Share

Cerita Dirga

Ruang keluarga. Dirga tengah bercengkrama dengan keluarga. Bercerita bagaimana dia bisa selamat. Tak lupa Farel yang tidur di pangkuannya. Memainkan jemari besar nan lebar milik papanya. Terlihat sekali, dia sangat merindukan papanya. Kedatangan Dirga adalah kado terindah bagi bocah itu.

Dara, sedari tadi menyesapi gurat wajah yang dirindukannya. Apa dia menangis? Tidak. Seperti yang dikatakan Doni, dia tidak akan menangis. Lega karena beban beratus ton itu kini telah terangkat. Kebahagiaan yang membuncah teramat sangat. Hanya saja dia masih menahannya. Sedikit sebal karena sedari tadi Dirga mengabaikannya. Pun saat melihatnya, hanya selintas. Lalu sibuk dengan tamu. Dan kini, sibuk dengan keluarga. Uh! Menyebalkan.

"Lalu, Raka dan Dita? Mereka tidak ikut pulang?" tanya papa Deri. Dirga menggeleng.

"Mereka belum siap untuk pulang katanya."

Ya. Kecelakaan itu...

Sebuah hutan belantara. Dirga yang terseok-seok dengan badan penuh luka. Dalam gel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status