Share

Ingatan Menyakitkan

Penulis: FitriElmu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bangun tidur, Farel kaget. Karena melihat kadonya sudah terbungkus. Matanya yang tadinya kuyu sisa kantuk, tiba-tiba jadi melebar. Menggaruk kepalanya yang tak gatal. Malu, karena ada surat di dalamnya.

"Kak Hana ulang tahun kah, sayang?"

Farel terkejut. Sejak kapan mamanya masuk?

"Eng... enggak, Ma."

"Terus, kadonya?"

Netra Farel bergerak ke kiri dan kanan.

"Itu... pengen ngasih aja."

Dara tertawa kecil.

"Oh, gitu."

Farel mengangguk.

"Kata Deni, kalau sayang itu kasih kado. Farel kan sayang sama kak Hana, Ma."

Dara terkekeh. Mengusak surai Farel. Untung saja kecerdasan Farel di pelajaran. Bukan pada masalah cinta monyet yang seharusnya belum masanya.

"Iya. Mau ke rumah kak Hana kapan? Apa mau dikasih di sekolah?"

"Gak mau, Ma. Gede. Mama aja ya yang kasih kak Hana."

"Lo, kenapa?"

"Malu."

"Kenapa malu? Kan cuma ngasih hadiah."

"Nanti kak Hana gak suka gimana, Ma?"

Dara menunduk, memegan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinikahi Berondong Mesum   Bertahan Karenanya

    Dara menutup album tersebut. Mengusap genangan di sudut matanya dan juga di pipinya. Menyimpan album tersebut di rak buku bersama dengan buku-buku milik Dirga. Ponselnya menyala. Berkedip-kedip ada panggilan. Gegas Dara meengangkatnya."Ya, Ly?""Mbak di rumah?""Em, iya.""Ya udah, mbak. Kita mau kesana.""Oke-oke. Aku tunggu kedatangan kalian."Pucuk dicinta ulampun tiba. Tak jadi kesana, justru mereka yang mau datang."Emm, mbak--""Iya, Ly?" Hening sejenak."Eng... gak jadi ding.""Iihh... kamu mah. Bikin penasaran."Terdengar kekehan Lily dari seberang."Ya udah, mbak. Mau siap-siap dulu.""Oke. Hati-hati. Bilang Doni jangan ngebut-ngebut."Lily hanya tertawa. Tahu saja suaminya mantan berandal."Haha. Iya mbak. Ya udah ya mbak.""Oke. Sip."Begitu sambungan dimatikan, Dara bergegas memesan makanan. Tak mungkin kan ada tamu hanya dibiarkan tanpa jamuan?*****Dua puluh lima

  • Dinikahi Berondong Mesum   Aku Hanya Memanggilmu, Ayah

    Hari-haripun berlalu. Pagi ini, acara ulang tahun sekolah Farel dan Hana. Mereka sudah berdandan layaknya dokter dan suster. Kalau Farel mah gampang. Tak perlu memberinya polesan make up. Tapi beda dengan Hana, dia terlihat cantik dengan rambut di gelung atas dan topi susternya. Mereka terlihat serasi dengan  seragam putih khas dokter dan suster itu. Farel, dia memang tampan. Dan Hana, ya, dia juga cantik. Dan untung saja hari ini mereka akur.Dara datang dan duduk di kursi yang berdekatan dengan Lily dan Doni. Sebenarnya pihak sekolah memintanya duduk di depan karena menghormati orang berpengaruh sepertinya. Tapi dia menolak halus, dan lebih memilih layaknya orang tua murid yang lain.Iring-iringan karnaval sudah berangkat sejak tadi. Tapi orang tua tidak mendampingi  dan menunggu di aula sekolah. Menunggu untuk penampilan kreasi siswa. Sembari menunggu, sambil mengobrol dengan yang lain. Menambah kenalan dan relasi."Dan inilah putra putri Seko

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kabar Doni

    "Gak usah kemana-mana sayang. Di rumah aja."Farel yang hendak keluar, mengurungkan niatnya."Tapi, Farel pengen beli bakso, Ma. Kemarin Farel lihat ada yang baru buka di dekat gang sana."Dara tetap menggeleng."Diluar mendung petang. Ntar malah kehujanan loh.""Tapi Farel pengen, Ma," rengeknya. Tak biasanya anak ini merengek. Dara jadi tak tega."Ya udah. Tapi diantar pak Mamat ya?"Senyum Farel terbit lagi. "Bener, Ma?"Dara mengangguk."Beli, bungkus aja bawa pulang.""Oke, Ma."Farel langsung ngacir keluar. Menghampiri pak Mamat di pos satpam depan sana. Dara menggelengkan kepala. Tumben-tumbenan sampai bela-belain keluar sendiri. Biasanya cukup dipesankan online dia sudah nurut. Tapi memang Dara juga mau memesankan online, kasihan kurirnya nanti. Di luar mendung petang sekali.Dara kembali berkutat dengan laptopnya. Memfolder beberapa berkas supaya lebih bersih dan teratur. Deru hujan

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kue Kedua

    "Ma, Hana udah cantik kan?"Gadis cilik itu memutar-mutarkan badannya centil. Gaun pink dengan renda bunga menghiasi bagian dada. Rambutnya dikuncir dua sisi samping dengan mengambil bagian sedikit dan sisanya dibiarkan tergerai.Lily tertawa melihat gadis kecilnya centil begini. Dasar. Padahal dirinya dulu gak secentil ini loh."Iya sayang. Udah cantik."Hana tersenyum lebar."Udah selesai kan? Sana ikut papa ke depan.""Tapi kadoku?""Iya, nanti mama bawakan.""Oke, Ma. Jangan lama-lama. Ntar Farel gak ada temennya loh."Lily terkekeh, mengangguk. Dengan ceria, Hana berlari ke depan. Menyusul papanya. Sementara Lily  melanjutkan dandannya yang tertunda karena mendandani Hana duluan.Malam ini acara ulang tahun Farel. Tapi sengaja mereka datang agak awal supaya bisa bantu-bantu. Meski sebenarnya sudah ada yang mengurus. Tapi bisalah nanti sambil menerima tamu yang datang.Selesai dandan, dia mengambil ta

  • Dinikahi Berondong Mesum   Dia Kembali

    Farel terdiam. Dalam bayangnya adalah papa Dirga. Tapi, ah...Farel terpaku dengan piring kue di tangannya. "Sekali lagi, gak papa kok papa Hana jadi papanya Farel," tukas Hana lugu.Farel terdiam. Mengarah ke arah Doni yang mengulas senyum, mengangguk tipis. Tapi Farel ragu, haruskah lagi? Kakinya bergerak ragu. Seperti masih ada yang mengganjal. Akhirnya dia nekat, karena terlalu lama berfikir kasihan dengan audiens yang sudah ingin menyicipi kuenya. Namun saat dia hendak menjulurkan kuenya pada Doni, sebuah suara menghentikannya."Terus kedatangan papa disini buat apa dong."Deg! Farel menoleh terkejut. Termasuk tamu undangan dan lainnya. Dara, menggigit bibir bawahnya. Meski dia sudah diberi tahu Doni kemarin, tapi tetap saja dia belum bertemu lagi dengan pria itu. Pria yang sangat dirindukannya.Dirga, membuka masker dan topi yang menutupi wajahnya. Tersenyum lebar ke arah Farel yang masih menatapnya bagai melihat hantu.

  • Dinikahi Berondong Mesum   Cerita Dirga

    Ruang keluarga. Dirga tengah bercengkrama dengan keluarga. Bercerita bagaimana dia bisa selamat. Tak lupa Farel yang tidur di pangkuannya. Memainkan jemari besar nan lebar milik papanya. Terlihat sekali, dia sangat merindukan papanya. Kedatangan Dirga adalah kado terindah bagi bocah itu.Dara, sedari tadi menyesapi gurat wajah yang dirindukannya. Apa dia menangis? Tidak. Seperti yang dikatakan Doni, dia tidak akan menangis. Lega karena beban beratus ton itu kini telah terangkat. Kebahagiaan yang membuncah teramat sangat. Hanya saja dia masih menahannya. Sedikit sebal karena sedari tadi Dirga mengabaikannya. Pun saat melihatnya, hanya selintas. Lalu sibuk dengan tamu. Dan kini, sibuk dengan keluarga. Uh! Menyebalkan."Lalu, Raka dan Dita? Mereka tidak ikut pulang?" tanya papa Deri. Dirga menggeleng."Mereka belum siap untuk pulang katanya."Ya. Kecelakaan itu... Sebuah hutan belantara. Dirga yang terseok-seok dengan badan penuh luka. Dalam gel

  • Dinikahi Berondong Mesum   Terimakasih Telah Kembali

    Malam telah larut. Bahkan Farel sudah tertidur di pangkuan Dirga. Tapi pembicaraan keluarga itu tak kunjung usai. Lama-lama Dara kesal. Dia tidak bagian waktu berduaan dengan Dirga. Akhirnya tanpa sepatah katapun, dia kembali ke kamarnya. Menutup pintu dengan keras. Lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Tengkurap, memukul-mukul bantal."Menyebalkan. Dia bahkan tidak menyapaku sama sekali," gerutunya. "Argh! Dirga sialan! Dirga brengsek! Nyebelin!" makinya."Sudah selesai ngamuknya?"Dara terjengkit. Reflek terbangun. Sejak kapan Dirga masuk? Perasaan dia tak mendengar pintu di buka. Dan Farel?"Sepertinya semenjak aku tinggalkan, bar-barmu kembali ya? Mau aku hukum bibirmu, hmm?"Bukannya marah-marah atau menjawab ucapan Dirga, Dara malah terpaku. Menatap Dirga yang bersidekap memberinya tatapan."Aah? Kamu tidak merindukanku kah?" ucap Dirga melipat dahinya tipis. Heran dengan reaksi Dara yang malah seperti patung."Aissh! Kamu

  • Dinikahi Berondong Mesum   Menikmati Kebersamaan yang Hilang

    Tadi malam Farel pindah, katanya ada kecoa, makanya dia gak bisa tidur. Dara mengizinkan putranya itu tidur bersama mereka meski sebenarnya dia tahu itu hanya alasan Farel saja untuk berdekatan dengan papanya. Wajar saja, setelah sekian lama berpisah, kini dipertemukan kembali dengan papanya. Farel tidur di tengah-tengah mereka. Dia lihat senyum bahagia Farel sebelum terlelap.Dengan lembut, Dara membangunkan Farel. Untung saja anak ini mudah dibangunkan. Dengan mata yang masih lengket, Dara tuntun kembali ke kamarnya. Menyiapkan air untuk mandi putranya, berikut baju yang akan dipakainya.☆☆☆☆☆"Lah, gak ke kantor?" ucap Dara saat kembali ke kamar dan melihat Dirga hanya memakai baju santainya."Ini kan minggu sayang."Dara menepuk dahinya. Astaga, lupa."Terus aku tadi nyiapin seragam buat Farel," tukasnya. Dirga tertawa."Duh, saking semangat mama satu ini."Dara meringis. Tapi emang benar sih. Kebahagiaan yang membuncah me

Bab terbaru

  • Dinikahi Berondong Mesum   Last be Forever

    Rapat direksi berjalan lumayan alot. Menguras tenaga dan pikiran. Ditambah Farel yang meski berada di ruang ber-Ac merasakan panas dingin. Mungkin karena dia kepikiran yang di rumah. Beruntung presentasinya lancar. Mendapatkan aplouse dari yang lain. Kembali ke mejanya dengan gugup. Papanya menepuk pundaknya, mengacungkan jempol.Tak lama rapat selesai. Tapi masih dilanjut dengan obrolan ala-ala bapak-bapak khas. Farel bergerak gelisah. Dan rupanya itu disadari Dirga. Belum sempat Dirga mengatakan sesuatu, ponselnya berdering."Ah, maaf. Ada panggilan."Pak Manaf mengangguk.Dirga berjalan agak menjauh."Halo sayang--""Farel ada sama kamu kan?""Em, iya. Kenapa?""Cepat ke rumah sakit. Hana akan melahirkan."Dirga terkejut. Menoleh ke arah Farel. Pantas saja putranya sedari tadi gelisah."Oh, oke. Segera."Telpon dimatikan. Dirga segera menghampiri Farel."Segera ke rumah sakit. Istrimu mau melahirkan."Mulut Farel ternganga, tapi dia malah bingung."Tunggu apalagi. Ajak mertuamu, na

  • Dinikahi Berondong Mesum   Menunggu Hadirnya

    Beberapa hari kemudian, Farel sudah boleh dibawa pulang. Merayakan kepulangan Farel dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Tentu hadir juga David dan keluarga Billa.Disela obrolan itu Bram mengomeli Farel karena dikiranya selingkuh dengan wanita waktu itu. Untung saja Bram belum mengatakan pada yang lainnya. Hanya dia pendam sendiri. Dan setelah tahu kenyataannya, dia lega. Yang paling membuat terkejut adalah pernyataan Billa, bahwa Yulia adalah putrinya dengan pria brengsek waktu itu. Dia tahu karena melihat berita yang ramai dibicarakan di televisi dan portal berita online lainnya. Menelisik asal negara dan nama ayahnya, Billa yakin, Yulia itu benar putrinya. Tentu saja itu menggemparkan. Mereka jadi tak enak pada Billa. Tapi Billa bilang tak apa. Mungkin karena didikan ayahnya sehingga Yulia seperti itu. Billa sendiri nanti rencananya akan menemui Yulia saat kondisi sudah kondusif.Pesta dilanjut dengan kecerewetan dari Devan. Dia memang mood booster. Tahu sendirilah, keturunan D

  • Dinikahi Berondong Mesum   Tetaplah Disini

    Kenapa harus ada session rumah sakit lagi untuk kisahnya? Dan kali ini pun, pria itu yang terbaring di ranjang pesakitan. Hana menggenggam tangan Farel. Beberapa jam yang lalu, Farel memasuki ruang gawat darurat untuk mengeluarkan peluru di pinggir punggungnya. Untung saja tak sampai tembus mengenai organ dalamnya. Tapi yang namanya peluru panas tetap saja membuat korbannya terbaring tak berdaya. Kini Farel dipindahkan di ruang yang sama dengannya. Frans mati di tempat akibat tiga peluru yang dia tembakkan. Sedang Yulia kini juga dirawat di ruang yang berbeda. Wanita itu rupanya tahan banting. Devan, David dan papanya mendapat perawatan ringan atas luka yang mereka peroleh dari hasil gulat dini hari tadi. Sedangkan kawanan penjahat lain berhasil di ringkus polisi. Termasuk penjahat yang hanya memakai celana dalam itu. Dia terbangun bingung saat mendapati keadaannya yang memalukan.Sampai saat ini, Hana masih tak paham dengan yang dilakukan Farel. Kenapa pria itu datang bersama yang

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jangan Pergi, Farel!

    "Dor! Dor!"Langkah Farel terhenti. Terkejut. Devan segera menariknya ke tempat tersembunyi."Van, siapa?"Devan menggeleng. Tatapannya awas. Mencoba bersikap tenang. Suara ini masih di dekat sini. Jantungnya berdegup kencang. Terpikirkan keberadaan papanya. Ck! Harusnya dia tadi bersama papanya. Tapi, ah...Totalnya ada empat orang yang berhasil mereka lumpuhkan tadi. Jadi, sebenarnya ada berapa orang yang ada disini.Sebuah bayangan hitam berkelebat melewati mereka. Secepat kilat Devan merebut pistol dari tangan Farel. Bersiaga. "Om! Cari keberadaan Farel!"Astaga! Itu, David. Spontan Devan keluar."Bang David."Sontak bayangan itu menoleh."Farel?"Farel muncul.Baru saja David hendak berkata, terdengar suara lain."Itu mereka!"Suara tembakan kembali terdengar. Secepat kilat mereka merunduk mencari tempat aman. "Brengsek! Sial! Dimana curut-curut itu!"Degh!Farel tersentak. Dia tak asing dengan suara itu. Mirip dengan pria yang mendorongnya ke jurang itu. Pria yang bersama deng

  • Dinikahi Berondong Mesum   Upaya Penyelamatan

    Sebuah gudang bekas pabrik lama. Di ruangan yang samar akan penerangan. Sesosok wanita tertunduk dengan kaki dan tangan yang diikat. Mulutnya tersumpal plester besar. Dia masih pingsan akibat bius yang terhirup olehnya beberapa jam yang lalu. Ada dua penjaga yang bersiaga di luar pintu.Sementara di ruangan yang lain, tiga orang pria dan satu wanita tengah menikmati minuman keras di hadapan mereka."Brengsek! Dia masih belum sadar juga?" Wanita itu berkata."Sepertinya kalian tadi memberinya bius terlalu banyak," tukas sang pria."Sory, boss. Dia memberontak kuat. Jadi terpaksa," ucap salah satu dari dua orang yang lain itu. Menuangkan isi botol ke gelas yang diacungkan oleh pria itu."Argh! Aku gak sabar buat nyiksa dia. Frans, ayo kita kunjungi dia sekarang.""Tapi dia belum sadar sayang...""Akan kubuat dia sadar. Ayo! Tanganku sudah gatal menyiksanya."Frans tersenyum. Membelai pipi wanita itu. Lalu mengecup bibirnya singkat."Kau ini bernafsu sekali, hmm? Baiklah, ayo."Keduanya

  • Dinikahi Berondong Mesum   Jebakan

    Pukul setengah sembilan malam saat dia memutuskan pergi. Belum terlalu malam, tapi mama dan papanya juga sudah pergi tidur. Dengan mengendap-endap, Hana menuruni tangga, membuka pintu depan, dan menutupnya kembali.Angin dingin langsung menerpanya. Untung dia memakai sweater yang lumayan tebal. Juga syal merah jambu yang dia lilitkan di lehernya. Dan juga topi rajut menutupi rambut dan telinganya. Mendongak ke langit, gelap. Bahkan tak ada bintang yang tampak. Wajar saja mendung. Anginnya saja dingin luar biasa.Nekat, Hana melongok ke pos satpam. Aman. Mungkin pak Dito sedang di dalam. Mengendap-endap dia membuka gerbang, dan menutupnya lagi. Bergegas mencari tempat aman.Dia sudah memesan taksi online dari aplikasi di ponselnya. Hanya saja taksi pesanannya belum datang. Wanita itu melongok ke arah jalanan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku. Menghalau dingin yang teramat menusuk. Menyesal, kenapa dia malah hanya memakai sweater, bukan langsung jaket. Tahu dinginnya begini, dia p

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pesan Asing

    Seharian ini, David mengantarnya kemanapun Hana mau. Jelang sore, mereka kembali. Senyum kembali terpatri di bibir Hana. Meski sebenarnya itu palsu."Makasih, Vid, udah jadi sopirku sehari," kekehnya kecil. David tertawa."Siap tuan putri. Kemana tuan putri mengajak pergi, sang supir siap mengantar."Hana terkekeh."Mampir?"tawarnya."Em, lain kali aja deh, Na. Gak bawa apa-apa. Malu.""Haha. Kayak apa aja. Yuk, gak papa. Mampir."David tetap menggeleng."Udah sore juga, Na. Lain kali deh.""Emm, ya udah. Makasih ya Vid."David mengangguk, tersenyum. Lalu memutar laju mobilnya, melesat pergi. Hana memandangi mobil itu hingga menghilang dari pandangannya. Menghela napas sejenak, dan membuka gerbang rumahnya. Melangkah dengan tak semangat. Tanpa dia tahu, ada orang asing yang sedari tadi memperhatikannya.*******"Baru pulang sayang?"Hana menghentikan langkahnya. Mendapati mamanya yang tengah menyiram bunga. Lalu menghampirinya."Iya, Ma. Jalan-jalan dulu. Hehe."Lily tersenyum. Syukur

  • Dinikahi Berondong Mesum   Kejahatan Yulia

    Aku menunduk. Terpaksa harus menjelaskan semuanya. Bahkan percuma juga berbohong. Yulia juga sudah tahu. Tapi, tentunya aku akan menyembunyikan alasan pribadi melakukan penipuan ini."Jadi--- ah, aku bahkan gak habis pikir, Rel. Tega kamu ya."Yulia menangis. Meski aku tahu, air mata buaya."Maafkan aku Yulia. Aku hanya tidak mau kamu sakit hati karena membayangkan yang tidak-tidak tentangku dan kak Hana. Jadi, aku terpaksa harus berbohong.""Lalu, kenapa saat berada di Singapura kamu berpura tidak mengenalku?" tukasnya tajam."Maaf. Saat itu aku belum ingat. Tapi, saat sudah di tanah air, aku mengingatmu. Makanya pas kamu ke kantor, aku langsung mengenalimu. Itu karena aku tak bisa berbohong tentang perasaanku Yulia."Yulia mendengkus. Ayolah, kenapa susah sekali membuatnya percaya."Dan, kenapa aku berpura tak mengenal kak Hana, itu karena aku takut kamu sakit hati membayangkan hari yang telah aku lalui bersama wanita itu karena selalu menganggap dia adalah kamu, sayang."Kugenggam

  • Dinikahi Berondong Mesum   Pria Lain

    Sampai di kantor, aku bergegas menuju ruang meeting. Ada klien dari Australia dan salah satunya orang lokal yang harus kutemui. Yulia? Entah kemana dia. Posisinya sebagai sekretaris semakin tak terurus semenjak dia mengakui sebagai istriku waktu itu. Untung saja sekretaris lamaku masih bisa kuandalkan. Sebenarnya aku muak, ditambah sikapnya yang angkuh dan semaunya sendiri. Tidak hanya aku saja yang jengah, melainkan karyawanku yang lain mengeluhkan hal yang sama. Hanya saja mereka menutupinya meski terlihat jelas mereka hanya pura-pura."Oh, kamu ya menantunya Doni. Aku sering mendengarmu dari istriku. Tapi baru kali ini ketemu. Haha."Salah satu klien yang mengenalkan diri bernama om Bram itu menyapaku. Aku tersenyum tipis. Bagaimana pula aku harus menjawabnya."Who's?""Ah, begini mr. Smith. Dia ini ternyata menantu Doni, rekan bisnis kita," jelas om Bram. "Oh, really?"Aku semakin bimbang. Mengakui, itu jelas mereka akan terbongkar seandainya mereka tahu Yulia yang menjadi istrik

DMCA.com Protection Status