Share

Bab 20. Keyakinan

POV Author

Tanah merah di pemakaman itu masih tampak basah. Aroma bunga mawar merah masih tercium begitu harum. Di antara semilir angin, terdengar suara isak dari seorang wanita yang kini sedang duduk bersimpuh di samping sebuah pusara.

Siapakah wanita itu? Tentu saja wanita cantik yang tengah berduka itu bernama Kania. Dari sekilas saja bisa dilihat jika Kania teramat terpukul atas kepergian mama kandungnya tersebut. Di dunia ini Kania gak memiliki keluarga dekat yang lain, hanya dia dan mamanya.

Kania merasa separuh dunianya telah hancur berkeping-keping. Dulu, meski dia pernah dikhianati Hans berselingkuh, entah kenapa Kania tidak sehancur ini. Nyatanya kehilangan seorang Ibu lebih menyakitkan dibanding dikhianati pasangan.

Mengapa? Karena, bagi Kania Mama adalah satu-satunya support system' yang mendukungnya di saat dunia tak lagi bersahabat.

Lama. Ya cukup lama. Kania berada di samping pusara Bu Alia sampai akhirnya seorang wanita setengah baya menghampirinya.

"Nia, ayo kita pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status