Share

Bab 21. Akad

"Saya terima nikah dan kawinnya Kania Chrisyanta binti almarhum Andi Maulana dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Athar mengucap ijab kabul dengan lantang. Meskipun suaranya terdengar serak, tapi cukup bisa membuat hatiku bergetar dan semua orang yang hadir malam itu di mushola kampung langsung berucap sah.

Pak Haji yang merupakan penghulu di kampungku memimpin doa yang diamini seluruh manusia. Tak terasa air mataku kembali turun dan menderas.

Jujur, tak pernah terpikir olehku kalau aku akan berada di posisi sebagai mempelai pengantin untuk kedua kali. Hanya bedanya kali ini, aku melakukannya dalam situasi yang berduka karena mama baru saja meninggal dunia dan yang menikahkanku pun adalah wali hakim yang ditunjuk karena aku gak punya kerabat lagi di kampung ini.

Sungguh sangat menyedihkan.

Aku berpikir pernikahan keduaku akan berjalan lebih baik, tapi nyatanya malah semakin mengkhawatirkan bahkan cenderung harus dirahasiakan karena akad ini terjadi akibat wasiat dan darurat sampai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status