Share

Bab 64

Ini adalah pertama kalinya Sean melihat Tiffany tertawa selepas itu. Bukan senyuman yang terpaksa di hadapannya, bukan pula senyuman yang dipaksakan saat bersama Keluarga Tanuwijaya. Kali ini, tawa Tiffany benar-benar tulus dari hatinya dan tanpa dipaksakan.

Sinar matahari yang masuk melalui jendela menyinari sosok gadis itu. Rambut hitamnya terlihat berkilauan. Sehelai rambut menggantung di sisi telinganya, berayun lembut mengikuti irama tawanya. Tanpa sadar, Sean mengulurkan tangan untuk menyelipkan rambut itu ke belakang telinganya, memperlihatkan sisi wajah Tiffany yang mulus.

Sebelumnya, semua perhatian Tiffany tertuju pada Charles dan Chaplin. Namun begitu Sean menyentuhnya, Tiffany langsung tersadar. Setelah menyadari apa yang terjadi, wajah gadis itu memerah tanpa disadari.

"Terima kasih," ucapnya pelan. Beberapa saat kemudian, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Kenapa ... kamu bisa tahu ...."

Sean seharusnya tidak bisa melihat, 'kan? Bagaimana dia bisa tahu ada sehelai ramb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status