Share

Hati ke hati

"Belum tidur, Mas?" tegur Zita yang baru saja menidurkan anak-anaknya setelah sempat rewel karena efek imunisasi, Zita memberikan obat penurun panas dan tak lama, ketiganya tertidur pulas.

"Sebentar lagi, lagi nunggu transferan uang dari temen," jawab Pandu yang merangkul bahu Zita dengan lengan kanannya.

"Transferan apaan? Kamu nagih hutang temenmu? Karena kamu sekarang butuh uang banyak?" pertanyaan polos kembali terdengar dari Zita. Pandu cengengesan.

"Nggak lah, temenku kalau pinjam uang ke aku, mereka balikin, kok, tapi kadang aku bebasin, kasihan, kalau jumlahnya nggak banyak," lanjut Pandu.

"Ih, baik bener, sih, suamiku ini..., terus transferan apaan?" Zita memperbaiki posisi duduknya menghadap Pandu, ia duduk sembari memangku bantal sofa.

"Duit sewa rumah sama jual kendaraan."

"Maksudnya, yang di dumai?" Zita mengerutkan kening. Pandu mengangguk.

"Kita udah fix menetap di sini, Zita, jadi warga Jakarta. Aku udah dapat berita d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status