seorang pelayan mendekat dengan buku menu."Pesan paket menu spesial," kata Daniel tanpa buku menu.Pelayan menulis pesanan, lalu menoleh ke Mario. Dia tidak tahu kalau pria itu adalah suami dari pemilik restoran.Mario sama sekali tidak melihat buku menu. Dia hanya berkata, "air putih.""Eh ..." Pelayan itu sampai heran.

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   119. Hamil (b)

    Hamil?Itu adalah hal yang sama sekali tak disangka oleh Vena dan Mario. Untuk beberapa menit pertama, mereka hanya diam sembari mencerna berita itu.Perlahan, senyum Mario melebar. Tetapi, dia sadar harus tenang dulu dan memastikan kebenaran ini. Alhasil, dia mengajak istrinya untuk segera ke rumah sakit.Di sana, Vena harap-haras cemas dengan pemeriksaannya. Hasil bisa langsung diketahui tak lama kemudian, dan ternyata memang positif.Vena menahan napas saat membaca kertas hasil pemeriksaan tersebut. Dia merasa ini seperti mimpi. Setelah kehilangan anak, dia mendapatkannya lagi sekarang.Dia tak bisa berkata-kata hingga harus dituntun oleh Mario keluar dari ruang dokter kandungan. Mereka duduk sebentar di kursi tunggu depan tempat pengambilan obat. Ada resep yang harus ditebus— dan Mario mengurus segalanya. Sementara itu, Vena masih memandangi hasil pemeriksaan.Usai menyerahkan resep, Mario kembali mendekati Vena, lalu duduk di sampingnya. "Kita tunggu sebentar, Sayang. Ada banyak

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   118. Hamil? (a)

    Menikmati waktu berdua, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, lalu makan siang berdua. Semua sudah dirasakan oleh Vena bersama suaminya. Dia merasa lelah. Aneh memang, tak biasanya dia gampang lelah begitu.Alhasil, saat sore hari, dia meminta untuk segera pulang karena kepalanya sakit.Di sepanjang perjalanan, Mario khawatir dengan keadaannya. Bahkan, Sampai di rumah pun, dia masih khawatir.Vena rebahan di ranjang, beristirahat lebih cepat. Sementara itu, Mario datang dengan membawakan teh hangat.Pria itu bertanya, "sayang, kamu yakin nggak ke rumah sakit dulu?""Enggak." Vena menggelengkan kepala. "Mungkin terlalu banyak kepamasan tadi. Aku ini 'kan darah rendah— jadi pusing."Mario duduk di tepian ranjang, menyerahkan teh hangat. "Ini minum dulu."Vena meminumnya. Dia merasa lebih baik, dan bersandar ke tumpukan bantal.Mario menaruh gelas yang masih berisi setengah mimuman itu di atas meja nakas. Dia memegangi paha sang istri, memijatnya perlahan. "Mau dipijat nggak?""Enggak,

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   117. Jati Diri si Stalker?

    Vena dan Mario duduk di bangku kosong, di sekeliling mereka tumbuh pepohonan rimbun. Keduanya bisa merasakan hawa sejuk di sekitar situ meski matahari sudah hampir sejajar di atas kepala.Mario mendongak, tersenyum melihat dedaunan pohon yang menangungi bangku ini. Dia merasa damai berada di situ.Vena menatapnya. "Kenapa senyum begitu?""Nggak apa-apa, Sayang. Aku merasa tenang berada di sini. Itu saja.""Padahal barusan kita melihat orang mencurigakan?""Kalau itu—“ Mario sempat menoleh ke berbagai arah, memastikan tidak ada pria asing itu lagi. Baru setelahnya, dia berkata, ”nggak ada siapapun. Aku memang curiga, tapi selama dia nggak ganggu kita, nggak usah dipikirkan."Vena menepis perasaan tak enaknya dia mengangguk paham. "Iya." "Semoga saja itu bukan mantan suami kamu yang gila itu lagi. Jujur, aku lelah diganggu terus. Ia pintar sekali masuk ke keluargaku.“"Maaf ya, Mas.""Nggak usah selalu minta maaf, Sayang. Dia memang brengsek. Ya sudahlah.”Vena tidak berkata apapun, m

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   116. Stalker Misterius

    Aroma itu familiar...Vena masih memikirkan orang yang barusaja melintasinya. Namun, dia mengabaikan itu setelah orangnya sudah jauh, menghilang di balik pepohonan.Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Lokasi air terjun kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Ada beberapa orang yang menikmati keindahan tempat ini, sebagian lain terlihat memotret beberapa area.Mario tersenyum senang. Tak biasanya dia melihat pemandangan. "Indah banget ya, Sayang? Saking capeknya melihat laptop sama orang-orang tua bangka di ruang rapat, melihat semua ini jadi terasa di surga."Vena tertawa kecil. "Kamu kurang ajar banget. Orang-orang yang kamu hina itu 'kan pasti investor dan rekan-rekan bisnis.""Termasuk om ..." tambah Mario sama sekali tidak tertawa, malah terlihat kepikiran.Senyum Vena pun luntur. Dia kembali teringat akan ancaman sang bibi pada mereka. Tetapi, dia tidak mau merusak suasana dengan membahas itu.Dia mengusap hidung, mencium aroma-aroma lain lagi. Entah

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   115. Jalan-jalan Berdua (b)

    Mario dan Vena pergi jalan-jalan ke daerah pinggiran kota. Mario sengaja memilih area yang dekat dengan jalur hutan agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dari orang. Iya, mengingat dia membawa mobil sport.Vena melihat ke sekeliling. Dia menatap sang suami, lalu bertanya, "kamu kok lewat jalanan sepi begini?""Kenapa? Namanya juga jalan-jalan, seru 'kan lewat jalan hutan begini, asri banget." Mario sesekali melihat keluar jendela. Ia tampak tersenyum menikmati pemandangan indah pepohonan yang menjulang tinggi."Mmm .." Vena berpikir sebentar. "Kamu nggak takut ada begal? atau psikopat?"Mario tertawa, tapi masih fokus menyertir. Dia mengejek istrinya dengan berkata, "astaga, Sayang, kamu kebanyakan nonton film.""Nggak begitu juga, kamu itu yang jarang melihat berita. Justru kita ini tinggal di negara yang banyak begal, harus waspada— apalagi kamu pakai mobil beginian.""Justru kalau aku pakai mobil beginian, mana mungkin dimaling. Yakin bisa mengendari mobil ini?"Vena merasa i

DMCA.com Protection Status