Share

Doa banyak orang (2)

Pandu sudah semakin sayu, ia mengantuk, tapi senyumnya masih merekah.

"Zita...,"

"Apa?" lirik Zita sebelum kembali berkutat dengan kuku jari tangan suaminya.

"Tunggu aku sembuh dan bisa beraktifitas normal, ya, aku mau ajak kamu jalan-jalan. Kamu mau ke mana?" tanya Pandu dengan suara begitu pelan. Kedua matanya sudah begitu berat untuk terbuka.

"Ke hatimuuu..." jawab Zita enteng. Pandu tertawa geli. Paling susah ngajak Zita berbicara serius. Zita mendekat, mengecupi wajah suaminya itu dengan gemas.

"Ke mana aja, aku ikut selama bersama kamu dan anak-anak. Dan... jangan lupa, kita harus punya rencana untuk ganti mobil. Kalau pergi pasti bawaan kita kayak pindahan. Apa... beli mobil travel ya..." Zita tersenyum. Pandu memejamkan mata tapi masih bisa menyahut.

"Sak karepmu, Zita ...." lalu Zita melanjutkan mengurusi jemari Pandu dengan mengoleskan lotion, karena kulit suaminya mendadak kering. Pandu sudah tertidur pulas, ia melirik ke anak-ana

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status