แชร์

Thank You, Daddy

ผู้เขียน: Deshika Widya
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-25 11:08:52

"M-Mommy ...."

Suara Rayden terdengar bergetar, menimbulkan tanya di benak Isadora. "Hei, kau kenapa, Sayang?" tanya wanita itu.

Isadora belum mendapat jawaban. Tetapi, ia bisa mendengar tangis Rayden di seberang panggilan. "Ray, kau baik-baik saja? Mana Sus Ona?"

Sayang sekali, masih tak ada jawaban. Baiklah, Isadora lebih baik pulang sekarang.

"Ada apa, Isa?" Frans yang memerhatikan sejak tadi pun jelas merasa heran.

"Sorry, Frans. Aku harus pulang sekarang. Aku tidak tahu ada apa. Tapi Rayden ... dia baru saja menelponku sambil menangis." Isadora menjelaskan dengan nada cemas.

"Maaf, aku harus pulang lebih dulu."

"Biar aku antar kau pulang, Isa," putus Frans yang langsung ikut beranjak juga, lalu melangkah cepat di belakang Isadora.

Dari tempatnya memantau, mata Alaric kembali menyorot tajam pada dua orang yang baru saja pergi itu. Tetapi, ia tak tinggal diam. Dengan langkah tegap dan dada yang bergemuruh, Alaric menyusul keduanya dari belakang.

Apakah Alaric akan melabrak mereka s
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Tak Akan Melepasmu

    Isadora tampak memilih banyak pakaian untuk ia bawa ke kamar Rayden. Rasanya terlalu merepotkan ketika ia harus bolak-balik ke kamar ini saat Alaric tak ada, hanya untuk mengambil pakaian ganti."Baiklah! Dress dan piyama sudah cukup. Sekarang tinggal—"Brugh!Ucapan Isadora terputus seketika. Begitu pun dengan tubuhnya yang terlonjak kala mendengar pintu ditutup kasar. Dengan penuh rasa penasaran ia berbalik menatap pintu. Akan tetapi, jantungnya dibuat menggila kala ia melihat Alaric tengah mengunci pintu kamar dari dalam."Al! Apa yang kau lakukan?!" Sudah dibilang jika ia tak sudi berada dalam satu kamar dengan pria itu!Alaric dengan santai melempar kunci kamarnya ke atas lemari kaca yang berisi berbagai tas Isadora. Kemudian, ia berjalan menghampiri wanita itu dengan senyum menyeramkan.Isadora benar-benar ketakutan. Dari wajahnya, ia bisa menebak jika Alaric sedang tidak jinak saat ini. Maka dari itu, sebisa mungkin ia berjalan mundur untuk menghindar. Namun sayang, punggungnya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-25
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Konsekuensi

    Pyaaar, pyaaar, pyaaar!Suara itu memenuhi kamar Alaric pagi ini. Vas bunga, bingkai foto, bahkan semua benda yang bisa tergapai, langsung dilempar oleh Isadora. Kamar yang biasanya rapi dan bersih itu, kini penuh oleh pecahan kaca akibat ulah tangan Isadora."Kau sialan, Al! Kau sialan!" pekiknya histeris. Sementara pria yang membuatnya nyaris mati semalam malah duduk santai di atas sofa sembari mengangkat satu kakinya."Kenapa, hm? Apa yang semalam belum cukup?" Alaric menatap santai pada istrinya yang masih tanpa busana. Sedangkan ia sudah mengenakan kimono sebab terbangun sejak tadi."Aku bersumpah, aku sangat membencimu, Alaric! Kau adalah pria iblis!" Isadora kian histeris. Masih ia ingat jelas bagaimana semalam Alaric memperlakukannya dengan kasar. Seluruh tubuh dan bagian bawahnya terasa sakit tak tertahan. Bahkan kini untuk sekadar berjalan pun Isadora kesulitan."Kau iblis! Kau iblis, Alaric! Aku sangat membencimu!"Alaric hanya menatap santai pada wanita itu. Sesekali asap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-26
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Keputusan Isadora

    Jika memiliki banyak waktu untuk mengumpat, maka Isadora akan melakukannya tanpa kenal lelah. Ia akan mengumpati pria licik bernama Alaric. Sayang, saat ini yang harus lebih Isadora pikirkan adalah Rayden.Ya, bukankah demi bocah itu Isadora mengubah keputusan?Setelah cukup lama menimbang, pada akhirnya ia memutuskan untuk tetap tinggal di dalam rumah yang lebih mirip neraka ini. Sialnya, Alaric seolah sengaja memanfaatkan hubungan emosional Isadora dengan Rayden. Bayangkan saja, pria itu melarang Isadora tidur di kamar sang putra seperti sebelumnya. Jika tidak, maka Alaric tidak akan segan-segan memisahkan keduanya.Tentu Isadora tak akan bisa jika harus berpisah dengan Rayden. Maka dari itu, sekuat tenaga ia menekan ego dan menuruti permintaan Alaric."Mommy tidak akan meninggalkanku, kan?" Pertanyaan itu berhasil menarik kesadaran Isadora dari lamunan. Ia menoleh pada sang putra yang berada di sisinya."Tidak akan."Sebisa mungkin wanita cantik itu mengukir senyum, lalu menarik t

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-26
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Khawatir?

    Isadora segera menerobos pintu kamar mandi yang tak dikunci. Saat itulah, ia menggelengkan kepala melihat apa yang dilakukan Alaric."Stop, Al!" pekiknya. Namun, itu sama sekali tak menghentikan aksi Alaric yang tengah membogem dinding.Isadora tak tinggal diam. Ia melangkah cepat dan mendorong mundur tubuh pria itu."Maksudmu apa, hah?!" teriaknya. Ngilu sekali melihat punggung tangan Alaric yang terluka hingga mengeluarkan cairan merah kental."Kenapa kau masuk ke sini?" Alaric malah balik bertanya. Napasnya terdengar memburu di telinga Isadora. "Kembali dan tidurlah!" titahnya.Isadora berdecak kesal. Tanpa menyahut, ia menarik tangan Alaric untuk keluar dari kamar mandi. Pria itu pun pasrah, sebab sedang malas berdebat dengan sang istri.Isadora meminta Alaric untuk duduk di pinggir ranjang. Lalu, ia segera mencari kotak P3K yang tersimpan di dekat meja kerja suaminya, tepat di ujung kamar. Setelah dapat, baru ia kembali dan duduk di samping Alaric.Masih tanpa suara, wanita itu m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-27
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Diculik?

    Senyum Alaric terukir kala layar ponselnya berkedip, menampilkan nama Isadora. Dengan sengaja ia tak langsung menerima. Bersikap sedikit jual mahal untuk menggoda istrinya."Aku tahu, kau tidak akan pernah bisa lepas dariku, Sayang," gumam pria itu. Kemudian, ia kembali membawa fokus pada layar laptop di depannya. Ada beberapa pekerjaan yang harus ia pantau.Beberapa lama Alaric bergelut dengan laporan yang ada di layar, hingga ia hampir melupakan panggilan Isadora. Ini semua gara-gara ponselnya yang diatur mode diam dengan maksud agar tak mengganggu saat ia bekerja.Pria tampan itu berdecak kesal kala melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari istrinya. Segera ia memanggil kontak wanita itu sebelum terlambat. Beruntung, tak lama setelah ia menyentuh ikon panggil, suara Isadora terdengar dari seberang sana. "Al! Ke mana saja kau, hah?!"Alaric berdecak pelan sembari mengerling malas. "Aku sedang ada pekerjaan. Ada apa, hm? Apa kau begitu merindukanku?" "Ck! Aku bukan wanita bodoh yan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-27
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Jangan Takut

    "Bangunlah, Sayang ... jangan membuatku takut."Alaric masih setia menggenggam tangan Isadora. Wanita itu belum juga membuka mata semenjak pingsan di sebuah gang. Sang dokter yang baru selesai memeriksa, memang mengatakan jika tak ada hal serius yang terjadi pada Isadora. Akan tetapi, tetap saja Alaric khawatir pada istrinya."Semua ini gara-gara Rayden!" geram Alaric. Jika saja bocah itu tidak hilang, Isadora pasti tidak akan seperti ini sekarang!Tadi saat masih mencari Rayden, Isadora tiba-tiba meminta Alaric untuk menghentikan laju mobil. Karena wanita itu mendesak, pada akhirnya Alaric setuju untuk menepi. Saat itu Isadora langsung berlari keluar mobil sembari menyerukan nama Rayden."Rayden! Tunggu!" pekik Isadora. Alaric yang tertinggal di belakang pun segera mengejar.Tatapan Isadora tertuju pada beberapa bocah yang tengah berlarian di sebuah gang. Namun, fokusnya hanya pada bocah laki-laki yang mengenakan kaos kuning. Dari rambut dan postur tubuh yang sangat tak asing, Isador

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-28
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Alaric Gila!

    Setelah kejadian kemarin, Isadora menangkap sesuatu yang aneh di diri Rayden. Bocah itu sering kali terlihat melamun jika tengah sendirian. Entah apa yang mengganggu pikirannya. Saat ditanya pun, Rayden hanya akan menjawab jika ia tidak apa-apa.Jujur saja, dengan sikap Rayden yang seperti itu, Isadora justru dibuat cemas berkali lipat. Ia takut ada sesuatu yang mengganjal perasaan sang putra, tetapi tak bisa atau bahkan tak mau diungkapkan pada siapapun juga."Sepertinya aku harus berbicara lagi dengan Ona," gumam wanita itu.Isadora menoleh sejenak pada jam dinding yang sebentar lagi menunjukkan pukul 10 pagi. Itu artinya, tak lama Liona dan Rayden akan tiba di rumah ini. Baiklah, Isadora akan tetap menunggu di atas sofa.Untuk mengusir rasa bosan, wanita itu meraih ponsel yang tergeletak di atas meja. Ia buka salah atau akun sosial media untuk sekadar melihat beranda terbaru. Hingga matanya seketika memicing kala berita tentang Aldora Grup menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-29
  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Terjebak Denganmu

    Benar saja, Isadora tak memiliki pilihan selain menunggu hingga sore hari tiba. Semenjak datang, ia hanya sesekali keluar ruangan untuk berbincang dengan Mona dan para staf lainnya. Sementara si pembuat masalah tengah tertidur lelap. Pria itu benar-benar tidur seperti mayat."Sampai kapan kau akan terus tidur, Al?!" Isadora berdecak kesal sembari berkacak pinggang. Ia sudah memastikan semua orang telah pulang. Tetapi, Alaric malah menyusahkan.Ah, kembali menyusahkan lebih tepatnya."Sepertinya aku harus memberi dia kejutan," gumam wanita itu setelah sebuah ide melintas di kepalanya.Dengan langkah santai ia mengisi gelas dengan air hingga penuh. Setelah itu, ia kembali berdiri di samping Alaric. "Lihat saja apa yang akan kulakukan, Tuan Alaric!"Tanpa rasa iba, wanita cantik itu membalik gelas yang ia pegang tepat di atas wajah Alaric. Seketika itu juga seluruh air tumpah membasahi wajah sang suami."Aaaaaa!" Spontan Alaric membuka mata, dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-30

บทล่าสุด

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Datang Kembali

    Isadora termenung seorang diri. Tatapannya tertuju pada langit pagi yang tengah hangat-hangatnya. Namun, sedikitpun ia tak menikmati kehangatan itu. Ya, memang harusnya ia merasa senang sekarang, karena semalam Alaric bilang jika Rayden tidak marah padanya. Tetapi, entah kenapa Rayden masih saja bersikap tak acuh padanya. Bahkan ketika tadi sarapan sebelum sekolah pun, bocah itu masih sama seperti semalam.Rasanya Isadora hampir putus asa. Ia dipaksa mengingat kesalahan yang entah apa, sebab Rayden tak mau memberitahu. "Kau tidak perlu terlalu memikirkannya, Sayang. Biarkan saja," pesan Alaric semalam. Tetapi, hal itu tak bisa Isadora lakukan.Sebagai seseorang yang sangat dekat dengan Rayden, jelas ia merasa tak nyaman kala bocah itu selalu menghindar."Sepertinya aku harus mengajak dia jalan-jalan berdua."Ya, mungkin itu akan menjadikan Rayden kembali terbuka dan mau berbicara dengannya.Tak ingin membuang waktu, gegas Isadora bersiap. Ia memasuki kamar mandi sebentar untuk mencu

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Kau Marah?

    Isadora tak ingin menyerah untuk membuat Rayden mau bicara. Kala bocah itu kembali dari sekolah, ia langsung mengajaknya memasuki kamar dan membongkar semua hadiah. Mobil dan robot mainan tampak mendominasi di lantai kamar itu."Bagaimana? Kau suka, kan, Ray? Mommy yang memilih semua ini untukmu," seru Isadora penuh antusias. Tetapi, bocah di depannya masih saja menampilkan wajah datar."Lihat! Mommy juga membeli banyak buku tulis yang sampulnya lucu. Ada pensil juga. Kau suka, kan?"Lagi, Rayden masih diam.Isadora menghela napas lelah. Ia sungguh bingung dengan sikap Rayden yang tiba-tiba berubah."Ray ... sebenarnya kau kenapa, Sayang? Apa Mommy memiliki kesalahan? Jika benar, Mommy minta maaf padamu."Rayden masih tak merespon. Kepala bocah itu kini sedikit tertunduk seperti ada yang tengah ditahan. Tetapi, tak bisa ia ungkapkan."Ray ...." Isadora hendak menyentuh bahu Rayden, tetapi bocah itu malah menghindar dengan menggeser duduknya. Sesaat kemudian, Rayden berdiri dan berteri

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Benar Marah?

    Waktu berlibur satu minggu itu terasa singkat dan masih tak cukup bagi Alaric. Rasanya ia masih ingin tinggal di Tokyo untuk menghabiskan waktu berdua dengan Isadora. Sayangnya, ia harus ditampar kenyataan bahwa ada segudang pekerjaan yang menunggunya pulang.Alaric dan Isadora tiba di rumah tepat pukul 10 malam, dan belum sempat bertemu Rayden, sebab bocah itu sudah tertidur. Mereka tidak tega jika harus mengganggu.Kini sebagai penebusan karena sudah meninggalkan Rayden selama 1 minggu, Isadora membawakan bocah itu banyak mainan yang sengaja ia beli di Tokyo. Ia yakin Rayden pasti suka.Setelah selesai mandi dan merapikan diri, gegas Isadora turun ke lantai dasar sembari menenteng dua plastik berukuran besar. Sementara Alaric yang tengah bersiap untuk ke kantor, ia tinggalkan di dalam kamar sendirian.Isadora ingin segera bertemu Rayden. Ia ingin memberikan semua hadiah yang dibawa pada bocah itu."Suprise!" seru Isadora begitu tiba di kamar sang putra. Terlihat Rayden tengah dibant

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Tokyo

    Entah kenapa sore itu terasa begitu syahdu bagi Isadora. Entah karena ia berada di tempat yang sangat indah, atau karena ada Alaric di sampingnya. Atau mungkin ... bisa jadi karena keduanya. Yang jelas, Isadora benar-benar bersyukur dengan apa yang ia dapat."Kau ingin makan apa?" tanya Alaric yang membuayarkan lamunan istrinya. Beberapa saat lalu mereka baru tiba di sebuah restoran yang terkenal di sana.Isadora segera membawa pandangannya pada buku menu di tangan Alaric. "Aku ingin makan ... Yakizakana. Lengkap dengan teman-temannya."Alaric terkekeh pelan. Ia tahu yang Isadora maksud teman-temannya adalah nasi, sup miso, juga acar. Tetapi, wanita itu malas menyebutkan.Baiklah, Alaric segera menyebutkan pesanan ia dan Isadora satu per satu. Setelah itu, harus menunggu beberapa saat hingga pesanan mereka terhidang."Kapan kita akan pulang, Al?"Pertanyaan Isadora membuat alis Alaric sedikit terangkat. Sejujurnya ia tak suka wanita itu membahas mengenai kepulangan mereka. Ia ingin me

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Mimpi yang Terwujud

    Bulan berlalu, kehidupan rumah tangga Alaric dan Isadora nyaris sempurna. Mereka sudah jarang sekali bertengkar selain beradu argumen kecil yang sebenarnya tak perlu diperdebatkan. Hanya saja, mereka menganggap hal itu sebagai hiburan."Rasanya hidup ini terlalu datar jika aku tidak menggodamu," kata Alaric kala itu. Dan, Isadora tak memungkiri jika ia pun setuju.Terkadang, dalam rumah tangga memang perlu sedikit perdebatan untuk menjadi bumbu. Dengan begitu, setiap pasangan akan belajar untuk menyelesaikan masalah bersama, berdiskusi, dan saling menurunkan ego agar suasana kembali damai.Seperti saat Alaric memutuskan untuk kembali menyewa jasa pengasuh untuk Rayden. Ia dan Isadora berdebat hebat karena perbedaan pendapat. Alaric yang memang tak ingin Isadora harus repot mengantar dan menunggu Rayden, meskipun sebenarnya wanita itu tidak merasa keberatan. Sementara, Isadora sendiri masih trauma dengan kejadian tempo lalu."Aku takut mendapat pengasuh seperti Monica, Al. Aku takut ki

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Bidadari Cantik

    "Mommy ... terlihat an—"Alaric segera membekap mulut Rayden sebelum bocah itu melanjutkan ucapannya. "Ah, tentu. Kau sangat manis, Honey. Aku hampir saja tidak mengenalimu," ucap Alaric. Ya, meski tidak sepenuhnya benar. Pakaian terusan berwarna biru dengan model nyentrik, sangat jauh dari kebiasaan Isadora. Rambut panjang yang selalu anggun, kini hanya tersisa sebatas bahu. Memang masih terlihat cantik. Tetapi, ini seperti bukan Isadora. Alaric malah merasa melihat seorang gadis berusia 15 tahun yang baru merasakan cinta."Benarkah?" Mata Isadora berbinar seketika. Ia melakukan gerakan memutar dengan senyum yang mengembang."Menurutmu bagaimana, Ray? Mommy cantik, kan?"Rayden tak langsung menjawab, sebab mulutnya masih dibungkam. Ia menatap kesal pada sang ayah, baru tangan besar pria itu lepas dari mulutnya."Kau sangat cantik, Sayang. Lagipula Rayden masih terlalu kecil. Dia belum paham tentang penampilan.""Tapi ... bukankah anak kecil itu justru selalu berkata jujur, ya?" kat

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Berhak Jatuh Cinta

    Hari minggu ini, Alaric berjanji untuk mengabdikan diri pada keluarga, terutama Isadora. Menjelang siang, ia bersama anak dan istrinya menikmati waktu bersama dengan jalan-jalan, berbelanja, juga menemani Rayden bermain di sebuah wahana. "Kau masih ingat permintaanku kemarin, kan, Al?" tanya Isadora di sela menyantap makan siangnya. Kondisi kafe yang ramai cukup membuat ia ingin segera keluar. Hanya saja, ia tak tega sebab Alaric dan Rayden tampak menikmati makanan yang terhidang. "Emh ...." Alaric tampak berpikir keras. Sejujurnya, ia lupa apa yang diminta Isadora. "Ya ... aku ingat." Ia terpaksa beralibi agar tidak merusak suasana hati sang istri. Sontak saja senyum di wajah Isadora mengembang sempurna. "Baiklah. Kalau begitu, setelah ini aku akan kembali ke mall. Kau dan Rayden boleh menunggu di mana pun yang kalian mau." "Hm? Tentu aku akan ikut denganmu, Sayang." Bahaya jika Alaric membiarkan Isadora sendirian. Bukannya tak percaya jika sang istri bisa menjaga diri, tetapi ia

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Ingin Merasakan ....

    Isadora menutup mulut tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sungguh, ia lupa jika hari ini adalah kelahirannya. "I-ini ...." Wanita cantik itu tak bisa berkata apa-apa. Ia bergegas memeluk kedua orang tuanya erat, lalu beralih memeluk Alaric meski sedikit sulit. Ya, sebab pria itu tengah memegang sebuah kue ulang tahun dengan lilin yang menyala di atasnya."Selamat bertambah usia, Honey. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu," ucap Alaric manis. "Terima kasih, Al ...." "Selamat ulang tahun putri Mommy," ujar Celine. Ia menatap dalam sang putri yang begitu ceria hari ini. "Doa terbaik untukmu, Nak." Julian ikut menimpali.Hah, sungguh Isadora terharu rasanya. Ia benar-benar tak menyangka diam-diam diberi kejutan."Thank you, semuanya. I'am so surprise!"Kebahagiaan tampak menyelimuti mereka yang ada di sana. Hingga seorang bocah berlari mendekat dengan wajah keheranan."Daddy! Kue siapa itu?" Semua orang mengalihkan perhatian mereka pada Ryden. Lalu, dengan jahil Isadora mencol

  • Dinikahi Duda Cinta Pertamaku   Yang Lebih Baik

    Hari-hari selanjutnya, kehidupan Alaric dan Isadora berjalan lebih normal, tanpa ada pertengkaran. Keduanya sudah bisa mengatur ego masing-masing. Tak jarang saling mengalah demi terciptanya sebuah kedamaian dalam rumah tangga. Meski begitu, tetap belum ada kata cinta yang terucap dari bibir Isadora.Hem, tak apa. Sebab tanpa diungkapkan pun, Alaric sudah yakin 1000% jika Isadora memang mencintainya.Tak hanya hubungan mereka yang membaik. Kondisi Aldora pun sudah tidak seterpuruk kemarin. Perlahan tapi pasti, Alaric berhasil kembali menarik kepercayaan publik. Klien baru dari luar kota dan luar negeri pun berdatangan untuk mengajukan sebuah kerjasama. Semua itu berkat usaha dan kerja keras semua tim Aldora, juga dukungan penuh dari Isadora.Entahlah harus berapa banyak lagi kata syukur yang Alaric ucap karena memiliki istri yang selalu mendukungnya.Kini, Alaric sudah membawa Rayden dan Isadora kembali ke rumah mereka. Ia juga mempekerjakan dua orang pelayan baru untuk mengurus rumah

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status